Pengaruh Kinerja Keuangan Terhadap Nilai Perusahaan dengan Good Corporate Governance Sebagai Variabel Moderasi : Studi Empiris pada Perusahaan Perbankan yang Terdaftar di BEI Tahun 2011-2013

(1)

PENGARUH KINERJA KEUANGAN TERHADAP NILAI PERUSAHAAN DENGAN GOOD CORPORATE GOVERNANCE SEBAGAI VARIABEL PEMODERASI PADA PERUSAHAAN PERBANKAN YANG TERDAFTAR

DI BURSA EFEK INDONESIA (BEI) PADA TAHUN 2011-2013

OLEH

NAMA : JAHRIANTO SITOMPUL

NIM : 130522113

DEPARTEMEN :AKUNTANSI S-1 (EKSTENSI)

DEPARTEMEN AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

MEDAN 2015


(2)

Saya yang bertanda tangan di bawah ini menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi saya yang berjudul ”Pengaruh Kinerja Keuangan Terhadap Nilai Perusahaan dengan Kepemilikan Manajerial Sebagai Variabel Moderasi; Studi Empiris pada Perusahaan Perbankan Terdaftar di BEI” adalah benar hasil karya tulis saya sendiri yang disusun sebagai tugas akademik guna menyelesaikan beban akademik pada Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara.

Bagian atau data tertentu yang saya peroleh dari perusahaan atau lembaga, dan/atau saya kutip dari hasil karya orang lain telah mendapat izin, dan/atau dituliskan sumbernya secara jelas sesuai dengan norma, kaidah dan etika penulisan ilmiah.

Apabila kemudian hari ditemukan adanya kecurangan dan plagiat dalam skripsi ini, saya bersedia menerima sanksi sesuai dengan peraturan yang berlaku.

Medan, 06 Juli 2015 Yang membuat pernyataan,

Jahrianto Sitompul NIM : 130522113


(3)

Return On Asset (ROA), Leverage, dan Total Asset Turnover (TAT) berpengaruh terhadap nilai perusahaan dan bahwa Kepemilikan manajerial berpengaruh terhadap hubungan antara nilai Return On Asset (ROA), Leverage, dan Total

Asset Turnover (TAT) dengan nilai perusahaan.Penelitian ini merupakan

penelitian eksplanatif asosiatif yang variabelnya bersifat kausal. Sampel penelitian ini adalah perusahaan perbankan yang terdaftar di BEI yang dipilih dengan metode purposive sampling. Data yang digunakan bersifat data panel dan diambil dari laporan keuangan tahunan perusahaan farmasi dari tahun 2009-2013. Pengujian hipotesis dilakukan dengan metode statistik melalui analisis regresi berganda dan residual. Hasil penelitian menunjukkan bahwa variabel nilai Return

On Asset (ROA), Leverage, dan Total Asset Turnover (TAT) tidak berpengaruh

dan tidak signifikan terhadap nilai perusahaan. Variabel kepemilikan manajerial yang tinggi mampu memperkuat hubungan antara nilai Return On Asset (ROA),

Leverage, dan Total Asset Turnover (TAT) terhadap nilai perusahaan.

Kata Kunci : Nilai Return On Asset (ROA), Leverage, Total Asset Turnover


(4)

(ROA), Leverage, dan Total Asset Turnover (TAT) the effect on the value of firm and to prove that management ownership affecting the relationship between the value of Return On Asset (ROA), Leverage, dan Total Asset Turnover (TAT) the value of firm. This study is the associative explanation study which the variables are causal. The samples of this study are banking companies listed in BEI that chosen by purposive sampling method. The data used is panel data and obtained from the finanancial statement of banking companies at the year of 2009-2013. Hypothesis testing is undertaken by using the statistic method through the doubled regression and the residual. The result shows that the value Return On Asset

(ROA), Leverage, dan Total Asset Turnover (TAT) has the not significant and not effect on the value of firm. The high management ownership is able to strengthenthe relationship between the Return On Asset (ROA), Leverage, dan

Total Asset Turnover (TAT) and the value of firm.

Keywords : The Value of Return On Asset (ROA), Leverage, dan Total Asset


(5)

melimpahkan kasih dan karuniaNya sehingga penulis mampu menyelesaikan skripsi yang berjudul ”Pengaruh Kinerja Keuangan Terhadap Nilai Perusahaan dengan Good Corporate Governance Sebagai Variabel Moderasi; Studi Empiris pada Perusahaan Perbankan yang Terdaftar di BEI Tahun 2011-2013”.Penulisan skripsi ini bertujuan untuk memenuhi salah satu syarat dalam meraih gelar sarjana ekonomi pada Universitas Sumatera Utara. Selama penulisan dan penyusunan skripsi ini penulis banyak mendapatkan dukungan, bimbingan, dan bantuan dari berbagai pihak. Untuk itu,penulis mengucapkan terima kasih kepada:

1. Bapak Prof. Dr. Azhar Maksum, M.Ec., Ak., CA selaku Dekan Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara.

2. Bapak Dr. Syafruddin Ginting Sugihen, MAFIS., Ak., CPA dan Bapak Drs. Hotmal Jafar, M.M., Ak., selaku Ketua dan Sekretaris Departemen Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara.

3. Bapak Drs. Firman Syarif, S.E., M.Si., Ak., dan Ibu Dra. Mutia Ismail, S.E., M.M., Ak., selaku Ketua dan Sekretaris Program Studi S1 Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara.

4. Bapak Drs. Idhar Yahya MBA, Ak. selaku dosen pembimbing yang telah banyak memberikan bimbingan dan pengarahan kepada penulis dalam


(6)

6. Kedua orangtua penulis, yaitu James Sitompul dan Herice Sinaga mengucapkan terima kasih atas doa, dukungan, dan kasih sayang yang telah diberikan. Skripsi ini saya persembahkan sebagai wujud pengabdian yang tulus untuk , kedua saudara penulis: Sanggam Atur Sitompul,dan Tika Adalina Sitompul. Kakak Melani yang memberikan semagat penulis mengucapkan terima kasih atas dukungan, perhatian, dan doa yang telah diberikan.

7. Para sahabat, Gito Partohap Manalu,Mhd Rizky, Mhd Arfah, Mhd Fuadi ,Erwin Syaputra, Nanda, Baginda dan lainnya . Geng NBSP (Alif Judha, Rozi, Andre Naldi, Ichwan, Noe, Doko, dan lainnya). Teman Grup Joker (Rio, Semry, Usor, Chardo, Julius, dan Roma ) dan rekan-rekan mahasiswa Ekstensi S1 Akuntansilainnya terimakasih atas kebersamaannya,semoga dapat menyelesaikan studi dengan baik dan sukses di kemudian hari.

Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari sempurna. Oleh karena itu, saran dan kritik yang membangun sangat penulis harapkan dari para pembaca untuk penulisan selanjutnya. Akhir kata, penulis berharap semoga skripsi ini bermanfaat bagi para pembacanya.

Medan, 06 Juli 2015 Penulis,


(7)

ABSTRACT ... iii

KATA PENGANTAR ... iv

DAFTAR ISI ... vi

DAFTAR TABEL ... ix

DAFTAR GAMBAR ... x

DAFTAR LAMPIRAN ... ... xi

BAB I PENDAHULUAN ... 1

1.1 Latar Belakang ... 1

1.2 Batasan Penelitian ... 5

1.3 Perumusan Masalah ... 5

1.4 Tujuan Penelitian ... 5

1.5 Manfaat Penelitian ... 6

BAB II TINJAUAN PUSTAKA... 7

2.1 Kinerja Keuangan ... 7

2.1.1 Definisi Laporan Keuangan ... 7

2.1.2 Tujuan Laporan Keuangan ... 8

2.1.3 Pengguna Laporan Keuangan... 10

2.1.4 Ukuran Kinerja Keuangan... 10

2.2 Nilai Perusahaan... 13

2.3 Corporate Governance... 14

2.3.1 Pengertian Corporate Governance ... 14

2.3.2 Tujuan Good Corporate Governance ... 15

2.3.3 Karakteristika Good Corporate Governance ... 16

2.3.4 Praktek Good Corporate Governance ... 17

2.3.4.1 Dewan Komisaris Independen ... 18

2.3.4.2 Kepemilikan Institusional ... 19

2.3.4.3 Kepemilikan Manajerial... 20

2.3.4.4 Kualitas Audit ... 21

2.4 Tinjauan Penelitian Terdahulu ... 21

2.5 Kerangka Konseptual dan Hipotesis ... 24

2.5.1 Kerangka Konseptual ... 24

2.5.2 Pengembangan Hipotesis ... 26

BAB III METODE PENELITIAN ... 28

3.1 Rencana Penelitian ... 28


(8)

3.4 Definisi Operasional dan Pengukuran Variabel ... 34

3.4.1 Variabel Independen ... 34

3.4.1.1 Pengungkapan Return On Asset (ROA) ... 34

3.4.1.2 Pengungkapan Leverage (DWR) ... 34

3.4.1.3 Pengungkapan Total Asset Turnover (TAT) ... 35

3.4.2 Variabel Dependen Nilai Perusahaan ... 35

3.4.3 Variabel Moderasi ... 37

3.4.3.1 Pengungkapan Good Corporate Governance ... 37

3.5 Metode Analisis Data ... 39

3.5.1 Statistik Deskriptif ... 39

3.5.2 Uji Asumsi Klasik ... 39

3.5.3 Uji Normalitas ... 39

3.5.3.1 Uji Multikolinieritas ... 40

3.5.3.2 Uji Autokorelasi ... 41

3.5.3.3 Heteroskedastisitas ... 41

3.6 Pengujian Hipotesis ... 42

3.6.1 Pengujian Hipotesis 1 ... 42

3.6.2 Pengujian Hipotesis 2 ... 43

3.7 Uji Residual ... 43

3.8 Uji R² atau Koefisien Determinasi... 44

3.9 Uji Parsial (Uji-t) ... 44

3.10 Uji Simultan (Uji F) ... 44

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN... 46

4.1 Gambaran Umum... 46

4.2 Analisis Hasil Penelitian ... 47

4.2.1 Analisi Statistik Deskriptif... 47

4.3 Uji Asumsi Klasik ... 49

4.3.1 Uji Normalitas... 49

4.3.2 Uji Multikolinieritas ... 53

4.3.2 Uji Autokorelasi... 54

4.3.3 Uji Heterokedestisitas ... 55

4.4 Analisis Regresi ... 57

4.4.1 Persamaan Regresi ... 57

4.5 Uji R (Koefisien Determinasi) ... 62

4.6 Pengujian Hipotesis ... 63

4.6.1 Uji-t (t test)... 63

4.6.2 Uji Statistik F ... 66

4.7 Pembahasan Hasil Penelitian ... 67

4.7.1 Hasil Hipotesis 1 ... 67

4.7.2 Hasil Hipotesis 2 ... 68

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ... 70

5.1 Kesimpulan ... 70

5.2 Keterbatan Penelitian ... 71


(9)

(10)

DAFTAR TABEL

No. Tabel Judul Halaman

2.1 Tinjauan Penelitian Terdahulu ... 22

3.1 Daftar Sampel Penelitian ... 30

3.2 Peroses Pengambilan Sampel ... 33

3.3 Definisi Operasional dan Pengukuran Variabel ... 38

4.1 Hasil Statistik Deskriptif ... 47

4.2 Hasil One Sample Kolmogrov –Smilrnov Test... 52

4.3 Uji Multikolinieritas ... 53

4.4 Uji Autokorelasi ... 54

4.5 Persamaan Regresi 1 ... 57

4.6 Persamaan Regresi 2 ... 59

4.7 Persamaan Regresi 3 ... 61

4.8 Uji R Square ... 62

4.9 Uji t Hipotesis 1... 63

4.10 Uji t Hipotesis 1... 65


(11)

DAFTAR GAMBAR

No. Gambar Judul Halaman

2.1 Kerangka Konseptual ... 24

4.1 Grafik Histogram... 50

4.2 Grafik Normalitas P-Plot ... 51


(12)

DAFTAR LAMPIRAN

No. Lamp. Judul Lampiran Halaman

Lampiran 1 Hasil Output Pengelolaan Statistik ... 75

Lampiran 2 Data Keuangan Perusahaan Sampel Sebelum Diolah ... 82

Lampiran 3 Distribusi Nilai t Tabel ... 83


(13)

Return On Asset (ROA), Leverage, dan Total Asset Turnover (TAT) berpengaruh terhadap nilai perusahaan dan bahwa Kepemilikan manajerial berpengaruh terhadap hubungan antara nilai Return On Asset (ROA), Leverage, dan Total

Asset Turnover (TAT) dengan nilai perusahaan.Penelitian ini merupakan

penelitian eksplanatif asosiatif yang variabelnya bersifat kausal. Sampel penelitian ini adalah perusahaan perbankan yang terdaftar di BEI yang dipilih dengan metode purposive sampling. Data yang digunakan bersifat data panel dan diambil dari laporan keuangan tahunan perusahaan farmasi dari tahun 2009-2013. Pengujian hipotesis dilakukan dengan metode statistik melalui analisis regresi berganda dan residual. Hasil penelitian menunjukkan bahwa variabel nilai Return

On Asset (ROA), Leverage, dan Total Asset Turnover (TAT) tidak berpengaruh

dan tidak signifikan terhadap nilai perusahaan. Variabel kepemilikan manajerial yang tinggi mampu memperkuat hubungan antara nilai Return On Asset (ROA),

Leverage, dan Total Asset Turnover (TAT) terhadap nilai perusahaan.

Kata Kunci : Nilai Return On Asset (ROA), Leverage, Total Asset Turnover


(14)

(ROA), Leverage, dan Total Asset Turnover (TAT) the effect on the value of firm and to prove that management ownership affecting the relationship between the value of Return On Asset (ROA), Leverage, dan Total Asset Turnover (TAT) the value of firm. This study is the associative explanation study which the variables are causal. The samples of this study are banking companies listed in BEI that chosen by purposive sampling method. The data used is panel data and obtained from the finanancial statement of banking companies at the year of 2009-2013. Hypothesis testing is undertaken by using the statistic method through the doubled regression and the residual. The result shows that the value Return On Asset

(ROA), Leverage, dan Total Asset Turnover (TAT) has the not significant and not effect on the value of firm. The high management ownership is able to strengthenthe relationship between the Return On Asset (ROA), Leverage, dan

Total Asset Turnover (TAT) and the value of firm.

Keywords : The Value of Return On Asset (ROA), Leverage, dan Total Asset


(15)

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Salah satu sumber informasi dari pihak eksternal dalam menilai kinerja perusahaan adalah laporan keuangan. Laporan keuangan merupakan ringkasan dari suatu proses pencatatan, merupakan suatu ringkasan dari transaksi-transaksi keuangan yang terjadi selama tahun buku yang bersangkutan. Laporan keuangan

tersebut digunakan oleh manajemen dengan tujuan untuk

mempertanggungjawabkan tugas-tugas yang dibebankan kepadanya oleh para pemilik perusahaan. Laporan keuangan juga digunakan untuk memenuhi tujuan- tujuan lain salah satunya yaitu sebagai laporan kepada pihak yang berada diluar perusahaan. Kinerja manajemen perusahaan tercermin pada laba yang terkandung dalam laporan laba rugi. Menurut Statement of Financial Concept (SFAC) No.1 informasi laba merupakan perhatian yang utama untuk menaksir kinerja atau pertanggungjawaban manajemen kepada pihak-pihak yang berkepentinagan di perusahaan, selain itu informasi laba juga membantu pemilik atau pihak lain dalam menaksir earnings power pada perusahaan yang akan dating.

Penelitian yang menilai faktor - faktor yang berpengaruh terhadap nilai perusahaan telah banyak dilakukan. Peneliti menemukan bahwa kinerja perusahaan yang meningkat akan berpengaruh terhadap nilai perusahaan yang akan semakin meningkat juga. Dalam perkembangannya, penelitian yang


(16)

dilakukan (Kartika, 2012) menyatakan bahwa nilai perusahaan di tunjukan oleh harga saham perusahaan yang mencerminkan keputusan investasi, pembelanjaan dan deviden. Semakin tinggi harga saham perusahaan, maka semakin tinggi pula nilai perusahaan tersebut, sebaliknya semakin rendah harga saham, maka semakin rendah pula nilai perusahaan tersebut.

Untuk mengukur tingkat pengembalian terhadap asset yang dikeluarkan perusahaan dapat dilakukan dengan menghitung Return on assets (ROA). Penelitian mengenai pengeruh kinerja keuangan dalam hal ini Return on assets

(ROA) terhadap nilai perusahaan menunjukan hasil yang tidak konsisten,

Invesment opportunity set dan leverage berpengaruh terhadap nilai perusahaan

( Andri,2007).

Modigliani dan Miller 2007 (Utami, 2011) menyatakan bahwa nilai perusahaan ditentukan oleh earnings power dari asset perusahaan. Hasil positif menunjukan bahwa semakin tinggi earngis power manka semakin efisien perputaran asset dan semakin tinggi profit margin yang diperoleh perusahaan. Hal ini berdampak pada peningkatan nilai perusahaan. Penelitian yang dilakukan oleh (Kartika, 2012) menemukan hasil bahwa ROA berpengaruh positif dan signifikan terhadap nilai perusahaan . Hal ini menunjukan bahwa semakin tinggi kinerja keuangan, maka samakin baik nilai perusahaan tersebut. Oleh karena itu ROA merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi nilai perusahaan. Namun, hasil yang berbeda diperoleh dari (Suranta, 2004) serta (Utami, 2010) dalam penelitiannya menemukan bahwa ROA justru berpengaruh negatif terhadap nilai


(17)

perusahaan . Hal ini menunjukkan adanya faktor lain yang turut mempengaruhi hubungan ROA dengan nilai perusahaan.

Dalam penelitiannya (Rahayu, 2010) meneliti pengaruh ROA, ROE, EPS,

Profit Margin, Asset Turnover, Rasio Leverage, dan DER terhadap Return saham

pada sampel yang digunakan adalah LQ 45 di BEJ tahun 2001 dan 2002. Hasil penelitian yang diperoleh menunjukan hanya variabel Total Asset Turnover, ROA, ROE, Leverage, DER, dan EPS memberikan hubungan yang nyata terhadap

return saham. Namun, hasil yang berbeda pula yang ditemukan oleh (Wijaya,

2013) . Hasil yang diperoleh bahwa interaksi antara ROA dan ROE dengan PKM, PKln, dan PKP tidak berpengaruh signifikan terhadap nilai perusahaan. Oleh karna itu peneliti memasukan pengungkapan Good Corporate Governance (GCG) sebagai variabel moderasi yang diduga ikut memperkuat atau memperlemah pengaruh tersebut.

Beberapa tahun terakhir banyak perusahaan semakin menyadari pentingnya menerapkan program Good Corporate Governance (GCG) sebagian dari strategi bisnisnya. Hal tersebut merupakan faktor yang dapat mempengaruhi nilai perusahaan. Masalah Corporate Governance muncul karena ada pemisahan antara kepemilikan dan pengendali perusahaan. Pemisahaan ini muncul karena adanya teori Agensi (Agency Toery) yang dalam hal ini manajemen cenderung meningkatkan keuntungan pribadinya dibandingkan kepentingan perusahaan (Jensen, 1976). Oleh sebab itu,perusahaan harus memiliki kinerja yang baik serta harus juga memiliki tata kelola yang baik. Tata kolola perusahaan yang baik


(18)

menggambarkan bagaimana usaha manajemen mengelola aset dan modalnya dengan baik agar menarik investor.

Dalam penelitian ini indikator mekanisme corporate governance yang digunakan adalah kepemilikan manajerial. Dalam penelitian ini semakin tinggi kepemilikan manajerial diharapkan pihak manajemen akan berusaha semaksimal mungkin untuk meningkatkan keuntungan perusahaan yang sejalan dengan memaksimalkan kepentingan pemegang saham. Hal ini disebabkan oleh karna pihak manajemen juga akan memperoleh keuntungan bila perusahaan memperoleh laba.

Pada penelitian ini penulis mengambil objek penelitian perusahaan perbankan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia priode 2011-2013. Peneliti lebih tertarik memilih perusahaan perbankan dikarenakan perusahaan perbankan merupakan suatu perusahaan sebagai penggerak perekonomian suatu negara .

Berdasarkan uraian diatas, maka peneliti tertarik melakukan penelitian yang berjudul “ Pengaruh Kinerja Keuangan terhadap Nilai Perusahaan

dengan Good Corporate Governance (GCG) Sebagai Variabel Pemoderasi

Pada Perusahaan Perbankan Yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI)


(19)

1.2 Batasan Penelitian

Agar tujuan penelitian dapat tercapai, maka penulis membuat batasan penelitian sebagai berikut:

1. Objek penelitian adalah peruasahan perbankan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) .

2. Periode penelitian adalah tahun 2011-2013

3. Kinerja keuangan dinilai dengan menggunakan ROA, Leverage, dan

Total Assets Turnover (TAT)

4. Mekanisme Good Corporate Governance (GCG) yang dilihat dibatasi pada mekanisme internal, yaitu struktur kepemilikan ( dilihat dari kepemilikan manajerial ) .

1.3 Perumusan Masalah

Berdasarkan uraian latar belakang diatas maka masalah yang dapat dirumuskan adalah :

1. Apakah kinerja keuangan yang diproksi oleh ROA, Leverage, dan

Total Asset Turnover berpengaruh terhadap nilai perusahaan ?

2. Apakah pengungkapan Kepemilikan manajerial dapat memoderasi hubungan terhadap hubungan kinerja keuangan ROA, Leverage, dan

Total Asset Turnover dengan nilai perusahaan ?

1.4 Tujuan Penelitian


(20)

1. Membuktikan secara emperis adanya pengaruh kineja keuangan terhadap nilai perusahaan pada perusahaan perbankan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI)

2. Membuktikan secara emperis adanya pengaruh struktur pengelolahan dalam mekanisme Good Corporate Governance (GCG) yang dilihat dari kepemilikan manajerial dalam hubungan kinerja keuangan perusahaan dengan nilai perusahaan.

1.5 Manfaat Penelitian

1. Bagi Peneliti

Hasil penelitian ini diaharapkan dapat memberikan nilai tambah berupa pengetahuan dan wawasan mengenai pengaruh kinerja keuangan perusahaan terhadap nilai perusahaan dengan pengungkapan

good corporate governance (GCG) sebagai variabel pemoderasi

2. Bagi Perusahaan

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi yang bermanfaat untuk pertimbangan dalam rangka meningkatkan nilai perusahaan.

3. Bagi Peneliti Selanjutnya

Hasil ini diharapkan dapat memberikan tambahan pengetahuan bagi kemajuan akademis dan dapat dijadikan acuan atau referensi untuk peneliti selanjutnya.


(21)

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Kinerja Keuangan

Pengukuran-pengukuran yang digunakan untuk penilaian kinerja keuangan tergantung pada tahap perumusan strategi dalam suatu proses manajemen strategi (dengan memperhatikan profibilitas, pangsa pasar, dan pengurangan biaya dari berbagai ukuran laiannya) harus benar-benar digunakan untuk mengukur kinerja perusahaan selama masa implementasi strategi (Huger,2002) .Kinerja adalah suatu gambaran mengenai tingkat pencapaian pelaksanaan suatu kegiatan perusahan dalam mewujudkan sarana, tujuan, misi, dan visi organisasi tergantung dalam strategi planning suatu perusahaan, sedangkan kinerja keuangan adalah prestasi kinerja yang telah dicapai oleh perusahaan dalam suatu periode tertentu dan tertuang pada laporan keuangan perusahaan yang bersangkutan (Rahayu,2010:14)

2.1.1 Definisi Laporan Keuangan

Kerangka Dasar Penyusunan dan Penyajian Laporan Keuangan, Ikatan Akuntansi Indonesia (2009:2) menyatakan laporan keuangan merupakan bagian dari proses pelaporan keuangan. Laporan keuangan disusun dan disajikan sekurang-kurangnya setahun sekali untuk memenuhi kebutuhan sejumlah besar pemakai laporan keuangan. Laporan keuangan


(22)

menggambarkan dampak keuangan dari mulai transaksi dan peristiwa lainnya yang diklasifikasikan dalam beberapa kelompok besar menurut karakteristik ekonominya. Laporan keuangan yang lengkap biasanya meliputi neraca , laporan laba rugi, laporan perubahan ekuitas , laporan arus kas , dan catatan atas laporan keuangan. (Harahap, 2011:123) menyatakan bahwa “laporan keuangan utama untuk perusahaan Perseroan Terbatas (PT) adalah neraca (balance sheet), laporan laba rugi (income

statement) , dan laporan perubahan modal (statement of owners equity)

serta catatan atas laporan keuangan. Laporan keuangan berisi informasi- informasi tentang prestasi perusahan di masa lampau dan dapat memberikan petunjuk untuk penetapan kebijakan di masa yang akan datang.

Laporan keuangan merupakan sarana berkomunikasi informasi keuangan utama kepada pihak – pihak diluar korporasi. Laporan ini menampilkan sejarah perusahan yang dikualifikasikan dalam nilai moneter. (Harahap, 2011:123) menyatakan “Laporan keuangan (financial

statemant) digunakan oleh pihak manajemen dalam pengambilan

keputusan perusahaan di masa depan untuk kelangsungan perusahaan”.

2.1.2 Tujuan Laporan Keuangan

Laporan keuangan berisi informasi tentang prestasi perusahaan di masa lampau dan dapat memberikan petunjuk untuk penetapan kebijakan di masa dating. Informasi yang disajikan haruslah benar sehingga


(23)

informasi tersebut berguna bagi siapa saja untuk mengambil keputusan tentang perusahaan yang dilaporkan tersebut.

Laporan keuangan disusun untuk tujuan tertentu bagi pemenuhan kebutuhan dan kepentingan stakeholders atas informasi yang disampaikan oleh laporan keuangan.

Tujuan laporan keuangan untuk umum adalah menyediakan informasi yang menyangkut posisi keuangan, kinerja serta perubahan posisi keuangan suatu perusahaan yang bermanfaat bagi sejumlah besar pemakai dalam pengambilan keputusan ekonomi (Harahap, 2011:70).

Tujuan laporan keuangan menurut APB Statement No.4 (Harahap, 2011:70) laporan keuangan digolongkan sebagai berikut:

1. Tujuan umum :

a. Memberikan informasi yang terpercaya tentang sumber-sumber ekonomi, dan kewajiban perusahaan.

b. Memberikan informasi yang terpercaya tentang sumber kekayaan bersih yang berasal dari kegiatan usaha dalam mencari laba.

c. Menaksir informasi keuangan yang dapat digunakan untuk menaksir potensi perusahaan dalam menghasilkan laba.

d. Memberikan informasi yang diperlukan lainnya tentang perubahan harta dan kewajiban.

e. Mengungkapkan informasi relevan lainnya yang dibutuhkan para pemakai laporan keuangan.

2. Tujuan Khusus

Tujuan khusus dari laporan keuangan adalah untuk menyajikan laporan posisi keuangan, hasil usaha, dan perubahan posisi keuangan lainnya secara wajar dan sesuai dengan GAAP (General Accepted Accounting


(24)

2.1.3 Pengguna Laporan Keuangan

Pengguna yang memiliki kepentingan terhadap laporan keunagan adalah ( IAI, 2009 2-3):

1. Investor 2. Karyawan

3. Pemberi pinjaman

4. Pemasok dan kreditur lainnya 5. Pelanggan (Nasaba)

6. Pemerintah 7. Masyarakat

2.1.4 Ukuran Kinerja Keuangan

Secara umum, ada banyak “teknik analisis dalam melakukan penilaian investasi,tetapi yang paling banyak dipakai adalah analisis yang bersifat fundamental, analisis teknikal, analisis ekonomi, dan analisis rasio keuangan” (Harahap, 2011:108).Analisis rasio keuangan dapat dikelompok kan menjadi 5 jenis berdasarkan ruang lingkupnya yaitu: a) Rasio Likuiditas

Rasio ini menyatakan kemampuan perusahaan untuk memenuhi kewajibannya dalam jangka pendek. Oleh karna itu rasio likuiditas digunakan untuk mengukur kemampuan perusahaan untuk menjamin utang- utang lancarnya. Rasio likuiditas terdiridari: Rasio lancar (current


(25)

b) Rasio Solvabilitas

Rasio ini menunjukkan kemampuan perusahaan dalam memenuhi kewajiban jangka panjang. Selain itu, rasio ini juga melihat sumber pendanaan perusahaan. Rasio solvabilitas terdiri dari: Debt Ratio, debt to Equity Ratio,Long Term Debt to equity Ratio, long Term Debt to Capitalization Ratio, Times Interest Earned, Cash Flow Interest Coverage,

Cash Flow Interest Coverage,Cash Flow to Net Income,Leverage, dan

Cash Return on Sales.

c) Rasio Aktivitas

Rasio ini menunjukkan kemampuan perusahaan dalam memanfaatkan harta yang dimilikinya. Rasio Aktivitas terdiri dari: Total Asset Turnover, Fixed Asset Turnover, Account Receivable Turnover, Inventory Turnover,

Average Collection Period, dan Day’s Sales in Inventory.

d) Rasio Rentabilitas/ Profitabilitas

Rasio ini menunjukkan kemampuan dari perusahaan dalam menghasilkan keuntungan. Keberhasilan suatu perusahaan bukan hanya dilihat dari besarnya laba yang diperoleh atau yang dihasilkan perusahaan, tetapi hal ini dihubungkan dengan modal yang digunakan untuk memperoleh laba yang dimaksud. Dengan demikian yang harus diperhatikan perusahaan adalah tidak hanya bagaimana memperbesar laba tetapi lebih penting adalah usaha untuk meningkatkan profitabilitasnya.


(26)

Rasio rentabilitas terdiri dari: Gross Profit Margin, Net Profit Margin,

Return on Assets, Return on Equity, dan Operating Ratio.

e) Rasio Pasar

Rasio ini menunjukkan informasi penting perusahaan dan diungkapkan dalam basis per saham. Rasio pasar terdiri dari: Dividend Yield, Dividend Per Share,Dividend Payout Ratio, Price Earning Ratio,

Earning Per Share, Book Value PerShare, dan Price to Book Value.

Dalam kelima rasio tersebut yang berkaitan langsung dengan kepentingan analisis kinerja perusahan adalah Return On Asset (ROA) merupakan suatu bentuk dari rasio profitabilitas yang dimaksudkan untuk mengukur kemampuan perusahaan atas keseluruhan dana yang ditambahkan dari dalam aktivitas yang digunakan untuk aktivitas operasi perusahaan dengan tujuan menghasilkan laba dengan memanfaatkan aktiva yang dimilikinya. Return On Asset (ROA) merupakan rasio terpenting dalam rasio profitabilitas diperoleh dengan cara (laba bersih setelah pajak / total aset x 100%) . Namun , peneliti juga menggunakan rasio lainnya yaitu Total Assets Turnover (TAT) dan Laverage. Dalam pengukuran analisis aktivitas dengan perwakilan rumus Total Assets Turnover (TAT) = ( Pendapatan Oprasional / Total aktiva x 100%). Liverage adalah kemampuan perusahaan untuk menggunakan aktivitas atau dana yang mempunyai beban tetap untuk memperbesar tingkat penghasilan bagi pemilik perusahaan. Debt to net worth ratio digunakan sebagai proksi untuk mengukur laverage. (DWR) = Total hutang / Total aktiva. X 100%.


(27)

2.2 Nilai perusahaan

Tujuan utama perusahaan adalah memaksimalkan nilai perusahaan. Memaksimalkan nilai perusahaan mempunyai makna yang lebih luas, tidak hanya sekedar memaksimalkan laba perusahaan (Weston dan Copeland,1995). Pernyataan ini dapat diterima kebenarannya atas dasar beberapa alasan yaitu: 1. Memaksimalkan nilai berarti mempertimbangkan pengaruh waktu terhadap

nilai uang. Dana yang diterima pada tahun ini bernilai lebih tinggi dari pada dana yang diterima sepuluh tahun yang akan datang.

2. Memaksimumkan nilai berarti mempertimbangkan berbagai resiko terhadap arus pendapatan perusahaan.

3. Mutu dari arus kas dana diharapkan diterima di masa datang mungkin beragam.

Nilai perusahaan dalam penelitian ini didefinisikan sebagai nilai pasar. Karena nilai perusahaan dapat memberikan kemakmuran pemegang saham secara maksimum apabila harga saham perusahaan meningkat. Semakin tinggi harga saham, maka makin tinggi kemakmuran pemegang saham. Untuk mencapai nilai perusahaan umumnya para pemodal menyerahkan pengelolaannya kepada para professional. Para professional diposisikan sebagai manajer ataupun komisaris.

Nilai perusahaan merupakan konsep penting bagi investor, karena merupakan indikator bagi pasar menilai perusahaan secara keseluruhan, atau dapat dikatakan nilai perusahaan merupakan harga yang dibayar oleh calon pembeli andai perusahaan tersebut dijual.


(28)

2.3 Corporate Governance

Mekanisme Corporate Governance (CG) merupakan aturan main prosedur dan hubungan yang jelas antara yang mengambil keputusan dengan pihak yang melakukan control, pengawasan terhadap keputusan tersebut

Menurut (Rahayu, 2010) mekanisme Corporate Governance dibagi menjadi dua, yaitu: internal mechanism (mekanisme internal) seperti komposisi dewan komisaris/dereksi, kepemilikan manajerial, dan komposisi eksekutif. Mekanisme kedua yaitu external mechanism (mekanisme eksternal) seperti pengendalian oleh pasar dan level dept financing.

2.3.1 Pengartian Corporate Governance

Menurut Peraturan Bank Indonesia Nomer 8/4/PBI/2006 tentang,

Good Corporate governance adalah suatu tata kelola Bank yang

menerapkan prinsip- prinsip keterbukaan (transparency), akuntabilitas

(accountability), pertanggungjawaban (responsibility) independensi

(independency) dan kewajaran (fairness).

Dari pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa Good Corporate

governance suatu sistem tata kelola perusahaan agar menjadi lebih baik

dan dapat meningkatkan nilai perusahaan dengan adanya landasan pada lima prinsip dasar. Pertama, transparansi (transparency), yaitu keterbukaan dalam mengemukakan informasi yang material dan relevan serta keterbukaan dalam melaksanakan proses pengambilan keputusan. Kedua, akuntabilitas (accountability) yaitu kejelasan fungsi dan


(29)

pelaksanaan pertanggunjawaban organ bank sehingga pengelolaannya berjalan secara efektif. Ketiga, pertanggungjawaban (responsibility) yaitu kesesuaian pengelolaan bank dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku dan prinsip-prinsip pengelolaan bank yang sehat. Keempat, independensi (independency) yaitu pengelolaan bank secara professional tanpa pengaruh/tekanan dari pihak manapun. Kelima, kewajaran (fairness) yaitu keadilan dan kesetaraan dalam memenuhi hak stakeholder yang timbul berdasarkan perjanjian dan praturan perundang- undangan yang berlaku. Dalam rangka menerapkan kelima prinsip dasar tersebut di atas, bank wajib berpedoman pada bagian ketentuan dan persyaratan minimum serta pedoman yang terkait dengan pelaksanaan Good Corporate governance.

2.3.2 Tujuan Good Corporate governance

Tujuan Good Corporate governance secara umum adalah untuk menciptakan nilai tambah bagi semua pihak yang berkepentingan, yaitu secara global Good Corporate governance adalah menjadi isu yang sangat penting di dunia.Organisasi mempunyai peran kunci untuk bermain dalam perningkatan pengembangan ekonomi sosial. Good Corporate governance

adalah mesin pertumbuhan secara global, pertanggungjawaban penyediaan kerja, pelayanan publik, pengadaan barang dan jasa serta infrasruktur. Sekarang ini, Good Corporate governance telah menjadi agenda pokok internasional.


(30)

The Indonesian institute for corporate governance (IICG) merupakan tujuan dari Good Corporate governance:

1. Meraih kembali kepercayaan investor dan kreditor nasional serta internasional.

2. Memenuhi tuntutan standar global.

3. Meminimalkan biaya kerugian dan biaya pencegahan atas penyalahgunaan wewenang pengelolaan.

4. Meminimalkan cost of capital dengan menekan rasio yang dihadapi kreditur.

5. Meminimalkan saham perusahaan.

6. Mengangkat citra perusahaan di mata publik.

2.3.3 Karakteristik Good Corporate governance

Menurut pedoman umum Good Corporate governance komite nasional kebijakan Good Corporate governance,2006 (Utami,2010) karakteristik dari Good Corporate governance adalah:

1. Transparansi

Untuk menjadai objektivitas dalam menjalankan bisnis, perusahaan harus menyediakan informasi yang material dan relevan dengan cara yang mudah diakses dan mudah dipahami oleh pemangku kepentingan. Perusahaan harus mengambil inisiatif untuk mengungkapkan tidak hanya masalah yang diisyaratkan oleh peraturan perundang- undangan, tetapi juga hal yang penting untuk pengambilan keputusan oleh pemegang saham, kreditur dan pengaku kepentingan lainnya.

2. Kinerja

Perusahaan harus dapat mempertanggungjawabkan kinerja secara transparan dan wajar. Untuk perusahaan dikelola secara benar, terukur dan sesuai dengan kepentingan perusahaan dengan tetap


(31)

memperhitungkan kepentingan pemegang saham dan pemangku kepentingan lain. Akuntabilitas merupakan persyaratan yang diperlukan untuk mencapai kinerja yang berkesinambungan.

3. Responsibilitas

Perusahaan harus memenuhi peraturan perundang-undangan serta melaksanakan tanggungjawab terhadap masyarakat dan lingkungan sehingga dapat terpelihara kesinambungan usaha dalam jangka panjang dan mendapat pengakuan sebagai Good Corporate citizen.

4. Independensi

Untuk melancarkan pelaksanaan atas Good Corporate governance,

perusahaan harus dikelola secara independen sehingga masing- masing organ perusahaan tidak saling mendominasi dan tidak diintervensi oleh pihak lain.

5. Kesetaraan dan kewajaran

Dalam melaksanakan kegiatannya, perusahaan harus senantiasan memperhatikan kepentingan pemegang saham dan pemangku kepentingan lainnya berdasarkan asas kesetaraan dan kewajaran.

2.3.4 Praktek Good Corporate governance

Good Corporate governance merupakan suatu sistem yang

mengukur dan mengendalikan perusahaan yang diharapkan dapat memberikan dan meningkatkan nilai perusahaan pada pemegang saham. Dalam hal ini peneliti mengangkat variabel moderasi yaitu kepemilikan manajerial sebagai moderating. Dalam hal ini pihak manajemen yang memiliki control di perusahaan adalah pihak yang memegang kendali penuh yang ada didalam perusahaan. Oleh karna itu, bisa saja pihak manajer dalam hal ini yang memiliki kendali di bidang manajemen mengambil keputusan-keputusan yang menguntungkan dirinya dalam segi

financial dan dapat merugikan perusahaan yang dikelolanya. Dengan

demikian, penerapan Good Corporate governance dipercaya dapat meningkatkan nilai perusahaan. Praktek Good Corporate governance


(32)

antara lain meliputi kebenaran kondisi independen, kepemilikan manajerial, kepemilikan institusional dan kualitas audit.

2.3.4.1 Dewan Komisaris Independen

Komposisi dewan komisaris merupakan salah suatu karakteristik dewan yang berhubungan dengan kandungan informasi laba. Melalui perannya dalam menjalankan fungsi pengawasan, komposisi dewan dapat mempengaruhi pihak manajemen dalam menyusun laporan keuangan sehingga dapat diperoleh suatu laporan laba yang berkualitas.

Secara umum komisaris independen adalah anggota dewan komisaris yang tidak memiliki hubungan keuangan, kepengurusan, kepemilikan saham dan/ atau hubungan keluarga dengan anggota dewan komisaris lainnya. Direksi dan/atau pemegang saham pengendali atau hubungan lain yang dapat mempengaruhi kemampuannya untuk bertindak independen Peraturan Bank Indonesia Nomer 8/4/PBI/2006.

Secara umum dewan komisaris ditugaskan dan diberi tanggungjawab atas pengawasan kualitas informasi yang terkandung dalam laporan keuangan. Hal ini penting dalam mengingat adanya kepentingan dari manajemen untuk melakukan manajemen laba yang berdampak pada berkurangnya kepercayaan investor. Untuk mengatasinya, dewan komisaris diperbolehkan


(33)

dalam memilih akses informasi perusahaan. Dewan komisaris tidak memiliki otoritas dalam perusahaan, maka dewan direksi bertanggungjawab untuk menyampaikan informasi terkait dengan perusahaan kepada dewan komisaris.

2.3.4.2 Kepemilikan Institusional

Kepemilikan institusional adalah kepemilikan saham perusahaan oleh institusi keuangan seperti peruahaan asuransi, bank, dana pensiun, dan investment banking. Bila berhubungan dengan fungsi monitoring, investor institusional diyakini memiliki kemampuan untuk memonitor tindakan manajemen yang lebih baik dibandingkan secara individual.

Monitoring yang dilakukan pihak institusional tentu lebih

efektif dibandingkan oleh pihak individual karena institusi memiliki sumber daya dan kemampuan yang lebih besar sehingga mampu melakukan monitoring yang lebih kuat. Hal ini menyebabkan dengan adanya kepemilikan institusional perusahaan akan semakin terdorong untuk mengungkapkan informasi lebih cepat, untuk menghindari berkurangnya relevansi dari informasi tersebut.


(34)

2.3.4.3 Kepemilikan Manajerial

Dari sudut pandang teori akuntansi, manajemen laba sangat ditentukan oleh motivasi manajer perusahaan. Motivasi yang berbeda akan menghasilkan besaran manajemen laba yang berbeda, seperti antara manajer yang juga sekaligus sebagai pemegang saham dan manajer yang tidak sebagai pemegang saham. Hal ini sesuai dengan sistem pengelolaan perusahaan dalam dua kriteria: (1) perusahaan dipimpin oleh manajer dan pemilik (owner-

manager) dan (2) perusahaan dipimpin oleh manajer dan non

pemilik (non ower- manager). Dua kreteria ini yang mempengaruhi kebijakan dan pengambilan keputusan terhadap metode akuntansi pada perusahaan yang mereka kelola. Secara umum dapat dikatakan bahwa presentase kepemilikan saham oleh pihak manajemen yang lebih besar cenderung mempengaruhi tindakan manajemen laba (Boediono, 2005). Hasil penelitian ini memberikan simpulan bahwa perusahaan yang dikelola oleh manajer dan memiliki presentase tertentu saham perusahaan dapat memenuhi tindakan manajemen laba. Indakator atau proksi yang digunakan untuk mengukur kepemilikan manajerial adalah presentase jumlah saham yang dimiliki manajer dari seluruh jumlah saham yang dikelola (Boediono,2005).


(35)

2.3.4.4 Kualitas Audit

Secara kualitatif, hal yang paling penting bagi anggota komite audit dalam melaksanakan fungsi komite adalah sifat independensinya. Independensi merupakan elemen krisis yang akan menentukan terlaksananya keseluruhan peran komite audit secara objektif serta pencapaian manajemen yang akuntabel bagi para pemegang saham (Boediono,2005). Beberapa penelitian sebelumnya, menentukan bahwa dengan tingkat independensi yang tinggi akan memberikan dua manfaat penting, yaitu tingkat pengawasan yang tinggi dan rendahnya tingkat kecurangan pada laporan keuangan.

2.4 Tinjauan Penelitian Terdahulu

Dalam penelitian yang dilakukan Ilonna (2007) yang berjudul pengaruh kinerja keuangan terhadap nilai perusahaan dengan menggunakan rasio ROA, ROE, dan EPS memiliki kesimpulan bahwa ROA dan EPS berpengaruh terhadap nilai perusahaan sedangkan ROE memiliki tingkat signifikan 0,067 > 0,05 hal ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan Anindyati (2011), Anthony (2013), Try (2012), dan Sri (2010) yang mengemukakan kinerja keuangan yang di ukur dengan ROA, ROE dan EPS mampu meningkatkan nilai perusahaan. Adapun persamaan penelitian saya dengan penelitian terdahulu yaitu kinerja keuangan yang diproksi dengan ROA dan dimoderasi dengan GCG (kepemilikan manajemen), sedangkan perbedaan penelitian saya dengan penelitian sebelumnya


(36)

adalah kinerja keuangan yang di proksi dengan ROA, Leverage, dan Total Asset

Turnover dangan variabel pemoderasi yaitu kepemilikan manajerial terhadap nilai

perusahaan. Adapun perbedaan lainnya meliputi objek penelitian saya adalah perusahaan perbankan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia dengan tahun penelitian 2011-2013.

Tabel 2.1

Tinjauan Penelitian Terdahulu

No Penelitian Judul Variabel Hasil penelitian

1. Anindyati Sarwindah Utami (2011) Pengaruh Kinerja keuangan terhadap nilai perusahaan dengan pengungkapan corporate social

responsibility dan

good corporate

governance sebagai

variabel pemoderasi

Variabel independen: - Kinerja

keuangan (ROA) Variabel dependen :

- Nilai perusahaan Variabel pemoderasi:

- CSR

- GCG

1. Kinerja keuangan yang di proksi oleh return on

assets berpengaruh

terhadap nilai perusahaan. 2. Pengaruh pengungkapan

GCG yang diproksi oleh kepemilikan manajerial sebagai variabel

moderating berpengaruh

terhadap hubungan kinerja keuangan dengan nilai perusahaan

2. Anthony Wijaya dan Nurik Linawati ( 2013) Pengaruh kinerja keuangan terhadap nilai perusahaan dengan CSR dan GCG sebagai variabel pemoderasi

Variabel independen: - Kinerja

keuangan (ROA),(ROE) Variabel dependen :

- Nilai perusahaan Variabel pemoderasi:

- CSR

- GCG

1. Interaksi CSR dengan ROA dan ROE tidak berpengaruh signifikan terhadap nilai perusahaan . 2. Interaksi antara ROA dan

ROE dengan

PKM,PKln,dan PKP tidak berpengaruh signifikan terhadap nilai perusahaan 3. ROA, ROE

,CSR,PKM,PKln,

dan,PKP secara serempak berpengaruh signifikan terhadap nilai perusahaan 3. Ilonna

Elisabeth tetelepta (2007) Pengaruh Kinerja Keuangan terhadap Nilai Perusahaan

Variabel independen : - Kinerja

keuangan (ROA,ROE,

1. ROA dan EPS terbukti berpengaruh terhadap nilai perusahaan.


(37)

dan EPS) Variabel dependen:

- Nilai perusahaan

berpengaruh terhadap nilai perusahaan dengan tingkat signifikan 0,671 (>0,005)

4. Tri kartika pertiwi (2012)

Pengaruh kinerja keuangan, Good Corporate

Governance terhadap

nilai perusahaan Food and Beverage

Variabel Independen : - Kinerja

keuangan (ROA) Variabel dependen :

- Nilai perusahaan Variabel pemoderasi:

- GCG

(Kepemilikan institusional)

1. Kinerja keuangan yang diukur dengan ROA mampu meningkatkan nilai perusahaan 2. GCG tidak mampu

memoderasi pengaruh kinerja keuangan terhadap niali perusahaan.

5. Sri rahayu (2010)

Pengaruh kinerja keuangan terhadap nilai perusahaan dengan pengungkapan CSR dan GCG

sebagai variabel pemoderasi

Variabel independen : - Kinerja

keuangan (ROE) Variabel dependen :

- Nilai perusahaan Variabel pemoderasi:

- CSR (

Pengungkapan CSR)

- GCG ( Kepemilikan manajerial)

1. ROE berpengaruh signifikan terhadap nilai perusahaan (Tobins Q) 2. Kepemilikan manajerial

berpengaruh signifikan terhadap nilai perusahaan (Tobins Q) walaupun memiliki koefisien parameter negatif.

Hal yang membedakan penelitian ini dengan penelitian terdahulu adalah:

1. Pada penelitian terdahulu populasinya adalah seluruh perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI), sedangkan penelitian yang


(38)

sebagai berikut:

dilakukan penulis memilih populasi pada perusahaan perbankan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI)

2. Penelitian yang dilakukan penulis memiliki priode waktu penilaian yang lebih baru yaitu pada priode 2011-2013.

2.5 Kerangka Konseptual dan Hipotesis

2.5.1 Kerangka Konseptual

Berdasarkan uraian landasan teori di atas dalam tinjauan pustaka yang telah diuraikan sebelumnya, maka model kerangka kajian yang digunakan untuk memudahkan pemahaman konsep yang digunakan

Variabel Independen Variabel Dependen

(X1) ROA (Return On Asset)

(X2) Leverage

(Y) Nilai Perusahaan (X3) TAT

(Total Asset Turnover)

VariabelModerasi

Good Corporate Governance:

(Z4) Kepemilikan Manajerial


(39)

Dari gambar kerangka konseptual diatas, dijelaskan bahwa kinerja bahwa kinerja keuangan yang diukur dengan Return On Asset (ROA),

leverage, dan Total Assets Turnover (TAT) dapat mempengaruhi nilai

perusahaan dengan menggunakan GCG dengan indikator kepemilikan kepemilikan institusional sebagai variabel moderasi. Variabel moderasi adalah veriabel yang memperkuat atau memperlemah hubungan antara variabel independen lainnya terhadap variabel dependen. Dari gambar diatas GCG merupakan variabel pemoderasi sehingga variabel tersebut dapat memperkuat atau memperlemah hubungan antara kinerja keuangan dengan nilai perusahaan.

Penambahan variabel moderating GCG disini dimaksudkan untuk memperkuat hubungan kinerja keuangan dengan nilai perusahaan. Pengungkapan GCG pada kepemilikan institusional yang di ukur dari kepemilikan saham oleh pihak manajerial diharapkan kebijakan – kebijakan yang diambil nanti dapat lebih menguntungkan perusahaan. Sehingga pihak manajerial juga ikut menikmati keuntungan dari laba yang diperoleh perusahaan.

Dengan demikian, apabila kinerja keuangan di interaksikan dengan GCG diahrapkan berdampak positif terhadap nilai perusahaan, sehingga

Return On Asset (ROA), leverage, dan Debt to net Worth Ratio (DWR)


(40)

2.5.2 Pengembangan Hipotesis

Teori yang dikemukakan oleh (Utami, 2011) menyatakan bahwa nilai perusahaan ditentukan oleh earnings power dari asset perusahaan. Hasil positif menunjukan bahwa semakin tinggi earnings power maka semakin tinggi perputaran asset dan semakin tinggi profit margin yang diperoleh perusahaan. Hal ini akan berdampak pada nilai perusahaan. Hasil penelitian (Anindiyanti, 2011), (Ilonna, 2007), (Kartika, 2012), dan (Suranta, 2004) mengemukakan bahwa ROA berpengaruh positif terhadap nilai perusahaan . Penelitian yang dilakukan oleh (Anthony, 2013), (Suranta ,2004), dan Kaaro (2002) dan (Suranta, 2004) menemukan ROA tidak berpengaruh signifikan dan berpengaruh negative terhadap nilai perusahaan. Berdasarkan teori dan penelitian tersebut, maka hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut.

H1 : Kinerja keuangan yang diproksi oleh Return On Asset (ROA),

Leverage, dan Total Assets Turnover (TAT) berpengaruh terhadap nilai

perusahaan.

Hasil penelitian mengenai ROA terhadap nilai perusahaan yang tidak konsisten menunjukan adanya factor lain yang turut menginteraksi. Hasil tersebut mendorong peneliti untuk tambahan variabel laverage yang diwakili oleh Debt to Net Worth Ratio (DWR) dan analisis aktivitas diwakili oleh Total Assets Turnover (TAT). Peneliti menggunakan pengungkapan GCG (kepemilikan manajerial) sebagai Variabel


(41)

pemoderasi. Peneliti menggunakan kepemilikan manajerial sebagai proksi GCG, ini didasarkan pada pemikiran bahwa manajemen dengan kontrol kepemilikan besar memiliki inisiatif yang lebih rendah untuk melakukan

self- saving behavior yang tidak meningkatkan nilai perusahaan dan bisa

jadi memilih lebih banyak kecenderungan untuk menetapkan kebijakan akuntansi konservatisme untuk meningkatkan kualitas laba. Sesuai dengan pendapat (Kartika, 2012), (Anindayati, 2011), dan (Utami, 2010) mengemukakan bahwa semakin besar proporsi kepemilikan manajemen maka manajemen cenderung berusaha lebih giat dalam peningkatan laba untuk kepentingan pemegang saham untuk meningkatkan nilai perusahaan. Berdasarkan uraian tersebut maka hipotesis alternatif yang diajukan adalah sebagai berikut.

H2 : Good Corporate governance mempengaruhi hubungan kinerja keuangan Return On Asset (ROA), Leverage, dan Total Assets Turnover


(42)

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

3.1 Rencangan Penelitian

Penelitian mengenai pengaruh kinerja keuangan terhadap nilai perusahaan dangen menggunakan GCG sebagai variabel pemoderasi pada perusahaan perbankan ini merupakan penelitian berbasis hipotesis. Pengujian pada penelitian ini dilakukan berdasarkan data sekunder. Data tersebut kemudian diolah sehingga diperoleh informasi yang dapat dijadikan kerangka jawaban bagi hipotesis yang telah ditentukan.

3.2 Jenis dan Sumber Data

Penelitian ini menggunakan data sekunder yaikni data penelitian diperoleh secara tidak langsung, melainkan diambil melalui media perantara. Data sekunder tersebut berupa laporan tahunan perusahaan, laporan tahunan tersebut digunakan untuk mengetahui kinerja keuangan perusahaan dan untuk mengetahui pengungkapan Good Corporate Governance yang dilakukan oleh perusahaan perbankan. Data-data ini diperoleh dari situs BEI yaitu www.bursa efek Indonesia. co.id.


(43)

3.3 Populasi dan Sampel

Menurut (Supomo,2006 :115),”Populasi adalah sekelompok orang (objek) , kejadian atau segala sesuatu yang mempunyai kreteria tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya”.Pemilihan sampel penelitian didasarkan pada metode purposive sampling. Adapun kreteria yang digunakan untuk memilih sampel pada penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Terdaftar di Bursa Efek Indonesia tahun 2011-2013 dalam kelompok perusahaan perbankan yang menerbitkan laporan tahunan (annual report) secara berturut- turut.

2. Mempunyai priode laporan keuangan yang berakhir 31 Desember dan menggunakan rupiah sebagai mata uang pelaporannya.

3. Data laporan tahunan harus memuat informasi mengenai kepemilikan manajerial dan perusahaan sampel memiliki kelengkapan data yang dibutuhkan.


(44)

Tabel 3.1

Daftar Sampel Penelitian

No Perusahaan

Kriteria

Kode Sampel

1 2 3

1 Bank Rakyat Indonesia Agro Niaga Tbk

√ √

AGRO

2 Bank ICB Bumi Putra Tbk BABP

3 Bank Capital Indonesia Tbk √ √ √ BACA Sampel 1

4 Bank Ekonomi Raharja Tbk √ √ BAEK

5 Bank Central Asia Tbk √ √ √ BBCA Sampel 2

6 Bank Bukopin Tbk BBKP Sampel 3

7 Bank Mestika Dharma Tbk BBMD

8 Bank Negara Indonesia (Persero)Tbk

√ √ √

BBNI Sampel 4

9 Bank Nusantara Parahyangan Tbk

√ √

BBNP

10 Bank Rakyat Indonesia (Persero)Tbk

√ √

BBRI

11 Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk

√ √

BBTN


(45)

No.

Perusahaan

Kriteria

Kode Sampel

1 2 3

13 Bank Danamon Indonesia Tbk √ √ √ BDMN Sampel 5

14 Bank Pundi Indonesia Tbk BEKS

15 Bank Jabar Banten Tbk √ BJBR

16 Bank Pembangunan Daerah Jawa Timur Tbk

BJTM

17 Bank Kesawan Tbk BKWS

18 Bank Maspion Indonesia Tbk √ BMAS

19 Bank Mandiri (Persero) Tbk √ √ BMRI

20 Bank Bumi Arta Tbk BNBA

21 Bank CIMB Niaga Tbk BNGA

22 Bank Internasional Indonesia Tbk

√ √ √

BNII Sampel 6

23 Bank Permata Tbk BNLI

24 Bank Sinar Mas Tbk √ √ √ BSIM Sampel 7

25 Bank Swadesi Tbk BSWD Sampel 8

26 Bank Tabungan Pensiunan Nasional Tbk

√ √ √

BTPN Sampel 9

27 Bank Victoria International Tbk √ √ √ BVIC Sampel 10

28 Bank Artha Graha International Tbk

√ √ √


(46)

No.

Perusahaan

Kriteria

Kode Sampel

1 2 3

29 Bank Mayapada International Tbk

√ √ √

MAYA Sampel 12

30 Bank Windu Kentjana International Tbk

√ √

MCOR

31 Bank Mega Tbk √ √ √ MEGA Sampel 13

32 Bank Mitraniaga Tbk √ NAGA

33 Bank NISP OCBC Tbk NISP Sampel 14

34 Bank Nationalnobu Tbk NOBU

35 Bank Pan Indonesia Tbk √ √ √ PNBN Sampel 15

36 Bank Pan Indonesia Syariah Tbk

PNBS

37 Bank Himpunan Saudara 1906 Tbk

SDRA

38 Bank Agris Tbk √ AGRS

39 Bank Yudha Bakti Tbk √ BBYB

40 Bank INA Perdana Tbk √ BINA


(47)

Tabel 3.2

Proses Pengambilan Sampel

No. Kriteria Sampel

Perusahaan Perbankan

Akumulasi

1. Jumlah populasi perusahaan perbankan periode tahun 2011 sampai 2013.

41

2. Perusahaan yang menerbitkan laporan keuangan tiap tahun, untuk tahun pengamatan.

26

3. Perusahaan yang memiliki saham manajerial (kepemilikan saham dewan direksi dan komisaris)

15


(48)

3.4 Defenisi Operasional dan Pengukuran Variabel

3.4.1 Variabel Independen

Variabel Independen adalah variabel yang menjadi sebab terjadinya/ terpengaruhnya variabel dependen. Variabel independen adalah penelitian ini adalah kinerja keuangan perusahaan yang diukur dengan Return On

Assets (ROA), Leverage, dan Total Assets Turnover (TAT).

3.4.1.1 Pengungkapan Return On Assets (ROA)

Rasio profitabilitas merupakan salah satu cara yang umum digunakan untuk megukur tingkat kekuatan maupun kelemahan perusahaan dalam hasil laba oprasinya secara keseluruhan. Dimana ROA dihitung dengan menggunakan rumus:

Laba setelah pajak

Return on assets (ROA) = x 100%

Total Aktiva

3.4.1.2 Pengungkapan Dept to net Worth Ratio (DWR)

Rasio kedua yaitu solvabilitas yang diwakili oleh leverage

yang menunjukan berapa bagian dari kebutuhan dana yang dibelanjai dengan hutang, atau berapa bagian dari aktiva yang digunakan untuk menjamin hutang . Besarnya rasio ini dihitung dengan :

Total Hutang

Dept to net worth ratio (DWR) = x 100%


(49)

3.4.1.3 Pengungkapan Total Assets Turnover (TAT )

Rasio ketiga yang digunakan peneliti yaitu analisi aktivitas yang digunakan untuk mengukur sampai seberapa jauh tingkat efesiensi bank dalam memenfaatkan sumber yang dimilikinya. Rasio ini meliputi perbandingan antara tingkat hasil bank dalam berbagai item penggunaan dana dalam sisi aktiva. Rasio yang digunakan dalam menilai tingkat aktiva bank Total Asssets

Turnover adalah kemempuan dana tambahan dalam keseluruhan

aktiva berputar dalam satu periode tertentu atau kemampuan modal yang diinvestasikan untuk menghasilkan revenue.

Pendapatan operasional

Total Assets Turnover (TAT ) = x 100%

Total Aktiva

3.4.2 Variabel Dependen

Variabel dependen yang diteliti dalam penelitian ini adalah nilai perusahaan yang diukur dengan menggunakan PBV (Price to Book Value) merupakan rasio pasar yang digunakan untuk mengukur harga pasar saham terhadap nilai bukunya dan nilai pasar yang dihitung dengan menggunakan rumus sebagai berikut:


(50)

PBV (Price to Book Value) dihitung dengan rumus: Dimana:

PBV : nilai perusahaan (Di ukur dengan nilai suatu saham)

Nilai Buku per lembar saham =

Jumlah saham ekuitas Jumlah saham beredar

PBV =

Harga Saham per lembar saham Nilai Buku per lembar saham

Harga saham yang ditawarkan tidak harus sama dengan nilai nominal per lembar saham tersebut, harga setiap saham yang ditawarkan tersebut dengan harga penawaran sekurang–kurangnya tiga hari kerja.

Price to Book Value (PBV) menggambarkan seberapa besar pasar

menghargai nilai buku saham pada suatu perusahaan. Semakin tinggi rasio ini berarti pasar percaya akan prospek perusahaan tersebut. Perusahaan yang berjalan dengan baik, umumnya PBV nya diatas satu, yang menunjukan bahwa nilai pasar lebih besar dari niali bukunya (Analisa, 2011)


(51)

3.4.3 Variabel Moderasi

Variabel moderasi adalah variabel yang memperkuat atau memperlemah hubungan antara satu variabel dengan variabel lainnya (Ghozali 2014 : 204)

3.4.3.1 Pengungkapan Good Corporate governance

Corporate governance merupakan seperangkat peraturan

yang menetapkan hubungan antara pemegang saham, pengurus, pihak serektur karyawan serta pemegang kepentingan intern dan ekstern lainnya, sehubungan dengan hak-hak dan kewajiban mereka atau system yang mengarahkan dan mengendalikan perusahaan. Manajerial , Kepemilikan Institusional, dan Kualitas Audit.

Good corporate governance diproksikan dengan

kepemilkan manajerial yang diukur dengan presentase kepemilikan saham oleh manajer, direktur dan komisaris dibagi dengan jumlah saham beredar dikali seratus persen.

Jumlah saham yang dimiliki direktur dan komisaris x 100% Jumlah saham


(52)

Tabel 3.3

Defenisi Operasional dan Pengukuran Variabel

Jenis Variabel Definisi Indikator Pengukuran

Independen 1

ROA (Return On

Asset)

X1

Metode akuntansi yang digunakan untuk mengukur tingkat kekuatan ataupun kelemahan perusahaan dalam menghasilkan laba

Laba setelah pajak x100% Total aktiva

Rasio

Independen 2

Leverage (DWR)

Dept to net Worth Ratio

X2

Metode akntansi yang digunakan untuk mengukur beberapa bagian dari aktiva yang digunakan untuk menjamin utang

Total hutang x100% Total aktiva

Rasio

Independen 3

TAT (Total

Asset

Turnover)

X3

Metode akntansi yang digunakan untuk mengukur kemampuan modal yang

diinvestasikan untuk menghasilkan revenue

Pendapatan operasional x100% Jumlah aktiva

Rasio

Dependen Nilai Perusahaan

Metode akntansi yang digunakan untuk

mengukur kinerja harga persaham terhadap nilai perusahaan

Harga saham perlembar Nilai buku perlembar saham

Rasio

Moderasi Kepemilikan

Manajeria Z4

Pihak manajemn yang ikut serta dalam

pengambilan keputusan

Jlh saham manajerial x100% Jumlah saham


(53)

3.5 Metode Analisis Data 3.5.1 Statistik Deskriptif

Statistik diskriptif dalam penelitian merupakan proses transpormasi data penelitian dalam bentuk tabulasi sehingga mudah dipahami dan di interprestasikan. Tabulasi menyajikan ringkasan, pengaturan atau penyusunan data dalam bentuk table numeric dan grafik. Statistik deskriptif bertujuan untuk memberikan informasi mengenai karakteristik penelitian yang utama. Ukuran yang digunakan dalam deskripsi antara lain berupa frekuensi, tendensi sentral (mean , median, modus), disperse (deviasi satandard dan varian) dan koefisien antar variabel penelitian (Ghozali, 2005).

3.5.2 Uji Asumsi Klasik

Model regresi yang baik dalah memiliki distribusi data normal atau mendekati normal dan juga bebas dari asumsi klasik (multikolinearitas, heteroskedastisitas, dan autokorelasi).

3.5.3 Uji Normalitas

Uji normalitas yang digunakan dalam penelitian ini adalah melihat grafik histogram yang berbentuk lonceng dimana distribusi data tidak melenceng kekiri dan kekanan maka dinyatakan normal. Menggunakan uji P-Plot test, uji ini untuk melihat apakah data


(54)

terdistribusi normal atau tidak. Pada prinsipnya normalitas data dideteksi dengan melihat penyebaran data (titik) pada sumbu diagonal dari grafik normal. Dasar pengambilan keputusan adalah jika data menyebar disekitar garis diagonal dan mengikuti arah garis diagonalnya maka model regresi tidak memenuhi asumsi normalitas. Uji Kolmogrov- SmilenovTest digunakan untuk melihat normalitas data dengan ketentuan Sig. > 0,05 maka data dikatakan normal (Ghozali, 2005).

3.5.3.1 Uji Multikolinieritas

Uji Multikolinieritas ini diperlukan untuk mengetahui ada tidaknya variabel independen yang memiliki kemiripan dengan variabel independen lain dalam satu model. Kemiripan antara Variabel independen dalam satu model akan menyebabkan terjadinya korelasi yang sangat kuat . Selain itu uji ini juga untuk menghindari kebiasaan dalam proses pengambilan keputusan mengenai pengaruh pada uji parsial masing- masing variabel independen terhadap variabel dependen. Jika nilai tolerance lebih dari 0,01 dan nilai VIF yang dihasilkan antara 1-10 maka tidak terjadi multikolinieritas (Ghozali, 2005).


(55)

3.5.3.2 Uji Autokorelasi

Menguji autokorelasi dalam suatu model bertujuan untuk mempengaruhi ada tidaknya korelasi antara variabel pengganggu pada priode tertentu dengan variabel sebelumnya. Untuk data time series autokorelasi sering terjadi., tapi untuk data sampelnya crossection jarang terjadi karena variabel pengganggu satu berbeda dengan yang lain. Mendeteksi autokorelasi dengan menggunakan nilai Uji Box Pierce dan Ljung Box digunakan untuk melihat autokorelasi dengan lag lebih dari dua, maka terjadi autokorelasi (Ghozali, 2005).

3.5.3.3 Uji Heteroskedestisitas

Heterokedastisitas menguji terjadinya perbedaan variance residual suatu priode pengamatan ke priode pengamatan lainnya. Cara memprediksinya dengan melihat gambar Scetterplot, regresi yang tidak heteroskedestisitas jika:

1. Titik- titik data menyebar di atas dan di bawah atau di sekitar angka 0

2. Titik- titik data tidak mengumpul hanya di atas atau di bawah saja


(56)

3. Penyebaran titik- titik data tidak boleh membentuk pola bergelombang melebar kemudian menyempit dan melebar kembali

4. Penyebaran titik- titik data tidak berpola. (Ghozali, 2005).

3.6 Pengujian Hipotesis

Pengujian Hipotesis dilakukan untuk mengetahui apakah ada pengaruh yang signifikan antara kinerja keuangan terhadap nilai perusahaan. Dasar pengambilan keputusan hipotesis ini dilakukan dengan

level of significances 5%. Model analisis yang digunakan untuk menguji

hipotesis adalah regresi linear berganda dengan penggunaan interaksi. Model regresi linear yang digunakan untuk tiap hipotesis adalah sebagai berikut:

3.6.1 Pengujian Hipotesis 1

Untuk membuktikan Ha1 yaitu pengaruh kinerja keuangan terhadap nilai perusahaan. Perusahaan sebelum dimoderasi oleh GCG sebagai variabel moderating akan diuji dengan model regresi berganda yang disebut dengan persamaan model I adalah sebagian berikut :


(57)

3.6.2 Pengujian Hipotesis 2

Untuk membuktikan Ha1 dan Ha2 yaitu pengaruh kinerja keuangan terhadap nilai perusahaan setelah dimoderasi oleh GCG sebagai variabel moderating akan diuji dengan model regresi dengan interaksi yang disebut dengan persamaan model 2 adalah sebagai berikut:

Z4 = a + β1X1 + β2X2 + β3X3 + e │e│ = a + β1 Y

Keterangan :

Y = Nilai Perusahaan α = Konstanta

│e│ = Koefisien Regresi Y = Nilai Perusahaan X₁ = ROA (Return On Asset)

X2 = Leverage

X3 = TAT (Total Asset Turnover)

Z = Moderasi ( Kepemilikan manajerial) e = Eror Term

3.7 Uji Residual

Uji residual dilakukan setelah uji linier berganda, untuk mengetahui apakah variabel independen (Z) merupakan variabel moderating yang mampu mengetahui hubungan antara variabel independen (X) dan variabel dependennya (Y). Hasil dapat dilihat


(58)

melalui nilai koefisien yang negative dan signifikan pada α = 5% maka hipotesis yang diajukan bahwa variabel kepemilikan manajerial merupakan variabel moderating yang tidak dapat ditolak (Ghozali, 2005)

3.8 Uji R² (koefisien Determinasi)

Koefisien determinasi (R²) pada intinya mengukur berapa jauh kemampuan model dalam menerangkan variabel dependen. Nilai koefisien determinasi antara nol dan satu. Adjusted R Square adalah nilai R Square

yang telah disesuaikan, nilai ini selalu lebih kecil dari R Square dan angkanya bisa memiliki harga negative (Ghozali, 2005). Menurut utami dalam buku (Priyatno, 2008 : 81) bahwa regresi lebih dari dua variabel bebas digunakan Adjusted R Square sebagai koefisien determinasi.

3.9 Uji Parsial (Uji t)

Uji t adalah pengujian koefisien regresi variabel indepanden terhadap variabel dependen guna mengetahui pengaruh variabel indepanden terhadap variabel dependen.

Dasar pengambilan keputusan, yaitu: Berdasarkan nilai t hitung dan t tabel

Jika nilai t hitung > t tabel maka variabel bebas berpengaruh terhadap variabel terikat.

Jika nilai t hitung < t tabel maka variabel bebas tidak dapat berpengaruh terhadap variabel terikat.


(59)

Berdasarkan hasil signifikansi hasil autput SPSS

Jika nilai sig. < 0.05, maka variabel bebas berpengaruh terhadap variabel terikat.

Jika nilai sig > 0.05, maka variabel bebas tidak dapat berpengaruh terhadap variabel terikat.

Dasar pengambilan keputusan dalam Uji t

H0 diterima dan H1 ditolak jika t hitung < t tabel atau jika nilai sig. > 0,05 H0 ditolak dan H1 diterima jika t hitung > t tabel atau jika nilai sig. < 0,05 (Ghozali, 2005).

3.10 Uji Hipotesis dilakukan dengan Uji F (Pengujian Simultan)

Uji – F merupakan pengujian hubungan regresi secara simultan atau bersama- sama hubungan variabel bebas terhadap variabel terikat (Ghozali, 2005).

Menentukan hipotesis :

H0 : β1 = β2 = β3 = 0 (Secara bersama- sama seluruh variabel

independen tidak mempengaruhi variabel dependen).

Ha : β1 β2 β3 0 (Secara bersama- sama seluruh variabel

independen mempengaruhi variabel dependen). Dasar pengambilan keputusan berdasarkan probabilitasnya :

Jika Sig. F statistik < 0.05 signifikan secara statistik, maka H0 ditolak. Jika Sig. F statistik > 0.05 signifikan secara statistik, maka H0 diterima.


(60)

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Gambaran Umum

Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah perusahaan perbankan yang terdaftar di Busa Efek Indonesia BEI selama tahun 2011 sampai

2013.Perusahaan yang dijadikan sampel 15 perusahaan, dengan alasan adanya seleksi kreteria sampel yang dilakukan pada perusahaan perbankan dari tahun 2011 sampai 2013.

Analisis dan pembahasan yang disajikan pada bab ini akan menunjukan hasil dari analisis data berdasarkan pengamatan variabel bebas maupun variabel moderating yang digunakan dalam model analisi regresi dengan menggunakan analisis linear berganda.Pengujian asumsi klasik dan regresi dilakukan dengan menggunakan software SPSS versi 16, untuk mengetahui apakah ROA, Leverage,

dan Total Asset turnover berpengaruh positif terhadap nilai perusahaan dengan


(61)

4.2 Analisis Hasil Penelitian

4.2.1 Analisis Statistik Deskriptif

Informasi yang dibutuhkan dalam penelitian ini merupakan data sekunder yang diperoleh dari www.idx.co.id berupa data keuangan sampel perusahaan perbankan dari tahun 2011 sampai 2013 yang dijabarkan dalam bentuk statistik. Variabel penelitian ini terdiri dari ROA, Leverage, Total Asset Turnover sebagai variabel bebes

(independent variable), Nilai Perusahaan sebagai variabel terikat

(dependent variable) , dan Kepemilikan Manajerial sebagai variabel

pemoderasi (Moderating variable). Statistik deskriptif dari variabel tersebut dari sampel perusahaan perbankan selama periode 2011 sampai 2013 dalam tabel berikut.

Tabel 4.1

Statistik Deskriptif variabel- variabel selama tahun 2011-2013

Descriptive Statistics

N Range Minimum Maximum Mean Std. Deviation Variance

ROA 45 4.18 .52 4.70 2.3607 1.04758 1.097

Leverage 45 .36 .81 1.17 .8911 .05153 .003

TAT 45 .30 .00 .30 .0658 .09176 .008

KM 45 .56 .00 .56 .0953 .17852 .032

NP 45 4.55 .00 4.55 1.8222 1.40562 1.976

Valid N (listwise) 45


(1)

79

Lampiran 1

6. Persamaan Regresi 1

Coefficients

a

Model

Unstandardized Coefficients

Standardized

Coefficients

t

Sig.

B

Std. Error

Beta

1

(Constant)

ROA

Leverage

TAT

4.800

3.771

1.273

.210

.330

.210

.246

1.573

.123

-3.788

4.059

-.139

-.933

.356

-5.787

2.326

-.378

-2.488

.017

a. Dependent Variable: NP

7. Persamaan Regresi 2

Coefficients

a

Standardized

Unstandardized Coefficients

Coefficients

Model

B

Std. Error

Beta

t

Sig.

1

(Constant)

-.337

.488

-.690

.494

ROA

-.033

.027

-.192

-1.207

.234

Leverage

.606

.525

.175

1.153

.255

TAT

-.464

.301

-.238

-1.541

.131


(2)

Lampiran 1

8. Persamaan Regresi 3

Coefficients

a

Model

Unstandardized Coefficients

Standardized

Coefficients

t

Sig.

B

Std. Error

Beta

1

(Constant)

NP

.125

.026

4.777

.000

.000

.011

-.012

-.079

.937

a. Dependent Variable: AbsRes_1

9.

Uji R

Square

Model Summary

b

Model

R

R Square

Adjusted R

Square

Std. Error of the Estimate

1

.477

a

.228

.150

1.29558

a. Predictors: (Constant), KM, Leverage, TAT, ROA

b. Dependent Variable: NP

10. Uji t Hipotesis 1

Coefficients

a

Standardized

Unstandardized Coefficients

Coefficients

Model

B

Std. Error

Beta

t

Sig.

1

(Constant)

4.800

3.771

1.273

.210

ROA

.330

.210

.246

1.573

.123

Leverage

-3.788

4.059

-.139

-.933

.356

TAT

-5.787

2.326

-.378

-2.488

.017


(3)

81

11. Uji t Hipotesis 2

Coefficients

a

Model

Unstandardized Coefficients

Standardized

Coefficients

T

Sig.

B

Std. Error

Beta

1

(Constant)

NP

.125

.026

4.777

.000

.000

.011

-.012

-.079

.937

a. Dependent Variable: Abs_Res_1

12. Uji F Hipotesis 1

ANOVA

b

Model

Sum of Squares

Df

Mean Square

F

Sig.

1

Regression

Residual

Total

.000

1

.000

.006

.937

a

.489

43

.011

.489

44

a. Predictors: (Constant), NP


(4)

Lampiran 2

82

Data Perusahaan Perbankan

Yang terdaftar di BEI tahun 2011-2013.

KODE

ROA

Leverage

Total Asset

Turnover

Kepemilikan

Manajerial

Nilai Perusahaan

2011

2012

2013

2011

2012

2013

2011

2012

2013

2011

2012

2013

2011

2012

2013

BACA

0,84

1,32

1,59

0,87

0,88

0,87

0,02

0,02

0,02

0,05

0,22

0,28

0,71

0,5

0,88

BBCA

3,8

3,6

3,8

0,88

0,88

0,86

0,03

0,03

0,03

0,18

0

0

3,71

3,68

3,67

BBKP

1,87

1,83

1,75

0,92

0,92

0,9

0,02

0,02

0,02

0

0

0

2,52

2,36

2,36

BBNI

2,9

2,9

3,4

0,87

0,87

0,88

0,25

0,25

0,29

0

0

0

2,18

2,4

2,76

BDMN

2,6

2,7

3,89

1,17

0,81

0,83

0,29

0,3

0,28

0

0

0

0,04

0,04

0,03

BNII

1,13

1,62

1,71

0,92

0,92

0,91

0,21

0,02

0,02

0

0

0

0,86

0,86

0,86

BSIM

1,07

1,74

1,71

0,92

0,88

0,84

0,04

0,06

0,06

0

0

0

2,46

1,93

1,7

BSWD

3,66

3,14

3,8

0,83

0,85

0,87

0,01

0

0

0,02

0,02

0,02

4,55

4,55

4,55

BTPN

4,4

4,7

4,5

0,88

0,87

0,86

0,1

0,1

0,1

0,01

0,01

0,01

0

0

0

BVIC

2,65

2,17

1,99

0,9

0,91

0,9

0,1

0,02

0,02

0,13

0,13

0,13

0,54

0,54

0,54

INPC

0,52

0,67

1,14

0,94

0,95

0,88

0,01

0,01

0,01

0,52

0,52

0,34

0,63

0,47

0,47

MAYA

2,07

2,41

2,53

0,87

0,89

0,9

0,02

0,02

0,02

0

0,01

0,01

1,24

1,08

1,08

MEGA

2,29

2,74

1,74

0,92

0,92

0,9

0,02

0,01

0,02

0,56

0,56

0,56

1,18

2,68

2,62

NISP

1,91

1,79

1,81

0,89

0,89

0,86

0,01

0,01

0,01

0

0

0

4,26

3,17

2,61


(5)

83

d.f t0.10 t0.05 t0.025 t0.01 t0.005

61 1.296 1.671 2.000 2.390 2.659 62 1.296 1.671 1.999 2.389 2.659 63 1.296 1.670 1.999 2.389 2.658 64 1.296 1.670 1.999 2.388 2.657 65 1.296 1.670 1.998 2.388 2.657 66 1.295 1.670 1.998 2.387 2.656 67 1.295 1.670 1.998 2.387 2.655 68 1.295 1.670 1.997 2.386 2.655 69 1.295 1.669 1.997 2.386 2.654 70 1.295 1.669 1.997 2.385 2.653 71 1.295 1.669 1.996 2.385 2.653 72 1.295 1.669 1.996 2.384 2.652 73 1.295 1.669 1.996 2.384 2.651 74 1.295 1.668 1.995 2.383 2.651 75 1.295 1.668 1.995 2.383 2.650 76 1.294 1.668 1.995 2.382 2.649 77 1.294 1.668 1.994 2.382 2.649 78 1.294 1.668 1.994 2.381 2.648 79 1.294 1.668 1.994 2.381 2.647 80 1.294 1.667 1.993 2.380 2.647 81 1.294 1.667 1.993 2.380 2.646 82 1.294 1.667 1.993 2.379 2.645 83 1.294 1.667 1.992 2.379 2.645 84 1.294 1.667 1.992 2.378 2.644 85 1.294 1.666 1.992 2.378 2.643 86 1.293 1.666 1.991 2.377 2.643 87 1.293 1.666 1.991 2.377 2.642 88 1.293 1.666 1.991 2.376 2.641 89 1.293 1.666 1.990 2.376 2.641 90 1.293 1.666 1.990 2.375 2.640 91 1.293 1.665 1.990 2.374 2.639 92 1.293 1.665 1.989 2.374 2.639 93 1.293 1.665 1.989 2.373 2.638 94 1.293 1.665 1.989 2.373 2.637 95 1.293 1.665 1.988 2.372 2.637 96 1.292 1.664 1.988 2.372 2.636 97 1.292 1.664 1.988 2.371 2.635 98 1.292 1.664 1.987 2.371 2.635 99 1.292 1.664 1.987 2.370 2.634 100 1.292 1.664 1.987 2.370 2.633 101 1.292 1.663 1.986 2.369 2.633 102 1.292 1.663 1.986 2.369 2.632 103 1.292 1.663 1.986 2.368 2.631 104 1.292 1.663 1.985 2.368 2.631 105 1.292 1.663 1.985 2.367 2.630 106 1.291 1.663 1.985 2.367 2.629 107 1.291 1.662 1.984 2.366 2.629 108 1.291 1.662 1.984 2.366 2.628 109 1.291 1.662 1.984 2.365 2.627 110 1.291 1.662 1.983 2.365 2.627 111 1.291 1.662 1.983 2.364 2.626 112 1.291 1.661 1.983 2.364 2.625 113 1.291 1.661 1.982 2.363 2.625 114 1.291 1.661 1.982 2.363 2.624 115 1.291 1.661 1.982 2.362 2.623 116 1.290 1.661 1.981 2.362 2.623 117 1.290 1.661 1.981 2.361 2.622 118 1.290 1.660 1.981 2.361 2.621 119 1.290 1.660 1.980 2.360 2.621 120 1.290 1.660 1.980 2.360 2.620

DISTRIBUSI NILAI

t

tabel

d.f t0.10 t0.05 t0.025 t0.01 t0.005

1 3.078 6.314 12.71 31.82 63.66 2 1.886 2.920 4.303 6.965 9.925 3 1.638 2.353 3.182 4.541 5.841 4 1.533 2.132 2.776 3.747 4.604 5 1.476 2.015 2.571 3.365 4.032 6 1.440 1.943 2.447 3.143 3.707 7 1.415 1.895 2.365 2.998 3.499 8 1.397 1.860 2.306 2.896 3.355 9 1.383 1.833 2.262 2.821 3.250 10 1.372 1.812 2.228 2.764 3.169 11 1.363 1.796 2.201 2.718 3.106 12 1.356 1.782 2.179 2.681 3.055 13 1.350 1.771 2.160 2.650 3.012 14 1.345 1.761 2.145 2.624 2.977 15 1.341 1.753 2.131 2.602 2.947 16 1.337 1.746 2.120 2.583 2.921 17 1.333 1.740 2.110 2.567 2.898 18 1.330 1.734 2.101 2.552 2.878 19 1.328 1.729 2.093 2.539 2.861 20 1.325 1.725 2.086 2.528 2.845 21 1.323 1.721 2.080 2.518 2.831 22 1.321 1.717 2.074 2.508 2.819 23 1.319 1.714 2.069 2.500 2.807 24 1.318 1.711 2.064 2.492 2.797 25 1.316 1.708 2.060 2.485 2.787 26 1.315 1.706 2.056 2.479 2.779 27 1.314 1.703 2.052 2.473 2.771 28 1.313 1.701 2.048 2.467 2.763 29 1.311 1.699 2.045 2.462 2.756 30 1.310 1.697 2.042 2.457 2.750 31 1.309 1.696 2.040 2.453 2.744 32 1.309 1.694 2.037 2.449 2.738 33 1.308 1.692 2.035 2.445 2.733 34 1.307 1.691 2.032 2.441 2.728 35 1.306 1.690 2.030 2.438 2.724 36 1.306 1.688 2.028 2.434 2.719 37 1.305 1.687 2.026 2.431 2.715 38 1.304 1.686 2.024 2.429 2.712 39 1.304 1.685 2.023 2.426 2.708 40 1.303 1.684 2.021 2.423 2.704 41 1.303 1.683 2.020 2.421 2.701 42 1.302 1.682 2.018 2.418 2.698 43 1.302 1.681 2.017 2.416 2.695 44 1.301 1.680 2.015 2.414 2.692 45 1.301 1.679 2.014 2.412 2.690 46 1.300 1.679 2.013 2.410 2.687 47 1.300 1.678 2.012 2.408 2.685 48 1.299 1.677 2.011 2.407 2.682 49 1.299 1.677 2.010 2.405 2.680 50 1.299 1.676 2.009 2.403 2.678 51 1.298 1.675 2.008 2.402 2.676 52 1.298 1.675 2.007 2.400 2.674 53 1.298 1.674 2.006 2.399 2.672 54 1.297 1.674 2.005 2.397 2.670 55 1.297 1.673 2.004 2.396 2.668 56 1.297 1.673 2.003 2.395 2.667 57 1.297 1.672 2.002 2.394 2.665 58 1.296 1.672 2.002 2.392 2.663 59 1.296 1.671 2.001 2.391 2.662 60 1.296 1.671 2.000 2.390 2.660


(6)

Jadwal Penelitian

Tahapan Penelitian

Okt' 14

Nov' 14

Mar' 15

Apr' 15

Mei' 15

Jul' 15

Pengajuan Judul

Bimbingan Skripsi dan

Penyelesaian Proposal

Seminar Proposal

Pengumpulan Data

Pengolahan Data

Bimbingan Skripsi

Penyampaian Hasil Penelitian


Dokumen yang terkait

Pengaruh Good Corporate Governance terhadap Kinerja Keuangan Perusahaan Perbankan yang Terdaftar di BEI

3 47 93

Pengaruh Good Corporate Governance Terhadap Kinerja Keuangan Pada Perusahaan Perbankan Yang Terdaftar Di BEI

0 7 91

Pengaruh Kinerja Keuangan Terhadap Nilai Perusahaan dengan Good Corporate Governance Sebagai Variabel Moderasi : Studi Empiris pada Perusahaan Perbankan yang Terdaftar di BEI Tahun 2011-2013

0 0 12

Pengaruh Kinerja Keuangan Terhadap Nilai Perusahaan dengan Good Corporate Governance Sebagai Variabel Moderasi : Studi Empiris pada Perusahaan Perbankan yang Terdaftar di BEI Tahun 2011-2013

0 0 2

Pengaruh Kinerja Keuangan Terhadap Nilai Perusahaan dengan Good Corporate Governance Sebagai Variabel Moderasi : Studi Empiris pada Perusahaan Perbankan yang Terdaftar di BEI Tahun 2011-2013

0 0 6

Pengaruh Kinerja Keuangan Terhadap Nilai Perusahaan dengan Good Corporate Governance Sebagai Variabel Moderasi : Studi Empiris pada Perusahaan Perbankan yang Terdaftar di BEI Tahun 2011-2013

0 0 21

Pengaruh Kinerja Keuangan Terhadap Nilai Perusahaan dengan Good Corporate Governance Sebagai Variabel Moderasi : Studi Empiris pada Perusahaan Perbankan yang Terdaftar di BEI Tahun 2011-2013

0 0 2

Pengaruh Kinerja Keuangan Terhadap Nilai Perusahaan dengan Good Corporate Governance Sebagai Variabel Moderasi : Studi Empiris pada Perusahaan Perbankan yang Terdaftar di BEI Tahun 2011-2013

0 0 10

Pengaruh Good Corporate Governance Terhadap Kinerja Keuangan Pada Perusahaan Perbankan Yang Terdaftar Di BEI

0 0 12

Pengaruh Good Corporate Governance Terhadap Kinerja Keuangan Pada Perusahaan Perbankan Yang Terdaftar Di BEI

0 0 2