2.4.3. Alat-Alat Motivasi
Dalam Hasibuan 2003:99 menyebutkan bahwa alat motivasi dibagi menjadi tiga, yaitu:
1. Materiil insentif: alat motivasi diberikan berupa uang dan barang yng mempunyai nilai pasar, jadi memberikan kebutuhan ekonomis.
Misalnya: kendaraan, rumah, dan lain-lainnya. 2. Nonmaterial insentif: alat motivasi yang diberikan berupa barang atau
benda yang
tidak ternilai;
jadi hanya
memberikan kepuasankebanggaan rohani saja. Misalnya: medali, piagam, bintang
jasa dan lain-lainnya. 3. Kombinasi materiil dan nonmaterial insentif: alat motivasi yang
diberikan itu berupa materiil uang dan barang dan nonmaterial medali dan piagam; jadi memenuhi kebutuhan ekonomis dan
kepuasankebanggaan rohani.
2.4.4. Jenis Motivasi
Dari sudut sumber yang menimbulkannya, motivasi dibedakan menjadi dua macam, yaitu motivasi intrinsik dan ekstrinsik. Motivasi intrinsik
timbulnya tidak memerlukan rangsangan dari luar karena memang telah ada dalam diri individu itu sendiri, yaitu sesuai atau sejalan dengan
kebutuhannya. Sedangkan motivasi ekstrinsik timbul karena adanya rangsangan dari luar individu, misalnya dalam bidang pendidikan karena
melihat manfaatnya Uno, 2014:4. Hasibuan 2003:99 menyatakan jenis-jenis motivasi adalah sebagai
berikut: 1. Motivasi positif, manajer momotivasi bawahan dengan
memberikan hadiah kepada mereka yang berprestasi baik. Dengan motivasi positif ini semangat kerja bawahan akan
meningkat, karena manusia pada umumnya senang menerima yang baik-baik saja.
2. Motivasi negatif, manajer memotivasi bawahannya dengan memberikan hukuman kepada mereka yang pekerjaannya kurang
baik prestasi rendah. Dengan memotivasi negative ini, semangat kerja bawahan dalam jangka waktu pendek akan
meningkat, karena mereka takut dihukum; tetapi untuk jangka waktu panjang kurang baik.
Berdasarkan penjabaran di atas, motivasi adalah suatu dorongan dari dalam diri pribadi maupun dari luar untuk menyelesaikan kegiatan tertentu
secara sadar untuk mencapai tujuan tertentu pula. Terkait dengan motivasi berkoperasi, maka motivasi dapat dikatakan sebagai pendorong yang
menimbulkan keinginan dan kemauan anggota untuk berpartisipasi aktif dalam organisasi koperasi dengan melakukan kegiatan-kegiatan yang
menunjang agar tercapai tujuan yang diinginkan. Indikator motivasi berkoperasi yang digunakan:
1. Dorongan mencapai tujuan koperasi 2. Dorongan ikut serta dalam kegiatan koperasi
3. Dorongan pemenuhan kebutuhan Danim, 2004:36.
2.5. Kualitas Pelayanan