Gangguan Fisik Faktor Yang Mempengaruhi Penurunan Libido

8 Perubahan Berat Badan a Gejala keluhan • Kenaikan berat badan rata-rata untuk setiap tahun bervariasi antara 2,3-2,9 kg. • Berat Badan berkurangturun. Setiap tahun rata-rata penurunan berat badan antara 1,6-1,9 kg. b Penyebab Kenaikan berat badan, kemungkinan disebabkan karena hormon progesteron mempermudah perubahan karbohidrat dan gula menjadi lemak, sehingga lemak di bawah kulit bertambah, selain itu hormon progesteron juga menyebabkan nafsu makan bertambah dan menurunkan aktivitas fisik, akibatnya pemakaian suntikan dapat menyebabkan berat badan bertambah. 9 Pusing Sakit KepalaMigrain a Gejala keluhan Sakit kepala yang sangat pada salah satu sisi atau seluruh bagian kepala dan terasa berdenyut disertai rasa mual yang amat sangat. b Penyebab biasanya dikaitkan dengan reaksi tubuh terhadap progesteron.

c. Alat Kontrasepsi

Alat kontrasepsi sangat diperlukan untuk mencegah kehamilan. Seharusnya dengan alat kontrasepsi, kehidupan seksual akan lebih aktif karena tidak ada ketakutan akan hamil. Salah satu alat kontrasepsi yang paling banyak dipakai adalah kontrasepsi hormonal jenis suntikan KB yang mengandung 2 komponen bahan aktif, estrogen dan progesterone. Progesterone dalam alat kontrasepsi tersebut berfungsi untuk mengentalkan lendir serviks dan mengurangi kemampuan rahim untuk menerima sel yang telah dibuahi. Namun hormon ini juga mempermudah perubahan karbohidrat menjadi lemak, sehingga sering kali efek sampingnya adalah penumpukan lemak yang menyebabkan berat badan bertambah dan menurunnya gairah seksual. Beberapa pendapat dari ahli, efek tersebut tergantung dari ketahanan tubuh dari si pemakai. Mukhdan, 2008 Perubahan libido pada pemakaian kontrasepsi suntik KB yaitu, peningkatan libido dikarenakan bebas dari ketakutan kehamilan yang tidak diinginkan. Sedangkan pada penurunan libido terjadi karena efek dari progesteron terutama yang berisi 19-nosteroid. Hartanto, 2004

4. Ciri-Ciri Penurunan Libido

a. Sexual Aversion Disorder atau tidak senang bersenggama, wanita yang menghindari hubungan intim dan merasa tidak senang bersenggama. Gangguan ini disebabkan trauma yang sangat mendalam. Biasanya, dikarenakan penganiayaan seksual atau fisik yang berlangsung lama. Oleh karena itu, wanita dengan sexual aversion disorder tidak pernah ingin berhubungan intim lagi. Semakin anda menghindari hubungan intim, maka permasalahannya akan semakin pelik. Anda perlu menjalani terapi psikologis yang serius, dengan demikian anda dapat melihat hubungan intim sebagai wacana lain meskipun trauma tersebut tidak hilang dengan mudah. b. Sexual Arousal Disorder atau lubrikasi vagina berkurang, adalah gangguan yang ditandai dengan keringnya vagina meskipun mendapat rangsangan seksual yang tinggi. Kondisi ini sering dialami oleh mereka yang mendekati masa menopause atau telah berada dalam masa tersebut, namun ada juga wanita-wanita yang masih mengalami siklus menstruasi aktif mengalami hal ini. Sehingga pada saat melakukan kontak seksual, mereka bisa mengalami dispareunia yang pada gilirannya akan mengalami disorgasme. c. Hypoactive Sexual Desire Disorder atau tidak bergairah, adalah keadaan wanita cenderung enggan berhubungan intim dan kehilangan gairahnya meskipun mungkin masih mampu bersenggama. Seringkali wanita yang bersangkutan tidak menyadari kondisi itu, sehingga sering menimbulkan masalah dalam hubungan dengan pasangan. Suami merasa tidak atau kurang dicintai oleh istri karena istri tampak dingin dalam masalah hubungan intim. Perlu adanya evaluasi aktifitas ini bersama pasangan, karena anda tidak menemukan sesuatu yang membuat anda bahagia saat berhubungan intim. d. Sexual Pain Disorder atau sakit, nyeri bersenggama Sexual pain disorder dapat dibagi menjadi dua, yaitu : 1 Dysparenia, adalah merupakan rasa sakit yang timbul pada alat kelamin sebelum, selama, atau sesudah bersenggama. Umumnya, dysparenia lebih sering terjadi pada wanita dengan gangguan hormonal, wanita usia premenopause atau menopause, dan wanita dengan masalah vagina. Menurut penelitian, wanita yang melakukan aktifitas seks yang tidak sehat, relatif sering terkena gangguan ini. 2 Vaginismus, adalah rasa sakit yang muncul karena menegangnya otot-otot disekitar vagina ketika bersenggama. Biasanya, hal ini sering dialami wanita yang pertama kali melakukan hubungan intim atau sebelumnya pernah merasakan trauma.

Dokumen yang terkait

Efektifitas Komunikasi Terapeutik Terhadap Penurunan Kecemasan Ibu Bersalin Seksio Sesarea di RSUD dr. Pirngadi.

1 48 100

Perbedaan Perubahan Berat Badan pada Ibu yang menggunakan Kontrasepsi Suntik 3 Bulan dan 1 Bulan di Klinik Bersahn Mariani Medan

2 71 71

Pengetahuan Akseptor Suntik Tentang Kontrasepsi Suntik Di Klinik Bersalin Kasih Ibu Binjai Utara Tahun 2010

0 23 41

Analisis Perbedaan Berat Badan Ibu Sebelum Dan Sesudah Menggunakan Kontrasepsi Suntik 3 Bulan Di Klinik Bersalin Sumiariani Kecamatan Medan Johor Kota Medan Tahun 2013

5 66 46

Analisis Perbedaan Berat Badan Ibu Sebelum Dan Sesudah Menggunakan Kontrasepsi Suntik 3 Bulan Di Klinik Bersalin Sumiariani Kecamatan Medan Johor Kota Medan Tahun 2013

0 0 12

Analisis Perbedaan Berat Badan Ibu Sebelum Dan Sesudah Menggunakan Kontrasepsi Suntik 3 Bulan Di Klinik Bersalin Sumiariani Kecamatan Medan Johor Kota Medan Tahun 2013

0 0 1

Analisis Perbedaan Berat Badan Ibu Sebelum Dan Sesudah Menggunakan Kontrasepsi Suntik 3 Bulan Di Klinik Bersalin Sumiariani Kecamatan Medan Johor Kota Medan Tahun 2013

0 0 5

Analisis Perbedaan Berat Badan Ibu Sebelum Dan Sesudah Menggunakan Kontrasepsi Suntik 3 Bulan Di Klinik Bersalin Sumiariani Kecamatan Medan Johor Kota Medan Tahun 2013

0 0 9

Analisis Perbedaan Berat Badan Ibu Sebelum Dan Sesudah Menggunakan Kontrasepsi Suntik 3 Bulan Di Klinik Bersalin Sumiariani Kecamatan Medan Johor Kota Medan Tahun 2013

0 0 2

Analisis Perbedaan Berat Badan Ibu Sebelum Dan Sesudah Menggunakan Kontrasepsi Suntik 3 Bulan Di Klinik Bersalin Sumiariani Kecamatan Medan Johor Kota Medan Tahun 2013

1 1 2