31
Dalam pelaksanaan prakerin ada beberapa hal yang harus diperhatikan antara lain :
1. Pengajaran praktik harus tetap berpijak pada pembelajaran teori di sekolah dan perkembangan jenis pekerjaan di industri.
2. Pengajaran praktik harus diatur sedemikian rupa, sehingga peserta didik mendapat pengalaman kerja secara lengkap.
3. Pengajaran praktik harus diatur mulai dari materi praktik yang bersifat sederhana menuju materi yang bersifat lebih kompleks.
4. Dalam pembelajaran praktik di industri siswa tidak semata-mata belajar keterampilan kerja yang bersifat motorik saja, tetapi juga belajar keterampilan
yang bersifat kognitif dan afektif. 5. Agar proses pembelajaran praktik dapat berjalan sesuai dengan rencana, maka
petunjuk kerja praktik harus bersifat sederhana dan mudah dipahami.
2.2.2.6 Evaluasi Prakerin
Tahapan proses evaluasi dalam suatu program pendidikan merupakan suatu hal yang mutlak harus dilakukan. Tanpa melalui suatu proses evaluasi pasti
akan sulit mencapai sasaran yang telah ditetapkan. Evaluasi di sini meliputi tahap pengujian dan sertifikasi. Pengujian dan sertifikasi dilakukan untuk mengetahui
keberhasilan siswa mencapai kemampuan sesuai dengan standar profesi yang telah ditetapkan. Hal ini perlu dilakukan untuk mengetahui secara jelas apakah
32
seorang siswa betul-betul memiliki unjuk kerja seperti yang diharapkan pada standar profesi.
Bagi siswa yang mampu menguasai keahlian sesuai dengan standar profesi yang telah ditetapkan akan dinyatakan lulus dan akan mendapatkan sertifikat.
Sertifikat ini diharapkan, selain menjelaskan keahlian profesional yang dimiliki oleh pemiliknya, sekaligus mengakui kewenangan untuk melaksanakan tugas pada
bidang profesi tertentu. Berdasarkan Pedoman Prakerin SMK Depdiknas 2011, dalam pelaksanaan
Prakerin siswa akan dimonitoring oleh dua pihak, yaitu oleh guru pembimbing dari SMK dan instruktur dari dunia usahadunia industri. Penilaian yang diberikan
oleh instruktur mencakup beberapa aspek, yaitu: 1. Disiplin kerja
Kedisiplinan siswa diukur dari sikapnya dalam memanfaatkan waktu, ketepatan waktu dan menaati tata tertib yang ada. Ketepatan dan kecepatan
unjuk kerja akan dimiliki seorang siswa apabila siswa tersebut menanamkan kedisiplinan dalam dirinya.
2. Kerjasama Kerjasama di dunia kerja diterapkan dengan menjalin hubungan yang baik,
entah dengan sesama kerja ataupun dengan atasan. 3. Inisiatifkreatifitas
33
Tingkat inisiatifkreatifitas merupakan kemampuan siswa dalam melakukan suatu pembaharuan dari keterampilan kerja yang telah dikuasainya ke hal baru
yang serupa. Hal ini dapat diukur dari adanya gagasan-gagasan baru yang muncul dalam diri sesorang untuk mengatasi kesulitan yang dihadapi.
4. Kerajinankemauan dalam bekerja Kemauan dapat diartikan sebagai keinginan. Keinginan untuk bekerja dengan
sungguh-sungguh serta dengan adanya kerajinan dalam diri seorang siswa akan menjadi landasan yang kuat untuk membentuk suatu etos kerja yang baik.
5. Tanggungjawab Tanggungjawab dalam bekerja adalah sikap siswa yang akan selalu berusaha
secara optimal dalam menyelesaikan tugas yang diberikan, dan tidak akan membiarkan tugas terbengkalai untuk waktu yang lama.
6. Sikapperilaku dalam bekerja Sikap dan perilaku dalam bekerja diantaranya adalah sikap siswa
mengutamakan keselamatan kerja, kecermatan serta ketelitian. Dalam bekerja siswa dituntut untuk selalu cermat dan teliti.
Indikator Prakerin dalam penelitian ini adalah aspek yang terdapat dalam sertifikat yang diperoleh siswa setelah melaksanakan prakerin yang terdiri dari :
1 aspek disiplin kerja; 2 kerjasama; 3 inisiatifkreatifitas; 4 kerajinankemauan dalam bekerja; 5 tanggungjawab; 6 sikapperilaku dalam
bekerja.
34
2.3 Kerangka Pemikiran Teoritis dan Pengembangan Hipotesis
2.3.1 Kerangka Pemikiran Teoritis
Praktik Kerja Industri Prakerin merupakan bagian dari Pendidikan Sistem Ganda PSG yang pelaksanaannya dengan cara menerjunkan lagsung