1. Ciri-Ciri Budaya Kuat: a.
Anggota-anggota organisasi loyal kepada organisasi. b.
Pedoman bertingkah laku bagi orang-orang di dalam perusahaan digariskan dengan jelas, dimengerti, dipatuhi dan dilaksanakan oleh orang-orang
di dalam perusahaan sehingga orang-orang yang bekerja menjadi sangat kohesif.
c. Nilai-nilai yang dianut organisasi tidak hanya berhenti pada slogan, tetapi
dihayati dan dinyatakan dalam tingkah laku sehari-hari secara konsisten oleh orang-orang yang bekerja dalam perusahaan.
2. Ciri-Ciri Budaya Organisasi Lemah: a.
Mudah terbentuk kelompok-kelompok yang bertentangan satu sama lain. b.
Kesetiaan kepada kelompok melebihi kesetiaan kepada organisasi. c.
Anggota organisasi tidak segan-segan mengorbankan kepentingan organisasi untuk kepentingan kelompok atau kepentingan diri sendiri.
Perubahan budaya kerja sebagai hasil dari E-Government akan memberikan berbagai reaksi dari pihak-pihak yang terlibat baik reaksi yang sifat mendukung dan
reaksi yang sifatnya menolak. Untuk itu manajemen perubahan perlu diterapkan untuk menyiapkan aparatur negara untuk lebih siap menerima perubahan yang terjadi.
2.2.2. Kemampuan Teknis Staf
Kondisi staf pegawai pemerintah yang memiliki keahlian dan ditunjang dengan teknologi yang cukup memadai ternyata tidak memberi perubahan besar
dalam peningkatan kinerja. Hal ini disebabkan karena staf pegawai pemerintah yang
pdf M a chine - is a pdf w r it e r t h a t pr odu ce s qu a lit y PD F file s w it h e a se
Ge t you r s n ow
“ Thank you very m uch I can use Acrobat Dist iller or t he Acrobat PDFWrit er bu t I consider your pr oduct a lot easier t o use and m uch pr efer able t o Adobes A.Sar r as - USA
Universitas Sumatera Utara
bertugas tidak mempunyai etos kerja yang berorientasi untuk memberikan pelayanan prima kepada masyarakat.
Menurut Hersey dan Blanchart 1992: 5 dalam jurnal Manajemen Sumber Daya Manusia ada tiga bidang kemampuan yang diperlukan untuk melaksanakan
proses kerja, yaitu: 1.
Kemampuan teknis technical and skill, yaitu: kemampuan menggunakan pengetahuan, metode, teknik, dan peralatan yang diperlukan untuk melaksanakan
tugas tertentu yang diperoleh dari pengalaman, pendidikan dan training. 2.
Kemampuan sosial human atau social skill, yaitu: kemampuan dalam bekerja dengan melalui orang lain, yang mencakup pemahaman tentang motivasi dan
penerapan kepemimpinan yang efektif. 3.
Kemampuan konseptual conceptual skill yaitu: kemampuan untuk memahami kompleksitas organisasi dan penyesuaian bidang gerak unit kerja masing-masing
ke dalam bidang operasi secara menyeluruh. Berikut aspek-aspek kemampuan teknis yang dibutuhkan untuk menuju staf
paripurna berdasarkan kompetensi: 1.
Pengetahuan Untuk dapat melaksanakan tugasnya, seorang staf dituntut untuk memiliki
pengetahuan yang memadai sesuai dengan tugas dan bidang pekerjaannya. 2.
Keterampilan Merupakan kemampuan teknis yang harus dimiliki seorang staf. Sebagai contoh,
staf memiliki keterampilan pengarsipan dan pengoperasian teknologi pendukung.
pdf M a chine - is a pdf w r it e r t h a t pr odu ce s qu a lit y PD F file s w it h e a se
Ge t you r s n ow
“ Thank you very m uch I can use Acrobat Dist iller or t he Acrobat PDFWrit er bu t I consider your pr oduct a lot easier t o use and m uch pr efer able t o Adobes A.Sar r as - USA
Universitas Sumatera Utara
3. Sikap
Merupakan kecenderungan untuk berperilaku. Seorang staf dituntut untuk bersikap positif terhadap pekerjaan dan lingkungan pekerjaannya.
4. Nilai-nilai luhur
Pemahaman dan implementasi terhadap nilai-nilai luhur, diantaranya: a.
etika, sebagai prinsip dasar. b.
integritas atau harga diri. c.
tanggung jawab. d.
taat hukum dan peraturan yang berlaku. e.
hormat terhadap hak-hak orang lain. f.
tekad untuk bekerja lebih baik dan bekerja sesuai dengan tugas. Berdasarkan Keppres No. 20 Tahun 2006 setiap instansi pemerintah pusat dan
daerah wajib menyediakan sumber daya manusia sesuai dengan standar dan ketentuan yang berlaku, serta wajib melakukan upaya peningkatan pengetahuan dan
keterampilan kemampuan teknis untuk mendukung pelaksanaan E-Government. Sumber daya manusia merupakan faktor terpenting dalam suksesnya pelaksanaan E-
Government, untuk itu perlu upaya terus menerus untuk meningkatkan kemampuan SDM seiring dengan perubahan yang terjadi.
2.2.3. Infrastruktur