Pengertian Model Pembelajaran Model Pembelajaran Role Playing

diarahkan pada kegiatan konfirmasi sebagaimana pada Standar Proses. Guru dapat melakukan konfirmasi mengenai aktivitas belajar yang telah dilaksanakan.

2.3.3 Penerapan Pendekatan Saintifik

Penggunaan pendekatan saintifik dalam pembelajaran harus didasari pada kaidah-kaidah pendekatan ilmiah. Seperti yang telah dijelaskan Daryanto 2014: 56 antara lain: 1 materi berbasis pada fakta atau fenomena yang dapat diijelaskan dengan logika atau penalaran tertentu; 2 proses pembelajaran harus terhindar dari sifat-sifat atau nilai-nilai non ilmiah.

2.4 Model Pembelajaran Role Playing

2.4.1 Pengertian Model Pembelajaran

Seorang guru harus bisa membimbing, mengarahkan, dan menciptakan kondisi belajar yang baik bagi siswa. Untuk mencapai hal tersebut, seorang guru harus bisa membuat perencanaan pembelajaran sebelum memulai kegiatan belajar-mengajar. Perencanaan tersebut meliputi model dan media pembelajaran yang menunjang bahan ajar siswa. Model pembelajaran adalah suatu perencanaan atau suatu pola yang digunakan sebagai pedoman dalam merencanakan pembelajaran di kelas atau pembelajaran dalam tutorial Trianto, 2007: 1. Hendaknya setiap perencanaan guru dilakukan secara sistematis dan mampu mengaktifkan siswa secara fisik maupun mental. Selain mengatasi rasa bosan, penggunaan model pembelajaran yang juga dapat membantu siswa untuk memaknai suatu konsep dengan mudah sesuai dengan kompetensi yang hendak dicapai.

2.4.2 Model Pembelajaran Role Playing

Belajar yang baik merupakan belajar yang berasal dari proses mengalami Daryanto, 2013: 54. Role playing atau bermain peran merupakan model pembelajaran yang mengajak siswa untuk memahami suatu konsep melalui melalui permainan peran, dengan begitu siswa secara tidak langsung mengalami apa yang terjadi di lingkungan sekitar mereka. Seperti yang dijelaskan Sharan dan Yael 1976 dalam Kardoyo, 2009: 147 bahwa: Role playing merupakan suatu aktivitas yang dramatik, biasanya ditampilkan oleh sekelompok kecil siswa, bertujuan mengeskploitasi beberapa masalah yang ditemukan untuk melengkapi partisipan dan pengamat dengan pengalaman belajar yang nantinya dapat meningkatkan pemahaman mereka. Pelaksanaannya diarahkan pada pengembangan imajinasi siswa terhadap suatu konsep, sehingga nantinya siswa akan mampu menerjemahkan kembali apa yang mereka pelajari melalu proses mengalami. Proses mengalami akan lebih efisien apabila diterapkan model pembelajaran role playing. Huda 2013: 209-210 menuliskan langkah-langkah pembelajaran role playing sebagai berikut: 1. Guru menyusunmenyiapkan skenario yang akan ditampilkan. 2. Guru menunjuk beberapa siswa untuk mempelajari skenario dalam waktu beberapa hari sebelum pelaksanaan Kegiatan Belajar Mengajar KBM. 3. Guru membentuk kelompok siswa yang masing-masing beranggotakan 5-6 orang. 4. Guru menjelaskan tentang kompetensi yang ingin dicapai 5. Guru memanggil para siswa yang sudah ditunjuk untuk melakonkan skenario yang sudah dipersiapkan. 6. Masing-masing siswa berada di kelompoknya sambil mengamati skenario yang sudah dipersiapkan. 7. Setelah selesai ditampilkan, masing-masing siswa diberikan lembar kerja untuk membahasmemberi penilaian atas penampilan masing- masing kelompok. 8. Masing-masing kelompok menyampaikan hasil kesimpulannya. 9. Guru memberikan kesimpulan secara umum. 10. Evaluasi. 11. Penutup. Adapun keunggulan yang bisa diperoleh siswa dengan menggunakan model role playing seperti yang dikutip dalam Huda 2013: 210-211 diantaranya adalah: 1 memberikan kesan pembelajaran yang kuat dan tahan lama; 2 bisa menjadi pengalaman belajar menyenangkan yang sulit untuk dilupakan; 3 membuat suasana kelas menjadi lebih dinamis dan antusias; 4 membangkitkan gairah dan semangat optimis dalam diri siswa serta menumbuhkan rasa kebersamaan; dan 5 memungkinkan siswa untuk terjun langsung memerankan sesuatu yang akan dibahas dalam proses belajar. Dalam penelitiannya, Kardoyo 2009: 143 juga menyebutkan bahwa dengan menggunakan role playing menyebabkan timbulnya keberanian menyatakan pendapat, meningkatkan kesadaran akan adanya hubungan yang diperankan dengan masalah kehidupan masyarakat, dan memudahkan mengingat materi pelajaran. Dari beberapa pendapat tersebut, peniliti menyimpulkan bahwa model pembelajaran role playing merupakan aktivitas dramatik terstruktur yang dilakukan beberapa kelompok kecil siswa di kelas, dengan mengkondisikan dirinya pada permasalahan yang terjadi dalam masyarakat. Dengan begitu, siswa akan memiliki kesadaran akan hubungan suatu konsep dengan kehidupan sehari- hari mereka.

2.4.3 Model Role Playing dalam Pembelajaran Circular Flow Diagram