9
3. METODOLOGI
3.1 Waktu dan Lokasi Penelitian
Pengambilan data akustik dan plankton-net dilakukan melalui survei yang dilakukan oleh Balai Penelitian Perikanan Laut BPPL-Kementrian Kelautan dan
Perikanan KKP di perairan Pangkep, Sulawesi Selatan pada tanggal 8-12 Oktober 2011 yang terletak pada koordinat 119
21’13” BT dan 446’9” LS
sampai 119
28’36” BT dan 51’41” LS. Pengolahan data dilakukan di Laboratorium Akustik, Laboratorium Biologi BPPL-Kementrian Kelautan dan
Perikanan KKP Muara Baru-Jakarta Utara dan Laboratorium Akustik Kelautan Departemen Ilmu dan Teknologi Kelautan ITK FPIK-IPB. Peta lokasi
penelitian perekaman data akustik dan pengambilan data menggunakan Plankton- net ditampilkan pada Gambar 3.
3.2 Alat dan Bahan
Alat yang digunakan untuk pengolahan data diantaranya Personal Computer PC dan Laptop, Microsoft Office 2007 yang digunakan untuk
membuat dokumen mengolah data serta menyimpan dokumen. Software Echoview 4.0 yang tersedia untuk pengolahan data dari echosounders dan sonar.
Microsoft Excel 2007 digunakan untuk mentabulasi data serta memvisualisasikan data plankton dengan menggunakan menu chart. Software ArcGis 9.0 dan
MatLab 2010 yang digunakan untuk memvisualisasikan sebaran nilai SV. Bahan yang akan digunakan adalah data akustik yang diterima dalam
bentuk echogram dengan format .dt4 serta data plankton-net dalam bentuk microsoft excell dengan satuan selm
3
.
Gambar 3. Peta Lokasi Perekaman Data Akustik dan Pengambilan Contoh Plankton
3.3 Pengolahan Data
Pengolahan data secara keseluruhan dapat dilihat pada Gambar 4. Data mentah yang diterima dalam format .dt4 diolah menggunakan software
Echoview 4.0 dalam bentuk echogram Lampiran 1, kemudian pada variabel properties dilakukan pengaturan nilai Elementary Sampling Display Unit
ESDU untuk pembatasan data, diantaranya dilakukan pengaturan grid jumlah ping 300 ping yang digunakan serta kedalaman 50 m dan nilai threshold -90
dB sampai -65 dB, selain itu dilakukan juga kalibrasi sesuai dengan parameter- parameter lingkungan pada saat perekaman data akustik. Parameter tersebut
diantaranya salinitas 32 ppt, suhu 30 C, kedalaman 10 m, pH 8 serta
frekuensi 201 kHz yang digunakan. Hasil kalkulasi dari parameter-parameter tersebut digunakan untuk mengetahui kecepatan suara 1542,43 mdetik dan
koefisien absorpsi 0,08472 dBm dari alat yang digunakan. Ketebalan data yang akan diintegrasi berdasarkan perhitungan
didapat nilai 0,375 m. Integrasi cell dilakukan dengan menggunakan dongel kemudian diperoleh
ekstrak data dalam format .csv, data dalam bentuk .csv kemudian di konversi ke bentuk .txt, selanjutnya data divisualisasikan dengan menggunakan
software ArcGis 9.0 dan MatLab 2010. Lampiran 1 menunjukkan tampilan echogram pada saat integrasi yang
telah dilakukan pengaturan nilai ESDU serta kalibrasi. Kotak-kotak kecil berwarna biru, hijau, kuning, merah, putih serta warna lainnya
merepresentasikan kekuatan pantulan dari objek. Besar-kecilnya nilai pantulan dari objek-objek tersebut dapat dilihat pada color legend yang berada disebelah
kanan. Garis merah yang membentuk kotak persegi panjang merupakan area atau lapisan yang dianalisis atau diintegrasi.
Penentuan nilai threshold yang digunakan pada penelitian ini dilakukan berdasarkan metode progressive threshold. Progressive Threshold merupakan
metode yang digunakan untuk menapismenyaring nilai hambur balik yang ditampilkan pada echogram sehingga dapat diperoleh kisaran kanal hambur balik
yang sesuai dengan jenis target yang diinginkan. Maclannen dan Simmonds 2005 menyatakan bahwa kisaran nilai threshold untuk objek yang berukuran
kecil seperti plankton dengan frekuensi alat yang digunakan sebesar 200 kHz adalah -83,9 dB sampai -62,5 dB.
Pengolahan data plankton-net dilakukan oleh pihak BPPL di Laboratorium Biologi BPPL-KKP Muara Baru-Jakarta Utara. Data kelimpahan plankton yang
telah diolah diterima dalam bentuk microsoft excell dengan satuan selm
3
, data tersebut diambil pada lapisan permukaan 1 m yang terdiri atas 24 stasiun
yang titik pengambilannya bersamaan dengan titik pengambilan data oseanografi pada saat survei dilakukan.
Gambar 4 merupakan diagram alir pengolahan data akustik maupun data plankton-net.
Gambar 4. Diagram alir pengolahan data plankton
3.4 Analisis Data