Toksisitas Logam Berat Spektrofotometri Serapan Atom-Nyala

ditempa pada suhu 100-150 C, mudah melentur, meleleh pada suhu 420 C , dan mendidih pada suhu 907 C. Selain itu seng adalah logam yang memiliki karakteristik cukup reaktif. Zink menjadi sebam kusam apabila terdedah kepada udara lembab. Zink terbakar dalam udara dengan nyala hijau kebiru-biruan yang terang, lalu membebaskan asap zink oksida. Zn diperlukan tubuh untuk proses metabolisme, tetapi dalam kadar tinggi dapat bersifat racun.Gabriel, 2001 Seng merupakan unsur paling melimpah ke-24 di kerak bumi. Unsur ini biasanya ditemukan dengan logam-logam lain seperti tembaga dan timbal dalam bijih logam. Bijih seng yang paling banyak ditambang adalah sfalerit seng sulfida.

2.6 Toksisitas Logam Berat

Toksisitas logam pada manusia menyebabkan beberapa akibat negatif, tetapi yang terutama adalah timbulnya kerusakan jaringan, terutama jaringan detoksikasi dan ekskresi hati dan ginjal. Beberapa logam memiliki sifat karsiogenik pembentuk kanker, maupun teratogenik. Daya toksisitas ini dipengaruhi oleh beberapa faktor yaitu kadar logam yang termakan, lamanya mengkonsusmsi, umur, spesies, jenis kelamin, kebiasaan makan makanan tertentu, kondisi fisik, dan kemampuan jaringan tubuh untuk mengakumulasi logam. Beberapa logam toksik dapat menyerang saraf sehingga dapat menyebabkan kelainan tingkah laku.Situmorang, 2007 Toksisitas logam pada manusia kebanyakan disebabkan logam nonesensial, walupun tidak menutup kemungkinan adanya keracunan logam esensial seperti seng Zn dan mangan Mn yang melebihi dosis.Palar, 2008 Zink maupun senyawa zink apabila termakan dalam jumlah yang banyak hanya menimbulkan gastroenteritis akut dengan ditandai mual, muntah, dan diare. Sedangkan keracunan mangan bersifat kronis, berhubungan dengan kejiwaan dan saraf.Gabriel, 2001

2.7 Spektrofotometri Serapan Atom-Nyala

Menurut Rohman 2007, Spektrofotometri serapan atom digunakan untuk analisa kuantitatif unsur-unsur logam dalam jumlah sekelumit trace dan sangat kelumit ultratrace. Cara analisis ini memberikan kadar total unsur logam dalam suatu sampel dan tidak tergantung pada bentuk molekul dari logam dalam sampel tersebut. Cara ini cocok untuk analisis logam karena mempunyai kepekaan yang tinggi batas deteksi kurang dari 1 ppm, pelaksanannya relatif sederhana, dan interferensinya sedikit. Spektrofotometri serapan atom SSA adalah suatu metode analisis yang didasarkan pada proses penyerapan energi radiasi oleh atom-atom yang berada pada tingkat energi dasar ground state. Penyerapan tersebut menyebabkan tereksitasinya elektron dalam kulit atom ke tingkat energi yang lebih tinggi. Keadaan ini bersifat labil, elektron akan kembali ke tingkat energi dasar sambil mengeluarkan energi yang berbentuk radiasi.Hendayana, 1994 Jika cahaya dengan panjang gelombang resonansi dilewatkan nyala yang mengandung atom-atom bersangkutan, maka sebagian cahaya itu akan diserap, dan jauhnya penyerapan akan berbanding lurus dengan banyaknya atom keadaan dasar yang berada dalam nyala. Hal ini merupakan dasar penentuan kuantitatif logam- logam dengan menggunakan SSA.Walsh , 1955 Hallow cathode akan memancarkan energi radiasi yang sesuai dengan energi yang diperlukan untuk transisi elektron atom. Yang artinya Hallow cathode bekerja spesifik, dimana dalam pengujian kita harus memilih Hallow cathode yang sesuai dengan atom yang akan ditentukan.Hendayana, 1994 Sistem peralatan spektrofotometri serapan atom terdiri dari sumber sinar, nyala, monokromator, detektor, dan readout sebagai system pencatat hasil absorbansi. Rohman, 2007 A B C D E Gambar 1: Skematis ringkas Spektrofotometer Serapan Atom Keterangan : A : Sumber sinar lampu katoda berongga B : Nyala C : Monokromator D : Detektor E : Readout Logam berat beracun dalam air minum dan beberapa unsur umum lainnya seperti kalsium dan natrium dapat dideteksi dengan spektrofotometri serapan atom. Konsentrasi unsur dalam larutan ditentukan dengan mengukur jumlah cahaya panjang gelombang tertentu yang diserap oleh atom unsur pada api. Sebuah spektrofotometri serapan atom terdiri dari sebuah burner alat penyemprot untuk mengkonversi elemen dalam larutan menjadi atom-atom bebas di udara melalui asetilen api. Sebuah monokromator untuk menguraikan dan mengisolasi gelombang cahaya yang dipancarkan dan photomultiplier untuk mendeteksi dan memperkuat cahaya melalui monokromator. Sember cahaya adalah lampu dengan katoda yang terbentuk dari unsur yang sama yang ditentukan sejak masing-masing elemen memiliki panjang gelombong yang karakteristik, dapat segera diserap. Cahaya melewati sampel yang dipisahkan dalam monokromator ke komponen panjang gelombang. Photomultiplier kemudian hanya menerima resonansi panjang gelombang terisolasi dan setiap penyerapan cahaya oleh atom sampel. Setelah lampu yang tepat untuk elemen uji telah terpasang, intensitas cahaya diukur lewat api tak terbatas. Kemudian sampel dimasukkan ke dalam api dan konsentrasi elemen dalam sampel ditentukan oleh penurunan intensitas cahaya.Hammer, 2004 Dalam analisis spektrofotometri serapan atom sampel yang akan dianalisa harus diuraikan menjadi atom-atom netral yang masih dalam keadaan asas. Nyala digunakan untuk mengubah sampel yang berupa padatan atau cairan menjadi bentuk uap atomnya, dan juga berfungsi untuk atomisasi. Suhu yang dicapai oleh nyala tergantung pada gas yang digunakan,misalnya asetilen-udara 2200 C. Sumber nyala yang paling banyak digunakan adalah campuran asetilen sebagai bahan pembakar dan udara sebagai pengoksidasi. Salah satu metode analisis yang biasa dipakai dalam analisis spektrofotometri adalah metode kurva kalibrasi. Dalam metode ini dibuat suatu seri larutan standar dengan berbagai konsentrasi dan absorbansi dan larutan tersebut diukur dengan SSA. Langkah selanjutnya adalah membuat grafik antara konsentrasi C dengan absorbansi A yang merupakan garis lurus yang melewati titik nol. Besaran ini memiliki hubungan yang linier dengan konsentrasi analit, seperti diungkapkan oleh Hukum Lambert- Beer: A = a b c dimana : A = absorbansi, a = koefisien absorpsi, b = panjang jalan yang dilalui cahaya, dan c = konsentrasi dari spesi yang menyerap. Konsentrasi larutan sampel dapat dicari setelah absorbansi larutan sampel diukur dan diintrapolasi ke dalam kurva kalibrasi atau dimasukkan ke dalam persamaan garis lurus yang diperoleh dengan menggunakan program regresi linear pada kurva kalibrasi. Dimana absorbansi sampel harus terletak pada kisaran absorbansi kurva kalibrasi. Jika absorbansi terletak diluar kisaran absorbansi kurva kalibrasi, maka diperlukan pengenceran atau pemekatan.Rohman, 2007

BAB III METODOLOGI