Alat Kontrasepsi Faktor Yang Mempengaruhi Penurunan Libido
masa menopause atau telah berada dalam masa tersebut, namun ada juga wanita-wanita yang masih mengalami siklus menstruasi aktif mengalami hal
ini. Sehingga pada saat melakukan kontak seksual, mereka bisa mengalami dispareunia yang pada gilirannya akan mengalami disorgasme.
c. Hypoactive Sexual Desire Disorder atau tidak bergairah, adalah keadaan
wanita cenderung enggan berhubungan intim dan kehilangan gairahnya meskipun mungkin masih mampu bersenggama. Seringkali wanita yang
bersangkutan tidak menyadari kondisi itu, sehingga sering menimbulkan masalah dalam hubungan dengan pasangan. Suami merasa tidak atau kurang
dicintai oleh istri karena istri tampak dingin dalam masalah hubungan intim. Perlu adanya evaluasi aktifitas ini bersama pasangan, karena anda tidak
menemukan sesuatu yang membuat anda bahagia saat berhubungan intim. d.
Sexual Pain Disorder atau sakit, nyeri bersenggama Sexual pain disorder dapat dibagi menjadi dua, yaitu :
1 Dysparenia, adalah merupakan rasa sakit yang timbul pada alat kelamin
sebelum, selama, atau sesudah bersenggama. Umumnya, dysparenia lebih sering terjadi pada wanita dengan gangguan hormonal, wanita usia
premenopause atau menopause, dan wanita dengan masalah vagina. Menurut penelitian, wanita yang melakukan aktifitas seks yang tidak sehat,
relatif sering terkena gangguan ini. 2
Vaginismus, adalah rasa sakit yang muncul karena menegangnya otot-otot disekitar vagina ketika bersenggama. Biasanya, hal ini sering dialami
wanita yang pertama kali melakukan hubungan intim atau sebelumnya pernah merasakan trauma.
e. Orgasmic Disorder atau sulit mencapai orgasme, adalah wanita mengalami
orgasme yang tertunda atau tidak mengalami orgasme sama sekali setelah tahap arousal. Gangguan ini dapat dikarenakan wanita kurang berpengalaman
atau pengetahuan, hal ini dapat juga disebabkan faktor psikis, seperti cemas atau trauma akibat pengalaman bersenggama yang tidak menyenangkan.
Orgasme merupakan puncak kenikmatan seksual, khususnya dialami pada akhir senggama. Seharusnya, aktivitas seksual yang sehat menghasilkan
orgasme saat seorang wanita melakukan hubungan intim. Junita, 2004