Estimasi Kelimpahan Plankton Menggunakan Metode Hidroakustik di Perairan Pangkep Sulawesi Selatan.
SULAWESI SELATAN
NURLAELA HERLINAWATI
SKRIPSI
DEPARTEMEN ILMU DAN TEKNOLOGI KELAUTAN
FAKULTAS PERIKANAN DAN ILMU KELAUTAN
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
2013
(2)
RINGKASAN
NURLAELA HERLINAWATI. Estimasi Kelimpahan Plankton
Menggunakan Metode Hidroakustik di Perairan Pangkep Sulawesi Selatan.
Dibimbing oleh SRI PUJIYATI.
Estimasi kelimpahan plankton menggunakan metode hidroakustik
biasanya dilakukan dengan melihat nilai target strength (TS) dan volume
backscattering strength (SV) dari plankton itu sendiri. Estimasi kelimpahan
plankton akan lebih akurat bila ditunjang dengan data plankton-net. Penelitian
kali ini mencoba membandingkan antara nilai SV hasil perekaman data akustik
dengan data plankton-net dalam mengestimasi kelimpahan plankton. Tujuan dari
penelitian ini adalah mengetahui seberapa besar kelimpahan plankton yang
terdapat di perairan Pangkep Sulawesi Selatan dengan menggunakan metode
hidroakustik serta membandingkannya dengan data plankton-net.
Penelitian dilakukan dengan menggunakan data hasil survei Balai
Penelitian Perikanan Laut (BPPL) Kementrian Kelautan dan Perikanan (KKP)
Muara Baru-Jakarta Utara pada tanggal 8-12 Oktober 2011 di perairan Pangkep,
Sulawesi Selatan yang terletak pada koordinat 4
46’9” LS dan 119
28’36” BT
sampai 5
1’41” LS dan 119
21’13” BT. P
engolahan data dilakukan di
Laboratorium Akustik BPPL-KKP dan Laboratorium Akustik Kelautan
Departemen Ilmu dan Teknologi Kelautan (ITK) FPIK-IPB. Kelimpahan
plankton dianalisis dengan melihat trend yang terbentuk dari nilai SV plankton,
secara horizontal, vertikal, dan temporal serta membandingkan dengan
kelimpahan yang diperoleh dari data plankton-net.
Distribusi plankton secara horizontal lebih banyak dipengaruhi faktor fisik
berupa pergerakan massa air. Nilai SV cenderung menyebar pada daerah yang
berada dekat daratan maupun yang jauh dari pulau-pulau kecil. Nilai SV yang
tinggi menunjukkan kelimpahan plankton yang tinggi pula di daerah tersebut,
demikian pula sebaliknya. Plankton tersebar pada seluruh lapisan kedalaman
perairan. Sebaran vertikal plankton tergantung dari berbagai faktor, diantaranya
intensitas cahaya, kepekaan terhadap perubahan salinitas, arus dan densitas.
Terdapat 3 kelas (Bacillariophyceae, Cyanophyceae, dan Dinophyceae)
dan 39 genus plankton yang teridentifikasi di perairan Pangkep. Kelas
Bacillariophyceae merupakan kelas plankton yang paling sering ditemukan di
perairan. Kelas Bacillariophyceae memiliki kelimpahan tertinggi dibandingkan
kelas plankton lainnya di perairan Pangkep. Bacillariophyceae merupakan
kelompok yang memiliki kemampuan berkembang lebih cepat dibandingkan
dengan Dinoflagellata dan jenis lainnya (Sidabutar, 1997) sehingga
Bacillariophyceae memiliki proporsi kelimpahan yang lebih besar di perairan.
Hubungan antara nilai SV dan kelimpahan data plankton-net tidak saling
berkaitan, hal ini dikarenakan ketebalan integrasi berbeda dengan kedalaman
pengambilan data plankton-net.
(3)
SULAWESI SELATAN
NURLAELA HERLINAWATI
SKRIPSI
Sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Ilmu Kelautan
pada Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan
Institut Pertanian Bogor
DEPARTEMEN ILMU DAN TEKNOLOGI KELAUTAN
FAKULTAS PERIKANAN DAN ILMU KELAUTAN
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
2013
(4)
PERNYATAAN MENGENAI SKRIPSI DAN INFORMASI
Dengan ini saya menyatakan bahwa Skripsi yang berjudul:
ESTIMASI KELIMPAHAN PLANKTON MENGGUNAKAN METODE
HIDROAKUSTIK DI PERAIRAN PANGKEP SULAWESI SELATAN
adalah benar merupakan hasil karya sendiri dan belum diajukan dalam bentuk
apapun kepada perguruan tinggi manapun. Semua sumber data dan informasi
yang berasal atau dikutip dari karya yang diterbitkan maupun tidak diterbitkan
dari penulis lain telah disebutkan dalam teks dan dicantumkan dalam Daftar
Pustaka di bagian akhir Skripsi ini.
Bogor, Maret 2013
Nurlaela Herlinawati
C54080060
(5)
© Hak cipta milik Nurlaela Herlinawati, tahun 2013
Hak cipta dilindungi
Dilarang mengutip dan memperbanyak tanpa izin tertulis dari Institut Pertanian
Bogor, sebagian atau seluruhnya dalam bentuk apapun, baik cetak, fotocopy,
(6)
ii
SKRIPSI
Judul Penelitian : ESTIMASI KELIMPAHAN PLANKTON
MENGGUNAKAN METODE HIDROAKUSTIK DI
PERAIRAN PANGKEP SULAWESI SELATAN
Nama Mahasiswa
: Nurlaela Herlinawati
Nomor Pokok
: C54080060
Departemen
: Ilmu dan Teknologi Kelautan
Menyetujui,
Dosen Pembimbing
Dr. Ir. Sri Pujiyati, M. Si
NIP. 19671021 199203 2 002
Mengetahui,
Ketua Departemen
Dr. Ir. I Wayan Nurjaya, M.Sc
NIP. 19640801 198903 1 001
(7)
iii
Dosen Pembimbing Lapangan
Moh. Natsir, S.Pi, M.Si.
NIP. 19781221 200212 1003
(8)
iv
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kepada Allah SWT. atas semua berkat, rahmat serta
karunia yang telah diberikan kepada penulis sehingga penelitian ini dapat
terselesaikan. Penelitian yang berjudul ESTIMASI KELIMPAHAN
PLANKTON MENGGUNAKAN METODE HIDROAKUSTIK DI
PERAIRAN PANGKEP SULAWESI SELATAN diajukan sebagai salah satu
syarat untuk mendapatkan gelar Sarjana Ilmu Kelautan Pada Fakultas Perikanan
dan Ilmu Kelautan.
Pada kesempatan ini penulis ingin mengucapkan terimakasih yang
sebesar-besarnya kepada:
1.
Kedua orang tua, kakak, serta keluarga yang selalu mendukung dan
mendoakan sehingga penelitian dan skripsi ini dapat selesai.
2.
Dr. Ir. Sri Pujiyati, M.Si. selaku dosen pembimbing yang telah membimbing
dan memberikan semangat kepada penulis dalam proses penyelesaian tugas
akhir.
3.
Dr. Ir. Jonson Lumban Gaol, M.Si selaku Pembimbing Akademik atas segala
bimbingan, nasehat, saran serta motivasi selama penulis menjalankan studi di
Departemen ITK.
4.
Balai Penelitian Perikanan Laut (BPPL) Kementrian Kelautan dan Perikanan
(KKP) yang telah memberikan izin untuk memakai dan mengolah data
akustik sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas akhir.
(9)
5.
Moh. Natsir, S.Pi, M.Si., Asep Priyatna S.Pi, Rodo Manulu S.Pi, Wahyuni
Nasution S.Ik yang telah membimbing selama penulis mengolah data baik
dikampus maupun di Laboratorium Akustik BPPL.
6.
Bang Asep, mba Ratih, bang Willi, bang Acta dan bang Aris dan seluruh
personil Lab Akustik dan Instrumentasi Kelautan (AIK) yang telah
memberikan bimbingan, dukungan, serta semangat selama penulis
menyelesaikan tugas akhir.
7.
Seluruh teman seperjuangan ITK 45 khususnya Niki, Akbar, Vero, Sri, Reffa,
Mei, Wahida, Verlin, Winda, Bagus, Afwan, Ririn, Anta, Kokom, Resti dan
Hendi serta seluruh warga ITK yang tidak dapat disebutkan satu-persatu.
Penulis berharap tulisan ini dapat berguna baik untuk penulis sendiri,
pembaca maupun orang lain.
Bogor, Maret 2013
(10)
vi
DAFTAR ISI
Halaman
LEMBAR JUDUL ...
i
LEMBAR PENGESAHAN ...
ii
KATA PENGANTAR ...
iv
DAFTAR ISI ...
vi
DAFTAR GAMBAR ...
viii
DAFTAR LAMPIRAN ...
ix
1. PENDAHULUAN ...
1
1.1 Latar Belakang ...
1
1.2 Tujuan ...
2
2. TINJAUAN PUSTAKA ...
3
2.1 Metode Hidroakustik ...
3
2.1.1 Definisi hidroakustik ...
3
2.1.2 Kelimpahan plankton secara akustik ...
3
2.2 Plankton ...
4
2.2.1 Definisi Plankton ...
4
2.2.2.Kelimpahan dan distribusi plankton ...
6
2.3 Kondisi Umum Perairan Pangkep Sulawesi Selatan ...
8
3. METODOLOGI ...
9
3.1
Waktu dan Lokasi penelitian ...
9
3.2
Alat dan Bahan ...
9
3.3
Pengolahan Data ...
12
3.4
Analisis Data ...
13
4.
HASIL DAN PEMBAHASAN ...
14
4.1 Sebaran Horizontal Sv Plankton ...
14
4.2 Sebaran Vertikal Sv Plankton dan Waktu ...
17
4.2.1 Sebaran vertikal Sv plankton ...
17
4.2.2 Sebaran Sv terhadap waktu ...
19
4.3 Kelimpahan Plankton menggunakan Plankton-net ...
23
(11)
vii
DAFTAR PUSTAKA ...
29
LAMPIRAN ...
31
RIWAYAT HIDUP ...
47
(12)
viii
DAFTAR GAMBAR
Halaman
1.
Fitoplankton (Wardhana, 2003) ...
5
2.
Zooplankton (wardhana, 2003) ...
6
3.
Peta Lokasi Perekaman Data Akustik dan Pengambilan Contoh plankton ...
11
4.
Diagram Alir Pengolahan Data Plankton ...
13
5.
Plot Sebaran Horizontal Sv ...
16
6.
Sebaran Vertikal SV (dB) plankton terhadap kedalaman (m) ...
18
7.
Plot SV (dB) terhadap waktu (WITA) ...
22
8.
Komposisi Plankton di Perairan Pangkep ...
24
(13)
ix
Halaman
1. Tampilan Echogram pada saat Integrasi ...
32
2. Data Kelimpahan Plankton ...
33
3. Data Kelimpahan Plankton-net dan SV Plankton ...
35
(14)
1
1. PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang
Penelitian mengenai estimasi kelimpahan plankton menggunakan metode
hidroakustik telah banyak dilakukan, sebagian besar penelitian-penelitian tersebut
dilakukan untuk melihat hubungan antara kelimpahan plankton dengan ikan
pelagis ataupun larva ikan. Penelitian ini mencoba membandingkan antara nilai
Sv hasil perekaman data akustik dengan data kelimpahan plankton yang diambil
menggunakan plankton-net dalam mengestimasi kelimpahan plankton. Estimasi
kelimpahan plankton akan lebih akurat bila ditunjang dengan data contoh
plankton yang diambil menggunakan plankton-net, hal ini lah yang menjadi dasar
mengapa penelitian ini dilakukan.
Estimasi kelimpahan plankton menggunakan metode hidroakustik
biasanya dilakukan dengan melihat nilai target strength (TS) dan volume
backscattering strength (SV) dari plankton itu sendiri (Swiniarski, 1994).
Penelitian yang pernah dilakukan dengan menggunakan metode hidroakustik
dalam mengestimasi kandungan plankton, seperti penelitian yang dilakukan
Haryono (2004) mengenai pengukuran nilai Target Strength larva ikan dengan
Split Beam Acoustic System di perairan Teluk Tomini, Sulawesi.
Perairan Pangkep merupakan kawasan yang berada di perairan Selat
Makassar. Perairan Selat Makassar merupakan perairan yang cukup unik karena
merupakan lintasan utama dari Arlindo. Selain Arlindo, massa air dari Laut Jawa
dan Delta Mahakam juga mengalir ke Selat Makassar. Adanya berbagai proses
dan fenomena yang mempengaruhi perairan Selat Makassar akan berpengaruh
(15)
terhadap kesuburan perairan dan secara langsung maupun tidak langsung akan
berdampak terhadap produktivitas primer dan kelimpahan sumberdaya perikanan.
1.2
Tujuan
Tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui seberapa besar kelimpahan
plankton yang terdapat di perairan Pangkep Sulawesi Selatan dengan
menggunakan metode hidroakustik serta membandingkannya dengan data
plankton yang diambil menggunakan plankton-net.
(16)
3
2. TINJAUAN PUSTAKA
2.1
Metode Hidroakustik
2.1.1
Definisi hidroakustik
Hidroakustik didefinisikan sebagai cara untuk mempelajari perairan dengan
menggunakan suara. Teknologi hidroakustik menjadi penting dalam pendugaan
ekosistem danau dan laut, monitoring pergerakan ikan, bahkan kualitas perairan
(Haviland et al, 2010). Metode akustik memiliki beberapa keunggulan
komparatif dibandingkan dengan metode lain dalam eksplorasi sumberdaya hayati
laut. Keunggulan tersebut antara lain adalah memiliki kecepatan yang tinggi
sehingga sering disebut dengan
“quick assessment method”
, estimasi atau
pendugaan stok ikan yang dapat dilakukan secara langsung terhadap target dari
survei karena tidak bergantung dari statistik perikanan, percobaan tagging dll.,
perolehan dan pemrosesan data yang secara real time sehingga membantu dalam
pengambilan keputusan, mempelajari perambatan suara di air laut, sifat-sifat
akustik air laut, target /objek di air laut serta pendeteksian suara dan komunikasi
di air laut (Arnaya, 1991).
2.1.2
Kelimpahan plankton secara akustik
Pendeteksian kelimpahan plankton menggunakan metode hidroakustik dapat
dilihat dari nilai Sv plankton itu sendiri. Lurton (2002) menyatakan bahwa
Volume Backscattering Strength (Sv) merupakan rasio antara intensitas yang
direfleksikan oleh suatu group single target dimana target berada pada suatu
volume air. Nilai Sv merupakan suatu indikator yang berbanding lurus dengan
(17)
densitas sehingga nilai Sv saja mampu mewakili data akustik dalam memberikan
informasi kelimpahan plankton. Nilai Sv yang tinggi mengindikasikan
kelimpahan plankton yang tinggi pula pada suatu perairan. Pengukuran densitas
plankton atau larva dapat didasarkan pada nilai Sv, karena nilai Sv merupakan
fungsi dari populasi densitas dan target strength (TS) yang dapat diformulasikan
(Xie dan Jones, 2009).
Penelitian mengenai plankton yang menggunakan metode hidroakustik pada
umumnya menggunakan sistem split beam. Sistem akustik split beam adalah
sebuah transduser yang dibagi kedalam empat kuadran yakni fore (bagian depan),
aft (buritan kapal), port (sisi kiri kapal) dan starboard (sisi kanan kapal).
Transduser split beam ini memiliki bim yang sangat tajam (10º) (Simrad, 1993).
Penelitian mengenai plankton dengan menggunakan metode hidroakustik
menggunakan sistem split beam telah banyak dilakukan, seperti penelitian yang
dilakukan oleh Vivian (2010) mengenai pemanfaatan metode akustik untuk
melihat hubungan antara plankton dan ikan pelagis di perairan Arafura tahun
2006. Pada penelitian tersebut mengukur dan membandingkan densitas, TS dan
Sv ikan pelagis terhadap SV plankton secara kuantitatif. Hasil yang didapat dari
penelitian tersebut yaitu terdapatnya hubungan antara plankton dan ikan pelagis
secara akustik di Perairan Arafura.
2.2
Plankton
2.2.1
Definisi Plankton
Kata plankton berasal dari bahasa Yunani yang berarti mengembara
(Wardhana, 2003). Plankton meliputi biota yang hidup terapung atau terhanyut di
(18)
5
daerah pelagik. Organisme ini biasanya relatif kecil atau mikroskopis. Plankton
pada umumnya organisme yang berukuran renik, hidup melayang dalam air
dengan kemampuan gerak yang lemah sehingga perpindahannya banyak
ditentukan oleh pergerakan air (Odum, 1971). Menurut Sverdrup et al. (1972)
plankton merupakan kumpulan organisme baik hewan maupun tumbuhan yang
berukuran mikroskopis dan hidup terapung atau melayang-layang mengikuti arus.
Plankton sepanjang hidupnya selalu bergantung dari pergerakan massa air atau
pola arus, namun demikian, terdapat pula jenis plankton yang pergerakannya
sangat kuat sehingga dapat melakukan migrasi harian.
Plankton dapat dikelompokkan menjadi dua kelompok besar yaitu
fitoplankton (plankton tumbuhan atau plankton nabati) dan zooplankton (plankton
hewani). Fitoplankton merupakan tumbuhan planktonik yang bebas melayang
dan hanyut dalam laut serta mampu berfotosintesis karena memiliki klorofil
(Nybakken, 1992). Fitoplankton umumnya terdiri atas kelas Bacillariophyceae,
Chlorophyceae, Dinophyceae, dan Haptophyceae. Selain berklorofil, fitoplankton
juga memiliki bahan makanan cadangan yang umumnya berupa pati atau lemak,
dinding sel yang tersusun dari selulosa, serta bentuk flagel yang beragam.
(19)
Zooplankton adalah hewan kecil yang mengapung secara bebas pada
kolom perairan danau, sungai dan laut dimana distribusinya dipengaruhi oleh
faktor utama yakni arus dan percampuran massa air (Paterson, 2007).
Zooplankton meliputi hewan-hewan dari kelompok Protozoa, Coelenterata,
Ctenophora, Chaetognatha, Annelida, Arthropoda, Urochordata, Mollusca, dan
beberapa larva hewan-hewan vertebrata. Secara teoritis adanya konsentrasi
fitoplankton yang besar di laut maka terdapat banyak zooplankton sebagai
konsumen primer bagi ikan pelagis kecil, udang-udangan dan sebagainya
(Wiadnyana, 1998).
Gambar 2. Zooplankton (Wardhana, 2003)
2.2.2
Kelimpahan dan distribusi plankton
Odum (1971) menyatakan bahwa kelimpahan plankton di suatu perairan
sangat dipengaruhi oleh faktor-faktor lingkungan yang meliputi faktor fisika,
kimia dan biologi. Faktor-faktor tersebut antara lain adalah suhu, kekeruhan,
kecerahan, pH, gas-gas terlarut, unsur hara dan adanya interaksi dengan
organisme lain. Faktor fisik dapat disebabkan oleh turbulensi atau adveksi
(20)
7
(pergerakan massa air yang besar) yang mengandung plankton didalamnya.
Angin dapat pula menyebabkan terkumpulnya plankton pada tempat tertentu
seperti daerah sepanjang pantai. Faktor biologi terjadi apabila terdapat perbedaan
pertumbuhan antara laju pertumbuhan fitoplankton dan kecepatan difusi untuk
menjauhi kelompoknya, zooplankton yang memangsa fitoplankton mempengaruhi
pengelompokkan fitoplankton. Sebagai akibat adanya proses fisik dan kimia di
perairan pantai, berkelompoknya plankton lebih sering dijumpai di perairan
neritik terutama perairan yang dipengaruhi oleh estuari dari pada perairan oseanik
(Arinardi et al. 1997).
Produktivitas perairan pantai (neritik) ditentukan oleh beberapa faktor
seperti arus pasang surut, morfo-geografi setempat dan proses fisik dari lepas
pantai. Adanya pulau-pulau akan menyumbangkan produksi hayati yang lebih
tinggi karena terjadinya pengayaan yang disebabkan oleh turbulensi (pengadukan
air), penaikan massa air di selat antara dua pulau atau lebih dan aliran air sungai
ke perairan pantai. Lingkungan yang tidak menguntungkan bagi plankton dapat
menyebabkan jumlah individunya berkurang, sehingga keadaan ini akan
mempengaruhi kesuburan perairan.
Di suatu perairan sering didapatkan adanya jumlah individu plankton yang
berlimpah pada suatu stasiun sedangkan pada stasiun lainnya di perairan yang
sama jumlah tersebut sangat sedikit. Hal ini menunjukkan bahwa distribusi
horizontal plankton di suatu perairan tidakm merata. Perbedaan distribusi
kelimpahan plankton bukan saja terjadi secara horizontal tetapi juga secara
vertikal (Arinardi et al. 1997).
(21)
Di perairan tropis terutama perairan Indonesia, penurunan dan peningkatan
kelimpahan plankton berlangsung sepanjang tahun. Penyebab perubahan ini
belum dapat diketahui dengan pasti, kelimpahan maksimum dan minimum ini
juga tidak mencolok serta terjadi beberapa kali secara bergantian sepanjang tahun
(Arinardi et al. 1997).
2.3
Kondisi Umum Perairan Pangkep Sulawesi Selatan
Kabupaten Pangkep adalah salah satu kabupaten yang terletak di utara kota
Makassar, wilayah kabupaten Pangkep terdiri atas 4 kecamatan kepulauan dengan
112 pulau. Luas laut kabupaten Pangkep 11.464,44 km
2
, luas pulau kecil 35.150
ha dan garis pantai 250 km
2
. Kabupaten Pangkep tepatnya berada pada 118°
5,6
7’
BT - 119°
48,06’
BT dan 5°
9,57’
LS - 4°
28,856’
LS (Rasyid, 2009),
berada di pesisir barat Sulawesi Selatan dengan ketinggian antara 0 sampai 1.000
m dpl (Rison, 2010).
Berdasarkan pengamatan pada tahun 2009 mengenai distribusi klorofil-a
pada musim peralihan barat-timur di perairan Spermonde Provinsi Sulawesi
Selatan. Kabupaten Pangkep merupakan daerah yang memiliki tingkat
produktivitas primer yang tinggi, hal ini ditandai dengan tingginya konsentrasi
klorofil-a. Hal ini disebabkan banyaknya aliran sungai yang bermuara di daerah
pantai. Suplai nutrient yang berasal dari daratan merupakan faktor utama yang
mengakibatkan tingginya konsentrasi klorofil-a tersebut di daerah Pangkep
(Rasyid, 2009).
(22)
9
3. METODOLOGI
3.1
Waktu dan Lokasi Penelitian
Pengambilan data akustik dan plankton-net dilakukan melalui survei yang
dilakukan oleh Balai Penelitian Perikanan Laut (BPPL)-Kementrian Kelautan dan
Perikanan (KKP) di perairan Pangkep, Sulawesi Selatan pada tanggal 8-12
Oktober 2011 yang terletak pada koordinat 119
21’13” BT
dan 4
46’9” LS
sampai 119
28’36” BT dan 5
1’41” LS.
Pengolahan data dilakukan di
Laboratorium Akustik, Laboratorium Biologi BPPL-Kementrian Kelautan dan
Perikanan (KKP) Muara Baru-Jakarta Utara dan Laboratorium Akustik Kelautan
Departemen Ilmu dan Teknologi Kelautan (ITK) FPIK-IPB. Peta lokasi
penelitian perekaman data akustik dan pengambilan data menggunakan
Plankton-net ditampilkan pada Gambar 3.
3.2
Alat dan Bahan
Alat yang digunakan untuk pengolahan data diantaranya Personal
Computer (PC) dan Laptop, Microsoft Office 2007 yang digunakan untuk
membuat dokumen (mengolah data) serta menyimpan dokumen. Software
Echoview 4.0 yang tersedia untuk pengolahan data dari echosounders dan sonar.
Microsoft Excel 2007 digunakan untuk mentabulasi data serta memvisualisasikan
data plankton dengan menggunakan menu chart. Software ArcGis 9.0 dan
MatLab 2010 yang digunakan untuk memvisualisasikan sebaran nilai SV.
Bahan yang akan digunakan adalah data akustik yang diterima dalam
bentuk echogram dengan format *.dt4 serta data plankton-net dalam bentuk
microsoft excell dengan satuan sel/m
3
.
(23)
(24)
11
3.3
Pengolahan Data
Pengolahan data secara keseluruhan dapat dilihat pada Gambar 4. Data
mentah yang diterima dalam format *.dt4 diolah menggunakan software
Echoview 4.0 dalam bentuk echogram (Lampiran 1), kemudian pada variabel
properties dilakukan pengaturan nilai Elementary Sampling Display Unit
(ESDU) untuk pembatasan data, diantaranya dilakukan pengaturan grid jumlah
ping (300 ping) yang digunakan serta kedalaman (50 m) dan nilai threshold (-90
dB sampai -65 dB), selain itu dilakukan juga kalibrasi sesuai dengan
parameter-parameter lingkungan pada saat perekaman data akustik. Parameter tersebut
diantaranya salinitas (32 ppt), suhu (30
C), kedalaman (10 m), pH 8 serta
frekuensi (201 kHz) yang digunakan. Hasil kalkulasi dari parameter-parameter
tersebut digunakan untuk mengetahui kecepatan suara (1542,43 m/detik) dan
koefisien absorpsi (0,08472 dB/m) dari alat yang digunakan. Ketebalan data
yang akan diintegrasi berdasarkan perhitungan
didapat nilai 0,375 m.
Integrasi cell dilakukan dengan menggunakan dongel kemudian diperoleh
ekstrak data dalam format *.csv, data dalam bentuk *.csv kemudian di konversi
ke bentuk *.txt, selanjutnya data divisualisasikan dengan menggunakan
software ArcGis 9.0 dan MatLab 2010.
Lampiran 1 menunjukkan tampilan echogram pada saat integrasi yang
telah dilakukan pengaturan nilai ESDU serta kalibrasi. Kotak-kotak kecil
berwarna biru, hijau, kuning, merah, putih serta warna lainnya
merepresentasikan kekuatan pantulan dari objek. Besar-kecilnya nilai pantulan
dari objek-objek tersebut dapat dilihat pada color legend yang berada disebelah
(25)
kanan. Garis merah yang membentuk kotak persegi panjang merupakan area
atau lapisan yang dianalisis atau diintegrasi.
Penentuan nilai threshold yang digunakan pada penelitian ini dilakukan
berdasarkan metode progressive threshold. Progressive Threshold merupakan
metode yang digunakan untuk menapis/menyaring nilai hambur balik yang
ditampilkan pada echogram sehingga dapat diperoleh kisaran kanal hambur balik
yang sesuai dengan jenis target yang diinginkan. Maclannen dan Simmonds
(2005) menyatakan bahwa kisaran nilai threshold untuk objek yang berukuran
kecil seperti plankton dengan frekuensi alat yang digunakan sebesar 200 kHz
adalah -83,9 dB sampai -62,5 dB.
Pengolahan data plankton-net dilakukan oleh pihak BPPL di Laboratorium
Biologi BPPL-KKP Muara Baru-Jakarta Utara. Data kelimpahan plankton yang
telah diolah diterima dalam bentuk microsoft excell dengan satuan sel/m
3
, data
tersebut diambil pada lapisan permukaan (< 1 m) yang terdiri atas 24 stasiun
yang titik pengambilannya bersamaan dengan titik pengambilan data oseanografi
pada saat survei dilakukan.
Gambar 4 merupakan diagram alir pengolahan data akustik maupun data
plankton-net.
(26)
13
Gambar 4. Diagram alir pengolahan data plankton
3.4 Analisis Data
Kelimpahan plankton di lokasi penelitian dianalisis dengan melihat trend
yang terbentuk dari nilai Sv plankton dalam satuan decibel (dB) di hubungkan
dengan kedalaman, waktu dan membandingkan dengan kelimpahan yang
diperoleh dari plankton-net. Pengolahan data ini dilakukan dengan ArcGis 9.0,
MatLab 2010 dan Microsoft Excell.
Echoview 4.0
Echogram
Variabel properties
ESDU
Nilai SV Plankton
Pembatasan data
Raw data *.dt4
Integrasi Cell
Dongel
Ekstrak *.csv
Konversi *.txt
Sortir data
Visualisasi
(27)
14
4.1
Sebaran Horizontal SV Plankton
Nilai SV (dB) berbanding lurus dengan densitas, sehingga nilai SV dapat
mewakili data akustik dalam memberikan informasi kelimpahan plankton di suatu
perairan. Secara horizontal dengan kedalaman yang sama, plot sebaran nilai SV
rata-rata dapat dilihat pada Gambar 5 dengan kedalaman 3,75-4,125 m dan
ketebalan integrasi 0,375 m, kedalaman 5-25 m dan 25-50 m.
Gambar 5A. yaitu sebaran horizontal SV pada ketebalan integrasi
0,375 m, nilai SV pada kedalaman tersebut berkisar antara 70,13 dB sampai
-84,91 dB. Pada kedalaman 3,75-4,125 nilai SV dominan berkisar antara -71,00
dB sampai -71,99 dB dengan jumlah data yang terintegrasi yaitu sebanyak
321data dari1.396 data. Gambar 5B. merupakan sebaran horizontal SV pada
kedalaman 525 m, pada kedalaman tersebut didapatkan nilai SV berkisar antara
-70,11 dB sampai -81,69 dB. Kedalaman 5-25 m nilai SV yang paling
mendominasi dengan jumlah data sebanyak 2.095 dari 5.351 data yang berkisar
antara -70,11 dB sampai -70,99 dB. Gambar 5C. menunjukkan sebaran horizontal
pada kedalaman 25-50 m, nilai SV yang diperoleh berkisar antara -69,19 dB
sampai -99,19 dB. Kedalaman 25-50 m nilai SV dominan dengan jumlah data
yang terintegrasi sebanyak 3.801 data, nilai SV berkisar antara -70 sampai -70,99
dB dengan jumlah data sebanyak 1.498 data.
(28)
15
Secara umum distribusi plankton secara horizontal lebih banyak
dipengaruhi faktor fisik dan kimia di perairan pantai, plankton hidup secara
berkelompok dan lebih sering dijumpai di perairan neritik atau daerah pantai yang
kadar salinitasnya relatif rendah dibandingkan dengan perairan oseanik atau lepas
pantai hingga ke tengah samudera (Arinardi et.al., 1997). Gambar 5A, B dan C
memiliki pola distribusi yang sama, yaitu nilai SV cenderung menyebar baik di
daerah yang berada dekat daratan maupun yang jauh pulau-pulau kecil. Nilai SV
yang dapat menunjukkan kelimpahan plankton yang tinggi pula di daerah
tersebut, demikian pula sebaliknya. Gambar 5A dan B pada lintasan dihari
pertama menunjukkan nilai SV yang relatif kecil pada daerah yang berada dekat
dengan daratan dan muara sungai, hal ini disebabkan waktu pada saat perekaman
data pada lintasan tersebut dilakukan pada siang sampai sore hari yaitu pukul
13.30-17.30 WITA. Siang hari merupakan puncak dimana penetrasi cahaya
matahari memasuki perairan. Pada siang hari plankton berada cukup jauh dari
permukaan karena menghindari cahaya yang terlalu kuat. Pada sore hingga
malam hari plankton bergerak mendekati bahkan berada pada daerah permukaan
(Gross, 1990).
(29)
A
B
C
Keterangan :
A : Plot Sebaran Horizontal SV pada kedalaman 3,75-
4,125 m
B : Plot Sebaran Horizontal SV pada kedalaman 5-25 m
C : Plot Sebaran Horizontal SV pada kedalaman 25-50 m
(30)
17
4.2
Sebaran Vertikal SV Plankton dan Waktu
4.2.1 Sebaran vertikal SV plankton
Sebaran vertikal plankton tergantung dari berbagai faktor, diantaranya
intensitas cahaya, kepekaan terhadap perubahan salinitas, arus dan densitas air
(Arinardi et al, 1997). Pola sebaran vertikal dipengaruhi oleh percampuran massa
air secara vertikal, proses percampuran ini sangat berperan dalam menyuburkan
kolom perairan yaitu dengan cara mengangkat nutrien dari lapisan dalam ke
permukaan. Meningkatnya nutrien pada lapisan kolom perairan dibantu dengan
banyaknya penetrasi cahaya matahari yang masuk pada kolom perairan
menyebabkan peningkatan laju produktivitas primer melalui aktivitas plankton
(Chavez dan Barber, 1987).
Analisis SV terhadap kedalaman dilakukan pada kedalaman 5
–
50 m
(Layer 2
–
10). Analisis tersebut menunjukkan bahwa pada kedalaman 5 sampai
50 m nilai SV relatif tinggi dilihat dari banyaknya data yang terintegrasi pada
kedalaman tersebut memiliki nilai SV berkisar antara -70 dB sampai -72 dB yang
ditunjukkan dengan lingkaran pada Gambar 6. Hasil perekaman data akustik pada
saat survei menunjukkan bahwa perairan Pangkep merupakan tipe perairan
dangkal dengan kedalaman perairan kurang dari 60 m. Berdasarkan hasil
penelitian yang dilakukan oleh BPPL pada saat survei, lokasi penelitian sebagian
besar merupakan daerah terumbu karang. Daerah terumbu karang biasanya
memiliki tingkat kecerahan tinggi dan menyebabkan tingginya penetrasi cahaya
matahari yang masuk ke perairan. Tingginya penetrasi cahaya yang masuk ke
perairan secara tidak langsung menyebabkan tingginya kelimpahan plankton di
lokasi penelitian.
(31)
(32)
19
Lokasi penelitian, perairan Pangkep berada di Selat Makassar. Selat
Makassar memegang peranan penting karena merupakan pintu gerbang utama
lewatnya Arus Lintas Indonesia (Arlindo). Secara umum Selat Makassar
merupakan jalur lintasan di kawasan lintang rendah yang mentransfer panas,
salinitas rendah dari Samudera Pasifik ke Samudera Hindia (Gordon, 2000). Pola
arus permukaan pada Selat Makassar telah diteliti oleh Purwandani (2001), pada
saat musim barat khususnya bulan Oktober angin bergerak dari Samudera Hindia
menuju Samudera Pasifik. Arus bergerak dari Selat Makassar bagian utara
menuju selatan dengan kecepatan yang cukup tinggi kemudian menurun pada saat
menuju Laut Jawa. Arus yang cukup kencang yang berasal dari Selat Makassar
bagian utara akan mempengaruhi pola sebaran dari plankton, pola arus akan
berbanding terbalik dengan kelimpahan plankton.
Perairan Pangkep yang berada dibagian selatan Selat Makassar, memiliki
kecepatan arus yang relatif rendah yaitu berkisar antara 2-3 m/s dengan suhu
yang berkisar antara 26-27,5
C, banyaknya pulau-pulau kecil dan muara sungai
menyebabkan kelimpahan plankton didaerah tersebut relatif tinggi (Purwandani,
2001).
4.2.2 Sebaran SV terhadap waktu
Distribusi plankton dari waktu ke waktu lebih banyak ditentukan oleh
pengaruh lingkungan, distribusi temporal banyak dipengaruhi oleh pergerakan
matahari atau dengan kata lain cahaya sangat mendominasi pola distribusinya.
Distribusi harian plankton terutama pada daerah tropis mengikuti perubahan
intensitas cahaya sebagai akibat pergerakan matahari. Pada pagi hari dimana
intensitas cahaya masih rendah dan suhu permukaan air masih relatif dingin,
(33)
plankton berada tidak jauh dengan permukaan. Pada siang hari plankton berada
cukup jauh dari permukaan karena menghindari cahaya yang terlalu kuat. Pada
sore hingga malam hari plankton bergerak mendekati bahkan berada pada daerah
permukaan (Gross, 1990). Plankton melakukan pergerakan atau migrasi ke arah
permukaan pada saat matahari terbenam dan bermigrasi ke perairan yang lebih
dalam pada saat matahari terbit (Kaltenberg, 2004). Hubungan antara sebaran SV
pada kedalaman integrasi akustik
dengan waktu dapat dilihat pada Gambar
7. Gambar 7A, B dan C merupakan plot SV terhadap waktu pada kedalaman
integrasi akustik yaitu 3,75-4,125 m, kedalaman 5-25 m dan 25-50 m.
Perekaman data pada saat survei hanya dilakukan pada waktu pagi sampai
sore hari atau tidak secara terus-menerus, yaitu perekaman data dilakukan dari
pukul 06.00-17.23 WITA. Sebaran nilai SV pada pagi dan sore hari cenderung
tinggi, yaitu berkisar antara -70,00 dB sampai -74,00 dB dimana pada pagi dan
sore hari intensitas cahaya matahari yang mengenai permukaan perairan
cenderung rendah, sehingga plankton berada dekat dengan permukaan perairan.
Sebaran nilai SV pada siang hari di kedalaman 3,75-4,125 m (Gambar 7A)
memiliki nilai yang relatif rendah pada hari ke tiga dan hari ke empat yaitu
berkisar antara -74,00 dB sampai -88,00 dB, pada siang hari intensitas cahaya
matahari yang masuk ke permukaan perairan cenderung meningkat, maka dari itu
plankton berada jauh dari permukaan perairan sehingga nilai SV pada siang hari
cenderung rendah dibandingkan dengan pagi dan sore hari. Gambar 7B yang
merupakan plot SV pada kedalaman 5-25 m menunjukkan sebaran nilai SV
cenderung tinggi dan padat pada pagi sampi sore hari dibandingkan dengan
kedalaman 3,75-4,125 m. Terdapat nilai SV yang rendah pada pagi sekitar pukul
(34)
21
07.30 WITA pada perekaman data dihari ke tiga yang ditunjukkan dengan tanda
berwarna hijau, kemudian pada perekaman di hari kelima yang ditunjukkan
dengan lingkaran warna hitam sebaran nilai SV relatif tinggi dan padat pada pagi
hingga siang hari. Gambar 7C merupakan plot nilai SV pada kedalaman 25-50 m.
Sebaran nilai SV pada kedalaman tersebut tidak berbeda dengan kedalaman
3,75-4,125 m dan 5-25 m, sebaran nilai SV pada hari pertama sampai hari kelima dari
pagi sampai sore memiliki nilai SV relatif tinggi, tetapi pada hari ke tiga, ke
empat dan ke lima terlihat beberapa nilai SV yang rendah namun hal ini tidak
terlalu signifikan seperti pada kedalaman 3,75-4,125 m.
Secara keseluruhan, dari ketiga strata kedalaman tersebut terjadi
peningkatan sebaran nilai SV pada pagi hingga siang yaitu sekitar pukul
06.00-14.00 WITA, kemudian mulai menurun setelah pukul 06.00-14.00 WITA. Perekaman
data dilakukan pada bulan Oktober, bulan Oktober sering disebut sebagai Musim
Peralihan II atau musim peralihan akhir tahun, yaitu peralihan dari Musim Timur
ke Musim Barat.
Musim peralihan II terjadi pada bulan September-Nopember, musim
peralihan II sering juga disebut musim pancaroba akhir tahun. Pada musim
peralihan matahari bergerak melintasi khatulistiwa, sehingga angin menjadi
melemah, arahnya tidak menentu sehingga menyebabkan cuaca yang tidak
menentu . Pada bulan Oktober-April dimana telah memasuki Musim Barat
(Muson Barat) angin mulai berhembus, musim Barat umumnya membawa curah
hujan yang tinggi (Wyrtki K, 1961).
(35)
07:12:00 09:36:00 12:00:00 14:24:00 16:48:00 -88
-86 -84 -82 -80 -78 -76 -74 -72 -70 -68
Waktu (WITA)
S
v
m
e
a
n
(d
B
)
Hari 1 Hari 2 Hari 3 Hari 4 Hari 5
Gambar 7. Plot SV (dB) terhadap waktu (WITA)
A:
Kedalaman 3,75-4,125 m
B:
Kedalaman 5-25 m
(36)
23
Tingginya curah hujan dengan diiringi kecepatan angin yang kuat,
menyebabkan berkurangnya intensitas cahaya matahari dan permukaan laut yang
lebih bergelombang mengurangi penetrasi cahaya matahari ke dalam air laut,
sehingga pada siang hari yang seharusnya plankton berada jauh dari permukaan
perairan akan tetap berada pada daerah dekat permukaan perairan.
4.3
Kelimpahan Plankton menggunakan Plankton-
net
Contoh plankton diambil pada permukaan perairan saja yaitu pada
kedalaman kurang dari 1 m, dari hasil analisis diperolah 39 genus plankton dari 3
kelas yang teridentifikasi. Ketiga kelas tersebut yaitu Bacillariophyceae,
Cyanophyceae, dan Dinophyceae (Lampiran 2).
Kelas Bacillariophyceae (Diatom) memiliki jumlah genus paling banyak
yaitu 28 genus, yaitu Chaetoceros sp., Rhizosolenia sp., Hemialus sp.,
Coscinodiscus sp., Melosira sp., Ditylum sp., Bacteriastrum sp., Thalassiosira sp.,
Thalassionema sp., Biddulphia sp., Thalassiothrix sp., Bacillaria sp., Pleurosigma
sp., Nitzschia sp., Stephanopyxis sp., Bellerochea sp., Navicula sp., Planktoniella
sp., Triceratium sp., Eucampia sp., Rhabdonema sp., Diploneis sp., Asterolampra
sp., Streptotheca sp., Guinardia sp., Asterionella sp., Amphiprora sp., Striatella
sp. Kelas Cyanophyceae merupakan kelas dengan jumlah genus yang paling
sedikit, yaitu hanya ditemukan 2 genus Richelia sp., Trichodesmium sp. Kelas
Dinophyceae ditemukan 9 genus plankton, yaitu Ceratium sp., Protoperidinium
sp., Pyrophacus sp., Dinophysis sp., Ceratocorys sp., Ornithocercus sp.,
Pyrocystis sp., Noctiluca sp., Prorocentrum sp
Kelimpahan plankton tertinggi terdapat pada Stasiun 13 dengan jumlah
individu sebanyak 2.785.127 sel/m
3
dan jumlah genus sebanyak 17 genus,
(37)
sedangkan kelimpahan terendah terdapat pada Stasiun 2 dengan jumlah individu
sebanyak 47.433 sel/m
3
dan jumlah genus sebanyak 10 genus. Jika dilihat dari
Gambar 3 (Peta Lokasi) lokasi Stasiun 13 dan Stasiun 2 sama-sama berada jauh
dilepas pantai, seperti yang terlihat pada gambar, didekat lokasi stasiun 13
terdapat beberapa gugusan pulau. Hal ini dapat memungkinkan penyebab
kelimpahan di stasiun tersebut lebih besar dibanding dengan stasiun-stasiun lain,
seperti yang telah disebutkan sebelumnya diawal bahwa faktor yang
menyebabkan tingginya kelimpahan plankton di suatu perairan adalah banyaknya
masukan nutrien dari daratan (run-off) melalui sungai-sungai didaerah tersebut.
Komposisi jenis plankton yang paling dominan ditemukan pada seluruh stasiun
dapat dilihat pada Gambar 8.
Gambar 8. Komposisi Plankton di Perairan Pangkep
Gambar 8 menunjukkan komposisi plankton di perairan Pangkep, terdapat
lima genus plankton yang mendominasi diantaranya Trichodesmium sp. dengan
persentase sebanyak 74%, Chaetoceros sp. sebanyak 11%, Rhizosolenia sp.
sebanyak 10%, Hemialus sp. sebanyak 4% dan Bacteriastrum sp. sebanyak 1%.
(38)
25
Kelimpahan untuk masing-masing plankton yang mendominasi tersebut adalah
11.796.411 sel/m
3
, 1.781.665 sel/m3, 1.575.034 sel/m
3
, 567.126 sel/m
3
, 152.619
sel/m
3
. Dari kelima komposisi plankton tersebut empat genus diantaranya
merupakan kelas Bacillariophyceae (Chaetoceros sp., Hemialus sp., Rhizosolenia
sp., dan Bacteriastrum sp.).
Kelas Bacillariophyceae merupakan kelas plankton yang paling sering
ditemukan di perairan. Nontji (2008) menyatakan bahwa kelas Bacillariophyceae
memiliki jenis yang lebih banyak dan beragam di perairan, diperkirakan terdapat
1.400-1.800 jenis di dunia dengan kelimpahan mencapai ribuan hingga jutaan
individu per liter. Tingginya proporsi kelas Bacillariophyceae didukung
pernyataan Nybaken (1992) bahwa, jenis plankton yang sering dijumpai
diperairan dengan jumlah terbesar adalah plankton dari kelas Bacillariophyceae,
selanjutnya kelas Dinoflagellata. Selain memiliki jumlah jenis yang tinggi, di
perairan Pangkep kelas Bacillariophyceae juga memiliki kelimpahan tertinggi
dibandingkan kelas plankton lainnya. Bacillariophyceae merupakan kelompok
yang memiliki kemampuan berkembang lebih cepat dibandingkan dengan
Dinoflagellata dan jenis lainnya (Sidabutar, 1997) sehingga Bacillariophyceae
memiliki proporsi kelimpahan yang lebih besar di perairan.
4.4 Hubungan antara SV Plankton dan Kelimpahan Plankton-
net
Perbandingan antara data hasil perekaman akustik pada kedalaman 3,75
m-4,125 m (ketebalan integrasi
) dan data kelimpahan plankton-net dapat dilihat
pada Lampiran 3. Hubungan antara Sv plankton dan data kelimpahan plankton
(39)
yang diambil menggunakan plankton-net dianalisis menggunakan metode regresi
linear sederhana.
Gambar 9. Plot Hubungan SV plankton dengan logaritmik kelimpahan
Plankton-net
Analisis regresi dan korelasi membentuk garis linear positif dengan
persamaan Y = 0,2419x + 74,104 dengan koefisien determinasi 0,0225 dan nilai
korelasi 0,15. Nilai korelasi 0,15 menunjukkan bahwa hubungan antara nilai Sv
dan kelimpahan data in-situ tidak erat. Koefisien determinasi (R
2
) sebesar 0,0225
2,25 %, menjelaskan bahwa tinggi rendahnya kelimpahan data in-situ hanya
mampu dijelaskan 2,25 % dari nilai SV rata-rata. Pada uji parsial menunjukkan F
hitung < F tabel (0,499 < 4,30), yang artinya terima H
0
dan tolak H
1
, dengan
asumsi H0 nilai SV tidak mempengaruhi kelimpahan data plankton-net dan H1
nilai Sv mempengaruhi kelimpahan data in-situ.
Rendahnya hubungan antara nilai SV dengan kelimpahan data
plankton-net dapat disebabkan oleh berbagai faktor antara kedua metode analisis plankton,
baik secara akustik maupun secara biologi (plankton-net). Faktor tersebut antara
(40)
27
lain yaitu perbedaan pada strata atau lapisan kedalaman saat pengambilan data,
perekaman akustik maupun pengolahan data. Analisis berdasarkan metode
akustik menggunakan ketebalan integrasi
pada
strata kedalaman 3,75-4,125 m
sedangkan data plankton-
net
diambil pada lapisan permukaan perairan saja dengan
(41)
28
5. KESIMPULAN DAN SARAN
5.1
Kesimpulan
Nilai SV cenderung menyebar, baik di daerah yang berada dekat daratan
maupun yang jauh dari pulau-pulau kecil. Nilai SV yang tinggi menunjukkan
kelimpahan plankton yang tinggi pula di daerah tersebut, demikian pula
sebaliknya. Secara umum plankton tersebar pada seluruh lapisan kedalaman
perairan.
Nilai kelimpahan plankton menggunakan plankton-net dan nilai SV
terlihat tidak saling berkaitan, dikarenakan ketebalan integrasi berbeda dengan
kedalaman pengambilan data plankton-net.
5.2
Saran
Perlu dilakukan penelitian lanjutan pada musim/bulan yang berbeda untuk
mengkaji lebih lanjut sebaran temporal serta spasial dari plankton.
(42)
29
DAFTAR PUSTAKA
Arinardi OH., Sutomo AB., Yusuf SA., Triaminingsih, Asnaryanti E., Riyono
SH. 1997. Kisaran Kelimpahan dan Komposisi Plankton Predominan di
Perairan Kawasan Timur Indonesia. LIPI. Jakarta. 140 h.
Arnaya I. N. 1991. Akustik Kelautan II. Proyek Peningkatan Perguruan Tinggi.
Institut Pertanian Bogor. Bogor.
Chavez FP, dan Barber RT. 1987. An Estimate of New Production in the
Equatorial Pacific. Pergamon Journals, Ltd. Britan. 34(7): 1229-1243.
Company, Toronto. 574 pp.
Gordon, A.L., J. Sprintall., R. Murtugudde, and R.D. Susanto. 2000. A
semiannual Indian Ocean forced Kelvin wave observed in the Indonesian
seas in May 1997, Journal of Geophysical Research, 105 (C7),
17217-17230.
Gross MG. 1990. Oceanography: A View of the Earth, 5th edition. Prentice Hall,
London, UK.
Haryono A. 2004. Pengukuran Nilai Target Strength Larv Ikan dengan Split
Beam Acoustic System di Perairan Teluk Tomini, Sulawesi. Skripsi (Tidak
dipublikasikan). Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan. Institut Pertanian
Bogor.
Haviland, A. 2010. Limnological Assesment on the Uses of Hydroacoustic
Surveys to Describe Littoral Zones in Several Indiana Lakes. 40th
Anniversary of the Indiana chapter of the American Fisheris Society.
Manchester College.
Kaltenberg AM. 2004. 38-KHz ADCP Investigation of Deep Scattering Layers in
Sperm Whale in the Northern Gulf of Mexico. Thesis. Texas A&M
University.
Lurton, X. 2002. An Introduction to Underwater Acoustic. Principles and
Applications. Praxis Publishing Ltd. Chincester. UK.
Nontji A. 2008. Plankton laut. LIPI press. Jakarta. 331 hlm.
Nybaken JW. 1992. Marine Biology: an Ecosystem Approach. The 2nd edition.
Pearson Inc.
Odum, EP. 1971. Fundamentals of Ecology. W.B. Sounders Company Ltd.
Philadelphia.
Paterson, M. 2007. Ecological Monitoring Assessment Network (EMAN)
Protocols For Measuring Biodiversity : Zooplankton In Fresh Waters.
Departement of Fisheries and Oceans. Freshwater Institute. Winnipeg,
Manitoba.
(43)
Purwandani A. 2001. Peta Laut Benua Maritim Indonesia. Pusat Pengkajian dan
Penerapan Teknologi Inventarisasi Sumberdaya Alam (P3TISDA). Badan
Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT). Jakarta.
Rasyid A. 2009. Distribusi Klorofil-a Pada Musim Peralihan Barat-Timur di
Perairan Spermonde Propinsi Sulawesi Selatan. Sains dan Teknologi.
FIKP-UNHAS. Makasar, Indonesia. Vol 9 (2): 125-132
Rison. 2010. Kabupaten Pangkep.
http://www.kmb-sulsel.net/index.php?option=com_content&view=article&id=371 [ 9
Agustus 2012]
Sidabutar T. 1997. Variasi musiman fitoplankton di Teluk Ambon. Seminar
Kelautan LIPI-UNHAS, Ambon 209-217.
Maclennan D dan Simmonds J. 2005. Fisheris Acoustic: Theory and Practice.
Blackwell Publishing. Hal 262-285.
SIMRAD. 1993. http://www.simrad.com [12 Agustus 2012]
Sverdrup H.U., M.W. Johnson and R.H. Fleming. 1972. The oceans physics,
chemistry and general biology. Modern asia Edition. Prentice-Hall Inc.,
New Jersey. Charles E. Tuttle Company, Tokyo : 1087 p.
Swiniarski J. 1994. Application Of Hydroacoustic Techniques To Exploitation Of
Biological Resources Of The Sea. Journal: Acta Ichthyologica Et
Piscatoria. Vol. XXIV. Departement of Fishing Techniques. University of
Agriculture, Szczecin. Polandia.
Vivian J. 2010. Pemanfaatan Metode Akustik untuk Melihat Hubungan antara
Plankton dan Ikan Pelagis di Perairan Arafura tahun 2006. Skripsi (Tidak
dipublikasikan). Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan. Institut Pertanian
Bogor.
Wardhana, W. 2003. Penggolongan Plankton. Departemen Biologi FMIPA.
Skripsi. Universitas Indonesia. Jakarta.
Wiadnyana. N.N. 1998. Kesuburan dan Komunitas Plankton di Perairan Pesisir
Dugul, Irian Jaya. Balitbang Sumberdaya Laut, Puslitbang Oseanologi
–
LIPI Guru-guru, Poka. Ambon.
Wyrtki K. 1961. Physical Oceanography of Southeast Asian Waters. Naga Report
2 : 1-195 p. The University of California, La Jolla, California.
Xie. J dan Jones. I. S. F. 2009. A Sounding Scattering Layer in a Freshwater
Reservoir. Marine Study Center University of Sydney. Australia.
(44)
31
(45)
Lampiran 1. Tampilan Echogram pada saat integrasi
Area yang di integrasi
Kedalaman
(46)
33
Lampiran 2. Data Kelimpahan Plankton
No, Jenis Kelimpahan (ind/m
3)
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 BACILLARIOPHYCEAE
1 Chaetoceros sp, 3546 890 1380 3281 3632 84232 19752 7104 2900 1602 5223 59734 1323894 38400 83414 1809 8727 2497 240 6804 846 824 118774 2160
2 Rhizosolenia sp, 5745 259 748 64278 247787 2976 1701 1511 1756 349014 733360 39254 38435 684 4527 2703 1296 7832 149 69814 1205
3 Hemialus sp, 3052 479 2026 1569 2728 22244 93369 4752 4911 1785 4761 158720 186774 24747 2454 2299 2427 3156 2160 1068 597 969 34454 5625
4 Coscinodiscus sp, 898 68 388 1332 176 1309 4489 672 812 320 1109 11094 1707 1636 244 327 707 864 356 249 1744 5440 452
5 Melosira sp, 853 137 192 416 1260 660 348
6 Ditylum sp, 93 198
7 Bacteriastrum sp, 1636 16160 92 5120 96134 8534 4089 20854
8 Thalassiosira sp, 571 14365 308 412 1803 9387 52187 13654 373 396 6347
9 Thalassionema sp, 462 187
10 Biddulphia sp, 763 95 1800 3592 624 555 14507 24720 2560 818 147 140 316 1814
11 Thalassiothrix sp, 808 818 1796 275 10240 71414 1707 4089 489 1027 2308 3627 2059 12 Bacillaria sp, 768
13 Pleurosigma sp, 90 1796 39 854 13734 854 818 1814
14 Nitzschia sp, 1309 3592 96 3414 87894 4267 2454 15 Stephanopyxis sp, 595 1707 4907 16 Bellerochea sp, 6870 5974
17 Navicula sp, 2781 9876 854 5494 854 818 18 Planktoniella sp, 164
19 Triceratium sp, 164 50
20 Eucampia sp, 13467 854 41200 8160
21 Rhabdonema sp, 898
22 Diploneis sp, 898
23 Asterolampra sp, 898 48
24 Streptotheca sp, 1796 2560
25 Guinardia sp, 854 854
26 Asterionella sp, 6827
27 Amphiprora sp, 854
(47)
Lampiran 2
No, Jenis Kelimpahan (ind/m
3)
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 CYANOPHYCEAE
29 Richelia sp, 1436 308 431 143 1716 1145 1796 720 889 687 1849 22187 8240 2560 818 293 1120 848 624 514 1814 301
30 Trichodesmium sp, 14095
1 4462 6 62769 8 157884 4 84832 0 39989
4 620364
6336 0 13224 0 58504 0 26531
6 545280 109867
12970 7 16110 3 6746 7 63840 0 58794 7 30144 0 153475 6 84423 1 39530 7 111248 0 6177 3 DINOPHYCEAE
31 Ceratium sp, 1661 240 1164 2378 2332 5071 4489 1872 2707 1465 3907 1707 19227 2560 2454 2884 2240 3910 2736 475 2340 1067 9067 4620
32 Protoperidinium sp, 3456 411 819 2045 1672 6870 14365 1296 1803 549 2126 2560 5494 4267 2454 2787 1960 1932 2016 1899 1892 630 3627 1908
33 Pyrophacus sp, 988 103 345 523 572 164 1796 144 412 370 440 793 612 912 1028 199 242 352
34 Dinophysis sp, 135 86 143 88 96 641 854 1036 96 97 3627 151
35 Ceratocorys sp, 43 143 44 155 100
36 Ornithocercus sp, 92 139 854 854 49 907
37 Pyrocystis sp, 359 171 604 298 308 240 348 458 324 391 324 2560 2747 1707 818 391 513 141 432 119 448 339 1814 201
38 Noctiluca sp, 982 898
39 Prorocentrum sp, 907
Jumlah Total 16474
1 4743 3 63524 3 159136 5 86233 6 60197 1 107858 7 8436 2 14878 9 59577 7 29020 8 121686 3 278512 7 28075 4 31157 9 7998 3 66411 4 60845 7 31358 4 155576 1 85134 9 40126 7 140534 1 8090 7
Jumlah Jenis 15 10 12 13 12 19 23 14 12 15 16 24 17 19 16 13 16 13 12 13 11 10 18 13
Indeks Keanekaragaman
(H') 0,736 0,339 0,089 0,062 0,115 1,176 1,380 1,036 0,566 0,133 0,486 1,556 1,628 1,822 1,389 0,749 0,245 0,223 0,246 0,095 0,064 0,105 0,895 1,004 Indeks Dominansi (D) 0,735 0,886 0,976 0,984 0,968 0,474 0,392 0,577 0,792 0,964 0,837 0,303 0,305 0,264 0,355 0,716 0,924 0,934 0,924 0,973 0,983 0,971 0,637 0,593
(48)
35
Lampiran 3, Data Kelimpahan Plankton-
net
dan SV Plankton
Stasiun Kelimpahan sel/m
3Logaritma
Kelimpahan Plankton
SV Plankton (dB)
1
164,741
52,17
-72,50
2
47,433
46,76
-73,10
3
635,243
58,03
-72,73
4
1,591,365
62,02
-71,97
5
862,336
59,36
-72,26
6
601,971
57,80
-71,28
7
1,078,587
60,33
-74,80
8
84,362
49,26
-72,83
9
148,789
51,73
-70,96
10
595,777
57,75
-80,17
11
290,208
54,63
-77,75
12
1,216,863
60,85
-71,64
13
2,785,127
64,45
-73,99
14
280,754
54,48
-78,88
15
311,579
54,94
-74,29
16
79,983
49,03
-79,96
17
664,114
58,22
-74,43
18
608,457
57,84
-70,42
19
313,584
54,96
-70,94
20
1,555,761
61,91
-71,31
21
851,349
59,30
-71,96
22
401267
56,03
-70,87
23
1,405,341
61,48
-71,91
(49)
Lampiran 4, Nilai Sv pada kedalaman integrasi akustik
Kedalaman (m) Sv (dB) Bujur Lintang Waktu Kedalaman (m) Sv (dB) Bujur Lintang Waktu
-3,93 -72,40 119,2466354 -4,73961185 5:59:02 -3,93 -70,95 119,31163 -4,826765 6:46:09
-3,93 -73,10 119,2450265 -4,73960944 6:00:09 -3,93 -71,66 119,1759 -4,736805 6:46:35
-3,93 -72,68 119,243437 -4,73945982 6:01:17 -3,93 -71,04 119,56271 -4,4773037 6:46:46
-3,93 -71,50 119,2418211 -4,73932161 6:02:25 -3,93 -72,13 119,29447 -4,9748438 6:46:52
-3,93 -71,78 119,2402292 -4,73933375 6:03:32 -3,93 -70,79 119,30988 -4,8268077 6:47:17
-3,93 -71,72 119,2386459 -4,73923093 6:04:40 -3,93 -71,88 119,17419 -4,7371683 6:47:43
-3,93 -71,80 119,2370427 -4,73906033 6:05:48 -3,93 -70,64 119,56106 -4,4772907 6:47:54
-3,93 -72,43 119,2354422 -4,73865223 6:06:55 -3,93 -71,72 119,29285 -4,9755129 6:47:59
-3,93 -72,92 119,23381 -4,73827333 6:08:03 -3,93 -71,08 119,30814 -4,82683 6:48:25
-3,93 -71,68 119,232102 -4,73791556 6:09:11 -3,93 -71,92 119,17254 -4,7376834 6:48:50
-3,93 -70,93 119,2304035 -4,73763982 6:10:19 -3,93 -70,67 119,55942 -4,4772217 6:49:01
-3,93 -71,35 119,2287067 -4,73735534 6:11:26 -3,93 -72,29 119,29119 -4,9760184 6:49:07
-3,93 -71,30 119,2269995 -4,73703556 6:12:34 -3,93 -71,28 119,30639 -4,82683 6:49:33
-3,93 -71,03 119,2253077 -4,736686 6:13:42 -3,93 -71,52 119,17085 -4,7381423 6:49:58
-3,93 -71,39 119,2236367 -4,736226 6:14:49 -3,93 -70,36 119,55777 -4,4772528 6:50:09
-3,93 -71,35 119,2219783 -4,73576 6:15:57 -3,93 -71,59 119,28952 -4,9765508 6:50:15
-3,93 -71,70 119,2201537 -4,73530241 6:17:10 -3,93 -71,78 119,30466 -4,826823 6:50:40
-3,93 -73,35 119,2183519 -4,73465687 6:18:24 -3,93 -71,55 119,16912 -4,7384809 6:51:06
-3,93 -72,91 119,2166383 -4,73431833 6:19:32 -3,93 -71,21 119,55613 -4,477147 6:51:16
-3,93 -72,63 119,2149144 -4,73424717 6:20:40 -3,93 -72,90 119,30294 -4,8268587 6:51:48
-3,93 -71,54 119,3287259 -4,96576296 6:20:54 -3,93 -71,65 119,16741 -4,7388015 6:52:14
-3,93 -72,79 119,213195 -4,73406393 6:21:47 -3,93 -71,69 119,55446 -4,4771899 6:52:24
-3,93 -71,21 119,3284066 -4,96423375 6:22:02 -3,93 -73,41 119,30124 -4,8269365 6:52:56
-3,93 -73,23 119,2114746 -4,73394241 6:22:55 -3,93 -71,25 119,16576 -4,7392287 6:53:21
-3,93 -71,15 119,3276855 -4,96287337 6:23:10 -3,93 -71,85 119,5528 -4,477265 6:53:31
-3,93 -72,38 119,2097446 -4,73387791 6:24:03 -3,93 -71,76 119,29953 -4,826975 6:54:03
-3,93 -70,88 119,3264521 -4,96190241 6:24:17 -3,93 -71,67 119,16411 -4,7397467 6:54:29
-3,93 -72,16 119,2080333 -4,733755 6:25:10 -3,93 -71,86 119,55115 -4,4772487 6:54:39
-3,93 -71,31 119,3249133 -4,961775 6:25:25 -3,93 -71,16 119,29781 -4,8270652 6:55:11
-3,93 -72,16 119,2063483 -4,73373833 6:26:18 -3,93 -71,68 119,16246 -4,740215 6:55:37
-3,93 -71,65 119,3233255 -4,96232446 6:26:33 -3,93 -71,57 119,54948 -4,477165 6:55:46
-3,93 -72,22 119,2046539 -4,73368389 6:27:26 -3,93 -71,36 119,29609 -4,82722 6:56:19
-3,93 -71,28 119,3216963 -4,96290913 6:27:41 -3,93 -73,96 119,16079 -4,7406703 6:56:44
-3,93 -71,83 119,2029872 -4,7336687 6:28:34 -3,93 -71,51 119,54778 -4,4771233 6:56:54
-3,93 -70,75 119,3200854 -4,96365209 6:28:48 -3,93 -71,50 119,29438 -4,8273222 6:57:26
-3,93 -73,22 119,2013062 -4,73375503 6:29:41 -3,93 -72,60 119,15911 -4,7410938 6:57:52
-3,93 -70,76 119,3184055 -4,96424207 6:29:56 -3,93 -72,18 119,54607 -4,4771333 6:58:02
-3,93 -74,20 119,1996116 -4,73374489 6:30:49 -3,93 -72,95 119,29267 -4,8274056 6:58:34
-3,93 -70,96 119,316736 -4,96488125 6:31:04 -3,93 -73,07 119,15744 -4,7415188 6:59:00
-3,93 -73,22 119,1979471 -4,73405167 6:31:56 -3,93 -71,84 119,54435 -4,477279 6:59:09
-3,93 -70,98 119,3150596 -4,96554302 6:32:12 -3,93 -71,57 119,29097 -4,8275233 6:59:42
-3,93 -73,59 119,1962531 -4,7342733 6:33:04 -3,93 -74,90 119,1558 -4,7419383 7:00:07
-3,93 -71,18 119,3133876 -4,96616733 6:33:19 -3,93 -71,31 119,54263 -4,4773698 7:00:17
-3,93 -72,89 119,1945771 -4,73438404 6:34:11 -3,93 -71,65 119,28928 -4,8274222 7:00:50
-3,93 -71,39 119,3117676 -4,96689779 6:34:27 -3,93 -74,87 119,15413 -4,7422705 7:01:15
-3,93 -73,79 119,1928787 -4,73463407 6:35:19 -3,93 -71,53 119,54092 -4,4774142 7:01:25
-3,93 -71,25 119,3101559 -4,96759836 6:35:35 -3,93 -72,64 119,28759 -4,8273858 7:01:57
-3,93 -72,58 119,1911883 -4,73457867 6:36:26 -3,93 -74,53 119,15249 -4,7426004 7:02:22
-3,93 -70,92 119,3085628 -4,968295 6:36:42 -3,93 -71,96 119,53919 -4,4774593 7:02:32
-3,93 -72,95 119,1895094 -4,7345887 6:37:34 -3,93 -71,87 119,28589 -4,827305 7:03:05
-3,93 -71,02 119,3069788 -4,96898541 6:37:50 -3,93 -74,11 119,15085 -4,7429268 7:03:30
-3,93 -72,98 119,187834 -4,73465805 6:38:42 -3,93 -72,52 119,53745 -4,4775083 7:03:40
-3,93 -71,79 119,3054045 -4,96968846 6:38:58 -3,93 -71,75 119,2842 -4,8273021 7:04:13
-3,93 -72,92 119,1861322 -4,73489713 6:39:49 -3,93 -72,66 119,14918 -4,7431534 7:04:37
-3,93 -72,30 119,3037896 -4,97026347 6:40:06 -3,93 -72,08 119,5357 -4,4775822 7:04:48
-3,93 -72,86 119,1844103 -4,73514761 6:40:57 -3,93 -71,98 119,28249 -4,8273394 7:05:20
-3,93 -73,88 119,3022213 -4,97094458 6:41:13 -3,93 -71,80 119,14757 -4,7435118 7:05:45
-3,93 -71,64 119,3183099 -4,82614418 6:41:38 -3,93 -71,74 119,53397 -4,4777643 7:05:55
-3,93 -72,68 119,1826927 -4,73544174 6:42:04 -3,93 -72,70 119,28083 -4,8272448 7:06:28
-3,93 -72,50 119,30071 -4,97173704 6:42:21 -3,93 -73,52 119,14591 -4,7438291 7:06:53
-3,93 -71,37 119,316718 -4,82623222 6:42:46 -3,93 -71,54 119,53223 -4,4779783 7:07:03
-3,93 -71,28 119,181009 -4,73591573 6:43:12 -3,93 -73,23 119,27919 -4,8271656 7:07:36
-3,93 -72,82 119,2991509 -4,97251535 6:43:29 -3,93 -74,18 119,14426 -4,7440341 7:08:00
-3,93 -70,85 119,3150733 -4,82630333 6:43:54 -3,93 -72,20 119,5305 -4,4778644 7:08:11
-3,93 -71,53 119,1793105 -4,73620624 6:44:20 -3,93 -74,98 119,27755 -4,8271026 7:08:43
-3,93 -73,24 119,2975758 -4,97324847 6:44:36 -3,93 -74,56 119,14263 -4,7443532 7:09:08
-3,93 -70,85 119,31338 -4,82666389 6:45:02 -3,93 -72,58 119,52877 -4,47815 7:09:19
-3,93 -72,21 119,1776072 -4,73650104 6:45:27 -3,93 -75,09 119,27592 -4,8270183 7:09:51
-3,93 -71,05 119,5643387 -4,47713667 6:45:39 -3,93 -73,55 119,14107 -4,744755 7:10:15
(50)
37
Lampiran 4
Kedalaman (m) Sv (dB) Bujur Lintang Waktu Kedalaman (m) Sv (dB) Bujur Lintang Waktu
-3,93 -74,71 119,27429 -4,8269477 7:10:58 -3,93 -72,28 119,47266 -4,4847072 7:46:29
-3,93 -73,22 119,13948 -4,7451224 7:11:23 -3,93 -71,06 119,23367 -4,9998037 7:47:20
-3,93 -71,31 119,52529 -4,478417 7:11:34 -3,93 -72,86 119,13383 -4,7531257 7:47:25
-3,93 -73,50 119,27264 -4,8269371 7:12:06 -3,93 -72,01 119,47098 -4,4849577 7:47:37
-3,93 -73,10 119,13787 -4,7454587 7:12:30 -3,93 -71,81 119,23195 -4,9994826 7:48:27
-3,93 -71,01 119,52356 -4,4783795 7:12:42 -3,93 -72,55 119,13487 -4,7520102 7:48:33
-3,93 -76,38 119,27099 -4,8270531 7:13:14 -3,93 -71,87 119,46931 -4,4853166 7:48:44
-3,93 -70,39 119,52184 -4,4784669 7:13:49 -3,93 -72,14 119,23025 -4,9992065 7:49:35
-3,93 -76,44 119,26934 -4,8272974 7:14:21 -3,93 -72,23 119,13601 -4,7507791 7:49:41
-3,93 -70,13 119,52012 -4,4785317 7:14:57 -3,93 -71,79 119,4676 -4,4855415 7:49:52
-3,93 -76,79 119,26767 -4,8274552 7:15:29 -3,93 -71,55 119,22851 -4,999283 7:50:43
-3,93 -70,49 119,51842 -4,4787127 7:16:05 -3,93 -72,24 119,13727 -4,749633 7:50:48
-3,93 -76,05 119,26601 -4,8275736 7:16:36 -3,93 -71,61 119,46591 -4,4857511 7:51:00
-3,93 -70,58 119,51672 -4,478974 7:17:13 -3,93 -71,34 119,22693 -4,999873 7:51:50
-3,93 -75,33 119,26431 -4,827702 7:17:44 -3,93 -73,23 119,13855 -4,7485069 7:51:56
-3,93 -70,67 119,51503 -4,4792428 7:18:20 -3,93 -72,01 119,46422 -4,4859333 7:52:07
-3,93 -74,48 119,26261 -4,8277958 7:18:52 -3,93 -71,44 119,22614 -5,0011733 7:52:58
-3,93 -70,28 119,51333 -4,4794675 7:19:28 -3,93 -72,89 119,13965 -4,7472389 7:53:03
-3,93 -76,24 119,2609 -4,8279408 7:19:59 -3,93 -71,82 119,46252 -4,4861888 7:53:15
-3,93 -70,54 119,51164 -4,4796567 7:20:36 -3,93 -70,62 119,22475 -5,0016817 7:54:06
-3,93 -77,01 119,25918 -4,8280586 7:21:06 -3,93 -72,49 119,14079 -4,7459899 7:54:11
-3,93 -70,33 119,50997 -4,4798269 7:21:43 -3,93 -73,09 119,46084 -4,4865067 7:54:22
-3,93 -75,85 119,25746 -4,8280969 7:22:14 -3,93 -70,90 119,22307 -5,0020099 7:55:13
-3,93 -70,44 119,50829 -4,4799428 7:22:51 -3,93 -72,71 119,14204 -4,7448561 7:55:19
-3,93 -75,46 119,25572 -4,8281163 7:23:21 -3,93 -72,40 119,45921 -4,4869913 7:55:30
-3,93 -70,62 119,50657 -4,4800798 7:23:59 -3,93 -70,66 119,22134 -5,0022827 7:56:21
-3,93 -74,50 119,25396 -4,8281121 7:24:29 -3,93 -73,41 119,14326 -4,7436563 7:56:26
-3,93 -71,77 119,50484 -4,4803787 7:25:06 -3,93 -72,22 119,45756 -4,4873933 7:56:37
-3,93 -73,99 119,25222 -4,82807 7:25:37 -3,93 -71,00 119,21959 -5,00226 7:57:29
-3,93 -71,83 119,50313 -4,4805956 7:26:14 -3,93 -73,74 119,14459 -4,7426048 7:57:34
-3,93 -74,58 119,25049 -4,8281221 7:26:44 -3,93 -73,28 119,45591 -4,4877266 7:57:45
-3,93 -72,32 119,5014 -4,4807413 7:27:22 -3,93 -72,12 119,21787 -5,0022577 7:58:37
-3,93 -72,94 119,24876 -4,828115 7:27:52 -3,93 -72,44 119,14581 -4,7414137 7:58:41
-3,93 -72,78 119,49968 -4,4809544 7:28:29 -3,93 -74,12 119,45423 -4,4880446 7:58:52
-3,93 -74,66 119,2475 -4,8279061 7:28:59 -3,93 -70,72 119,21615 -5,0024811 7:59:44
-3,93 -72,87 119,49796 -4,4812217 7:29:37 -3,93 -72,54 119,14702 -4,7401824 7:59:49
-3,93 -76,69 119,24658 -4,8276893 7:30:07 -3,93 -73,88 119,45253 -4,4882343 8:00:00
-3,93 -72,45 119,49624 -4,4813859 7:30:44 -3,93 -70,97 119,21442 -5,002406 8:00:52
-3,93 -73,58 119,24542 -4,8281621 7:31:14 -3,93 -74,13 119,14809 -4,7388349 8:00:56
-3,93 -73,08 119,49452 -4,481414 7:31:52 -3,93 -74,42 119,45084 -4,4884319 8:01:07
-3,93 -73,15 119,24379 -4,8285067 7:32:22 -3,93 -70,80 119,21273 -5,0021128 8:02:00
-3,93 -72,90 119,49281 -4,4815048 7:32:59 -3,93 -73,82 119,14935 -4,7376387 8:02:04
-3,93 -72,31 119,24227 -4,8290537 7:33:29 -3,93 -73,14 119,44914 -4,4885278 8:02:15
-3,93 -74,25 119,49113 -4,4817849 7:34:07 -3,93 -71,06 119,211 -5,0020519 8:03:07
-3,93 -72,81 119,24099 -4,8301376 7:34:37 -3,93 -74,75 119,15048 -4,7363494 8:03:11
-3,93 -72,66 119,48947 -4,4821497 7:35:14 -3,93 -72,36 119,44746 -4,4886678 8:03:22
-3,93 -74,44 119,2394 -4,8305191 7:35:45 -3,93 -70,75 119,20925 -5,0020438 8:04:15
-3,93 -72,61 119,48781 -4,4824148 7:36:22 -3,93 -74,98 119,1517 -4,7351435 8:04:19
-3,93 -75,74 119,23776 -4,8303526 7:36:52 -3,93 -72,16 119,44582 -4,4888582 8:04:30
-3,93 -73,22 119,48613 -4,4826597 7:37:29 -3,93 -75,08 119,22168 -4,8328173 8:05:09
-3,93 -74,79 119,23611 -4,83043 7:38:00 -3,93 -70,76 119,20751 -5,0019833 8:05:23
-3,93 -70,94 119,24753 -4,9995661 7:38:18 -3,93 -75,88 119,1529 -4,733906 8:05:26
-3,93 -73,25 119,48445 -4,4829108 7:38:37 -3,93 -71,00 119,44418 -4,4891961 8:05:38
-3,93 -75,15 119,23446 -4,8305563 7:39:07 -3,93 -75,84 119,22012 -4,83263 8:06:17
-3,93 -71,28 119,24581 -4,9995649 7:39:26 -3,93 -70,91 119,20579 -5,0019674 8:06:31
-3,93 -73,21 119,48278 -4,4831882 7:39:44 -3,93 -73,59 119,15412 -4,7328019 8:06:34
-3,93 -75,03 119,23278 -4,830773 7:40:15 -3,93 -70,98 119,44254 -4,4894234 8:06:45
-3,93 -70,77 119,2441 -4,9998242 7:40:34 -3,93 -76,99 119,21852 -4,83273 8:07:24
-3,93 -72,70 119,48111 -4,4834277 7:40:52 -3,93 -71,66 119,20409 -5,0017323 8:07:38
-3,93 -74,20 119,2311 -4,8309788 7:41:23 -3,93 -74,61 119,15531 -4,7316896 8:07:41
-3,93 -70,84 119,24236 -4,9998388 7:41:41 -3,93 -71,30 119,44089 -4,4895974 8:07:53
-3,93 -72,97 119,47942 -4,4836728 7:41:59 -3,93 -76,27 119,21691 -4,8327674 8:08:32
-3,93 -73,96 119,22945 -4,8311392 7:42:30 -3,93 -71,55 119,20236 -5,0017333 8:08:46
-3,93 -70,81 119,24063 -4,9998793 7:42:49 -3,93 -74,30 119,1565 -4,7305724 8:08:49
-3,93 -73,47 119,47774 -4,4839483 7:43:07 -3,93 -71,57 119,43923 -4,4897992 8:09:01
-3,93 -70,84 119,2389 -4,9997957 7:43:57 -3,93 -76,73 119,21526 -4,8328891 8:09:39
-3,93 -73,26 119,47604 -4,4841866 7:44:14 -3,93 -71,55 119,20063 -5,0016267 8:09:53
-3,93 -70,98 119,23716 -4,9998625 7:45:04 -3,93 -74,24 119,1577 -4,7294463 8:09:56
-3,93 -72,90 119,47435 -4,4844105 7:45:22 -3,93 -71,74 119,4376 -4,4901149 8:10:08
(51)
Lampiran 4.
Kedalaman (m) Sv (dB) Bujur Lintang Waktu Kedalaman (m) Sv (dB) Bujur Lintang Waktu
-3,93 -71,60 119,19891 -5,0015667 8:11:01 -3,93 -70,70 119,40185 -4,4963954 8:34:57
-3,93 -73,68 119,15877 -4,7281922 8:11:03 -3,93 -74,82 119,17821 -4,8323798 8:35:31
-3,93 -71,83 119,43595 -4,4904233 8:11:16 -3,93 -70,97 119,161 -5,0012195 8:35:50
-3,93 -77,17 119,21192 -4,832841 8:11:54 -3,93 -70,96 119,40026 -4,4967438 8:36:05
-3,93 -71,00 119,19718 -5,0016258 8:12:09 -3,93 -74,46 119,17659 -4,8322692 8:36:38
-3,93 -74,95 119,16004 -4,7271217 8:12:11 -3,93 -70,97 119,15928 -5,0011649 8:36:58
-3,93 -71,37 119,43432 -4,4907412 8:12:24 -3,93 -71,06 119,39865 -4,4969411 8:37:13
-3,93 -76,89 119,21026 -4,8328996 8:13:02 -3,93 -74,34 119,175 -4,8321967 8:37:46
-3,93 -71,22 119,19544 -5,0016892 8:13:16 -3,93 -70,68 119,1576 -5,0011972 8:38:06
-3,93 -75,60 119,16137 -4,726108 8:13:18 -3,93 -76,15 119,17342 -4,8321544 8:38:53
-3,93 -71,96 119,43268 -4,4909621 8:13:31 -3,93 -70,98 119,15593 -5,0011583 8:39:14
-3,93 -78,48 119,20861 -4,8331537 8:14:09 -3,93 -77,71 119,17184 -4,8320575 8:40:00
-3,93 -70,82 119,19369 -5,0017567 8:14:24 -3,93 -71,06 119,15426 -5,0011921 8:40:21
-3,93 -76,17 119,1625 -4,7249087 8:14:26 -3,93 -78,71 119,17025 -4,83197 8:41:08
-3,93 -71,61 119,43103 -4,4912067 8:14:39 -3,93 -70,82 119,15257 -5,0012327 8:41:29
-3,93 -77,47 119,20701 -4,833364 8:15:16 -3,93 -78,38 119,16867 -4,831975 8:42:15
-3,93 -70,79 119,19196 -5,0018015 8:15:32 -3,93 -71,45 119,1509 -5,0012487 8:42:37
-3,93 -74,59 119,16382 -4,7238565 8:15:33 -3,93 -78,27 119,16709 -4,8319017 8:43:22
-3,93 -72,13 119,42939 -4,4914467 8:15:47 -3,93 -71,03 119,14922 -5,0012283 8:43:45
-3,93 -77,24 119,20539 -4,833472 8:16:24 -3,93 -77,69 119,16548 -4,8318817 8:44:30
-3,93 -71,15 119,19023 -5,0018446 8:16:40 -3,93 -70,60 119,14754 -5,0011717 8:44:52
-3,93 -72,87 119,16499 -4,7226157 8:16:41 -3,93 -77,29 119,16388 -4,8318093 8:45:37
-3,93 -72,04 119,42772 -4,4916724 8:16:54 -3,93 -70,81 119,14589 -5,0010778 8:46:00
-3,93 -78,46 119,20377 -4,8336643 8:17:31 -3,93 -73,56 119,18187 -4,70379 8:46:20
-3,93 -70,96 119,18853 -5,0019387 8:17:47 -3,93 -75,96 119,16228 -4,8316841 8:46:44
-3,93 -72,14 119,42609 -4,4919784 8:18:02 -3,93 -71,08 119,14418 -5,0009233 8:47:08
-3,93 -77,69 119,20218 -4,8338067 8:18:39 -3,93 -73,02 119,18293 -4,7025948 8:47:27
-3,93 -70,55 119,18682 -5,0019988 8:18:55 -3,93 -76,61 119,16068 -4,8314963 8:47:52
-3,93 -71,95 119,42445 -4,4922108 8:19:10 -3,93 -71,08 119,14246 -5,0007206 8:48:15
-3,93 -77,61 119,20056 -4,8339157 8:19:46 -3,93 -73,65 119,18397 -4,701325 8:48:35
-3,93 -70,98 119,1851 -5,0019037 8:20:03 -3,93 -77,27 119,15909 -4,8312139 8:48:59
-3,93 -71,77 119,42284 -4,4925756 8:20:17 -3,93 -71,99 119,14076 -5,0005617 8:49:23
-3,93 -74,45 119,19894 -4,8339398 8:20:53 -3,93 -73,55 119,18516 -4,7002159 8:49:42
-3,93 -70,77 119,18338 -5,0019203 8:21:10 -3,93 -78,93 119,1575 -4,8309338 8:50:06
-3,93 -71,56 119,42121 -4,4928713 8:21:25 -3,93 -71,90 119,13904 -5,0004633 8:50:31
-3,93 -73,05 119,19734 -4,8339719 8:22:01 -3,93 -73,11 119,18641 -4,699125 8:50:50
-3,93 -70,38 119,18164 -5,0019793 8:22:18 -3,93 -78,05 119,15587 -4,8309333 8:51:14
-3,93 -71,12 119,41961 -4,4931486 8:22:33 -3,93 -71,97 119,13731 -5,0003317 8:51:38
-3,93 -75,13 119,19573 -4,8341067 8:23:09 -3,93 -73,14 119,18756 -4,6978817 8:51:57
-3,93 -70,68 119,17991 -5,0020115 8:23:26 -3,93 -78,47 119,15424 -4,8307429 8:52:21
-3,93 -72,61 119,41799 -4,4934136 8:23:40 -3,93 -72,13 119,13559 -5,0002077 8:52:46
-3,93 -77,38 119,19411 -4,8341971 8:24:16 -3,93 -72,54 119,1888 -4,6967732 8:53:05
-3,93 -71,03 119,17821 -5,0019183 8:24:34 -3,93 -75,95 119,1526 -4,8305694 8:53:28
-3,93 -71,52 119,41638 -4,4936678 8:24:48 -3,93 -72,54 119,13386 -5,0000321 8:53:53
-3,93 -77,51 119,19249 -4,8342513 8:25:23 -3,93 -71,55 119,1899 -4,6955444 8:54:12
-3,93 -71,26 119,17649 -5,0018676 8:25:41 -3,93 -74,20 119,15098 -4,8303898 8:54:36
-3,93 -71,74 119,41474 -4,4938578 8:25:56 -3,93 -71,88 119,19108 -4,6944363 8:55:20
-3,93 -78,35 119,19089 -4,8342215 8:26:31 -3,93 -73,36 119,14934 -4,830454 8:55:43
-3,93 -70,68 119,17477 -5,001765 8:26:49 -3,93 -72,63 119,19247 -4,6935646 8:56:27
-3,93 -71,49 119,41311 -4,4941835 8:27:03 -3,93 -72,61 119,14769 -4,8304529 8:56:51
-3,93 -73,54 119,1894 -4,833695 8:27:38 -3,93 -74,59 119,1939 -4,692768 8:57:35
-3,93 -70,96 119,17306 -5,0017207 8:27:57 -3,93 -75,22 119,14602 -4,8304583 8:57:58
-3,93 -71,53 119,41147 -4,4944481 8:28:11 -3,93 -72,52 119,19504 -4,6916441 8:58:43
-3,93 -72,54 119,18796 -4,8331017 8:28:46 -3,93 -74,68 119,14435 -4,83032 8:59:06
-3,93 -71,93 119,17134 -5,0016274 8:29:04 -3,93 -72,77 119,19619 -4,6905042 8:59:50
-3,93 -71,03 119,40988 -4,4948524 8:29:19 -3,93 -73,56 119,14273 -4,8302194 9:00:13
-3,93 -73,17 119,1864 -4,8327632 8:29:53 -3,93 -73,02 119,19733 -4,6893397 9:00:58
-3,93 -71,18 119,16962 -5,0014394 8:30:12 -3,93 -73,26 119,14113 -4,8299502 9:01:21
-3,93 -70,53 119,40827 -4,4951496 8:30:26 -3,93 -72,58 119,19831 -4,6880579 9:02:05
-3,93 -75,16 119,1848 -4,8325948 8:31:01 -3,93 -73,42 119,13955 -4,82956 9:02:28
-3,93 -72,07 119,16787 -5,0013783 8:31:20 -3,93 -71,70 119,19938 -4,6868171 9:03:13
-3,93 -70,41 119,40666 -4,4954433 8:31:34 -3,93 -72,62 119,13792 -4,8294353 9:03:36
-3,93 -75,99 119,1832 -4,8326476 8:32:08 -3,93 -72,14 119,20053 -4,685615 9:04:21
-3,93 -71,74 119,16616 -5,0013945 8:32:27 -3,93 -72,31 119,13626 -4,8295729 9:04:43
-3,93 -70,55 119,40505 -4,4957803 8:32:42 -3,93 -72,23 119,20177 -4,6844806 9:05:28
-3,93 -74,46 119,18156 -4,832495 8:33:16 -3,93 -73,02 119,13459 -4,8296079 9:05:51
-3,93 -71,16 119,16443 -5,0014774 8:33:35 -3,93 -72,07 119,20289 -4,6832635 9:06:36
-3,93 -70,68 119,40344 -4,4960498 8:33:50 -3,93 -74,88 119,13292 -4,8297914 9:06:58
-3,93 -75,42 119,17986 -4,8323654 8:34:23 -3,93 -72,17 119,20403 -4,682055 9:07:44
(1)
45
Lampiran 4
Kedalaman (m) Sv (dB) Bujur Lintang Waktu Kedalaman (m) Sv (dB) Bujur Lintang Waktu -3,93 -70,85 119,33732 -4,9640349 15:35:12 -3,93 -70,38 119,32129 -4,733155 16:08:10 -3,93 -78,27 119,36613 -4,7343665 15:35:23 -3,93 -74,64 119,48012 -4,5317017 16:08:15 -3,93 -73,43 119,45103 -4,5685578 15:35:45 -3,93 -70,49 119,34353 -4,9764345 16:08:21 -3,93 -70,42 119,33786 -4,9654233 15:36:20 -3,93 -70,40 119,31981 -4,7331519 16:09:18 -3,93 -76,48 119,36455 -4,7341717 15:36:31 -3,93 -74,43 119,4811 -4,5303933 16:09:23 -3,93 -73,27 119,45213 -4,56734 15:36:53 -3,93 -70,69 119,34297 -4,9747546 16:09:29 -3,93 -71,87 119,3387 -4,9667878 15:37:27 -3,93 -70,65 119,31833 -4,7331515 16:10:26 -3,93 -76,40 119,36299 -4,7339107 15:37:38 -3,93 -73,53 119,48206 -4,5290894 16:10:30 -3,93 -73,00 119,45313 -4,5660565 15:38:00 -3,93 -71,40 119,34224 -4,9731248 16:10:37 -3,93 -71,99 119,33946 -4,9681633 15:38:35 -3,93 -70,57 119,31687 -4,7332217 16:11:34 -3,93 -76,16 119,3614 -4,73383 15:38:46 -3,93 -73,67 119,48295 -4,5277145 16:11:37 -3,93 -73,20 119,45407 -4,5647211 15:39:07 -3,93 -71,22 119,34132 -4,9716199 16:11:45 -3,93 -70,76 119,34012 -4,9695339 15:39:43 -3,93 -70,25 119,31538 -4,7333391 16:12:42 -3,93 -74,67 119,35982 -4,7337317 15:39:54 -3,93 -73,01 119,48399 -4,5263889 16:12:45 -3,93 -72,21 119,455 -4,5633967 15:40:15 -3,93 -71,24 119,34017 -4,9703026 16:12:52 -3,93 -70,88 119,34076 -4,9709428 15:40:50 -3,93 -70,43 119,31385 -4,7334213 16:13:49 -3,93 -73,82 119,35823 -4,7336975 15:41:01 -3,93 -73,00 119,48493 -4,5250587 16:13:52 -3,93 -72,65 119,45608 -4,5621861 15:41:22 -3,93 -70,50 119,33889 -4,9691878 16:14:00 -3,93 -70,57 119,34144 -4,9723283 15:41:58 -3,93 -70,46 119,31233 -4,7334415 16:14:57 -3,93 -73,07 119,35665 -4,7337211 15:42:09 -3,93 -72,43 119,48584 -4,52371 16:15:00 -3,93 -72,92 119,45709 -4,560925 15:42:29 -3,93 -71,51 119,33749 -4,9683147 16:15:08 -3,93 -71,00 119,34182 -4,9738109 15:43:06 -3,93 -70,36 119,31082 -4,7334158 16:16:05 -3,93 -72,48 119,35507 -4,7337656 15:43:17 -3,93 -72,13 119,48692 -4,5224317 16:16:07 -3,93 -73,72 119,45796 -4,5595364 15:43:37 -3,93 -71,72 119,3361 -4,9674761 16:16:16 -3,93 -71,09 119,3424 -4,9752293 15:44:14 -3,93 -70,48 119,3093 -4,7335897 16:17:13 -3,93 -74,20 119,35348 -4,7337615 15:44:25 -3,93 -72,16 119,48797 -4,5211373 16:17:14 -3,93 -73,23 119,45895 -4,5582567 15:44:44 -3,93 -70,47 119,33461 -4,9669197 16:17:23 -3,93 -74,22 119,3519 -4,7336992 15:45:33 -3,93 -71,05 119,30778 -4,7337144 16:18:21 -3,93 -73,52 119,45995 -4,5569616 15:45:51 -3,93 -72,37 119,48894 -4,5197633 16:18:22 -3,93 -74,78 119,35034 -4,7336543 15:46:40 -3,93 -70,45 119,33312 -4,9664926 16:18:31 -3,93 -73,22 119,46098 -4,5557183 15:46:59 -3,93 -70,85 119,30629 -4,7338039 16:19:29 -3,93 -73,80 119,34876 -4,733631 15:47:48 -3,93 -71,78 119,48993 -4,5184284 16:19:29 -3,93 -73,12 119,46204 -4,5544991 15:48:06 -3,93 -70,75 119,33183 -4,9665463 16:19:39 -3,93 -72,22 119,3472 -4,7335885 15:48:56 -3,93 -71,84 119,49089 -4,5170646 16:20:37 -3,93 -73,08 119,46305 -4,5532555 15:49:13 -3,93 -71,09 119,30479 -4,7338303 16:20:37 -3,93 -71,89 119,34566 -4,7336193 15:50:04 -3,93 -70,65 119,33076 -4,9669247 16:20:47 -3,93 -73,59 119,46399 -4,5519399 15:50:20 -3,93 -71,75 119,49186 -4,5156883 16:21:44 -3,93 -72,63 119,34411 -4,7335725 15:51:12 -3,93 -70,91 119,30322 -4,7338452 16:21:45 -3,93 -73,54 119,46507 -4,5507418 15:51:28 -3,93 -71,13 119,32999 -4,9673851 16:21:47 -3,93 -71,88 119,34255 -4,7335317 15:52:20 -3,93 -72,05 119,49281 -4,514303 16:22:52 -3,93 -74,52 119,46615 -4,5495433 15:52:35 -3,93 -71,03 119,30167 -4,73376 16:22:53 -3,93 -70,63 119,341 -4,7335357 15:53:28 -3,93 -70,80 119,30012 -4,7336083 16:24:01 -3,93 -75,02 119,46713 -4,5482443 15:53:42 -3,93 -70,26 119,29855 -4,733509 16:25:09 -3,93 -70,44 119,33945 -4,7334972 15:54:35 -3,93 -70,43 119,297 -4,7333432 16:26:16 -3,93 -74,94 119,46817 -4,5469755 15:54:49 -3,93 -70,69 119,29546 -4,7332107 16:27:24 -3,93 -70,50 119,33792 -4,7334867 15:55:43 -3,93 -70,43 119,2939 -4,7331339 16:28:32 -3,93 -74,03 119,46913 -4,5456479 15:55:56 -3,93 -70,50 119,29236 -4,7330423 16:29:40 -3,93 -70,28 119,33639 -4,7334511 15:56:51 -3,93 -70,45 119,29084 -4,7329167 16:30:48 -3,93 -74,67 119,47019 -4,5444296 15:57:03 -3,93 -70,43 119,28931 -4,7328737 16:31:56 -3,93 -70,58 119,33488 -4,7332132 15:57:59 -3,93 -70,29 119,28777 -4,732825 16:33:04 -3,93 -74,31 119,47119 -4,5431317 15:58:11 -3,93 -70,50 119,28622 -4,732727 16:34:12 -3,93 -71,26 119,33334 -4,7332123 15:59:07 -3,93 -72,08 119,28468 -4,7326158 16:35:19 -3,93 -73,70 119,47213 -4,5418194 15:59:18 -3,93 -73,31 119,28311 -4,7324613 16:36:27 -3,93 -72,98 119,33182 -4,7331492 16:00:15 -3,93 -71,72 119,28156 -4,7323241 16:37:35 -3,93 -74,52 119,47307 -4,54053 16:00:25 -3,93 -70,67 119,27998 -4,732164 16:38:43 -3,93 -72,61 119,33029 -4,733162 16:01:23 -3,93 -71,37 119,27843 -4,7319802 16:39:51 -3,93 -74,72 119,47406 -4,53927 16:01:32 -3,93 -71,87 119,2769 -4,731761 16:40:58 -3,93 -72,00 119,32875 -4,733203 16:02:31 -3,93 -72,03 119,27136 -4,7314261 17:15:45 -3,93 -75,52 119,47504 -4,5379894 16:02:39 -3,93 -71,46 119,2699 -4,7314482 17:16:53 -3,93 -71,29 119,32725 -4,7331567 16:03:38 -3,93 -72,58 119,26839 -4,7313226 17:18:00 -3,93 -75,10 119,47605 -4,5367456 16:03:46 -3,93 -71,70 119,26688 -4,7310556 17:19:08 -3,93 -70,62 119,32576 -4,7331292 16:04:46 -3,93 -71,90 119,26538 -4,7308163 17:20:16 -3,93 -74,50 119,47709 -4,5355048 16:04:54 -3,93 -72,30 119,26386 -4,7305544 17:21:24 -3,93 -70,84 119,34455 -4,9813757 16:04:58 -3,93 -72,79 119,2625 -4,7298367 17:22:31 -3,93 -70,39 119,32427 -4,7331389 16:05:54 -3,93 -73,21 119,26115 -4,7291158 17:23:39 -3,93 -75,43 119,47812 -4,534255 16:06:01 -3,93 -73,39 119,25971 -4,7285924 17:24:47 -3,93 -70,91 119,34441 -4,9798654 16:06:06 -3,93 -74,19 119,25827 -4,7287453 17:25:55 -3,93 -70,44 119,32277 -4,7331419 16:07:02 -3,93 -73,48 119,25708 -4,7295675 17:27:02 -3,93 -74,54 119,47913 -4,5329869 16:07:08 -3,93 -72,05 119,25604 -4,730614 17:28:10 -3,93 -70,70 119,344 -4,9781347 16:07:14 -3,93 -72,89 119,25503 -4,7317254 17:29:18
(2)
46
Lampiran 4
Kedalaman (m) Sv (dB) Bujur Lintang Waktu -3,933 -74,584 119,2537 -4,7323841 17:30:26 -3,933 -71,177 119,25266 -4,7329917 17:31:33 -3,933 -70,515 119,2521 -4,7333228 17:32:41 -3,933 -70,355 119,25207 -4,7334017 17:33:22
(3)
47
RIWAYAT HIDUP
Penulis dilahirkan di Cianjur pada tanggal 17 Mei 1991 dari
ayah Edi Sudrajat dan ibu Empat Fatimah. Penulis adalah
anak kedua dari dua bersaudara. Tahun 2008 penulis lulus
dari SMAN 1 Sukanagara Kab. Cianjur, Jawa Barat dan
pada tahun yang sama penulis lulus seleksi masuk IPB
melalui jalur Undangan Seleksi Masuk IPB (USMI). Penulis memilih Program
Studi Ilmu dan Teknologi Kelautan, Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan.
Selama kuliah di Institut Pertanian Bogor, penulis aktif dalam organisasi
Himpunan Mahasiswa Ilmu dan Teknologi Kelautan (HIMITEKA) sebagai staff
Divisi Kewirausahaan (2010-2011) dan staff Divisi Pengembangan Sumberdaya
Manusia (2011-2012). Penulis juga pernah menjadi asisten mata kuliah Iktiologi
(Semester ganjil tahun ajaran 2011/2012), asisten mata kuliah Penginderaan Jarak
Jauh Kelautan (Pada alih tahun 2011/2012 dan 2012/2013) asisten mata kuliah
Dasar-dasar Akustik Kelautan (Semester ganjil tahun ajaran 2012/2013) dan
asisten Akustik Kelautan (Semester genap tahun ajaran 2012/2013).
Penulis menyelesaikan pendidikan di Fakultas Perikanan dan Ilmu
Kelautan dengan memilih judul penelitian
“Estimasi Kelimpahan P
lankton
(4)
48
(5)
49
(6)