15
Senada dengan Edwards, penelitian Tang et al 2008 yang berjudul “Factors Influencing High School Student’s Career Aspiration” menjelaskan
bahwa hubungan interaktif yang dapat mempengaruhi kesiapan kerja siswa sekolah menengah adalah perbedaan gender, pengalaman belajar, harapan hasil,
minat kerja dan pemilihan karirkerja. Faktor-faktor tersebut terkait secara dinamis, saling berpengaruh satu sama lain dalam membentuk kesiapan kerja.
Berdasarkan penelitian –penelitian yang telah ada, dapat diketahui bahwa
ada pengaruh antara praktek pengalaman kerja dengan kesiapan kerja. Besar pengaruh praktek kerja industri praerin berbeda-beda di setiap sekolah.Oleh
karena itu, peneliti tertarik untuk mengetahui seberapa besar pengaruh praktek kerja industri terhadap kesiapan kerja di SMK Nasional Pati.
2.2 Landasan Teori
2.2.1 Kesiapan Kerja
2.2.1.1 Pengertian Kesiapan Kerja
Kerja merupakan sesuatu yang dibutuhkan oleh manusia. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa, pada diri manusia terdapat kebutuhan-
kebutuhan yang pada saatnya membentuk tujuan-tujuan yang hendak dicapai dan dipenuhinya. Demi mencapai tujuan-tujuan itu, orang terdorong melakukan
aktivitas yang disebut kerja Anoraga, 2006:11. Pendapat lain menyebutkan bahwa kerja merupakan aktivitas pikiran dan tubuh untuk mencapai tujuan
tertentu dilakukan secara efektif dan efisien serta memberikan nilai tambah dalam
16
kehidupan Kuswana, 2013:5. Menurut Smith tujuan dari kerja adalah untuk hidup. Seseorang yang menukarkan kegiatan fisik atau kegiatan otak dengan
sarana kebutuhan untuk hidup, berarti bekerja Anoraga, 2006:12. Dari pendapat tersebut bekerja merupakan aktivitas untuk memperoleh kepuasan baik dari segi
materi maupun batin untuk mencapai tujuan yang telah direncanakan serta memberikan nilai tambah dalm kehidupan yang melibatkan fisik dan mental.
Seseorang akan merasa puas atas pekerjaan yang telah dilakukan jika apa yang dikerjakannya itu dianggapnya telah memenuhi harapannya, sesuai dengan
tujuannya bekerja. Untuk mencapai keberhasilan dalam suatu pekerjaan, seseorang perlu memiliki kesiapan akan segala sesuatu yang diperlukan dalam
lapangan pekerjaan tersebut. Kesiapan yang harus dimiliki itu baik dari segi fisik, kesiapan mental, kesiapan dari aspek kognitif dan sebagainya.
Menurut Slameto 2003:113 kesiapan readiness adalah keseluruhan kondisi seseorang yang membuatnya siap untuk memberi responsjawaban di
dalam cara tertentu terhadap suatu situasi. Penyesuaian kondisi pada suatu saat akan berpengaruh pada kecenderungan untuk memberi respons. Kondisi tersebut
mencakup setidak-tidaknya 3 hal, yaitu : 1 Kondisi fisik, mental dan emosional; 2 Kebutuhan-kebutuhan, motif dan tujuan; 3 Keterampilan, pengetahuan dan
pengertian lain yang telah dipelajari. Sedangkan menurut Gunawan 2000:26 kesiapan kerja dapat dipandang
sebagai karakteristik tertentu berupa kematangan yang diperoleh seseorang dari pengalaman belajar yang mencakup aspek pengetahuan, keterampilan dan sikap
17
untuk melakukan aktivitas atau pekerjaan tertentu. Hampir semua pengetahuan, keterampilan, kebiasaan, nilai-nilai dan sikap, tingkah laku dan kemampuan
manusia terbentuk, disesuaikan dan berkembang karena belajar, baik itu di dalam keluarga, sekolah, maupun di dalam masyarakat. Pada hakikatnya kesiapan kerja
merupakan suatu kemampuan untuk melaksanakan suatu pekerjaan atau menyelesaikan suatu pekerjaan sesuai dengan ketentuan yang telah ditetapkan,
sehingga dalam melakukan kerja tidak mendapat hambatan. Selain itu juga mendapatkan hasil kerja yang maksimal sesuai dengan target yang telah
ditetapkan. Dari beberapa pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa kesiapan kerja
adalah suatu titik dimana kematangan dan keseluruhan kondisi seseorang berada dalam keadaan bersedia untuk menerima pekerjaan dan mempraktikan
pengalaman belajar yang telah dimilikinya dalam melaksanakan pekerjaan tertentu agar mendapatkan hasil yang maksimal.
2.2.1.2 Aspek Kesiapan Kerja