Menurut Sukamdiyo 1996:83 permodalan koperasi melalui simpanan antara lain : 1 Simpanan pokok, 2 Simpanan sukarela, 3 Simpanan
wajib dan khusus, dan 4 Sisa Hasil Usaha dan cadangan-cadangan. 3. Partisipasi anggota dalam memanfaatkan pelayanan yang disediakan
koperasi Menurut Sukamdiyo 1996:102 salah satu tujuan pendidikan
koperasi yaitu
mengubah perilaku
dan kepercayaan
serta menumbuhkan kesadaran kepada masyarakat, khususnya para anggota
koperasi tentang arti penting atau manfaat untuk bergabung dan berpartisipasi aktif dalam kegiatan usaha dan pengambilan keputusan
koperasi sebagai perbaikan terhadap kondisi sosial ekonomi mereka. Di sini anggota selain berperasn sebagai pemilik koperasi juga
berperan sebagai pengguna atau pelanggan dari setiap kegiatan usaha koperasi. Entuk partisipasi anggota dalam menggunakan jasa koperasi
dapat dilihat dari kesediaan mereka menggunakan berbagai macam jasa koperasi yang disediakan.
2.2.3. Faktor Yang Mempengaruhi Partisipasi
Partisipasi anggota dapat dipengaruhi oleh berbagai faktor antara lain sebagai berikut:
1. Adanya perasaan yang kuat bagi calon terhadap kelompok. 2. Latihan berkesinambungan bagi calon anggota dan anggota.
3. Kunjungan lapangan dari para penggerak koperasi. 4. Para anggota dan pengurus dapat dengan berhasil baik, membuat
kartu anggota, membukukan yang benar dan menerbitkan laporan keuangan bulanan.
5. Mennamkan dan mempertahankan sikap mental yang baru berhubung dengan aneka macam simpanan, pemberian pinjaman
dan aspek-aspek untuk bekerja sama dengan koperasi. 6. Latihan bagi anggota untuk memennuhi, menganalisis,
mengadakan perjanjian pada saat permulaan. 7. Penerbitan publikasi yang teratur dan disearluaskan kepada
anggota. 8. Penentuan lokasi usaha yang strategis, yang mudah dijangkau
oleh anggota. 9. Faktor dalam diri anggota misalnya pengetahuan perkoperasian
dan motivasi anggota Mutis, 2004:94. Selain beberapa faktor di atas kurangnya partisipasi anggota dalam di
koperasi dipengaruhi oleh faktor negatif seperti: a. Kurangnya pendidikan anggota, antara lain dalam bentuk latihan
anggota dan calon anggota yang sesuai dengan kebutuhan dan aspirasi lokal.
b. Feodalisme dan paternalism dari para pengurus koperasi dalam hubungan dengan para anggota.
c. Kurangnya tindak lanjut yang konsisten dan pengamatan dari rencana-rencana organisasi yang telah disepakati bersama.
d. Manipulasi yang dibuat oleh bermacam-macam individu menyebabkan timbulnya erosi rasa ikut serta memiliki dari para
anggota terhadap koperasi masing-masing. e. Kartu anggota tidak dibuat dengan baik menimbulkan
ketidakjelasan transaksi antar anggotadengan koperasinya ataupun sebaliknya.
f. Kurangnya manajemen yang teratur dan ketrampilan manajerial dari pengurus koperasi.
g. Kurangnya rencana
pengembangan professional
untuk mengimbangi perkembangan dinamika kebutuhan para anggota.
h. Kurangnya penyebaran informasi tentang penampilan koperasi, seperti neraca, biaya, manfaat dan laporan statistik yang lain.
i. Pengalaman-pengalaman dan praktek-praktek koperasi yang buruk di masa lampau Mutis, 2004:95
2.2.4. Pentingnya Partisipasi Anggota Koperasi