BAB I PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang Penelitian
Pesatnya kemajuan teknologi telekomunikasi, media, dan informatika serta meluasnya perkembangan infrastruktur informasi global telah merubah pola dan cara
kegiatan yang dilaksanakan di sektor industri, perdagangan, dan pemerintahan. Perkembangan ekonomi berbasis ilmu pengetahuan dan masyarakat informasi telah
menjadi paradigma global yang dominan. Kemampuan untuk terlibat secara efektif dalam revolusi jaringan informasi akan menentukan masa depan kesejahteraan
bangsa. Desakan untuk meningkatkan kinerja pemerintah dikaitkan dengan
peningkatan kualitas pelayanan kepada publik, memperoleh momentum baru dengan keluarnya “Reinventing Government” dari David Osborne dan Ted Gaebler 1996.
Mereka mengetengahkan argumentasi untuk “consumer driven government” yang memberdayakan masyarakat dengan mengalihkan kendali dan pengawasan dari
birokrasi ke masyarakat. Mereka mengajukan argumentasi “We don’t need more or less government, we need better government.” Ini menunjukkan paradigma baru bagi
good government atau good governance. Menurut Darrell M. West, seorang pakar E-Government dari Brown
University Amerika Serikat, “E-Government refers to the delivery of information and services online through the Internet or other digital means”, yaitu E-Government
pdf M a chine - is a pdf w r it e r t h a t pr odu ce s qu a lit y PD F file s w it h e a se
Ge t you r s n ow
“ Thank you very m uch I can use Acrobat Dist iller or t he Acrobat PDFWrit er bu t I consider your pr oduct a lot easier t o use and m uch pr efer able t o Adobes A.Sar r as - USA
Universitas Sumatera Utara
mengacu kepada penyampaian informasi dan pelayanan online pemerintahan melalui internet atau media digital lainnya. Dan Douglas Holmes dalam Artikel Kartasasmita
2001 “The E-Government movement is being driven by the need for government to: cut costs and improve efficiency; meet citizen expectations and improve citizen
relationship; facilitate economic development”, yaitu E-Government memenuhi keinginan pemerintah untuk mengurangi biaya dan efisiensi; meningkatkan
peningkatan interaksi; fasilitas pengembangan ekonomi. Kebijakan pemerintah yaitu Instruksi Presiden No. 3 Tahun 2003 dan
Keputusan Menteri Komunikasi dan Informasi tentang Pengembangan E-Government merupakan wujud keinginan pemerintah dalam upaya mendorong bangsa Indonesia
menuju masyarakat yang berbasis pengetahuan Knowledge-based Society. Haryono dan Widiwardono 2004 mengatakan Implementasi E-Government diharapkan dapat
menjamin pelaksanaan prinsip-prinsip tata kelola pemerintahan yang baik good governance.
Penerapan jaringan informasi di lingkungan pemerintah pusat dan daerah secara terpadu telah menjadi prasyarat yang penting untuk mencapai good
governance dalam rangka meningkatkan transparansi, akuntabilitas, dan partisipasi masyarakat dalam berbagai kegiatan kepemerintahan guna antara lain memperbaiki
pelayanan publik, meningkatkan efisiensi pelaksanaan otonomi daerah, serta mengurangi berbagai kemungkinan kebocoran anggaran.
Beberapa Pemerintah Daerah PEMDA telah menerapkan E-Government dan memperlihatkan kemajuan yang cukup berarti. Mulai tahun 2006 majalah Warta
pdf M a chine - is a pdf w r it e r t h a t pr odu ce s qu a lit y PD F file s w it h e a se
Ge t you r s n ow
“ Thank you very m uch I can use Acrobat Dist iller or t he Acrobat PDFWrit er bu t I consider your pr oduct a lot easier t o use and m uch pr efer able t o Adobes A.Sar r as - USA
Universitas Sumatera Utara
Ekonomi E-Government Award memberikan penghargaan kepada lembaga-lembaga pemerintah terbaik yang mengimplementasikan tata cara pemerintahan secara
elektronis E-Government. Adapun daerah penerima penghargaan Warta Ekonomi E- Government Award didominasi Pulau Jawa, contohnya Propinsi Jawa Timur,
Pemerintah Kota Malang, dan sebagainya. Terkait hal tersebut tentunya masih banyak propinsi dan kabupatenkota lainnya yang belum menunjukkan eksistensinya.
Menurut Azis 2008 penyebab kegagalan implementasi E-Government di Indonesia ternyata sumber masalahnya tidak selalu terkait dengan ketersediaan
teknologi informasi.
Gambar 1.1. Masalah Pokok Aplikasi E-Government
Gambar 1.1 menunjukkan bahwa persoalan yang dihadapi di tingkat pusat maupun di tingkat daerah keterkaitan antara masalah pengembangan infrastruktur,
kepemimpinan dan budaya masyarakat kita. Ketersediaan teknologi dalam masalah infrastruktur menjadi kendala di negara berkembang, E-Government menuntut adanya
teknologi satelit, jaringan listrik, jaringan telepon, pengadaan komputer dalam
pdf M a chine - is a pdf w r it e r t h a t pr odu ce s qu a lit y PD F file s w it h e a se
Ge t you r s n ow
“ Thank you very m uch I can use Acrobat Dist iller or t he Acrobat PDFWrit er bu t I consider your pr oduct a lot easier t o use and m uch pr efer able t o Adobes A.Sar r as - USA
Universitas Sumatera Utara
lembaga pemerintah beserta infrastruktur penunjang yang handal dan terdapat secara merata di seluruh wilayah. Beberapa kendala di daerah yang menjadi penyebab
kegagalan implementasi E-Government di Indonesia berasal dari faktor kepemimpinan. Faktor ini dipengaruhi oleh adanya komitmen perubahan yang kuat
atau faktor budaya organisasi, konflik antara kebijakan pemerintah pusat dengan pemerintah daerah, peraturan yang masih kurang mendukung, alokasi anggaran yang
kurang memadai, pembakuan sistem yang tidak jelas, yang kesemuanya ditentukan oleh komitmen dari para pemimpin atau pejabat bagi terlaksananya E-Government.
Keberhasilan implementasi E-Government di daerah memang sangat ditentukan oleh komitmen Gubernur, Bupati atau Walikota di daerah yang bersangkutan. Faktor
budaya diantara para birokrat dalam lembaga pemerintah yang mengakibatkan kurangnya kesadaran dan penghargaan terhadap pentingnya E-Government. Integrasi
diantara lembaga negara, lembaga departemen maupun non-departemen masih selalu terkendala karena masing-masing tidak mau berbagi data dan informasi, inilah
kendala yang paling pokok bagi implementasi E-Government. Fenomenanya adalah pentingnya kaitan antara infrastruktur, kepemimpinan, dan budaya sangat terlihat dari
praktik implementasi E-Government di daerah. Beberapa aspek lain yang menjadi penghambat implementasi E-government, yaitu:
1. Peraturan E-government cenderung masih lemah, Inpres No. 32003 tentang
Kebijakan dan Strategi Pengembangan E-government masih belum memberikan standardisasi penerapan E-government.
pdf M a chine - is a pdf w r it e r t h a t pr odu ce s qu a lit y PD F file s w it h e a se
Ge t you r s n ow
“ Thank you very m uch I can use Acrobat Dist iller or t he Acrobat PDFWrit er bu t I consider your pr oduct a lot easier t o use and m uch pr efer able t o Adobes A.Sar r as - USA
Universitas Sumatera Utara
2. Belum adanya pemahaman yang tepat mengenai esensi E-government
dikarenakan lemahnya sisi sumber daya manusia SDM. 3.
Ketersediaan infrastruktur dan akses telekomunikasi sebagai hal pokok yang harus dimiliki bagi penerapan E-government belum sepenuhnya ada.
Propinsi Sumatera Utara memiliki potensi daerah yang cukup besar untuk dipromosikan, khususnya Kabupaten Simalungun. Tanggal 15 Agustus 2007 Bupati
Simalungun Drs. T. Zulkarnain Damanik, MM resmi membuka Website Kabupaten Simalungun httpwww.simalungunkab.go.id. Bupati Simalungun mengatakan
kemajuan teknologi komunikasi dan informasi yang berkembang pesat potensi pemanfaatannya secara luas, membuka peluang untuk didayagunakan sebagai
penyampaian informasi yang cepat, akurat serta dapat menjangkau areal yang sangat luas dan pada kenyataannya dalam proses pelaksanaannya dapat meningkatkan
efisiensi, efektivitas dan transparansi. Perubahan yang sedang berjalan mengalami transformasi menuju era masyarakat informasi, kenyataan telah menunjukkan bahwa
penggunaan media elektronik merupakan faktor yang sangat penting dalam berbagai transaksi seperti kegiatan perdagangan, keuangan, pemerintahan dan bidang lainnya.
Oleh karena itu, Pemerintah Kabupaten Simalungun memanfaatkan media elektronik ini dalam pelaksanaan pemerintahan yang dimulai dengan pembukaan Website,
sebagai sarana informasi kepada masyarakat luas melalui jaringan internet. Bupati berharap, melalui media elektronikjaringan internet masyarakat luas dapat mengenal,
mengetahui tentang berbagai program pemerintah dan potensi daerah Kabupaten Simalungun sehingga masyarakat terpanggil untuk berperan aktif dalam proses
pdf M a chine - is a pdf w r it e r t h a t pr odu ce s qu a lit y PD F file s w it h e a se
Ge t you r s n ow
“ Thank you very m uch I can use Acrobat Dist iller or t he Acrobat PDFWrit er bu t I consider your pr oduct a lot easier t o use and m uch pr efer able t o Adobes A.Sar r as - USA
Universitas Sumatera Utara
pembangunan itu sendiri. Otonomi daerah dilaksanakan dengan memberikan kewenangan yang luas nyata dan bertanggung jawab. Pemberian kewenangan yang
luas kepada daerah memerlukan koordinasi dan pengaturan sehingga percepatan pembangunan, pemerintahan dan kemasyarakatan dapat terwujud dengan baik. Oleh
karena itu, dengan adanya website Kabupaten Simalungun akan membawa perkembangan yang pesat bagi daerah ini. Peneliti tertarik untuk meneliti bagaimana
Keberhasilan Implementasi E-Government di Pemerintah Kota Simalungun dalam upaya peningkatan potensi daerah dan good governance ditinjau dari faktor budaya
organisasi, kemampuan teknis staf dan infrastruktur yang tersedia.
1.2. Rumusan Masalah Penelitian