2.3.2. Pentingnya Pengetahuan Perkoperasian
Pengetahuan perkoperasian yang dimiliki anggota koperasi akan menentukan keberhasilan koperasi. Hal ini sesuai dengan pendapat
Widiyanti 2002:74 bahwa keberhasilan koperasi dalam mencapai tujuannya akan banyak ditentukan dari pengetahuan, penghayatan dan
kesadaran berkoperasi para anggotanya. Dengan mengetahui kehidupan perkoperasian, anggota memiliki kesadaran untuk dapat berpartisipasi aktif
dan usaha koperasi akan dapat maju dan berkembang sehingga tercapai keberhasilan koperasi.
Keberhasilan koperasi sangat erat kaitannya dengan partisipasi aktif setiap anggotanya. Seorang anggota akan mau berpartisipasi, bila yang
bersangkutan mengetahui tujuan organisasi tersebut, manfaat terhadap dirinya, dan cara organisasi itu dalam mencapai tujuan. Oleh karena itu,
keputusan anggota untuk masuk menjadi anggota haruslah didasarkan akan pengetahuan yang memadai tentang manfaat koperasi Sitio dan Tamba,
2001:30. Pengetahuan perkoperasian sangat penting bagi anggota koperasi, dengan pengetahuan yang dimiliki menjadikan anggota koperasi aktif dalam
berpartisipasi. Dengan partisipasi anggota koperasi maka usaha koperasi akan maju dan berkembang sehingga tercapai keberhasilan.
2.4. Motivasi Berkoperasi
2.4.1. Pengertian Motivasi
Dalam suatu organisasi membutuhkan motivasi dari anggotanya, tidak terkecuali pada organisasi koperasi. Menurut Uno 2014:9 “motivasi
adalah suatu dorongan yang timbul oleh adanya rangsangan dari dalam maupun dari luar sehingga seseorang berkeinginan untuk mengadakan
perubahan tingkah lakuaktivitas tertentu lebih baik dari keadaan sebelumnya”. Winardi 2000:137 motivasi merupakan sesuatu hal yang
“mendorong atau menggerakkan kita untuk berperilaku dengan cara tertentu. Danim 2004:2 menyatakan bahwa motivasi adalah sikap dan nilai dasar
yang dianut seseorang atau sekelompok orang untuk bertindak atau tidak bertindak. Motivasi pada prinsipnya merupakan kemudi yang kuat dalam
membawa seseorang untuk melakukan kebijakan manajemen yang bisa menjelma perilaku antusias, berorientasi pada tujuan, dan memiliki target
kerja yang jelas, baik secara individu maupun kelompok.
2.4.2. Tipe-Tipe Motivasi
Berbagai macam tipe motivasi menurut Danim 2004:17-18 ada empat sebagai berikut:
1. Motivasi positif Motivasi merupakan proses pemberian motivasi atau usaha
membangkitkan motif, dimana hal itu diarahkan pada usaha untuk mempengaruhi orang lain agar dia bekerja secara baik dan antusias
dengan cara memberikan keuntungan tertentu kepadanya.
2. Motivasi negatif Motivasi negatif sering dikatakan sebagai motivasi yang bersumber
dari rasa takut, misalnya jika dia tidak bekerja akan muncul rasa takut dikeluarkan, takut tidak diberi gaji, dan takut dijauhi oleh rekan
kerjanya.
3. Motivasi dari dalam Motivasi dari dalam timbul pada diri pekerja waktu dia menjalankan
tugas-tugas atau pekerjaan dan bersumber dari dalam diri pekerja itu sendiri
4. Motivasi dari luar Motivasi dari luar adalah motivasi yang muncul sebagai akibat adanya
pengaruh yang ada diluar pekerjaan dan dari luar diri pekerja itu sendiri.
2.4.3. Alat-Alat Motivasi