konsentrasi terlalu tinggi, radikal yang terbentuk akan secara spontan mengakhiri penataan ulang reaksi sebelum terjadinya reaksi degradasi.
c. Jenis radikal yang dihasilkan
Jenis dari radikal yang dihasilkan akan berbeda yaitu radikal yang diharapkan adalah radikal yang terjadi pada peroksida yang akan bereaksi dengan bahan polimer,
namun bila radikal yang terbentuk pada gugus alkoksi atau karboksilatnya, maka hal tersebut akan mempengaruhi jalannya reaksi.
d. Lingkungan
Adanya sedikit saja pengganggu misalnya adanya oksigen pada reaksi yang dilakukan akan sangat mempengaruhi reaksi dengan cepat, dan energi yang
dihasilkan. Hasil yang berbeda dari yang diharapkan dengan adanya pengaruh tekanan dan gas lain.
e. Daya kemampuan
Kegunaan atau kemampuan peroksida secara umum yang diketahui secara teori dapat mengakibatkan terjadinya reaksi lain yang pada dasarnya dapat
menurunkan kemampuan degradasi tersebut sendiri Allen, 1983.
2.9 Proses Grafting
Proses grafting pada permukaan bahan polimer adalah variasi teknologi yang digunakan untuk meningkatkan sifat dari permukaan bahan polimer tersebut.
Teknologi seperti ini menawarkan fungsi serbaguna dalam berbagai bidang misalnya pada serat dan kaca dengan fungsi-fungsi baru seperti kestabilan termal, ketahanan air
dan minyak dan daya deterjensi Saihi et.al., 2002.
Grafting maleat anhidrida ke dalam polipropilena bertujuan untuk meningkatkan kompatibilitas dan kereaktifan dari polipropilena. Grafting
polipropilena akan menyebabkan interaksi antara polipropilena dengan serat karbon lebih baik. Reaksi grafting polipropilena telah banyak dilakukan tetapi dengan metode
lelehan lebih baik bila dibandingkan dengan metode pencampuran dalam larutan Gracia-Martinez, 1997.
Mekanisme penempelan gugus fungsi pada polipropilena diawali dengan hilangnya satu atom H dari atom C tersier dengan adanya inisiator benzoil peroksida
menghasilkan radikal polipropilena, selanjutnya akan berinteraksi dengan gugus maleat anhidrida. Tahapan reaksinya adalah seperti gambar 2.7 berikut:
Gambar 2.7 Reaksi PPd – g – MA Nasution, 2009
2.10 Maleat Anhidrida
Maleat anhidrida adalah sebuah senyawa organik dengan rumus kimia C
4
H
2
O
3
gambar 2.9. Dalam keadaan murninya, Maleat Anhidrida berwarna putih padat dengan bau yang tajam.
Maleat anhidrida secara tradisional diproduksi dari oksidasi benzena atau senyawa aromatik lainnya. Sampai dengan tahun 2006, hanya beberapa pabrik yang
masih menggunakan benzena. Oleh karena kenaikan harga benzena, kebanyakan pabrik menggunakan n-butana sebagai bahan utama pembuatan maleat anhidrida yang
dapat dilihat pada gambar 2.8 http:in.wikipedia.org.wiki.Maleat_anhidrida.
2CH
2
CH
2
CH
2
CH
3
+ 7O
2
→ 2 C
2
H
2
CO
2
O+8H
2
O Gambar 2.8 Reaksi Pembuatan Maleat Anhidrida
Gambar 2.9 Struktur Maleat Anhidrida C
4
H
2
O
3
Coupling agent maleat anhidrida banyak digunakan untuk meningkatkan kekuatan komposit yang mengandung pengisi dimana seratnya diperkuat. Penguatan
kimia maleat anhidrida tidak hanya dipakai untuk modifikasi serat tetapi juga membuat permukaan komposit matriks PP dengan serat dapat lebih baik sehingga
meningkatkan kekuatan tarik komposit. Rantai PP dan maleat anhidrida menjadi terikat dan menghasilkan grafting maleat anhidrida polipropilena. Kemudian
penguatan serat selulosa dengan grafting maleat anhidrida polipropilena menghasilkan permukaan dengan ikatan kovalen. Mekanisme reaksi maleat anhidrida dengan PP dan
serat ditunjukkan pada gambar 2.10
Gambar 2.10 Mekanisme Reaksi Maleat Anhidrida dengan PP
2.11 Komposit