kebijaksanaan setelah hakim melakukan pemeriksaan dengan penuh kecermatan dan keseksamaan berdasarkan hati nuraninya.
20
Kehadiran rancangan undang-undang hukum acara pidana nasional yang berlandaskan dan dijiwai oleh Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara
Republik Indonesia Tahun 1945, memang sudah lama dinanti-nantikan oleh rakyat Indonesia. Ada kesepakatan bahwa Hukum Acara Pidana ini bertujuan
untuk menegakkan ketertiban umum tetapi sekaligus juga melindungi hak asasi manusia tiap-tiap individu.
5. Keterangan Terdakwa
21
“Pemeriksaan pada tingkat penyidikan dan pengadilan, tersangka atau terdakwa berhak memberikan keterangan secara bebas kepada penyidik dan
hakim.” Pengertian kebebasan memberi keterangan dalam penjelasan pasal demi pasal diberikan sebagai berikut: “ Supaya pemeriksaan dapat mencapai hasil yang
tidak menyimpang daripada yang sebenarnya maka tersangka atau terdakwa harus Keterangan terdakwa dalam perumusan pasal 52 dan 117 tidak dapat
dilepaskan dari prinsip hukum diterapkannya asas praduga tak bersalah presumption of innocence, baik dalam pemeriksaan penyidikan maupun dalam
pemeriksaan sidang di Pengadilan. Oleh karena itu, keterangan terdakwa di muka penyidik dan hakim dilandasi oleh kebebasan memberi keterangan pasal 52 yang
berbunyi sebagai berikut:
20
Darwin Prinst, op.cit., hal.145
21
Imron Rosjadi, Zain Badjeber. RUU Hukum Acara Pidana, loc.cit., hal.265,269, dikutip dari Pandangan Umum Fraksi ABRI terhadap RUU Hukum Acara Pidana, disampaikan
oleh Danny, pada tanggal 08 November 1979
Universitas Sumatera Utara
dijatuhkan dari rasa takut. Oleh karena itu wajib dicegah adanya paksaan atau tekanan terhadap tersangka atau terdakwa.
F. Metode Penelitian 1. Jenis Penelitian
Penelitian ini merupakan penelitian hukum normatif yuridis normatif, yakni penelitian yang dilakukan dan diajukan pada berbagai peraturan perundang-
undangan tertulis dan berbagai literatur yang berkaitan dengan permasalahan dalam skripsi. Penelitian yuridis normatif ini disebut juga dengan penelitian
hukum doctrinal, sebagaimana yang dikemukan oleh Wigjosoebroto yang membagi penelitian hukum sebagai berikut:
a. Penelitian yang berupa usaha inventarisasi hukum positif.
b. Penelitian yang berupa usaha penemuan asas-asas dan dasar-dasar falsafah
dogma atau doctrinal hukum positif. c.
Penelitian yang berupa usaha penemuan hukum in concreto yang layak diterapkan untuk menyelesaikan suatu perkara tertentu.
Menurut Jhony Ibrahim, dalam kaitannya dengan penelitian normatif doktrinal dapat digunakan beberapa pendekatan yang berupa:
22
1. Pendekatan Perundang-undangan statute approach
2. Pendekatan Analisis analytical approach
3. Pendekatan Historis historical approach
4. Pendekatan Filsafat philosophical approach
22
Johnny Ibrahim. 2007. Teori dan Metodelogi Penelitian Hukum Normatif, Surabaya : Bayu Media, hal. 300
Universitas Sumatera Utara
5. Pendekatan Kasus case approach
Skripsi ini menggunakan peneitian hukum normatif dengan metode pendekatan analisis analisis approach yaitu menganalisis bahan hukum untuk
mengetahui makna yang terkandung dalam istilah yang digunakan oleh peraturan perundang-undangan secara konsepsional, sekaligus mengetahui penerapannya
dalam putusan-putusan hukum,
23
23
Ibid., hal. 30
serta menggunakan metode pendekatan kasus case approach, yaitu suatu penelitian normatif yang bertujuan untuk
mempelajari norma-norma hukum atau kaidah hukum yang dilakukan dalam praktik hukum. Kasus tersebut akan dipelajari untuk memperoleh gambaran
terhadap dampak dimensi penormalan suatu aturan hukum dalam praktiknya. Metode pendekatan kasus yang perlu dipahami bahwa alasan-alasan hukum yang
digunakan oleh hakim untuk sampai kepada putusannya harus memperhatikan fakta-fakta materil berupa orang, tempat, waktu dan segala yang menyertainya.
Fakta materil tersebut diperlukan karena baik hakim maupun para pihak akan mencari aturan hukum yang tepat untuk dapat diterapkan pada fakta tersebut.
Penelitian ini difokuskan untuk mengkaji penerapan kaidah-kaidah atau norma- norma dalam hukum positif yang dilakukan dan ditujukan pada peraturan
perundang-undangan tertulis dari berbagai literatur yang berkaitan dengan permasalahan dalam skripsi dan penerapannya dalam praktik.
Penelitian ini dilakukan untuk menganalisa putusan pengadilan negeri tebing tinggi untuk mengetahui aturan hukum atas pencabutan keterangan
terdakwa dan implikasinya terhadap kekuatan alat bukti.
Universitas Sumatera Utara
2. Lokasi Penelitian