listrik , sewa telepon, pendapatan pemakaian pair kabel, jasa pendaratan dan penyimpanan pesawat, lain-lain pada tahun 2007, 2008, 2009 secara berturut – turut sebesar Rp
36.012.900.587, Rp 6.998.323.642, Rp16.996.014.901, dari tahun 2007 ke tahun 2008 pendapatan yang diterima dimuka mengalami penurunan sebesar Rp 29.014.576.945, yang
artinya ketika pendapatan yang diterima mengalami penurunan, maka kewajiban kepada pelanggan atas jasa yang belum diberikan pun akan semakin menurun, sedangkan pada tahun ,
2008 ke tahun 2009 pendapatan yang diterima dimuka mengalami peningkatan sebesar Rp 9.997.691.259 yang artinya pendapatan yang diterima akan semakin meningkat, dan kewajiban
kepada pelanggan atas jasa yang belum diberikan pun akan semakin meningkat.
20 Hutang Pajak
Hutang pajak pada PT Angkasa Pura II berupa pajak penghasilan pasal 21, pajak penghasilan pasal 23, pajak Penghasilan pasal 25 bulan Desember yang terhutang, pajak
penghasilan pasal 29, PPN masukan, PPN keluaran, PPN-bersih, Pajak Bumi dan Bangunan, bunga penagihan SKPKB pada tahun 2007 adalah sebesar Rp 18.910.236.626 sedangkan pada
tahun 2008 sebesar Rp 22.471.952.435 inflow, berarti telah terjadi peningkata sebesar Rp 3.561.715.809, hal ini terjadi karena pada tahun 2007 hal perusahaan belum membayar
kewajiban pajaknya sehingga menyebabkan inflow sementara pada tahun 2008 perusahaan mengeluarkan uang outflow untuk membayar kewajiban pajaknya, begitu pula pada tahun 2008
ke tahuun 2009 telah terjadi peningkata sebesar Rp 3.624.127.933.
b. Arus Kas dari Aktivitas Investasi
Hasil analisis laporan arus kas pada aktivitas investasi perusahaan berupa investasi jangka pendek yaitu penyertaan seperti kepemilikan investasi dalam bentuk saham kepada sejumlah
Universitas Sumatera Utara
perusahaan yang bekerjasama dengan PT Angkasa Pura II, aset tetap seperti kepemilikan tanah, bangunan, alat-alat penunjang bandara dan penerbangan, peralatan terminal dan gedung, instalasi
dan jaringan, alat bantu navigasi, alat pengangkutan, peralatan kantor, peralatan perbengkelan, adapun aktiva dalam konstruksi seperti ; bangunan dan gedung dalam pengadaan , instalasi dan
jaringan dalam pengadaan, alat-alat terminal dan gedung dalam pengadaan , bangunan lapangan dalam pengadaan , tanah dalam pengadaan, aktiva lain-lain dalam pengadaan , alat-alat kantor
dalam pengadaan, dan juga aset KSO dimana aset KSO merupakan aset tanah perusahaan yang dikelola oleh investor dalam rangka kerjasama operasi dan bangunan serta fasilitas yang
dibangun oleh investor yang telah ditransfer kepada Perseroan dalam rangka kerjasama operasi , jaminan listrik, biaya ditangguhkan, aset non operasional seperti ; Proyek Kualanamu, Dana
THT, Tanah eks pool PPD, Aset non operasional lainnya, dapat dilihat sebagai berikut, dari akun-akun yang menyebabkan perubahan arus kas masuk inflow dan arus kas keluar outflow,
dimana pada arus kas bersih dari aktivitas investasi pada tahun 2007 bernilai negatif Rp 222.281.912.694 , pada tahun 2008 negatif Rp 593.993.557.056, dan pada tahun 2009 negatif
Rp 915.707.775.847, perubahan arus kas investasinya dapat dilihat pada tahun 2007 ke tahun 2008 dan juga pada tahun 2008 ke tahun 20009 secara berturut-turut terjadi peningkatan
perubahan arus kas investasi sebesar Rp 371.711.644.362 dan Rp 321.714.218.791, dimana pada kondisi seperti ini perusahaan menggunakan kas untuk memperluas atau menambah investasi
perusahaan, sehingga hal itu dapat menyebabkan nilai dari arus kas investasi bernilai negatif, karena perusahaan mengeluarkan sejumlah kas guna membiayai kegiatan investasi
perusahaannya.
Universitas Sumatera Utara
Tabel 4.2 Arus Kas dari Aktivitas Investasi
2009 2008
2007 ARUS KAS DARI AKTIVITAS INVESTASI
Investasi jangka pendek 85.675.953.966
38.163.912.194 -
Penyertaan Investment 7.452.146.705
7.039.131.897 5.776.494.867
Aset tetap 647.933.324.022 494.663.856.974
226.795.161.259 aktiva dalam konstruksi
- 198.648.885.837
12.625.941.765 aktiva KSO
- -
29.257.216.961 jaminan listrik
- -
5.346.000 Biaya ditangguhkan
85.951.517.667 40.717.312.556
5.554.308.528 Aset non operasional
260.046.741.419 89.737.167.823
5.733.345.542 Jumlah kas bersih untuk aktivitas investasi
915.707.775.847 593.993.557.056 222.281.912.694
Analisis dari aktivitas investasi disajikan sebagai berikut :
1 Investasi Jangka Pendek
Investasi jangka pendek pada PT Angkasa Pura II berupa penyertaan seperti kepemilikan investasi dalam bentuk saham kepada sejumlah perusahaan yang bekerjasama dengan PT
Angkasa Pura II, dimana investasi jagka pendek pada PT Angkasa Pura II pada aktivitas investasi hanya terjadi pada tahun 2008 dan 2009, yaitu sebesar Rp 38.163.912.194 dan Rp
85.675.953.966 dimana pada tahun tersebut terjadi peningkatan pengembalian atas investasi jangka pendek pada PT Angkasa Pura II sebesar Rp 47.512.041.772 , yang artinya pada tahun
tersebut perusahaan telah, dimana peningkatan pengembalian investsi jangka pendek tersebut akan menambah kas pada aktivitas investasi.
2 Aktiva Tetap
Aktiva tetap pada PT Angkasa Pura II yang sedang diinvestasikan dapat berupa kepemilikan tanah, bangunan, alat-alat penunjang bandara dan penerbangan, peralatan terminal dan gedung,
instalasi dan jaringan, alat bantu navigasi, alat pengangkutan, peralatan kantor, peralatan perbengkelan pada tahun 2007, 2008, 2009 secara berturut – turut adalah sebesar Rp
226.795.161.259 Rp 494.663.856.974, Rp 647.933.324.022, dimana perubahan aktiva tetap
Universitas Sumatera Utara
dapat dilihat pada tahun 2007 ke tahun 2008 dan dari tahun 2008 ke tahun 2009 terjadi penurunan secara berturut-turut sebesar Rp 267.868.695.715, dan Rp153.269.467.048, dengan
penurunan investasi dalam aktiva tetap ini dapat mengindikasikan bahwa pada kondisi tersebut perusahaan sedang melakukan pengurangan pembelian untuk investasi dalam aktiva tetap,
dimana pembelian aktiva tetap biasanya disesuaikan dengan kebutuhan perusahaan dan kas yang tersedia di perusahaan.
3 Aktiva Dalam Konstruksi
Aktiva dalam konstruksi pada PT Angkasa Pura II berupa ; bangunan dan gedung dalam pengadaan, instalasi dan jaringan dalam pengadaan, alat-alat terminal dan gedung dalam
pengadaan , bangunan lapangan dalam pengadaan , tanah dalam pengadaan, aktiva lain-lain dalam pengadaan , alat-alat kantor dalam pengadaan pada tahun 2007, 2008, dan 2009 berturut–
turut sebesar Rp 12.625.941.765, Rp 198.648.885.837 , Rp 0, dimana pada tahun 2007 ke tahun 2008 aktiva dalam konstruksi mengalami penurunan sebesar Rp 186.022.944.072, yang artinya
perusahaan sedang melakukan pengurangan terhadap pembelian guna pengembangan aktiva dalam konstruksi perusahaan, dan pada tahun 2008 ke tahun 2009 mengalami peningkatan aktiva
dalam konstruksi sebesar Rp198.648.885.837, yang artinya perusahaan sedang melakukan penambahan terhadap pembelian guna pengembangan aktiva dalam konstruksi perusahaan.
Setelah dibandingkan dengan PSAK No2. dapat dilihat bahwa pengklasifikasian akun aktiva dalam konstruksi pada aktivitas investasi pada perusahaan ternyata tidak sesuai dalam
PSAK.No2.
Universitas Sumatera Utara
c. Arus Kas dari Aktivitas Pendanaan