23
Selain keahlian akademik dan waktu atau pengalaman kerja, faktor penentu kemampuan seseorang adalah sikap mentalnya. Sikap mental selain
terbentuk oleh latar belakang pendidikan dan pengalaman kerja juga dipengaruhi oleh faktor lain, misalnya sejarah pribadi dan kondisi lingkungan. Sebagai
contohnya, mereka yang berasal dari keluarga pejabat pasti memiliki sikap mental yang berbeda dari mereka yang berasal dari keluarga buruh.
Berdasarkan penjelasan di atas maka indikator kesiapan kerja dalam penelitian ini adalah:
a. Kematangan b. Kemampuan dan keterampilan
c. Sikap dan mental Slameto, 2003:115 dan Ivancevich et al, 2007:83
2.2.2 Praktik Kerja Industri Prakerin
2.2.2.1 Konsep Pendidikan Sistem Ganda PSG
Pembaharuan dalam dunia pendidikan yang dilakukan oleh Departemen Pendidikan Nasional melalui Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar Menengah
adalah menerbitkan Garis-Garis Besar Program Pendidikan dan Pelatihan GBPP kurikulum SMK dan Pedoman Pelaksanaan Kurikulum SMK edisi 2004 yang
menganut prinsip berbasis ganda Dual Based Program. Pendidikan sistem ganda adalah suatu bentuk penyelenggaraan pendidikan keahlian profesional yang
memadukan secara sistematis dan sinkron program pendidikan di sekolah dan penguasaan keahlian yang diperoleh melalui kegiatan belajar langsung di dunia
kerja, yang terarah untuk mencapai keahlian tertentu Depdiknas, 2004:35.
24
Dalam rangka merealisasikan pendidikan sistem ganda tersebut, salah satu upaya yang dapat dilakukan adalah melalui praktik kerja industri, yaitu suatu kegiatan
pendidikan dan latihan kerja dengan mengembangkan kemampuan, keahlian dan profesi di tempat kerja sesuai bidang studi atau jurusan masing-masing siswa.
2.2.2.2 Pengertian Praktik Kerja Industri Prakerin
Praktik Kerja Industri Prakerin dikenal juga dengan istilah magang atau praktik kerja lapangan. Menurut Soewarni dalam Wena 1996:16 magang adalah
suatu bentuk penyelenggaraan pendidikan keahlian profesional yang memadukan secara sistematik dan sinkron program pendidikan di sekolah dan program
penguasaan keahlian yang diperoleh melalui kegiatan bekerja langsung di dunia kerja, terarah untuk mencapai suatu tingkat profesional tertentu.
Menurut Starr, dkk dalam Wena 2009:100 pendidikan kejuruan mempunyai kaitan erat dengan dunia kerja atau industri, maka pembelajaran dan
pelatihan praktik memegang peranan kunci untuk membekali lulusannya agar mampu beradaptasi dengan lapangan kerja. Sama halnya dengan pendapat
Weimann dalam Wena 1996:22 yang menyatakan bahwa “the didactic center of the path of vocational training is the mastery of life at work
”, dan hal ini hanya bisa dilakukan melalui praktik industri. Tanpa melakukan kegiatan praktik
industri secara sistematis, jelas suatu lembaga pendidikan kejuruan tidak akan bisa membekali lulusannya dengan kemampuan kerja yang optimal. Sejalan dengan
yang diungkapkan Nolker Schoenfeldt dalam Wena 2009:100 bahwa hal yang paling penting dalam pembelajaran dan pelatihan praktik kejuruan adalah
25
penguasaan keterampilan praktis, serta pengetahuan dan perilaku yang bertalian langsung dengan keterampilan tersebut.
Isjoni 2006:92 mengungkapkan bahwa perlu menjadi perhatian penyelenggaraan sekolah bagaimana bisa menjadi mediator untuk mencari mitra
sekolah. Program link and match merupakan salah satu tali pengikat dunia pendidikan dengan dunia usaha. Melalui program ini terjalin kemitraan, dunia
pendidikan sebagai penghasil tenaga kerja dan dunia usahadunia industri sebagai penerima tenaga kerja. Tentunya kriteria tenaga kerja yang dihasilkan melalui
dunia pendidikan sejalan dan sesuai dengan kebutuhan dunia usaha dewasa ini. Untuk mencapai tujuan di atas maka pihak sekolah harus mempunyai
upaya untuk memperkenalkan dunia kerja dan dunia industri kepada anak didiknya sejak dini. Hal tersebut dapat dilakukan dengan menjalin kerja sama
dengan dunia usaha atau dunia industri sebagai instansi pasangan. Dalam Wena 2009:154 pada dasarnya pembelajaran praktik kejuruan meliputi tiga tahap,
yaitu : a. Tahap pertama, pembelajaran praktik dasar kejuruan yang umumnya
dilaksanakan di sekolah. b. Tahap kedua, praktik keterampilan kejuruan dengan strategi proyek, yang
umumnya dilaksanakan di sekolah juga. c. Tahap ketiga, pembelajaran praktik kterampilan kejuruan dengan strategi
praktik industri yang harus dilakukan di industridunia kerja. Di sekolah
26
menengah kejuruan yang berbasis bisnis manajemen tahap ini dilaksanakan dalam bentuk program Praktik Kerja Industri Prakerin.
Dari pengertian di atas dapat disimpulkan Prakerin adalah suatu bentuk penyelenggaraan pendidikan keahlian profesional yang memadukan secara
sistematik dan sinkron program pendidikan di sekolah dan program penguasaan keahlian yang diperoleh melalui kegiatan bekerja langsung di dunia kerja, terarah
untuk mencapai suatu tingkat profesional tertentu.
2.2.2.3 Tujuan Prakerin