Kerangka Konsep KERANGKA KONSEP DAN HIPOTESIS

BAB III KERANGKA KONSEP DAN HIPOTESIS

3.1. Kerangka Konsep

Independen Variabel Dependen Variabel Gambar 3.1. Kerangka Konseptual Berdasarkan landasan teori dan masalah penelitian maka peneliti mengembangkan kerangka penelitian yang diuji secara simultan dan parsial yaitu Keberhasilan Implementasi E-Government Y diperkirakan baik secara langsung maupun tidak langsung dipengaruhi oleh beberapa variabel dependen X yaitu Budaya Organisasi X1, Kemampuan Teknis Staf X2, dan Infrastruktur X3. E-Government sudah menjadi program nasional melalui Inpres No. 3 Tahun 2003, pemerintah menyatakan E-Government sebagai arah strategis pengembangan layanan kepemerintahan yang harus diimplementasikan di tingkat pusat maupun daerah. Pada kenyataannya, sampai saat ini perkembangan realisasi E-Government Budaya Organisasi X1 Kemampuan Teknis Staf X2 Infrastruktur X3 Keberhasilan Implementasi E-Government Y pdf M a chine - is a pdf w r it e r t h a t pr odu ce s qu a lit y PD F file s w it h e a se Ge t you r s n ow “ Thank you very m uch I can use Acrobat Dist iller or t he Acrobat PDFWrit er bu t I consider your pr oduct a lot easier t o use and m uch pr efer able t o Adobes A.Sar r as - USA Universitas Sumatera Utara belum menggembirakan. Masih banyak lembaga pemerintah, baik di pusat maupun daerah, yang belum menganggap E-Government sebagai prioritas. Hal ini ditunjukkan oleh berbagai fenomena ketidakoptimalan pemakaian teknologi informasi TI dalam penyelenggaraan kegiatan-kegiatan pemerintahan. Masalah implementasi E- Government disebabkan banyak hal yang mengarah pada kesalahan persepsi atau pandangan pihak-pihak di lingkungan pemerintah terhadap konsep E-Government itu sendiri. Pengaruh budaya organisasi yaitu faktor budaya diantara para birokrat dalam lembaga pemerintah yang mengakibatkan kurangnya kesadaran dan penghargaan terhadap pentingnya E-Government. Integrasi diantara lembaga negara, lembaga departemen maupun non-departemen masih selalu terkendala karena masing-masing tidak mau berbagi data dan informasi. Perubahan budaya kerja sebagai hasil dari E- Government akan memberikan berbagai reaksi dari pihak-pihak yang terlibat baik reaksi yang sifat mendukung dan reaksi yang sifatnya menolak. Untuk itu manajemen perubahan perlu diterapkan untuk menyiapkan aparatur negara untuk lebih siap menerima perubahan yang terjadi. Semakin baik atau buruk Budaya Organisasi, maka semakin tinggi atau rendah Keberhasilan Implementasi E-Government. Implementasi TI dalam E-Government memerlukan SDM teknis yang tangguh. Pengaruh kemampuan teknis staf untuk menjamin keberhasilan penerapan TI di lingkungan organisasi pemerintah adalah kepemimpinan TI IT leadership untuk dapat mengawal implementasi E-Government dengan pandangan visioner tentang pemanfaatan TI dan kemampuan mengorganisasikan sumber daya. Semakin pdf M a chine - is a pdf w r it e r t h a t pr odu ce s qu a lit y PD F file s w it h e a se Ge t you r s n ow “ Thank you very m uch I can use Acrobat Dist iller or t he Acrobat PDFWrit er bu t I consider your pr oduct a lot easier t o use and m uch pr efer able t o Adobes A.Sar r as - USA Universitas Sumatera Utara tinggi atau rendah Kemampuan Teknis Staf, maka semakin tinggi atau rendah Keberhasilan Implementasi E-Government. Infrastruktur perangkat keras dan jaringan komputer termasuk koneksi ke Internet sangat penting dalam E-Government. Infrastruktur membentuk pondasi bagi pemanfaatan TI di berbagai lembaga pemerintah. E-Government dipersepsikan sempurna bila situs web, infrastruktur, dan sistem-sistem aplikasi telah tersedia. Aplikasi-aplikasi tersebut bertujuan mengimplementasikan fungsionalitas layanan- layanan E-Government, baik yang bersifat publik maupun internal. Maka semakin baik atau buruk Infrastruktur, maka semakin tinggi atau rendah Keberhasilan Implementasi E-Government.

3.2. Hipotesis Penelitian