Ask.Fm Dan Keterbukaan Diri (Studi Kasus Penggunaan Jejaring Sosial Ask.Fm Dan Keterbukaan Diri Di Kalangan Siswa SMA Negeri 3 Medan)

(1)

di Kalangan Siswa SMA Negeri 3 Medan)

SKRIPSI

Diajukan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar sarjana Program Strata 1 (S1) pada Departemen Ilmu Komunikasi

Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sumatera Utara

Nurul Rezekiah Putri 110904102

DEPARTEMEN ILMU KOMUNIKASI

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

MEDAN

2015


(2)

LEMBAR PERSETUJUAN

Skripsi ini disetujui untuk dipertahankan oleh: Nama : Nurul Rezekiah Putri NIM : 110904102

Departemen : Ilmu Komunikasi

Judul : Ask.Fm dan Keterbukaan Diri

(Studi Kasus Penggunan Jejaring Sosial Ask.Fm dan Keterbukaan Diri di Kalangan Siswa SMA Negeri 3 Medan)

Medan, 24 Maret 2015

Dosen Pembimbing Ketua Departemen

Dr. Nurbani, M.Si____

Dekan FISIP USU

Dra. Fatma Wardy Lubis, M.A NIP. 196108021987012001 NIP. 196208281987012001

Prof. Dr.Badaruddin, M.Si NIP. 196805251992031002


(3)

HALAMAN PERNYATAAN ORISINALITAS

Skripsi ini adalah hasil karya saya sendiri, semua sumber baik yang dikutip maupun dirujuk telah saya cantumkan sumbernya dengan benar. Jika di kemudian hari saya terbukti melakukan pelanggaran (plagiat) maka saya bersedia diproses sesuai dengan hukum yang berlaku.

Nama : Nurul Rezekiah Putri

NIM : 110904102

Tanda Tangan :


(4)

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur peneliti panjatkan kepada Allah SWT karena atas berkat dan rahmat-Nya berupa kesehatan yang diberikan selama ini membuat penulis dapat menyelesaikan skripsi berjudul “Ask.Fm dan Keterbukaan Diri (Studi Kasus Penggunaan Jejaring Sosial Ask.Fm dan Keterbukaan Diri di Kalangan Siswa SMA Negeri 3 Medan)”.

Penulisan Skripsi ini merupakan salah satu syarat yang harus dipenuhi untuk memperoleh gelar Sarjana Strata (S1) di Universitas Sumatera Utara Medan. Peneliti menyadari bahwa masih banyak kekurangan dan jauh dari kata sempurna.

Peneliti mengucapkan terimakasih yang tidak terhingga kepada kedua orang tua yang selalu membantu dan menyemangati, serta menjadi inspirasi tauladan selama ini. Kepada Ayahanda Alm. Suhardi dan Ibunda Sugiarti yang selalu memberikan dukungan berupa kasih sayangnya, dukungan, doa dan materi yang tidak pernah bisa terbalaskan.

Dalam penulisan penyusunan skripsi ini telah banyak pihak yang turut membantu sehingga skripsi ini dapat terselesaikan dengan baik. Untuk itu peneliti ingin menyampaikan terima kasih kepada:

1. Kepada yang terhormat Prof Dr. Badarudin M,Si selaku Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik.

2. Kepada dosen pembimbing saya Ibu Nurbani, M.Si yang telah membimbing penulis dalam menyelesaikan skripsi ini, sehingga dengan bantuan, arahan dan nasehatnya peneliti menjadi lebih mengerti.

3. Kepada Ibu Dra. Fatma Wardy Lubis, MA selaku Ketua Departemen Ilmu Komunikasi FISIP USU.

4. Kepada Ibu Dra. Dayana M,Si selaku Sekretaris Departemen Ilmu Komunikasi FISIP USU dan kak maya yang membantu penulis dalam menyelesaikan skirpsi.


(5)

5. Terimakasih saya ucapkan untuk saudara kandung saya, kakak dan adik saya Risa Purwanti dan Nadilla Khairunissa, serta abang saya Hengki dan seluruh keluarga yang selalu mendukung dan mendoakan saya.

6. Kepada teman-teman satu dosen pembimbing Davit, Nadya dan Ira yang telah mambantu, memberi dukungan dan semangat kepada peneliti.

7. Kepada teman-teman kesepuluhan Deby, Ira, Mira, Ririen, Ayas, Tamara, Adin, Tania, Tetty dan Hendika serta teman-teman stambuk 2011 yang telah memberikan dukungan dan semangat kepada peneliti.

8. Kepada sahabat-sahabat saya Marisa, Hashifah, Hafni dan Dita yang selalu memberikan semangat kepada peneliti.

9. Kepada para informan saya Anni, Silvia, Chrissyela, Maysarah, dan Dhea yang sudah meluangkan waktunya untuk melakukan wawancara dan membantu peneliti dalam menyelesaikan penelitian ini.

Semoga skripsi ini dapat bermanfaat dan menjadi sesuatu karya yang dapat memberikan dampak postif bagi Civitas Akademika khususnya Ilmu Komunikasi.

Medan, 24 Maret 2015


(6)

HALAMAN PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI TUGAS AKHIR UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS

Sebagai Civitas akademik Universitas Sumatera Utara, saya yang bertanda tangan di bawah ini:

Nama : Nurul Rezekiah Putri

NIM : 110904102

Departemen : Ilmu Komunikasi

Fakultas : Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas : Sumatera Utara

Jenis Karya : Skripsi

Demi pengembangan ilmu pengetahuan, menyetujui untuk memberikan kepada Universitas Sumatera Utara Hak Bebas Royalti Non Ekslusif (Non-ekslusive Royalty-Free Right) atas karya ilmiah saya yang berjudul:

Ask.Fm dan Keterbukaan Diri

(Studi Kasus Penggunaan Jejaring Sosial Ask.Fm dan Keterbukaan Diri di Kalangan Siswa SMA Negeri 3 Medan)

Beserta perangkat yang ada (jika diperlukan). Dengan Hak Bebas Royalti Non-ekslusif ini Universitas Sumatera Utara berhak menyimpan, mengalih media/format-kan, mengelola dalam bentuk pangkalan data (database), merawat dan mempublikasikan tugas akhir saya tanpa meminta izin dari saya selama tetap mencantumkan nama saya sebagai penulis/pencipta dan sebagai pemilik Hak Cipta.

Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya.

Dibuat di : Medan

Pada Tanggal : 24 Maret 2015 Yang Menyatakan


(7)

ABSTRAK

Skripsi ini berjudul “Ask.Fm dan Keterbukaan diri (Studi Kasus Penggunaan Jejaring Sosial Ask.Fm dan Keterbukaan Diri di Kalangan Siswa SMA Negeri 3 Medan)”. Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui alasan menggunakan jejaring sosial Ask.Fm dan keterbukaan diri melalui jejaring sosial Ask.Fm. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode studi kasus, yaitu metode riset yang menggunakan berbagai sumber data yang dapat digunakan untuk meneliti, menguraikan, dan menjelaskan secara komprehensif berbagai aspek individu, kelompok, suatu program, organisasi, atau peristiwa secara sistematis

Objek penelitian ini tentang keterbukaan diri siswa melalui jejaring sosial Ask.Fm, sedangkan subjek penelitian ini adalah siswa-siswa SMA Negeri 3 Medan. Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian lapangan yaitu hasil wawancara mendalam dan observasi serta penelitian kepustakaan melalui literatur dan sumber bacaan. Teknik analisis data yang digunakan yaitu, reduksi data, penyajian data dan penarikan kesimpulan.

Penelitian ini mengungkapkan bahwa alasan siswa menggunakan jejaring sosial Ask.Fm adalah untuk mencari tahu informasi mengenai orang lain melalui pertanyaan yang diajukan dengan memberikan maupun menyembunyikan identitas. Keterbukaan diri melalui jejaring sosial Ask.Fm dilakukan karena ingin memberi tahu informasi yang benar tentang dirinya. Keterbukaan diri yang dilakukan siswa SMA Negeri 3 Medan mengenai informasi diri, kegiatan sehari-hari, pengalaman, pertemanan dan percintaan.


(8)

ABSTRACT

This thesis titled "Ask.Fm and Self Disclosure (Case Study Using Social Networking Ask.Fm and Self Disclosure among Students of SMA Negeri 3 Medan)". The purpose of this study to determine the reason for using and self-disclosure through social networking Ask.Fm. The method used in this research is a case study method, the research method that uses a variety of data sources that can be used to identify, describe, and explain comprehensively the various aspects of individual, group, program, organization, or event systematically

The object of this study on self-disclosure students through social networking Ask.Fm, while the subject of this study were students of SMA Negeri 3 Medan. Data collection techniques used in this research is a field that is in-depth interviews and observations and research literature through reading literature and sources. Data analysis techniques used, namely, data reduction, data presentation and conclusion.

This study revealed that the reason students use social networking Ask.Fm is to seek out about information others by give a question with identity or anonim. Self-disclosure through social networking Ask.Fm because they want to let you know the correct information about themselves. Self-disclosure of the student SMAN 3 Medan of the information themselves, daily activities, experiences, friendship and romance.


(9)

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ………. i

LEMBAR PERSETUJUAN ………. ii

PERNYATAAN ORISINALITAS ………. iii

LEMBAR PENGESAHAN ………. iv

KATA PENGANTAR ………. v

HALAMAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH …… vii

ABSTRAK ……… viii

ABSTRACT ……… …….………. ix

DAFTAR ISI ……….. x

DAFTAR GAMBAR DAN TABEL .……… xi

DAFTAR LAMPIRAN ...……… xii

BAB I PENDAHULUAN 1.1Konteks Masalah ………... 1

1.2Fokus Masalah ..………... 5

1.3Tujuan Penelitian …..………... 5

1.4Manfaat Peneltian …...……….. 6

BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Perspektif / Paradigma Penelitian ………...……….. 7

2.2 Kajian Pustaka .……… 8

2.2.1 Perkembangan Teknologi Komunikasi ……….……….... 9

2.2.2 New Media ………...………. 11

2.2.3 Internet Sebagai Media Komunikasi ……… 14

2.2.4 Jejaring Sosial …...………. 15

2.2.4.1 Ask.Fm ……… 16

2.2.5 Komunikasi Antarpribadi .………... 19

2.2.6 Self Disclosure ……… 24

2.3 Model Teoritis ……..………...………... 29

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian ……… 30

3.2 Subjek Penelitian ……..……….. 31

3.3 Objek Penelitian ……….………... 32

3.4 Teknik Pengumpulan Data ….……….. 32


(10)

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil Penelitian ...………. 35

4.1.1 Lokasi Penelitian …...………. 35

4.1.2 Proses Pelaksanaan Penelitian ……...……… 40

4.2 Pembahasan .……….. 84

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan …..……….… 96

5.2 Saran ….……….. 97

Daftar Referensi ..………. 99

Lampiran ………... 102

DAFTAR GAMBAR DAN TABEL Gambar Johari Window ……….. 25

Gambar Model Teoritis ...……….….. 29

Tabel Alasan Siswa Menggunakan Jejaring Sosial Ask.Fm ...………... 50

Tabel Keterbukaan Diri Siswa melalui Jejaring Sosial Ask.Fm ……..….. 82

DAFTAR LAMPIRAN

- PEDOMAN WAWANCARA - HASIL WAWANCARA - BIODATA PENELITI


(11)

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Konteks Masalah

Perkembangan teknologi saat ini sangat berkembang pesat dan dapat dinikmati oleh berbagai macam lapisan masyarakat di berbagai dunia. Salah satunya adalah internet yang sekarang ini banyak digunakan semua orang, dari anak kecil, remaja, sampai orang dewasa. Penggunaan internet di saat ini sangat berkembang pesat. Internet memberikan kemudahan untuk kita dalam mencari informasi apa saja yang kita butuhkan, misalnya mengenai pengetahuan, hiburan, kesehatan, dan lain-lain. Selain itu, internet dapat juga sebagai tempat untuk berinteraksi sosial atau membangun relasi dengan setiap orang dari berbagai belahan dunia.

Zaman yang sekarang ini, sudah menjadikan Internet sebagai kebutuhan wajib dan sehari-hari, dimana semua kalangan paham akan internet bahkan mengkonsumi internet secara tetap. Sekarang ini internet sangat mudah diakses dengan menggunakan komputer, laptop dan yang paling memudahkan kita mengakses internet adalah dengan menggunakan smartphone yang sekarang ini banyak digunakan. Hampir di setiap kalangan internet sudah menjadi kebutuhan yang sangat penting. Internet digunakan dalam kehidupan sehari-hari untuk kebutuhan mencari informasi hingga kebutuhan mem-posting tentang dirinya melalui jejaring sosial yang semakin berkembang.

Perkembangan teknologi dengan munculnya jejaring sosial menyebabkan banyak masyarakat yang tidak lepas dari jejaring sosial yang kini menjadi bagian dari kehidupan masyarakat modern. Mulai dari anak dengan usia sekolah dasar sampai orang dewasa pasti memiliki akun jejaring sosial mereka sendiri. Memang pada dasarnya sosial media bertindak sebagai


(12)

sarana masyarakat untuk berinteraksi satu sama lain. Inilah kelebihan jejaring sosial, kita dapat berinteraksi walaupun terpisah jarak dan waktu yang cukup jauh, karena itulah masyarakat menjadikan jejaring sosial sebagai kebutuhan khusus.

Jejaring sosial adalah struktur sosial yang terdiri dari elemen-elemen individual atau organisasi. Jejaring ini menunjukan jalan dimana mereka berhubungan karena kesamaan sosialitas, mulai dari mereka yang dikenal sehari-hari sampai dengan keluarga. Istilah ini diperkenalkan oleh profesor J.A. Barnes di tahun 1954. Jejaring sosial yang sekarang ini menjadi salah satu kebutuhan masyarakat diawali dengan munculnya Friendster pada tahun 2002, situs jejaring sosial yang sangat populer selama beberapa tahun hingga akhirnya terlindas oleh kemunculan Facebook. Tahun 2003 bermunculan foto),Youtube (berbagi video),dan Myspace (banyak digunakan untuk jejaring social musik). Pada ta posisi jejaring sosial pada saat itu.Facebook yang telah diluncurkan pada tahun 2004 sampai saat ini telah memiliki 750 juta pengguna. Tahun 2009, muncul jejaring sosial Twitter yang saat ini juga merupakan sala jejaring sosial populer. Pengguna Twitter dibatasi dalam berkicau maksimal 140 karakter. Tahun 2010 munculnya Path dan Instagram. Pengguna path dapat menginformasikan sesuatu melalui gambar, foto serta video. Instagram adalah situs jejaring sosial ini dengan tujuan untuk berbagi foto dengan pengguna lain.

Belum selesai dengan adanya jejaring sosial friendster, facebook, twitter, path dan instagram, kini muncul inovasi baru di dunia jejaring sosial yaitu Ask.Fm. Ask.Fm telah diresmikan pada 16 Juni 2010. Ask.Fm adalah


(13)

jejaring sosial pertama yang bertujuan untuk tanya jawab yang memungkinkan kita dapat menjelajahi kepribadian orang lain dengan meminta mereka untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan cerdas, menarik dan menyenangkan tentang diri mereka sendiri. Jejaring sosial ini dapat terhubung dengan jejaring sosial Facebook atau Twitter sehingga kita dapat menggunakan beberapa jejaring sosial dengan mengakses satu jejaring sosial saja yaitu Ask.Fm. Ask.Fm digunakan oleh jutaan pengguna di seluruh dunia setiap hari, bertanya dan menjawab jutaan pertanyaan setiap bulan dalam lebih dari 40 bahasa.

.

Jejaring sosial Ask.Fm merupakan salah satu saluran dimana sekarang banyak orang yang lebih nyaman untuk membuka dirinya melalui dunia maya. Peneliti tertarik meneliti mengenai jejaring sosial Ask.Fm karena jejaring sosial ini merupakan satu-satunya jejaring sosial yang bertujuan sebagai media tanya jawab. Berbeda dengan jejaring sosial lainnya, jejaring sosial ini tidak memiliki fitur untuk menulis status atau meng-upload foto. Ask.Fm hanya memiliki fitur untuk bertanya dan menjawab.

Melalui jejaring sosial ini kita bebas bertanya kepada seseorang bahkan dengan menyembunyikan identitas asli kita atau yang dikenal dengan anonim dan pengguna jejaring sosial ini dapat memilih pertanyaan mana yang ingin dijawabnya yang membuatnya nyaman sesuai dengan keterbukaan dirinya. Jadi kita dapat melihat keterbukaan diri seseorang melalui pertanyaan dan jawaban yang ditulis oleh pengguna Ask.Fm. Dan dengan fitur anonim kita dapat melihat keterbukaan seseorang tentang dirinya terhadap orang lain yang tidak diketahuinya.

Sepertiyangkitaketahuibahwamasyarakatsekarang bersifat lebih terbuka denganblogpribadiataupunstatusdisebuahsitusjejaring sosial untuk menceritakan pengalaman pribadi yang dialaminya dibandingkan


(14)

dengan berbicara langsung dengan lingkungan sekitarnya. Fenomena ini sudah sering terjadi bahkan pada orang yang bersifat introvert sekalipun. Salah satu tipe komunikasi dimana informasi mengenai diri kita (self) yang biasanya disembunyikan dari orang lain, kini kita informasikan kepada orang lain (Rakhmat, 2005: 108). Pengungkapan diri yang biasanya hanya dilakukan kepada orang terdekat kini dapat dilakukan melalui jejaring sosial tanpa ada rasa ketidaknyamanan sehingga apa yang kita ungkapkan dapat diketahui oleh banyak orang.

Para pengguna jejaring sosial lebih merasa nyaman dengan menceritakan hal-hal yang dialaminya bahkan hingga hal-hal yang bersifat pribadi di akun jejaring sosial miliknya dengan harapan orang lain membaca dan memberi masukan. Ini merupakan salah satu dari dampak munculnya teknologi internet, yakni seperti yang dikatakan oleh Bungin (2008: 160), teknologi yang memiliki dua dampak yang berbeda. Dampak negatifnya pola hidup menjadi individualistis, dan munculnya paham eksistensialisme yaitu menjauhkan yang dekat dan mendekatkan yang jauh. Para pengguna jejaring sosial lebih bisa memperhatikan kehidupan sosial di dunia maya dibandingkan komunikasi antarpribadi di dunia nyata.

Remaja saat ini merupakan kalangan yang banyak menggunakan jejaring untuk menunjukkan representasi dirinya agar tidak ketinggalan perkembangan teknologi. Pengguna global Ask.fm mencapai 180 juta. Saat ini kalangan remaja khususnya siswa-siswa SMA merupakan pengguna terbanyak jejaring sosial Ask.Fm.

Peneliti lebih tertarik untuk meneliti pada siswa SMA karena siswa SMA lebih sering menceritakan tentang dirinya di jejaring sosial termasuk Ask.Fm. Siswa SMA menggunakan jejaring sosial ini dengan motif untuk memenuhi rasa ingin tahunya terhadap orang lain dengan


(15)

menanyakan pertanyaan yang biasa hingga pertanyaan yang paling bersifat pribadi. Melalui Ask.Fm juga digunakan untuk mencari tahu tentang seseorang melalui jawaban-jawaban yang diberikannya melalui akun pribadinya.

Penelitian ini ingin lebih meneliti bagaimana penggunaan Ask.Fm dan keterbukaan diri siswa. Lokasi penelitian dilakukan di SMA Negeri 3 Medan, karena sekolah ini merupakan salah satu sekolah unggulan di kota Medan. Sekolah ini unggul dalam penerapan ilmu pengetahuan dan teknologi, terutama dalam bidang sains dan teknologi. SMA Negeri 3 Medan berhasil mendapatkan prestasi Juara I Lomba di Bidang IT Tahun 2011, ini membuktikan bahwa sekolah ini sangat memperhatikan perkembangan teknologi yang ada. Berdasarkan hasil penelitian, sekolah ini juga memiliki siswa-siswa yang selalu mengikuti perkembangan jejaring sosial termasuk Ask.Fm dibuktikan berdasarkan hasil observasi peneliti dari satu kelas dengan jumlah murid 40 terdapat 12 siswa yang menggunakan Ask.Fm. Peneliti mengganggap dari jumlah satu kelas yang cukup banyak menggunakan Ask.Fm dapat menggambarkan bahwa siswa di sekolah ini banyak yang menggunakan jejaring sosial Ask.Fm.

1.2 Fokus Masalah

Berdasarkan uraian konteks masalah di atas, maka fokus masalah dalam penelitian ini adalah : “Bagaimana penggunaan sosial media Ask.Fm dan keterbukaan diri di kalangan siswa?”


(16)

Adapun yang menjadi tujuan dalam penelitian ini adalah :

1. Untuk mengetahui alasan siswa menggunakan jejaring sosial Ask.Fm. 2. Untuk mengetahui keterbukaan diri siswa dalam jejaring sosial Ask.Fm.

1.4 Manfaat Penelitian

Adapun yang menjadi manfaat penelitian ini adalah :

1. Secara akademis, penelitian ini diharapkan mampu memberikan manfaat bagi perkembangan Ilmu Komunikasi FISIP USU. Penelitian ini dapat menjadi bahan bacaan dan referensi bagi penelitian serupa di hari dan masa yang akan datang.

2. Secara teoritis, penelitian ini diharapkan dapat menjadi tempat bagi penulis untuk menerapkan ilmu yang diperoleh selama masa kuliah dan memperluas pengetahuan.

3. Secara praktis, penelitian ini diharapkan dapat menjadi masukan yang berguna bagi pihak-pihak yang membutuhkan pengetahuan yang berhubungan dengan tema penelitian.


(17)

BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Perspektif / Paradigma Penelitian

Ilmu bukanlah suatu yang tunggal melainkan plural. Menurut Thomas Kunt, ilmuwan selalu bekerja di bawah suatu paying paradigma yang memuat asumsi ontologisme, metodologis, dan struktur nilai (Adian, 2002: 25). Definisi paradigma yang ditawarkan oleh Kunt sendiri memiliki tiga rumusan yaitu:

1. Kerangka konseptual untuk mengklarifikasi dan menerangkan objek-objek fisikal akun.

2. Patokan untuk menspesifikasi metode yang tepat, teknik-teknik, dan instrument dalam meneliti objek-objek dalam wilayah yang relevan.

3. Kesepakatan tentang tujuan-tujuan kognitif yang abash.

Paradigma menjadi kerangka konseptual dalam mempersepsi semua, artinya tidak ada observasi yang netral. Semua pengalaman perseptual kita selalu dibentuk oleh kerangka konseptual yang kita gunakan. Misalnya, Aristoteles melihat gerak benda jatuh sebagai garis lurus sedangkan Newton mempersepsinya sebagai gerak pendulum. Hal itu menurut Kuhn disebabkan oleh perbedaan paradigma yang dianut keduanya. Aristoteles dan Newton mengadopsi asumsi ontologism yang berbeda tentang semesta.

Pendekatan yang digunakan dalam penelitian adalah pendekatan konstruktivis. Pendekatan ini termasuk dalam post-positivisme interpretif, tetapi memiliki kekhususan. Konstruktivis sebagaimana interpretif, menolak objektivitas. Objektivitas sebagaimana dianut oleh positivis mengakui adanya fakta, adanya realitas empiric, sedangkan konstruktivis berpendapat


(18)

bahwa yang ada adalah pemaknaan kita tentang di luar diri yang kita konstruk, empirical constructed facts (Adian, 2002: 27).

Ilmu dan kebenaran itu dibangun, sifatnya pluralistic dan plastis. Disebut pluralistik karena realitas dapat diekspresikan dengan beragam simbol dan beragam sistem bahasa. Disebut plastis karena realitasitu tersebar dan terbentuk sesuai dengan tindakan perilaku manusia yang berkepentingan. Para konstruktivis menawarkan fungsi instrumental dan fungsi praktis dalam mengkonstruk pengetahuan. Para konstruktivis adalah anti esensialis, dann mereka berasumsi bahwa self evidence apapun itu merupakan produk praktik diskursus yang sangat kompleks.

Konstruksi personal diatur atau diorganisasi ke dalam skema interpretative yang akan mengidentifikasi suatu objek dan menempatkan objek itu ke dalam suatu kategori. Dengan skema interpretative ini, kita juga dapat merasakan suatu peristiwa dengan menempatkannya ke dalam suatu kategori yang lebih besar. Skema interpretative ini berkembang seiring dengan tingkat kedewasaan seseorang, bersifat lebih kompleks dan spesifik.

2.2 Kajian Pustaka

Setiap penelitian memerluka kejelasan titik tolak atau landasan berpikir dalam memecahkan atau menyoroti masalahnya. Untuk itu, perlu disusun kerangka teori yang memuat pokok-pokok pikiran yang menggambarkan dari sudut mana masalah penelitian akan disoroti (Nawawi, 2001:39). Kerlinger menyebutkan teori adalah himpunan konstruk (konsep), definisi, dan proposisi yang mengemukakan pandangan sistematis tentang gejala dengan menjabarkan relasi di antara variable, untuk menjelaskan dan meramalkan gejala tersebut (Rakhmat, 2004:6).


(19)

Adapun kerangka teori yang relevan dalam penelitian ini adalah Perkembangan Teknologi Komunikasi, New Media, Internet Sebagai Media Komunikasi, Jejaring Sosial, Ask.Fm, Komunikasi Antarpribadi dan Self Disclosure.

2.2.1 Perkembangan Teknologi Komunikasi

Saat ini penemuan teknologi komunikasi telah memberikan banyak kemudahan bagi manusia, misalnya dalam melakukan informasi transaksi maupun transportasi. Perkembangan teknologi ini juga meningkatkan standard hidup manusia. Teknologi antara lain dapat diartikan sebagai penerapan ilmu pengetahuan dalam suatu bidang. Teknologi Komunikasi adalah suatu penerapan ilmu pengetahuan yang bertujuan untuk memecahkan masalah yang berkaitan dengan komunikasi. Komunikasi adalah upaya untuk menciptakan kebersamaan dalam makna(commonessinmeaning).Dengan demikian, teknologi komunikasi adalah suatu penerapan ilmu pengetahuan untuk memecahkan masalah-masalah yang berkaitan dengan komunikasi, Rogers, 1986 (Lubis, 2005: 42).

Teknologi merupakan sebuah perangkat untuk membantu aktivitas kita dan dapat mengurangi ketidakpastian yang disebabkan oleh hubungan sebab akibat yang melingkupi dalam mencapai suatu tujuan. Teknologi memiliki dua aspek, yakni hardware dan software, Rogers (1986) dalam (Nugroho, 2010: 3), menjelaskan teknologi diartikan sebagai perlengkapan hardware, struktur organisasi, dan nilai-nilai sosial dimana individu-individu mengumpulkan, memproses dan tukar-menukar informasi dengan indvidu lainnya.

Menurut Rogers (Bungin, 2008: 111), mengatakan bahwa dalam hubungan komunikasi di masyarakat, dikenal ada empat era komunikasi, yakni era tulis, era cetak, era telekomunikasi dan komunikasi interaktif.


(20)

Dalam era terakhir, yakni era media komunikasi interaktif dikenal media computer, videotext, teleconferencing, TV kabel, dan sebagainya. Berdasarkan penjelasan Rogers itulah, maka masyarakat percaya bahwa perkembangan teknologi media dimulai dari era media tulis dan cetak.

Selain Rogers yang mengelompokkan teknologi komunikasi dalam beberapa era; tulis, cetak, media telekomunikasi dan media komunikasi interaktif, maka Haag dkk dalam (Bungin, 2008: 113) membagi teknologi komunikasi informasi menjadi 6 kelompok yaitu:

1. Teknologi masukan (input technology) 2. Teknologi keluaran (output technology)

3. Teknologi perangkat lunak (software technology) 4. Teknologi penyimpanan (storage technology)

5. Teknologi telekomunikasi (telecommunication technology)

6. Mesin pemrosesan (processing machine) atau lebih dikenal dengan istilah CPU

Teknologi komunikasi berubah dengan begitu cepat sehingga banya orang berbicara tentang “revolusi teknologi” atau “ledakan informasi”. Beberapa teknologi baru yang sedang dalam proses pengembangan atau yang ada sekarang adalah videotape recorder, video cassette, televisi kabel, surat kabar online, akses pelayanan informasi koputer pribadi di rumah, internet dan World Wide Web, serta CD Room.

Pada intinya, teknologi komunikasi merupakan suatu sarana yang dikembangkan dalam proses menuju komunikasi yang efektif seiring dengan semakin berkembangnya peradaban kehidupan manusia. Nasution (1990: 6), menjelaskan bahwa berbagai kemampuan dan potensi yang dimiliki teknologi komunikasi memungkinkan manusia untuk saling berhubungan satu sama lainnya, seperti faktor jarak, waktu, jumlah, kapasitas, kecepatan, dan lain-lainnya, kini dapat diatasi dengan dikembangkannya berbagai sarana


(21)

komunikasi mutakhir. Lahirnya era komunikasi interaktif ditandai dengan terjadinya diversifikasi teknologi informasi dengan bergabungnya telepon,radio,komputer,dan televise menjadi satu dan menandai teknologi yang di sebut dengan internet (Bungin, 2006: 113).

2.2.2 New Media

2.2.2.1 Pengertian New Media

Teori media baru merupakan sebuah teori yang dikembangkan olehPierre Levy, yang mengemukakan bahwa media baru merupakan teori yang membahas mengenai perkembangan media. Dalam teori media baru, terdapat dua pandangan, pertama yaitu pendangan interaksi sosial, yang membedakan media menurut kedekatannya dengan interaksi tatap muka. Pierre Levy memandang World Wide Web (WWW) sebagai sebuah lingkungan informasi yang terbuka, fleksibel dan dinamis, yang memungkinkan manusia mengembangkan orientasi pengetahuan yang baru dan juga terlibat dalam dunia demokratis tentang pembagian mutual dan pemberian kuasa yang lebih interaktif dan berdasarkan pada masyarakat

New media atau media baru merupakan media menggunakan internet, media online berbasis teknologi, berkarakter fleksibel, berpotensi interaktif dan dapat berfungsi secara private maupun public (Mondry, 2008: 13). Media baru merupakan digitalisasi sebuah konsep pemahaman dari perkembangan zaman mengenai teknologi dan sains, dari semua yang bersifat manual menjadi otomatisdan dari semua yang bersifat rumit menjadi ringkas. Kemunculan media baru memberikan dampak yang besar terhadap kehidupan manusia. Media baru secara langsung dapat mengubah pola kehidupan bermasyarakat.


(22)

Kajian-kajian berbagai aspek tentang perkembangan teknologi telematika menjadi sangat penting terutama yang berhubungan dengan perkembangan media baru (new media), karena tidak saja menyangkut basis-basis ekonomi yang perlu disiapkan, akan tetapi yang terpenting adalah bagaimana konstruksi sosial media massa memberi konstribusi terhadap kehidupan manusia secara keseluruhan. Hal ini nantinya berhubungan dengan persoalan-persoalan difusi inovasi dan adopsi yang dilakukan masyarakat, dan bagaimana pula media baru mendukung ppergerakan pembangunna masyarakat sebagai subjek perubahan di masyarakat itu sendiri. (Bungin, 2009: 374).

Internet adalah salah satu bentuk dari media baru (new media). Internet dinilai sebagai alat informasi paling penting untuk dikembangkan kedepannya. Internet memiliki kemampuan untuk mengkode, menyimpan, memanipulasi dan menerima pesan (Ruben, 2013: 110). Internet merupakan sebuah media dengan segala karakteristiknya. Internet memiliki teknologi, cara penggunaan, lingkup layanan, isi dan image sendiri. Internet tidak dimiliki, dikendalikan atau dikelola oleh sebuah badan tunggal tetapi merupakan sebuah jaringan komputer yang terhubung secara intensional dan beroperasi berdasarkan protokol yang disepakati bersama. Sejumlah organisasi khususnya provider dan badan telekomunikasi berperan dalam operasi internet (McQuail, 2009: 28-29).

Internet pertama kali dikembangkan pada tahun 1969 oleh Departemen Pertahanan Amerika Serikat melalui sebuah proyek yang disebut dengan ARPANET (Adanced Research Project Agency Network). Awalnya internet hanya digunakan untuk kepentingn militer AS dalam mencegah masalah komunikasi antar kelompok dalam jarak jauh dengan menggunakan jaringan telepon. Saat itu telah banyak dibuat jaringan computer yang disebar dan dihubungkan pada daerah-daerah vital. Tahun 1990 merupakan tahun paling bersejarah, saat itu Tim Berners Lee menemukan program editor dan


(23)

browser yang dapat menjelajah antara satu computer dengan komputer lainnya, hingga akhirnya membentuk jaringan. Program tersebut diberi nama WWW atau World Wide Web (Febrian, 2005: 22).

Selama tahun 2000, internet telah memasuki fase yang disebut web 2.0. (web two point-oh), dimana semua menjadi lebih interaktif dan telah menjadi area untuk semua orang, tidak hanya milik beberapa pihak saja. Semua orang saat ini dapat langsung mengambil peran dan menaruh apapun kedalam internet. Perkembangan web 2.0 sebagai platform telah mengubah sifat interaktivitas di web dan membuka alam semesta bagi pengguna media. Sedangkan metafora halaman web 1.0 hanya diperbolehkan untuk mengunduh informasi sejalan dan karena itu tidak berbeda dengan konsumsi media penyiaran, aplikasi web 2.0 memungkinkan pengguna untuk menjadi produsen otonom. Blog, Youtube, Wikipedia, Ebay, Flickr, Second Life dan situs jaringan sosial online lainnya seperti memungkinkan pengguna media untuk memiliki pengalaman siaran. Pentingnya Web 2.0 adalah media siar menghasilkan sebuah konteks hubungan sosial instan nasional atau internasional, ada beberapa cara di mana individu mendapatkan interaksi berharga untuk membuat koneksi global secara nyata. Faktanya bahwa pengguna sekarang dapat bekerja dengan materi media siar sebagai sebuah cara mengembangkan ide pada ruang publik (Littlejohn, 2009: 686).

Internet merupakan salah satu teknologi komunikasi baru juga memiliki kemampuan untuk membantu kita memilih dan mengatur informasi yang kita inginkan dengan lebih efisien. Internet tidak hanya memperkecil jarak dalam menyampaikan pesan, teknologi komputer dan interet juga telah berkembang dan mengeliminasi penggunaan koneksi kabel, namun tetap bisa memfasilitasi transmisi informasi yang sangat cepat ke seluruh dunia (Bagdakian, 2004: 114).


(24)

Salah satu bagian darinew media adalah “Network Society”. “Network society” adalah formasi sosial yang berinfrastuktur dari kelompok, organisasi dan komunitas massa yang menegaskan bentuk awal dari organisasi dari segala segi (individu, grup, organisasi, dan kelompok sosial). Dengan kata lain, aspek mendasar dari formasi teori ini adalah semua yang memiliki hubungan yang luas secara kolektivitas (Van Dijk, 2006: 20).

2.2.2.2 Kelebihan dan Kelemahan New Media

New media memiliki beberapa kelebihan yaitu memiliki kecepatan untuk melakukan sebuah interaksi, lebih efisien, lebih murah, lebih cepat untuk mendapatkan sebuah informasi terbaru dan ter-update informasinya. Kelemahannya pada jaringan koneksi internet saja jika jaringan internet lancar dan cepat maka informasi yang disampaikan kepada pembacanya dengan cepat serta harus ada juga koneksi internet agar kita dapat menerima pesan tersebut.

Internet juga dianggap memiliki kapasitas besar sebagai media baru. Tidak hanya memperkecil jarak dalam mengkomunikasikan pesan, teknologi komputer dan internet juga telah berkembang dan mengeliminasi penggunaan koneksi kabel, namun tetap bias memfasilitasi taransmisi informasi yang sangat cepat ke seluruh dunia (Bagdakian, 2004: 114). Menurut Bagdakian, duplikasi dan penyebaran matri dari Internet ini bisa mencapai jangkauan yang sangat luas. Satu orang khalayak bisa mengunduh kemudian menyebarkannya pada orang-orang dalam jaringan pertemanan atau jaringan kerjanya. Kemudian pihak yang mendapatkan sebaran itu bisa menyebarkannya lagi pada orang-orang dalam jaringannya, dan seterusnya.


(25)

Pertumbuhan dramatis internet telah mempersiapka gagasan “mediamorfosis” oleh Roger Fidler yang berarti sebagai perubahan bentuk media komunikasi yang biasanya disebabkan oleh interkasi kompleks dari kebutuhan-kebutuhan penting, tekanan-tekanan kompetitif dan politis dan inovasi-inovasi dan teknolog (Severin dan Tankard, 2007: 459).

Internet telah membentuk ruang dan waktu baru, yang bersifat nirjarak dan nirwaktu, yang disebut cyberspace. Hampir semua media komunikasi saat ini yang kita kenal akhirnya berkonvergensi menyatu membuat internet disebut sebagai multimedia. Sebagian buku mengelompokkan internet yang multimedia sebagai media massa, sebagian lagi mengkatergorikannya sebagai media antarpribadi. Kedua pendapat itu sama benarnya, tapi juga sama kelirunya. Kedua pendapat yang bertentangan itu pada dasarnya mengingkari hakikat internet yang multimedia, artinya pada tataran tertentu ia adalah media massa, misalnya ketika seseorang berkunjung ke majalah elektronik Tempo Online. Pada tataran lain ia adalah media antarpribadi, ketika seseorang mengirim surat elektornik ke seorang teman. Jadi karena sifatnya yang multimedia, ia bersifat massa tapi juga antarpribadi, tergantung dalam konteks apa kita menggunakan atau mengkajinya (Vardiansyah, 2004: 106).

Professor Gabriel Weimann, guru besar Ilmu Komunikasi pada Universitas Haifa, Israel mengemukakan abhawa para ilmuwa perlu mencari secara serius adanya kecenderungan yang kini terjadi di media internet yang dinamakan narrowcasting, yang berbanding terbalik dengan broadcasting, yang artikan sebagai penyebaran informasi untuk kalangan terbatas, bukan ditujukan untuk public sebagimana peran yang dilakukan dunia pernyiaran konvensioal (broadcasting) (Majalah Dictum, hal 2, Desember 2007).

Kecenderungan ini memungkinkan munculnya kalangan-kalangan tertentu dalam dunia maya yang disebut juga komunitas maya. Ruang


(26)

chatting, e-mail, milis, dan kelompok-kelompok diskusi via elektronik adalah contoh baru tempat-tempat yang dipakai oleh komunitas untuk saling berkomunikasi (SeverindanTankard,2007:447).

2.2.4. Jejaring Sosial

Jejaring sosial adalah struktur sosial yang terdiri dari elemen-elemen individual atau organisasi. Jejaring ini menunjukan jalan dimana mereka berhubungan karena kesamaan sosialitas, mulai dari mereka yang dikenal sehari-hari sampai dengan keluarga. Istilah ini diperkenalkan oleh profesor J.A. Barnes di tahun 1954. dibentuk dari simpul-simpul (yang umumnya adalah individu atau organisasi) yang diikat dengan satu ata visi, ide, teman, keturunan, dll.

Sejak adanya internet banyak upay komunikasi antar komputer. Situs jejaring sosial diawali oleh Classmates.com pada tahun 1995 yang berfokus pada hubungan antar mantan teman sekolah dan SixDegrees.com pada tahun 1997 yang membuat ikatan tidak langsung. Dua model berbeda dari jejaring sosial yang lahir sekitar pada tahun 1999 adalah berbasiskan kepercayaan yang dikembangkan oleh Epinions.com, dan jejaring sosial yang berbasiskan pertemanan seperti yang dikembangkan oleh Uskup Jonathan yang kemudian dipakai pada beberapa situs UK regional di antara 1999 dan 2001.

Jejaring sosial mulai menjadi bagian dari strategi sekitar tahun 2005 ketika Yahoo meluncurkan Yahoo! 360°. Pada bulan juli 2005 News Corporation membeli MySpace, diikuti oleh ITV (UK) membeli Friends Reunited pada Desember 2005. Diperkirakan ada lebih dari 200 situs jejaring sosial menggunakan model jejaring sosial ini.


(27)

2.2.4.1. Ask.Fm

Seperti ingin mengulang kesuksesan Facebook, Twitter, dan Youtube, kini Ask.fm perlahan mulai mencapai kesuksesannya. Ask.fm adalah situs jejaring sosial di mana pengguna dapat mengundang pertanyaan dari pengguna lain di situs atau dari pengguna anonim . Situs ini diluncurkan pada tanggal 16 Juni 2010 oleh tim Profesor Apostolos Gerasoulis. Ask.Fm didirikan di Latvia pada ta

Beberapa istilah yang terdapat pada fitur-fitur Ask.Fm yaitu:

a. Likers Get

Likers get adalah istilah paling populer di Ask.Fm. Hal itu dikarenakan si pemberi like akan mendapatkan imbalan dari like yang sudah diberikannya. Untuk Misalnya, si A mendapatkan pertanyaan dari anonim “Likers get?” lalu kita menjawab “Get 25 like + follow”, maka setiap pengguna yang memberikan like pada pertanyaan tersebut akan mendapatkan 25 like dan juga follow.

b. PBCS : Perfect, Beauty, Cute/Cool, Sexy

Perfect, Beauty, Cute/Cool, Sexy atau yang disingkat PBCS sering dijadikan imbalan dari “Likers get?”. Si penerima like akan memberikan penilaian kepada pemberi like dengan cara melihat foto yang ada.

c. Rate Ava

Rate ava juga sering dijadikan sebagai imbalan “Likers get?”. Penerima like akan memberikan nilai dari 1-10 atau 1-100 dari foto si pemberi like.

d. BF : Best feature

BF atau best feature adalah bagian paling menarik si penilai dari tubuh seseorang yang dinilai.


(28)

e. FI : First Impression

Fi atau first impression adalah penilaian yang diberikan seseorang kepada orang lain pada pandangan/penglihatan pertama.

f. HH :Honest Hour

HH atau Honest Hour adalah kejujuran yang diberikan seseorang kepada orang lain.

g. Thought atau describe

Fitur untuk kita meminta seseorang mendeskripsikan tentang dirinya.

h. PAP (Post a Picture)

Fitur dimana kita bisa meminta seseorang untuk meng-upload foto dirinya sesuai dengan permintaan si penanya

i. Likers Get Photo Challenge

Dalam fitur ini si penanya memberikan tantangan kepada orang yang ditanya untuk mengupload foto sesuai dengan tantangan yang diberikan. Contoh photo challange 4 grid: 1.melet, 2.senyum, 3.duck face, 4.datar.

&

Selain untuk representasi diri dalam mengikuti perkembangan jejaring sosial, menggunakan jejaring sosial Ask.fm juga memiliki beberapa manfaat yaitu:

1. Kecerdasan berpikir terungkap dalam kemampuan anda menyusun pertanyaan dan menjawab pertanyaan teman-teman anda sendiri. Semua pertanyaan harus saling berbeda satu sama yang lain. Demikianpun semua jawaban berbeda satu sama yang lain.

2. Mengungkapkan diri maksudnya; bahwa untuk dapat menjawab pertanyaan-pertanyaan dan mampu menyusunnya secara bagus. Makaanda perlu memiliki kemampuan untuk mengungkapkan semua persoalan,


(29)

kenyataan dan segala aspek kehidupan anda kepada teman-teman anda dan anda sendiri secara tertulis

3. Keterampilan berbahasa seperti teruji dalam jejaring sosial ini. Sebaiknya menggunakan bahasa Indonesia, bahasa Inggris dan bahasa Jerman secara benar dan baku agardapat memacu anda untuk semakin paham dalam penguasaan kata, kalimat dan wacana dalam tata bahasa dan struktur-struktur.

2.2.5 Komunikasi Antarpribadi

2.2.5.1 Pengertian Komunikasi Antarpribadi

Komunikasi antarpribadi didefinisikan oleh Joseph A. Devito adalah proses pengiriman dan penerimaan pesan-pesan antara dua orang atau di antara sekelompok kecil orang-orang, dengan beberapa efek dan beberapa umpan balik seketika. Berdasarkan definisi Devito itu, komunikasi antarpribadi dapat berlangsung antara dua orang yang sedang berbicara atau dua orang dalam suatu pertemuan (Effendy. 2003: 61).

Komunikasi antarpribadi merupakan suatu proses sosial dimana orang-orang yang terlibat di dalamnya saling mempengaruhi. Komunikasi antarpribadi umumnya berlangsung secara tatap muka, sehingga pesan disampaikan sacara langsung dan umpan balik yang diterima juga secara langsung. Oleh karena itu komunikasi antarpribadi merupakan komunikasi yang paling efektif dalam mengubah perilaku seseorang.

Untuk memahami definisi komunikasi antarpribadi ada tiga perspektif (Fajar, 2009: 77), yaitu:

- Perspektif komponensial, yaitu melihat komunikasi antarpribadi dari komponen-komponennya.


(30)

- Perspektif pengembangan, yaitu melihat komunikasi antarpribadi dari proses pengembangannya.

- Perspektif relasional, yaitu melihat komunikasi antarpribadi dari hubungannya.

Halloran (1980) (Liliweri, 1991: 48) mengemukakan bahwa manusia sebenarnya berkomunikasi dengan orang lain karena beberapa faktor yaitu, (1) perbedaan antarpribadi, (2) manusia meskipun merupakan makhluk yang utuh namun tetap mempunai kekurangan, (3) adanya perbedaan motivasi antarmanusia, (4) kebutuhan akan harga diri yang harus mendapat pengakuan dari orang lain.

Menurut Everett M. Rogers (Liliweri, 1991: 13) mengungkapkan ada beberapa ciri-ciri komunikasi antarpribadi yaitu:

a. Arus pesan cenderung dua arah

b. Konteks komunikasinya tatap muka c. Tingkat umpan balik yang terjadi tinggi

d. Kemampuann mengatasi tingkat selektivitas yang tinggi

e. Kecepatan jangkauan terhadap audience yang besar relatif lambat f. Efek yang mungkin terjadi ialah perubahan sikap

Jenis-jenis komunikasi antarpribadi menurut sifatnya ada dua jenis, yaitu: a. Komunikasi Diadik

Komunikasi diadik adalah komunikasi antarpribadi yang berlangsung antara dua orang yakni seorang komunikator dengan seorang komunikan. Oleh karena perilaku komunikasinya dua orang, maka dialog yang terjadi berlangsung secara intens. Komunikator memusatkan perhatiannya hanya kepada diri komunikan tersebut. (Effendy, 2003: 62).


(31)

b. Komunikasi Triadik

Komunikasi triadik adalah komunikasi antarpribadi yang pelakunya terdiri dari tiga orang., yakni seorang komunikator dan dua orang komunikan. Apabila dibandingkan dengan dengan komunikasi diadik, maka komunikasi diadik lebih efektif, karena komunikator memusatkan perhatiannya kepada seorang komunikan, sehingga ia dapat menguasai perhatian komunikan sepenuhnya, jug aumpan balik yang berlangsung, kedua faktor yang sangat berpegaruh terhadap efektif tidaknya proses komunikasi (Effendy, 2003: 62).

Komunikasi antarpribadi dapat dipergunakan untuk berbagai tujuan. Satu hal yang perlu diperhatikan dalam tujuan komunikasi antarpribadi yaitu komunikasi memberikan kesempatan bagi kita untuk memperbincangkan diri kita sendiri. Dengan membicarakan diri kita kepada orang lain, maka kita akan mendapat persepktif baru dan lebih memahami tentang diri kita. Selain itu beberapa tujuan komunikasi antarpribadi lainnya menurut Fajar (2009: 78), yaitu:

1. Mengenal diri sendiri dan orang lain

Salah satu cara untuk mengenal diri kita sendiri adalah melalui komunikasi antarpribadi. Komunikasi ini memberikan kesempatan bagi kita untuk memperbincangkan diri kita sendiri. Melalui komunikasi antarpribadi kita juga belajar tentang bagaimana dan sejauhmana kita harus membuka diri kepada orang lain. Selain itu, komunikasi antarpribadi juga akan membuat kita mngetahui nilai, sikap, dan perilaku orang lain.

2. Mengetahui dunia luar

Komunikasi antarpribadi memungkinkan kita untuk memahami lingkungan kita secara baik yakni tentang objek dan kejadian-kejadian orang lain. Banyak informasi yang kita miliki sekarang berasal dari interaksi antarpribadi.


(32)

3. Menciptakan dan memelihara hubungan yang bermakna

Manusia diciptakan sebagai makhluk individu sekaligus makhluk sosial. Sehingga dalam kehidupan sehari-hari, orang ingin menciptakan dan memelihara hubungan yang baik dengan orang lain. Oleh karena itu, kita menggunakan banyak waktu berkomunikasi antarpribadi yang bertujuan untuk menciptakan dan memelihara hubungan sosial yang bermakna dengan orang lain.

4. Mengubah sikap dan perilaku

Dalam komunikasi antarpribadi sering kita berupaya mengubah sikap dan perilaku orang lain. Singkatnya, kita banyak menggunakan waktu untuk mempersuasi orang lain melalui komunikasi antarpribadi.

5. Bermain dan mencari hiburan

Bermain mencakup semua kegiatan untuk memperoleh kesenangan. Sering kali tujuan ini dianggap tidak penting, tetapi sebenarnya komunikasi yang demikian perlu dilakukan, karena bisa memberikan suasana yang lepas. 6. Membantu

Komunikasi antarpribadi mempunyai fungsi untuk membantu, contohnya ada beberapa profesi yang dilakukan untuk membantu orang lain melalui komunikasi antarpribadi.

2.2.5.2 Sifat-Sifat dan Ciri-Ciri Komunikasi Antarpribadi

Komunikasi antarpribadi dari mereka yang saling mengenal lebih bermutu dari mereka yang belum mengenal karena setiap pihak mengetahui secara baik tentang hidup pihak lain, pikiran, pengetahuan dan perasaannya maupun menanggapi tingkah lakunya. Sehingga jika hendak menciptakan komunikasi antarpribadi yang lebih bermutu maka didahului dengan


(33)

keakraban, dengan kata lain tidak semua interaksi yang dilakukan antara dua orang dapat digolongkan ke dalam komunikasi antarpribadi.

Ada tujuh sifat yang menunjukan bahwa suatu komunikasi antar dua orang merupakan sikap komunikasi antarpribadi, sifat-sifat komunikasi antarpribadi itu sendiri adalah: (1) melibatkan di dalamnya perilaku verbal dan nonverbal; (2) melibatkan pernyataan ataupun ungkapan yang spontan, scripted, dan contrived; (3) tidak statis namun dinamis; (4) melibatkan umpan balik pribadi, hubungan interaksi dan koherensi (pernyataan satu dan harus berkaitan dengan sebelumnya); (5) dipandu oleh tata aturan yang bersifat intrinsik dan ekstrinsik; (6) komunikasi antarpribadi merupakan satu kegiatan dan tindakan; (7) melibatkan didalamnya bidang persuasif (Liliweri, 1991: 31).

Ada beberapa ciri-ciri komunikasi antarpribadi yang dikemukakan oleh beberapa ahli, diantaranya DeVito dalam (Liliweri, 1991: 13) menurutnya ada ciri-ciri komunikasi antarpribadi yang umum sebagai berikut:

1. Keterbukaan (Openess)

Komunikator dan komunikan saling mengungkapkan ide atau gagasan bahkan permasalahan secara bebas dan terbuka ada rasa malu. Keduanya saling mengerti dan memahami pribadi masing-masing.

2. Empati (Empathy)

Komunikator dan komunikan merasakan situasi dan kondisi yang dialami mereka tanpa berpura-pura dan keduanya menanggapi apa-apa saja yang dikomunikasikan dengan penuh perhatian. Empati merupakan kemampuan seseorang untuk memproyeksikan dirinya kepada peranan orang lain. Apabila komunikator atau komunikan mempunyai kemampuan untuk melakukan empati satu sama lain, kemungkinan besar akan terjadi komunikasi yang efektif.


(34)

3. Dukungan (Supportiveness)

Setiap pendapat atau ide serta gagasan yang disampaikan akan mendapatkan dukungan dari pihak-pihak yang berkomunikasi. Dukungan membantu seseorang untuk lebih bersemangat dalam melaksanakan aktivitas serta meriah tujuan yang diharapkan.

4. Rasa Positif (Positiveness)

Apabila pembicaraan anatara komunikator dan komunikan mendapat tanggapan positif dari kedua belah pihak, maka percakapan selanjutnya akan lebih mudah dan lancar. Rasa positif menjadikan orang-orang yang berkomunikasi tidak berprasangka atau curiga yang dapat mengganggu jalinan komunikasi.

5. Kesamaan (Equality)

Komunikasi akan lebih akrab dan jalinan pribadi akan menjadi semakin kuat apabila memiliki kesamaan tertentu antara komunikator dan komunikan dalam hal pandangan, sikap, kesamaan ideologi dan lain sebagainya.

2.2.5.3 Komponen Komunikasi Antarpribadi dan Proses Komunikasi Antarpribadi

Menurut Effendy (2003: 7), mengutip pada paradigma Laswell. Ada lima komponen penting yang menyebabkan suatu komunikasi dapat berjalan dengan baik, yaitu:

Who : komunikator : pihak penyampaian pesan

Says What : pesan : pernyataan yang didukung oleh lambang-lambang

In which channel : media : saluran penyampaian pesan

To whom : komunikan : pihak penerima pesan

With what effect : efek: dampak yang timbul sebagai pengaruh dari pesan

Apabila digambarkan secara sederhana kelima komponen yang telah diuraikan di atas melalui proses sebagai berikut: Komunikator dan


(35)

komunikan dalam proses komunikasi antarpribadi dapat berganti peran, artinya suatu ketika komunikator dapat berganti peran, demikian juga sebaliknya dengan komunikasi (Effendy, 2003: 12).

2.2.6 Self Disclosure

Informasi tentang diri akan meningkatkan komunikasi, dan pada saat yang sama berkomunikasi dengan orang lain meningkatkan pengetahuan tentang diri kita. Ketika berkomunikasi tidak selamanya kita dapat membuka diri secara leluasa. Pengungkapan diri biasa melalui lapisan-lapisan dari lapisan luar hingga ke lapisan paling dalam atau yang bersifat pribadi tentang diri kita. Hubungan antarpribaadi yang sehat ditandai keseimbangan pengungkapan diri yang tepat yaitu saling memberikan data biografis, gagasan-gagasan pribadi, dan perasaan-perasaan yag tidak diketahui bagi orang lain, umpan balik berupa verbal dan respon-respon fisik kepada orang atau pesan-pesan mereka dalam suatu hubungan (Budyatna, 2011: 40).

Teori self disclosure dikenal dengan adanya Johari Window, yaitu gabungan nama dari dua orang pengagasnya Joseph Luft dan Harry Ingham. Johari Window merupakan alat untuk menelaah mengenai luas dan hubungannya antara pengungkapan diri dan umpan balik di dalam suatu hubungan (Budyatna, 2011: 40). Untuk hal seperti itu dapat dikelompokkan ke dalam empat bidang yaitu:


(36)

Gambar 2.1 Johari Window

Diketahui oleh Tidak Diketahui oleh diri sendiri diri sendiri

Diketahui oleh orang lain

Tidak Diketahui oleh orang lain

Berdasarkan konsep tersebut, tingkah laku manusia dapat digambarkan secara skematis seperti terlihat pada skema di atas.

- Bidang I, yakni bidang terbuka menunjukkan bahwa kegiatan yang dilakukan oleh seseorang disadari sepenuhnya oleh yang bersangkutan dan juga orang lain, yang berarti terdapat keterbukaan, dan keterbukaan tersebut tidak ada yang disembunyikan kepada orang lain.

- Bidang II, yakni bidang buta menggambarkan bahwa kegiatan seseorang diketahui orang lain, tetapi dirinya sendiri tidak menyadari apa yang ia lakukan.

- Bidang III, yakni bidang tersembunyi yakni kegiatan yang dilakukan seseorang disadari sepenuhnya olehnya, tetapi tidak dapat diketahui oleh orang lain. Ini berarti bahwa orang seperti ini bersikap tertutup.

- Bidang IV, yakni menggambarkan bahwa tingkah laku seseorang tidak disadari oleh dirinya sendiri dan tidak diketahui oleh orang lain.

1 Terbuka

2 Buta

3 Tersembunyi

4


(37)

Keadaan yang dikehendaki sebenarnya dalam suatu komunikasi antarpribadi ialah bidang I, dimana antara komunikator dengan komunikan saling mengetahui makna pesan yang sama. Meskipun demikian kenyataan hubungan antarpribadi tidak seideal yan diharapkan itu, ini disebabkan karena dalam berhubungan dengan orang lain betapa sering setiap mempunyai peluang untuk menyembunyian atau mengungkapkan masalah yang dihadapinya (Efendy, 2003: 307).

2.2.6.1 Dimensi Self Disclosure

Self disclosure memiliki berbagai dimensi menurut Joseph A. Devito (1997: 40) menyebutkan ada 5 dimensi self disclosure, yaitu:

1. Ukuran / jumlah self disclosure

Hal ini berkaitan dengan seberapa banyak jumlah informasi diri kita yang diungkapkan. Jumlah tersebut dapat kita lihat berdasarkan frekuensi kita menyampaikan pesan-pesan self disclosure atau bisa juga dengan menggunakan ukuran waktu, yakni berapa lama kita menyampaikan pesan-pesan yang mengandung self disclosure pada saat kegiatan komunikasi kita dengan orang lain.

2. Valensi self disclosure

Hal ini berkaitan dengan kualitas self disclosure kita, positif atau negatif. Kualitas positif dan negatif dari self disclosure (menyenangkan atau tidak menyenangkan). Ini akan menimbulkan dampak yang berbeda baik bagi komunikator maupun komunikan.

3. Kecermatan dan kejujuran

Kecermatan dalam self disclosure yang kita lakukan sangat ditentukan oleh kemampuan kia mengetahui atau mengenal diri kita sendiri. Apabila kita mengenal dengan baik diri kita maka kita akan mampu melakukan self disclosure dengan cermat. Di samping itu, kejujuran merupakan hal yang


(38)

penting yang akan mempengaruhi self disclosure kita. Oleh karena itu, kita mengemukakan apa yang kita ketahui maka kita memiliki pilihan, seperti menyatakan secara jujur, melebih-lebihkan atau berbohong.

4. Maksud dan tujuan

Ketika melakukan sef disclosure, salah satu hal yang kita pertimbangkan adalah maksud atau tujuannya. Tidak mungkin orang melakukan pengungkapan diri tanpa maksud dan tujuan tertentu. Oleh karena menyadari adanya maksud dan tujuan self disclosure itu maka kita pun melakukan kontrol atas self disclosure yang kita lakukan. Orang yang melebih-lebihkan atau berbohong dalam melakukan self-disclosure pada satu sisi bisa di pandang sebagai salah satu bentuk kontrol supaya self disclosure-nya mencapai maksud atau tujuan yang diinginkannya.

5. Keakraban

Keakraban merupakan salah satu hal yang erat kaitannya dengan komunikasi self disclosure. Apa yang diungkapkan itu bisa saja hal-hal yang bersifat pribadi atau hal-hal yang bersifat umum. Sejauh mana kedalaman dalam self disclosure itu akan ditentukan oleh derajat keakraban kita dengan lawan komunikasi kita. Semakin akrab kita makan semakin dalam self disclosure yang dilakukan. Ketika kita berkomunikasi dengan orang yang baru kita kenal maka kita akan berbicara tentang sisi terluar dari diri kita, namun ketika hubungan tersebut semakin akrab maka kita akan mengungkapkan tentang hal pribadi dari diri kita.

Faktor-faktor yang mempengaruhi self disclosure adalah: a. Besar Kelompok

Keterbukaan diri lebih banyak terjadi pada kelompok kecil daripada kelompok besar. Diadik (kelompok yang terdiri atas dua orang) merupakan kelompok yang sesuai karena pelaku komunikasi tidak banyak.


(39)

b. Perasaan Menyukai

Membuka diri pada orang lain akan mudah terjadi jika kita menyukai atau mempercayai orang tersebut.

c. Efek Diadik

Seseorang melakukan keterbukaan diri apabila orang yang bersamanya juga melakukan hal yang sama.

d. Kompetensi

Orang yang kompeten biasanya lebih percaya diri dan lebih banyak mempunyai hal yang positif tentang diri mereka untuk diungkapkan dibandingkan dengan orang-orang yang tidak kompeten.

e. Kepribadian

Orang-orang yang extrovert dan mudah bergaul akan lebih mudah melakukan keterbukaan diri dibandingkan dengan yang introvert. Mereka akan lebih mudah berkomunikasi dengan orang lain bahkan dengan orang yang baru dikenal.

f. Jenis Kelamin

Umumnya wanita lebih mudah membuka diri dibandingkan dengan pria. Wanita lebih banyak mengungkapkan diri dengan orang yang disukainya sedangkan pria lebih banyak mengungkapan diri dengan orang yang dipercayainya.

g. Usia

Orang akan mudah melakukan keterbukaan diri dengan orang yang memiliki usia yang sama dengan dirinya.


(40)

- Komunikasi Antarpribadi - Self Dislosure

2.3Model Teoritik

Gambar 2.2 Model Teoritik

Interaksi Sosial

Siswa SMA

Negeri 3

Keterbukaan Diri


(41)

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN 3.1Metode Penelitian

Metode adalah suatu prosedur atau cara untuk mengetahui sesuatu mempunyai langkah-langkah sistematis, sedangkan metodologi ialah suatu pengkajian dalam mempelajari peraturan-peraturan suatu metode. Metodologi penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif, penelitian kualitatif merupakan jenis penelitian yang bertujuan untuk menjelaskan fenomena dengan dalamnya melalui pengumpulan data sedalam-dalamnya (Kriyantono, 2009: 56).

Metode kualitatif merupakan prosedur penelitian yag menghasilkan data, yang salah satunya berbentuk deskriptif kualitatif berupa kata-kata tertulis atau lisan dari orang-orang yang diamatinya bertujuan untuk mengumpulkan informasi secara rinci. Pendekatan kualitatif ini diarahkan pada latar dan individu secara menyeluruh. Dalam penelitian ini, peneliti memperhatikan secara langsung bagaimana keterbukaan siswa melalui jejaring sosial Ask.Fm di SMA Negeri 3 Medan.

Penelitian ini menggunakan metode penelitian studi kasus. Studi kasus adalah metode penelitian yang menggunakan berbagai sumber data (sebanyak mungkin data) yang biasa digunakan untuk meneliti, menguraikan dan menjelaskan secara komprehensif berbagai aspek individu, kelompok, suatu program, organisasi atau peristiwa secara sistematis (Kriyantono, 2006: 66).

Penelitian studi kasus dimaksudkan untuk mempelajari secara intensif tentang latar belakang keadaan dan posisi saat ini, serta interaksi lingkungan unit sosial tertentu yang bersifat apa adanya (given). Subjek penelitian dapat berupa individu, kelompok, institusi, atau masyarakat. Penelitian kasus merupakan studi mendalam mengenai unit sosial tertentu, yang hasil


(42)

penelitian itu memberi gambaran luas dan mendalam mengenai unit sosial tertentu. Subjek yang diteliti relative terbatas, tetapi variable-variabel dan fokus yang diteliti sangat luas dimensinya.

Pada tipe penelitian ini, seseorang atau suatu kelompok yang diteliti, permasalahannya ditelaah secara komprehensif, mendetail, dan mendalam; berbagai variabel telah ditelaah dan ditelusuri, termasuk juga kemungkinan hubungan antar variabel yang ada. Studi kasus hanya berlaku untuk kasus tertentu serta tidak bertujuan untuk digeneralisasikan atau menguji hipotesis tertentu (Bungin, 2008: 104).

3.2Subjek Penelitian

Hasil penelitian kualitatif lebih bersifat kontekstual dan kausistik yang berlaku pada waktu dan tempat tertentu sewaktu penelitian dilakukan, karena itu pada penelitian kualitiatif tidak dikenal istilah sampel melainkan informan. Subjek penelitian adalah informan atau orang-orang yang dipilih untuk diwawancara sesuai dengan tujuan riset. Subjek penelitian ini adalah siswa SMA Negeri 3 Medan.

Teknik pemilihan informan dalam penelitian ini dengan meggunakan teknik purposive. Purposive adalah sebuah teknik yang menyeleksi atas dasar kriteria-kriteria tertntu yang dibuat berdasarkan tujuan riset (Kriyantono, 2006: 158).

Karakteristik yang digunakan dalam pemilihan informan sebagai berikut:

- Siswa SMA Negeri 3 Medan kelas X sampai kelas XII. - Pengguna aktif jejaring sosial Ask.Fm.

- Menggunakan jejaring sosial Ask.Fm dengan jangka waktu minimal 3 bulan.


(43)

3.3Objek Penelitian

Objek penelitian merujuk pada masalah yang sedang diamati. Objek penelitian dalam penelitian ini adalah keterbukaan diri siswa melalui jejaring sosial Ask.Fm.

3.4Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data adalah teknik-teknik atau cara-cara yang dapat digunakan dalam mengumpulkan data. Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah:

1. Data Primer

a. Wawancara

Wawancara adalah percakapan yang mengajukan pertanyaan terhadap narasumber dengan tujuan tertentu. Hasil wawancara menjadi data untuk dianalisis sebagai penjelasan penelitian. Wawancara yang dilakukan dengan melakukan wawancara mendalam dan bertatap muka secara langsung dengan informan agar data lebih akurat dan lengkap. Pada wawancara ini, peneliti tidak mempunyai kontrol terhadap informan, artinya informan bebas memberkan jawaban. Karenanya peneliti berupaya agar wawancara berlangsung secara informal seperti orang yang sedang mengobrol sehingga informan bersedia memberikan jawaban dan tidak perlu ada yang ditutup-tutupi.

b. Observasi

Observasi merupakan kegiatan pengamatan secara langsung dengan tujuan mengetahui kegiatan yang dilakukan objek yang diobservasi. Jenis observasi yang dilakukan adalah observasi non partisipan, yaitu peneliti hanya mengamati tanpa ikut terjun dalam kegiatan objek yang diteliti, baik kehadirannya diketahui atau tidak. Penelitian ini dilakukan dengan mengamati akun jejaring sosial informan untuk melihat bagaimana


(44)

keterbukaan informan dan melihat hal yang diungkapkan oleh informan melalui jejaring sosial Ask.Fm sesuai dengan hasil wawancara.

2. Data Sekunder

a. Studi Kepustakaan

Metode ini dilakukan dengan mengumpulkan dan mempelajari literatur dan sumber lainnya yang berkaitan dengan topik penelitian. Dalam hal ini, studi kepustakaan adalah melalui buku-buku, surat kabar, jurnal, internet dan sebagainya yang dianggap relevan dan mendukung penelitian ini.

3.6 Teknik Analisis Data

Teknik analisis data ini menggunakan analisis kualitatif yakni transformasi data ke dalam bentuk yang mudah dipahami dan diinterpretasikan; proses penyusunan, mengurutkan dan menipulasi data untuk menyajikan informasi deskripsi. Proses analisa data dilakukan pada waktu bersamaan dengan proses pengumpulan data berlangsung secara terus-menerus. Analisa data dilakukan dengan teknik :

1. Reduksi Data

Tahap ini dilakukan proses penyeleksian, pemfokusan, penyederhanaan, pengabstraksian data dari hasil wawancara. Proses ini berlangsung sepanjang penelitian dilakukan dengan membuat singkatan, kategorisasi, memusatkan tema, menentukan batas-batas permasalahan dan menulis memo. Proses reduksi ini berlangsung terus sampai laporan akhir penelitian ditulis. Reduksi data merupakan bentuk analisis yang mempertegas, memperpendek, membuat fokus, membuang hal yang tidak penting dan mengatur sedemikian rupa sehingga kesimpulan akhir dapat dilakukan.

2. Penyajian Data

Sajian data dalah suatu susunan informasi yang memungkinkan kesimpulan penelitian dapat dilakukan. Sajian data diperoleh dari hasil interpretasi, usaha


(45)

memahami, dan analisis data secara mendalam terhadap data yang telah direduksi.

3. Penarikan Kesimpulan

Tahap akhir yaitu penarikan kesimpulan yang dimaknai sebagai penarikan arti dari data yang dikumpulkan di lapangan, direduksi dan disajikan. Dari awal pengumpulan data, peneliti harus memahami apa arti dari berbagai hal yang ditemui dengan mulai melakukan pencatatan pola-pola, pernyataan-pernyataan, alur sebab akibat dan berbagai proposisi. Hal itu akan diverifikasi dengan temuan-temuan data selanjutnya dan akhirnya sampai pada penarikan kesimpulan akhir.

Kegiatan analisis data dalam penelitian ini, akan dimulai dengan menelaah semua data yang terkumpul dengan baik data primer maupun data sekunder berupa wawancara, pengamatan, serta catatan lapangan. Hasil data yang diperoleh berdasarkan teknik analisis data yang telah dijelaskan sebelumnya, akan disususun membentuk laporan secara sistematis.

Sesuai dengan metodologi penelitian ini, maka hasil penelitian akan dijabarkan dalam bentuk deskripsi yang didukung dengan teori yang bersumber dari buku, jurnal ilmiah dan lainnya, kemudian peneliti akan menganalisisnya untuk mengetahui alasan menggunakan jejaring sosial Ask.Fm dan keterbukaan siswa melalui jejaring sosial Ask.Fm di SMA Negeri 3 Medan.


(46)

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian

4.1.1 Lokasi Penelitian

4.1.1.1 Sejarah Singkat SMA Negeri 3 Medan

SMA Negeri 3 Medan didirikan pada tahun 1954 dan dikepalai oleh Bapak Iskandar Simanjuntak dari tahun 1954 s/d 1957. Awal berdirinya, lokasi SMA Negeri 3 Medan berada di Jalan Seram, kemudian pindah ke Simpang Limun tahun 1957 s/d 1961, dikepalai oleh Bapak Ardion Sutan Kaliraja Siregar. Pada tahun 1961, lokasi SMA Negeri 3 Medan dipindahkan ke Jalan Pelajar dan dikepalai oleh Bapak Hadian Abdillah dari tahun 1961 s/d 1963. Kemudian dari tahun 1963 s/d 1965 lokasi SMA Negeri 3 Medan dipindahkan kembali ke Simpang Limun dan dikepalai oleh Bapak Putu Mas. Lokasi SMA Negeri 3 Medan kembali lagi ke Jalan Seram mulai dari tahun 1965 s/d 1976 dan Kepala Sekolahnya berturut-turut dipimpin oleh Bapak Lajim Bangun (1965 s/d 1967), Bapak Drs. Kadar Efendy (1967 s/d 1976), Bapak M. Daim Tanjung (1976-1977), Bapak Abdul Rahim Batubara (1977-1984), Bapak Marolop Siahaan (1984-1985), Bapak Drs. Tasrir Ismail (1985-1987), Bapak Drs. H. M. Syarif (1987-1989), Ibu Hj. Khairiyah (1989-1995), Bapak Ruslan Hasan (1995-1997), Bapak Zamardin Abbas (1997-1998), Bapak Drs. Burhanuddin Lubis (1998-2005), Ibu Dra. Hj. Rebekka Girsang (2005-2006), dan Bapak Drs. Sahlan Daulay, M.Pd (2006-Sekarang).

Pesatnya pembangunan kota Medan dan pertimbangan terhadap perkembangan SMA Negeri 3 Medan pada masa yang akan datang, menyebabkan lokasi SMA Negeri 3 Medan yang berada di Jalan Seram


(47)

dirasakan kurang strategis, sehingga pada tahun 1978 lokasi SMA Negeri 3 Medan dipindahkan ke Jalan Budi Kemasyarakatan No. 3 Kelurahan Pulo Brayan Kota Kecamatan Medan Barat. Awal pindahnya SMA Negeri 3 Medan di Kelurahan Pulo Brayan Kota Kecamatan Medan Barat dipimpin oleh Bapak Abdul Rahim Batubara sampai dengan tahun 1984.

Sampai saat ini SMA Negeri 3 Medan masih tetap eksis berada di Jalan Budi Kemasyarakatan No. 3 Kelurahan Pulo Brayan Kota Kecamatan Medan Barat Kota Medan. Perjalanan panjang yang telah dilalui SMA Negeri 3 Medan dari awal berdirnya hingga sekarang membuat SMA Negeri 3 Medan benar-benar mampu menjadi sekolah yang matang, sesuai dengan usia dan pengalaman yang telah dilaluinya sehingga mampu melahirkan siswa-siswa yang kelak dikemudian hari menjadi orang-orang penting, sukses dan berguna ditengah-tengah masyarakat, negara, bangsa, dan agama. Semua kesuksesan tersebut tidak lepas dari hasil jerih payah segenap guru-guru SMA Negeri 3 Medan yang ikhlas memberikan ilmunya dan mendidik siswa-siswanya sampai sekarang.

4.1.1.2Tujuan SMA Negeri 3 Medan

1. Terwujudnya lulusan yang beriman dan bertaqwa, menguasai IPTEK, mampu bersaing di era global, dan dapat dapat mempertahankan budaya bangsa.

2. Tercapainya pemenuhan 8 SNP

kemampuan dan kondisi sekolah

3. Terwujudnya pengembangan kreativitas peserta didik baik dalam bida

4. peningkatan keterampilan menggunakan media Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK)


(48)

5. Tercapainya peningkatan kemampuan guru dalam pemahaman dan implementasi SNP

6.

7. Tercapainya peningkatan kedisiplinan dan ketertiban peserta didik dalam mewujudkan program kesiapsiagaan

8. Tercapainya peningkatan kuantitas dan kualitas fasilitas/sarana/prasarana di lingkunga

9.

tinggi yang terakreditasi.

10. Tercapainya internalisasi budaya tatakrama dalam kehidupan warga sekolah

11. Tercapainya peningkatan kerjasama dengan orangtua, masyarakat sekitar, dan institusi lain.

12. Tercapainya peningkatan kegiatan 10 K (Ketaqwaan, Kerindangan, Keindahan, Keamanan, Ketertiban, Kekeluargaan, Kebersihan, Keterbukaan, Keteladanan dan Kenyamanan).

4.1.1.3Sasaran SMA Negeri 3 Medan

Sasaran 1 Peningkatan pemahaman dan keterampilan seluruh warga sekol dalam proses pendidikan di sekolah

Sasaran 2 Peningkatan perolehan hasil belajar peserta didik, baik untuk KKM mata pelajaran maupun perolehan nilai Ujian Nasional sehingga mencapai minimal 75%

Sasaran 3 Peningkatan disiplin seluruh warga sekolah (guru, tata usaha, dan karyawan lainnya, serta peserta didik) ditandai dengan


(49)

minimal 95%

Sasaran 4 Peningkata

dalam dukungan moril maupun materil dengan pencapaian kehadiran pada rapat komite sekolah dan kemampuan membayar sumbangan masing-masing mencapai minimal 90%

Sasaran 5 Pemenuhan peralatan dan bahan-bahan untuk kegiatan praktikum pada Laboratorium Fisika, Kimia dan Biologi

Sasaran 6 Penambahan sarana dan prasarana untuk kegiatan praktikum pada Laboratorium Komputer, sehingga mampu menampung minimal 2 rombongan belajar

Sasaran 7 Pemenuhan sarana dan prasarana untuk kegiatan praktikum pada Laboratorium Bahasa, sehingga mampu menampung minimal 1 rombongan belajar

Sasaran 8 Penambahan sarana dan prasarana, terutama pemenuhan IT sehingga minimal 75% ruang dilengkapi perangkat IT yang terhubung dengan jaringa upaya mendukung program Sekolah Model Pusat Sumber Belajar (PSB)

Sasaran 9 Peningkatan kualitas pembelajaran melalui permbelajaran berbasis IT pelajaran

Sasaran 10 Peningkatan mutu lulusan dan jumlah lulusan yang diterima di Perguruan Tinggi terakreditasi sehingga


(50)

berwawasan lingkungan)

Sasaran 12 Peningkatan kerjasama dan kemitraan dengan LPMP, PT, Dinas/Instansi terkait, dan Dunia Usaha/Dunia Industri dalam bentuk kesepakatan tertulis (MoU)

4.1.1.4Unggulan SMA Negeri 3 Medan

SMA Negeri IMTAQ, IPTEK, Seni Budaya, Olahraga dan berwawasan lingkungan. Prestasi siswa bai sangat membanggakan. SMA Model Pembelajaran Bahasa Inggris sejak tahun 2007. Tahun 2007-2010 SMA Negeri 3 Medan ditetapkan sebagai Sekolah Rintisan Kategori Mandiri/Sekolah Standar Nasional (SKM/SSN) dan terhitung mulai Tahun Pelajaran 2010/2011 sampai dengan sekarang SMA Negeri 3 Medan ditetapkan sebagai Sekolah Pelaksana Model SKM-PBKL-PSB.

Program berwawasan keunggulan, SMA Negeri 3 Medan berupaya sekolah yang tetap diminati masyarakat. Dengan demikian, predikat SMA Negeri 3 Medan akan tetap dapat dipertahankan sebagai SMA Favorit. Untuk itu SMA Negeri 3 Medan selalu berupaya agar mempunyai ciri-ciri: 1.Memiliki siswa berbaka

2.Memiliki 3.Memiliki kurikulum yang diperkaya, serta 4.Memiliki


(51)

4.1.1.5Prestasi SMA Negeri 3 Medan Regional

Non Akademik

• Juara II Jejak Tradisi Daerah-Budaya Gayo, tahun 2012 • Juara III Jejak Tradisi Daerah-Budaya Gayo, tahun 2012

Nasional Akademik

• Juara III Debat Bahasa Inggris, tahun 2011

• Juara I Lomba Guru Berprestasi, Bidang IT, tahun 2011 • Juara I Olimpiade Guru Matematika, Tahun 2011

• Juara II Guru Berprestasi Tingkat Sumatera Utara Tahun 2013

• Peserta Lomba Kemah Kawasan Tk. Nasional di Pulau Sebatik Tahun

2013

Non Akademik

• Juara II Karate-Kata Junior Putri, tahun 2012 • Juara III Karate-Kata Junior Putri, tahun 2012 • Juara III Karate-Kata Senior Putri, tahun 2012 • Juara II Kejurnas Karate Inkanas IV, tahun 2012

4.1.2 Proses Pelaksanaan Penelitian

Peneliti melakukan penelitian berdasarkan metode penelitian yang sudah dijelaskan pada bab II. Untuk mendapat informasi tentang penelitian ini, peneliti melakukan pra-penelitian sejak bulan Desember 2014 dengan datang langsung ke lokasi penelitian dan bertanya kepada siswa-siswa disana apakah menggunakan Ask.Fm dan berapa banyak siswa yang menggunakan Ask.Fm. Peneliti mengawali penelitian dengan mendatangi lokasi penelitian tepat saat jam pulang sekolah. Peneliti bertemu dengan beberapa siswa yang sedang melaksanakan kegiatanekstrakulikuler dan yang sedang makan siang


(52)

di kantin sekolah. Beberapa siswa yang peneliti temui, hampir semuanya menggunakan jejaring sosial Ask.Fm. Setelah bertemu dengan beberapa siswa yang menggunakan Ask.Fm, peneliti bertanya bersediakah mereka menjadi informan dan melakukan proses wawancara setelah itu peneliti meminta kontak mereka. Hal ini membuat peneliti tidak memiliki kesulitan dalam mengumpulkan data penelitian.

Penelitian ini dilakukan terhadap lima informan, yang merupakan siswa SMA Negeri 3 Medan yang menjadi pengguna aktif dari jejaring sosial Ask.Fm untuk melihat bagaimana keterbukaan diri melalui jejaring sosial Ask.Fm. Peneliti memilih informan dengan menggunakan teknik purposive sampling, yaitu dengan menggunakan kriteria-kriteria tertentu yang telah dijelaskan sebelumnya. Peneliti memilih informan perempuan karena perempuan yang lebih banyak memenuhi kriteria peneliti, sehingga peneliti dapat menjawab tujuan penelitian.

Pelaksanaan pengumpalan data dilakukan dengan cara wawancara secara mendalam antara peneliti dengan informan sesuai dengan pedoman wawancara dan melakukan observasi melalui akun Ask.Fm informan. Observasi yang dilakukan tanpa kehadiran dari informan. Peneliti melakukan observasi dengan melihat isi dari akun Ask.Fm informan untuk menyesuaikan dengan jawaban informan pada saat wawancara. Tahap analisis data peneliti menguraikan hasil wawancara terhadap informan penelitian serta hasil observasi. Kemudian peneliti melakukan analisis terhadap jawaban yang diberikan informan sesuai dengan pertanyaan yang diajukan peneliti untuk menjawab dari tujuan penelitian.

Penelitian ini dilakukan pada bulan Februari 2015. Penelitian yang dilakukan tidak memiliki kesulitan karena peneliti sudah mengenal dan berbincang-bincang dengan informan pada saat pra-penelitian. Awal penelitian, peneliti menghubungi dan mengatur janji untuk melakukan


(53)

proses wawancara dengan informan yang sudah peneliti temui di pra penelitian sebelumnya. Setelah mengatur janji pertemuan dengan informan, peneliti bertemu dengan informan di lingkungan sekolah setelah jam sekolah berakhir. Ketika peneliti merasa data yang diperoleh sudah cukup maka peneliti menyusun data yang sudah ada sesuai dengan tujuan penelitian.

4.1.2.1 Alasan Siswa Menggunakan Jejaring Sosial Ask.Fm

Berdasarkan tujuan penelitian yakni untuk mengetahui alasan siswa menggunakan jejaring sosial Ask.Fm, peneliti melakukan pengamatan langsung dan wawancara secara mendalam kepada setiap informan yang menjadi subjek penelitian dalam penelitian ini. Adapun alasan yang digunakan siswa akan peneliti sajikan dalam bentuk narasi maupun mendeskripsikan segala sesuatu yang menjadi hasil wawancara dan pengamatan peneliti yang dimulai dari informan I sampai kepada informan ke V.

Informan I

Nama : Anni

Jenis Kelamin : Perempuan Usia : 16 tahun

Alamat : Jalan Letterpress No 19 Komplek Wartawan Kelas : XII

Tanggal Wawancara : 20 Februari 2015

Anni adalah informan pertama yang peneliti wawancarai. Anni merupakan siswa SMA Negeri 3 Medan kelas XII yang memiliki ciri-ciri berbadan kurus, tinggi kira-kira 160 cm, serta berkulit putih. Awal penelitian


(54)

dengan menemui informan di kantin sekolah setelah jam belajar berakhir. Sebelum melakukan wawancara peneliti menjelaskan kembali tujuan peneliti dalam mewawancari informan. Ketika melakukan wawancara informan cukup terbuka dalam menjawab pertanyaan-pertanyaan yang diajukan peneliti. Informan sangat ramah dengan menjawab pertanyaan sambil bercerita tentang informasi di Ask.Fm.

Anni merupakan pengguna aktif jejaring sosial Ask.Fm sejak awal tahun 2014, yang digunakan untuk mengetahui informasi terbaru tentang kehidupan pribadi orang lain seperti kegiatan, pengalaman dan kisah percintaannya. Informan aktif mengakses akun pribadinya setiap hari walaupun di tengah kesibukan sekolah, persiapan ujian nasional, dan ujian masuk perguruan tinggi negeri, karena menurutnya dengan mengakses jejaring sosial ini menjadi hiburan dan menghilangkan kejenuhannya dalam belajar. Informan mengaku jejaring sosial Ask.Fm memiliki kelebihan tersendiri yang tidak dimiliki jejaring sosial lainnya, hanya di Ask.Fm kita bisa mengetahui kehidupan orang lain bahkan tentang kehidupan pribadinya atau sekarang ini sering disebut dengan “kepo” tanpa orang tersebut mengetahui identitas kita atau anonim.

“Aku main Ask.Fm setiap hari kak, walaupun sekarang lagi sibuk-sibuknya mau ujian soalnya kan Ask.Fm bisa jadi hiburan ilangin penat. Gak akan ganggu belajar juga kan bisa atur waktu mainnya juga gak lama paling sejaman gitu kak. Seru aja pake Ask.Fm kak bisa stalking orang lain, cari-cari tau, kalo kita penasaran kali kita bisa nanya sama orang itu pake anonim. Jadi kita bisa tau kehidupan pribadinya, cerita-cerita tentang dia jadi gak ketauan kalo “kepoin” (mencari tahu urusan orang lain) orang kak. Di Ask.Fm ini orang mau-mau aja jawab-jawab masalah pribadinya jadi buat orang yang suka kepo jadi makin kepo, soalnya aku juga gitu kak pasti tiap buka Ask.Fm ada aja yang di-stalking dikepoin. Ask.Fm kan memang sosial media untuk orang-orang kepo kak hehe.”


(55)

Informan II

Nama : Silvia Jenis Kelamin : Perempuan Usia : 16 tahun

Alamat : Jalan Dharmais Raya No. Km 2D Kelas : XI

Tanggal Wawancara : 21 Februari 2015

Silvia adalah siswa kedua yang peneliti jadikan sebagai informan. Siswa kelas XI IPA ini memiliki ciri-ciri kurus, tinggi, berambut panjang dan berkulit putih. Peneliti bertemu dengan informan pada saat pra-penelitian, dan memintanya untuk dijadikan sebagai informan peneliti langsung menerimanya dengan wajah tersenyum.

Proses wawancara dilakukan dengan mengatur janji terlebih dahulu dengan informan. Setelah ada kecocokan waktu maka peneliti bertemu dengan informan sesuai dengan waktu yang sudah ditentukan. Peneliti bertemu dengan informan pada saat informan sedang makan siang di warung depan sekolah. Perempua yang cantik ini terlihat mudah akrab dengan orang lain sehingga proses wawancara terasa seperti berbincang-bincang biasa.

Silvia atau yang akrab dipanggil via ini adalah pengguna jejaring sosial Ask.Fm sejak bulan Maret tahun 2014. Ask.Fm merupakan jejaring sosial untuk orang-orang yang ingin tahu tentang kehidupan orang lain. Via aktif mengakses akun pribadinya setiap hari dengan tujuan untuk memberi pertanyaan dan mencari tahu tentang orang lain. Informan mengaku alasan menggunakan Ask.Fm agar tidak ketinggalan perkembangan jejaring sosial terbaru dan untuk mencari tahu informasi tentang kehidupan orang lain. Ask.Fm memiliki keunggulan tersendiri bagi informan karena jejaring sosial


(56)

ini bisa memberi pertanyaan tentang apa saja yang ingin kita ketahui tentang kepribadian orang lain dengan menyembunyikan identitas sehingga kita tidak perlu merasa takut atau malu untuk bertanya.

“Ask.Fm itu sosial media tempat orang-orang kepo yang suka stalking kak. Biasanya Via ngasih pertanyaan sama stalking tapi lebih sering stalking tiap hari hehe. Alasan pake Ask.Fm supaya gaul aja gitu kak biar gak ketinggalan sosial media yang lagi nge-hits sama untuk ngepoin dan stalk-ing orang lain. Kan jadinya kita bisa tau tentang orang lain tanpa nanya langsung, kita bisa tau tentang dia dari jawaban-jawaban yang dikasihnya kalo kita rasa belum cukup kita bisa nanya. Terus kalo kita gak mau dia tau kita yang nanya kita bisa sembunyiin nama kita jadi kan aman. Inilah enaknya main Ask.Fm kak hehe.”

Informan III

Nama : Chrisyella Jenis Kelamin : Perempuan Usia : 16 tahun

Alamat : Jalan Durung No 123 Kelas : XI

Tanggal Wawancara : 23 Februari 2015

Chrissyela atau yang biasa dipanggil syela ini adalah pengguna Ask.Fm yang menjadi informan ketiga. Perempuan yang menggunakan kawat gigi ini ramah dan mudah diajak kerja sama ketika peneliti meminta untuk mewawancarainya. Informan ketiga ini memiliki ciri-ciri berkulit sawo matang, berambut lurus sepunggung dan tinggi kira-kira 160 cm. Awal penelitian, peneliti membuat janji terlebih dahulu sebelumnya. Peneliti bertemu dengan informan pada saat jam pulang sekolah. Informan memberi


(57)

tahu agar bertemu di warung biasa informan menunggu jemputan dan melakukan proses wawancara di sana.

Siswa kelas XI ini sudah menjadi pengguna Ask.Fm sejak awal tahun 2014. Informan menggunakan jejaring sosial Ask.Fm karena pengaruh teman-temannya yang sudah menggunakan terlebih dahulu sehingga ia tidak mendapat kesulitan ketika awal penggunaan. Informan mengakses Ask.Fm kira-kira 4 kali dalam seminggu. Informan mengaku alasan menggunakan jejaring sosial tanya jawab ini untuk mencari tahu informasi kehidupan pribadi orang lain dan rasa keisengan tersendiri demi mengisi waktu luang. Informan menikmati penggunaan jejaring sosial yang baru dan banyak digunakan ini karena kita dapat memberi pernyataan tentang semua hal hingga yang berupa sindiran kepada orang lain. Jejaring sosial ini juga merupakan satu-satunya jejaring sosial yang memiliki fitur anonim sehingga kita dapat menyembunyikan identitas dalam mengajukan pertanyaan.

“Saya mulai ikutan punya Ask.Fm sejak tahun lalu karena banyak teman-teman saya yang cerita-cerita tentang Ask.Fm jadi penasaran dan ikutan main Ask.Fm. Saya main Ask.Fm karena bisa cari informasi tentang orang lain dari kegiatan sehari-harinya, hobbinya sampe tentang kehidupan pribadinya sama bisa nyindir-nyindir orang sesuka hati kita dengan nyembunyiin nama kita. Jadinya dia gak tau kita siapa, kita bebas mau bilang apa aja kita. Kita bisa nanya apa aja sama orang lain, kita juga bisa tau tentang orang lain dari jawaban-jawaban yang dikasinya. Jadi kita bisa kenal dia gimana, tau cerita tentang dia, tanpa nanya langsung cuma liat dari update-annya aja.”

Informan IV

Nama : Maysarah

Jenis Kelamin : Perempuan Usia : 16 tahun


(58)

Alamat : Jalan Sampali Kelas : XII

Tanggal Wawancara : 23 Februari 2015

Maysarah atau yang biasa dipanggil may ini adalah siswa kelas XII yang dijadikan sebagai informan ke IV. Siswa berkulit putih, tinggi dan kurus ini sangat ramah ketika peneliti memintanya untuk diwawancarai. Peneliti tidak memiliki kesulitan apa pun dalam proses wawancara karena informan cukup terbuka dengan bercerita pengalamannya selama menggunakan jejaring sosial Ask.Fm. Awal penelitian, peneliti bertemu dengan informan pada saat pra-penelitian, lalu peneliti meminta kontak informan untuk dihubungi pada saat penelitian. Peneliti mengatur janji dengan informan dan bertemu dengan informan pada saat pulang sekolah. Dan proses wawancara dilakukan di lingkungan sekolah sekitar pukul 14.00 WIB.

Perempuan berambut panjang yang saat ini sedang sibuk mempersiapkan diri untuk masuk ke perguruan tinggi negeri ini, masih aktif mengakses jejaring sosial Ask.Fm setiap hari. Informan mengaku walaupun ia mengakses akunnya setiap hari sama sekali tidak mengganggu jam belajarnya karena Ask.Fm dijadikannya sebagai penghibur untuk menghilangkan kejenuhannya dalam belajar. Informan sudah menggunakan jejaring sosial ini sejak tahun 2014 yang diketahuinya dari teman-temannya sehingga ia tidak mengalami kesulitan pada saat pertama kali mengakses jejaring sosial ini.

Alasan informan menggunakan jejaring sosial ini adalah untuk mencari tahu informasi tentang kehidupan orang lain, seperti tentang kebiasannya, sifatnya dan kepribadiannya. Jejaring sosial ini merupakan satu-satunya jejaring sosial yang bisa mencari tahu informasi tentang


(1)

9. Apakah anda orang yang cukup terbuka di Ask.Fm? kepada siapa anda mau terbuka? Anda terbuka tentang apa saja? Kenapa?

Aku kayaknya lumayan terbuka di Ask.Fm ke kawan, pacar, anon karena rata-rata pertanyaannya kujawabin semua tapi masih dipilih-pilih juga mana yang mau dijawab jujur dan mana yang enggak.

10.Apakah menurut anda fitur anonim dapat membuat orang mau membuka tentang dirinya?

fitur anonim dapat membuka tentang diri seseorang, karena beberapa orang mau membuka dirinya sesuai dengan batasan yang dibuat orang tersebut. 11.Apa saran anda untuk pengguna Ask.Fm?

Kalo ngasih pertanyaan jangan kepo kali

Informan V

Nama : Dhea

Jenis Kelamin : Perempuan

Usia : 17 tahun

Alamat : Jalan Karya No 28 Kelas : XII

Tanggal Wawancara : 25 Februari 2015

Pertanyaan

1. Apa itu Ask.Fm?

Jejaring sosial untuk nanya-nanya ke orang lain. 2. Sejak kapan anda menggunakan Ask.Fm?


(2)

3. Frekuensi anda dalam mengaskses akun Ask.Fm dalam seminggu? Setiap hari

4. Apa yang anda lakukan setiap mengakses akun Ask.Fm? Ngasih pertanyaan, jawab pertanyaan dan stalking orang. 5. Apa alasan anda menggunakan Ask.Fm? kenapa?

Supaya bisa cari tahu tentang orang lain pake anonim.

a. Apa daya tarik Ask.Fm bagi anda jika dibandingkan dengan jejaring sosial lainnya?

karena cuma disini kita bebas nanya apa aja tanpa nunjukin identitas jadi kita gak perlu takut atau malu mau nanya mau ngepoin orang.

b. Peran siapa yang menjadi alasan kenapa anda menggunakan Ask.Fm? Pengaruh teman-teman sama gaya hidup karena lagi ngehits jadi ikutan. 6. Coba anda ceritakan pengalaman anda dalam memberikan dan menjawab

pertanyaan!

aku sih sering ngasih pertanyaan kak biasanya nanya ke teman dekat, teman, siapa ajalah kak yang buat penasaran pengen tau hehe. Apa ajalah kak yang pengen ditanya, biasanya tentang percintaan, tentang kehidupan sehari-hari sama minta orang PAP. Kalo ke temen yang gak deket atau orang yang mau dikepoin pake anon lah kak kalo gak kan malu ketauan ngepoin haha. Anon nanya tentang masalah pribadinya atau nyindir-nyindir. Nanya pake anon kadang karena emang iseng aja, mau cari tau tentang orang itu, sama ngetes aja berani gak dia jawab jujur kalo ditanya di Ask.Fm. Kalo ke temen deket kasi identitas kak percuma aja pake anon dia juga pasti tau kalo itu kita yang nanya. Tapi kadang kalo nanya yang tentang kegiatan sehari-hari, minta PAP sama deskripsiin nunjukin identitas kak biar dijawab jujur.

Kalo pertanyaan yang aneh yang nyindir gitu aku jawabnya suka-suka kita aja dibecandain aja. Anon juga sering nanya urusan percintaan kayak kak masih sayang mantannya gak?, kak lagi deket sama siapa? Udah ada


(3)

pacarnya ya? dijawab aja jujur selama pertanyaannya gak mencampuri urusan kita kali. Kalo pertanyaan yang pribadi tapi masih mau dijawab biasanya aku jawabnya dibecandain biar yang nanya jangan kepo kali. Kalo pertanyaan yang dijawab jujur itu kayak sekolah dimana, les dimana, mau masuk univeristas mana nanti, kalo orang minta PAP sama deskripsiin orang aja yang sering dijawabin jujur biar orang juga mau jawab pertanyaan kita. Kalo PAP jawab jujur biar orang liat foto aku gimana sesuai dengan yang dimintanya. Kalo Deskripsiin jawab jujur ajalah biar orang itu tau dia gimana sikap dia sehari-hari, cara bicaranya sama kebiasannya biar dia juga mau jawab kalo aku minta deskripsiin. 7. Apakah jawaban yang anda berikan menjadikan kepuasan sendiri bagi

anda?

Iya karena kita ngungkapin yang sebenarnya.

8. Bagaimana anda mengetahui jawaban yang diberikan oleh orang tersebut jujur atau tidak?

Dari kata-katanya. Kalo dia gak nyambung atau sok dibecandain berarti bohong.

9. Apakah anda orang yang cukup terbuka di Ask.Fm? kepada siapa anda mau terbuka? Anda terbuka tentang apa saja? Kenapa?

Kalo aku cukup terbuka kayaknya kak. terbukanya ke temen ke siapa ajalah yang mau tau yang biasanya sering diceritain di Ask.Fm informasi tentang diri kita, kegiatan sehari-hari sama masalah percintaan. Aku mau cerita-cerita di AskFm biar orang lain gak salah nilai jadi gak asal nge-judge orang. Soalnya kan banyak pertanyaan anon yang sok tau yang nge-judge orang seenaknya.

10.Apakah menurut anda fitur anonim dapat membuat orang mau membuka tentang dirinya?


(4)

Bisa saja membuat orang membuka tentang dirinya, karena gak mau dinilai buruk lewat pertanyaan yang diajukan jadi untuk menjelaskan mereka rela membuka tentang dirinya.

11.Apa saran anda untuk pengguna Ask.Fm? Pinter-pinter ngasih pertanyaan yaa.

BIODATA PENELITI

Nama : Nurul Rezekiah Putri

NIM : 110904102

Departemen : Ilmu Komunikasi


(5)

Jenis Kelamin : Perempuan

Alamat : Jalan Pasar III (Krakatau) No. 83 Medan Pendidikan : - TK Surya Medan

- SD Swasta Pertiwi Medan - SMP Swasta Pertiwi Medan - SMA Negeri 1 Medan

- FISIP USU Departemen Ilmu

Komunikasi 2011

Nama Orang Tua

Ayah : Alm. Suhardi

Ibu : Sugiarti

Anak ke : 2 dari 3 bersaudara

Nama Saudara : - Risa Purwanti - Nadilla Khairunissa

DEPARTEMEN ILMU KOMUNIKASI

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


(6)

LEMBAR CATATAN BIMBINGAN SKRIPSI

NAMA : Nurul Rezekiah Putri

NIM : 110904102

PEMBIMBING : Dr. Nurbani, M.Si

No TGL

PERTEMUAN PEMBAHASAN

PARAF PEMBIMBING

1

2

3

4 5 6 7

25-Nopember-2014

8-Desember-2014

20-Desember-2014

5-Maret-2015 14-Maret-2015 23-Maret-2015 24-Maret-2015

ACC Seminar Proposal

Seminar Proposal

Penyerahan Bab 1-3 dan Pedoman Wawancara Penyerahan Bab IV Revisi Bab IV Penyerahan Bab I-V ACC Meja Hijau