BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Perusahaan merupakan suatu organisasi ekonomi yang dalam kegiatannya mempunyai tujuan tertentu. Dimana setiap perusahaan memerlukan informasi yang senantiasa dapat
digunakan untuk memantau perkembangan kegiatan usahanya sehingga dapat diketahui apakah perusahaan mengalami kemajuan atau kemunduran.
Perkembangan usaha perusahaan dicerminkan dalam laporan keuangan, yang dibuat oleh manajemen perusahaan yang termasuk dalam komponen laporan keuangan adalah neraca,
laporan laba rugi, laporan perubahan ekuitas, laporan arus kas dan catatan atas laporan keuangan. Masing-masing komponen dalam laporan keuangan memberikan informasi berbeda kepada
pengguna laporan keuangan dan untuk tujuan yang berbeda pula. Diantara komponen-komponen laporan keuangan tersebut, informasi mengenai bagaimana perusahaan menghasilkan serta
menggunakan kas dan setara kas merupakan informasi yang paling ditinjau para pengguna yang diungkapkan dalam laporan arus kas.
Arus kas merupakan arus masuk dan arus keluar dan setara kas, SPAK.No.2 2007 . Laporan arus kas harus melaporkan arus kas selama periode tertentu dan diklasifikasikan
menurut aktivitas operasi, investasi, dan pendanaan. Perusahaan harus menyusun laporan arus kas sesuai dengan persyaratan dalam pernyataan
ini dan harus menyajikan laporan tersebut sebagai bagian yang tidak terpisahkan integral dari laporan keuangan untuk setiap periode penyajian laporan keuangan, SPAK.No.2 2007. Laporan
arus kas yang direkomendasikan oleh pihak manajemen perusahaan haruslah sesuai dengan format yang tercantum dalam PSAK. No. 2. Standar tersebut laporan arus kas merupakan laporan
Universitas Sumatera Utara
mengenai arus kas masuk dan arus kas keluar bersih yang digolongkan menurut tiga kategori utama sebagai aktivitas operasi, investasi dan pendanaan serta menggunakan metode yang telah
ditetapkan yaitu metode langsung dan metode tidak langsung. Laporan arus kas memberikan informasi mengenai aliran kas perusahaan yang akan
membantu para pemakainya untuk mengambil keputusan, baik keputusan operasional perusahaan maupun investasi. Diantara keputusan yang diambil perusahaan salah satunya adalah keputusan
investasi yang merupakan kebijakan-kebijakan jangka pendek perusahaan untuk mencapai strategi jangka panjang perusahaan yang telah ditetapkan.
Laporan arus kas berguna secara internal bagi manajemen dan secara eksternal bagi para pemodal dan kreditur, dengan mengadakan analisa informasi arus kas, pihak manajemen akan
mengetahui apakah kebijakan yang telah dilakukan berjalan dengan baik dalam hal memperoleh serta menggunakan kas tersebut pada suatu periode tertentu. Selain itu laporan arus kas juga
dapat digunakan untuk menentukan kebijakan deviden, menilai efisiensi dan efektivitas setiap departemen serta mengukur kinerja setiap departemen yang telah diserahi wewenang,
mengevaluasi imbas dan kebijakan pokok investasi dan pendanaan. Bagi pihak eksternal perusahaan, laporan arus kas ini akan membantu para pemodal, kreditur, dan pihak lainnya
dalam menilai berbagai aspek dari posisi keuangan perusahaan. Beberapa analisis tentang arus kas sebagai alat bantu pengambilan keputusan yang
dilakukan di Indonesia, diamana penulis menyantumkan penelitian dari peneliti terdahulu agar terlihat perbedaan dengan analisis yang dilakukan oeh penulis, seperti skripsi Diningrat 2008
dengan judul pengaruh informasi arus kas terhadap pengambilan keputusan investasi tanaman pada PT Perkebunan Nusantara III. Dimana hasil penelitian menunjukan rasio kecukupan arus
kas dan rasio reinvestasi secara parsial tidak memiliki pengaruh yang signifikan terhadap
Universitas Sumatera Utara
investasi tanaman, sedangkan pada rasio pengeluaran modal menunjukan pengaruh yang signifikan terhadap investasi tanaman. Sementara penelitian yang dilakukan Marina 2008
dengan judul Analisis Laporan Arus Kas dalam pengambilan Keputusan manajemen pada Perum Perumnas Regional I Medan. Dimana hasil penelitian menunjukan penyajian laporan arus kas
perusahaan telah sepenuhnya sesuai dengan PSAK. No2 dalam menyajikan laporan arus kas, dimana pihak manajemen telah melakukan analisis laporan arus kas, namun pihak manajemen
belum memanfaatkan informasi yang terdapat dalam laporan arus kas untuk pengambilan keputusan investasinya, dapat dilihat dari kenaikan piutang premi yang outflow sedangkan premi
tersebut memberikan premi inflow. Dari penelitian oleh peneliti terdahulu dapat dilihat bahwa perbedaan dengan penelitian yang dibuat oleh penulis terdapat pada analisis laporan arus kas
yang digunakan dalam pengambilan keputusan investasi. Penelitian skripsi ini dilakukan pada PT Persero Angkasa Pura II, dimana PT Persero
Angkasa Pura II adalah Badan Usaha Milik Negara di bawah naungan Departemen Perhubungan,
yang turut melaksanakan dan menunjang kebijakan serta program pemerintah di bidang perhubungan dan pembangunan nasional. PT Persero Angkasa Pura II merupakan perusahaan
yang bergerak dalam bidang jasa kebandarudaraan dan pelayanan lalu lintas udara, sumber
pendapatan PT Angkasa Pura II berasal dari pendapatan jasa non aeronautika yang meliputi pendapatan penyewaan seperti pendapatan sewa ruangan, pendapatan sewa lapangan,
pendapatan sewa fasilitas jaringan , pendapatan konsesi seperti pendapatan konsesi penunjang bandara, pendapatan konsesi penunjang penerbangan dan jasa aeronautika yang meliputi
pelayanan jasa pendaratan, penempatan dan penyimpanan pesawat udara, pelayanan jasa penumpang pesawat udara, pelayanan jasa penerbangan, pelayanan jasa garbarata, pelayanan
jasa konter.
Universitas Sumatera Utara
Penyajian laporan arus kas, PT Persero Angkasa Pura II telah disajikan sesuai dengan Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan No.2, yaitu dengan menyajikan laporan arus kas selama
periode tertentu dan diklasifikasi ke dalam aktivitas operasi, investasi, dan pendanaan dengan menggunakan metode tidak langsung. Selain itu dari informasi laporan arus kas pada tahun 2007,
2008, 2009 penulis juga ingin mengetahui dengan sumber pendanaan kas pada tahun 2007, 2008, 2009 sebesar Rp 748.508.550.232, Rp 956.054.172.321, Rp 1.162.492.724.413, apakah
keputusan pihak manajemen perusahaan sudah tepat dalam melakukan investasi pada tahun 2007, 2008, 2009 sebesar Rp 222.281.912.694, Rp 583.993.557.056, Rp 915.707.775.847.
Mengingat pentingnya pengelolaan arus kas di dalam perusahaan yang dapat digunakan oleh pihak manajemen perusahaan dalam mengambil keputusan investasi, maka saya tertarik untuk
menyusun skripsi dengan judul analisis laporan arus kas untuk membantu pengambilan keputusan investasi pada PT Persero Angkasa Pura II.
B. Batasan Penelitian