Tingginya curah hujan dengan diiringi kecepatan angin yang kuat, menyebabkan berkurangnya intensitas cahaya matahari dan permukaan laut yang
lebih bergelombang mengurangi penetrasi cahaya matahari ke dalam air laut, sehingga pada siang hari yang seharusnya plankton berada jauh dari permukaan
perairan akan tetap berada pada daerah dekat permukaan perairan.
4.3 Kelimpahan Plankton menggunakan Plankton-net
Contoh plankton diambil pada permukaan perairan saja yaitu pada kedalaman kurang dari 1 m, dari hasil analisis diperolah 39 genus plankton dari 3
kelas yang teridentifikasi. Ketiga kelas tersebut yaitu Bacillariophyceae, Cyanophyceae, dan Dinophyceae Lampiran 2.
Kelas Bacillariophyceae Diatom memiliki jumlah genus paling banyak yaitu 28 genus, yaitu Chaetoceros sp., Rhizosolenia sp., Hemialus sp.,
Coscinodiscus sp., Melosira sp., Ditylum sp., Bacteriastrum sp., Thalassiosira sp., Thalassionema sp., Biddulphia sp., Thalassiothrix sp., Bacillaria sp., Pleurosigma
sp., Nitzschia sp., Stephanopyxis sp., Bellerochea sp., Navicula sp., Planktoniella sp., Triceratium sp., Eucampia sp., Rhabdonema sp., Diploneis sp., Asterolampra
sp., Streptotheca sp., Guinardia sp., Asterionella sp., Amphiprora sp., Striatella sp. Kelas Cyanophyceae merupakan kelas dengan jumlah genus yang paling
sedikit, yaitu hanya ditemukan 2 genus Richelia sp., Trichodesmium sp. Kelas Dinophyceae ditemukan 9 genus plankton, yaitu Ceratium sp., Protoperidinium
sp., Pyrophacus sp., Dinophysis sp., Ceratocorys sp., Ornithocercus sp., Pyrocystis sp., Noctiluca sp., Prorocentrum sp
Kelimpahan plankton tertinggi terdapat pada Stasiun 13 dengan jumlah individu sebanyak 2.785.127 selm
3
dan jumlah genus sebanyak 17 genus,
sedangkan kelimpahan terendah terdapat pada Stasiun 2 dengan jumlah individu sebanyak 47.433 selm
3
dan jumlah genus sebanyak 10 genus. Jika dilihat dari Gambar 3 Peta Lokasi lokasi Stasiun 13 dan Stasiun 2 sama-sama berada jauh
dilepas pantai, seperti yang terlihat pada gambar, didekat lokasi stasiun 13 terdapat beberapa gugusan pulau. Hal ini dapat memungkinkan penyebab
kelimpahan di stasiun tersebut lebih besar dibanding dengan stasiun-stasiun lain, seperti yang telah disebutkan sebelumnya diawal bahwa faktor yang
menyebabkan tingginya kelimpahan plankton di suatu perairan adalah banyaknya masukan nutrien dari daratan run-off melalui sungai-sungai didaerah tersebut.
Komposisi jenis plankton yang paling dominan ditemukan pada seluruh stasiun dapat dilihat pada Gambar 8.
Gambar 8. Komposisi Plankton di Perairan Pangkep Gambar 8 menunjukkan komposisi plankton di perairan Pangkep, terdapat
lima genus plankton yang mendominasi diantaranya Trichodesmium sp. dengan persentase sebanyak 74, Chaetoceros sp. sebanyak 11, Rhizosolenia sp.
sebanyak 10, Hemialus sp. sebanyak 4 dan Bacteriastrum sp. sebanyak 1.
Kelimpahan untuk masing-masing plankton yang mendominasi tersebut adalah 11.796.411 selm
3
, 1.781.665 selm3, 1.575.034 selm
3
, 567.126 selm
3
, 152.619 selm
3
. Dari kelima komposisi plankton tersebut empat genus diantaranya merupakan kelas Bacillariophyceae Chaetoceros sp., Hemialus sp., Rhizosolenia
sp., dan Bacteriastrum sp.. Kelas Bacillariophyceae merupakan kelas plankton yang paling sering
ditemukan di perairan. Nontji 2008 menyatakan bahwa kelas Bacillariophyceae memiliki jenis yang lebih banyak dan beragam di perairan, diperkirakan terdapat
1.400-1.800 jenis di dunia dengan kelimpahan mencapai ribuan hingga jutaan individu per liter. Tingginya proporsi kelas Bacillariophyceae didukung
pernyataan Nybaken 1992 bahwa, jenis plankton yang sering dijumpai diperairan dengan jumlah terbesar adalah plankton dari kelas Bacillariophyceae,
selanjutnya kelas Dinoflagellata. Selain memiliki jumlah jenis yang tinggi, di perairan Pangkep kelas Bacillariophyceae juga memiliki kelimpahan tertinggi
dibandingkan kelas plankton lainnya. Bacillariophyceae merupakan kelompok yang memiliki kemampuan berkembang lebih cepat dibandingkan dengan
Dinoflagellata dan jenis lainnya Sidabutar, 1997 sehingga Bacillariophyceae memiliki proporsi kelimpahan yang lebih besar di perairan.
4.4 Hubungan antara SV Plankton dan Kelimpahan Plankton-net