76
Belajar Efektif Geografi 2 untuk SMAMA Kelas XI
1. Bentuk Tabel
Semua informasi dari data kependudukan dapat kita tayangkan dalam bentuk tabel. Tabel adalah sebuah bentuk gambar yang berisi deretan angka-angka hasil perhitungan.
Tabel ini akan memudahkan orang dalam menyusun data yang rumit menjadi gampang dimengerti.
Contoh: Pada tahun 2000, Pulau Kalimantan, yang terdiri atas Kalimantan Barat, Kalimantan
Timur, Kalimantan Selatan dan Kalimantan Tengah, memiliki luas wilayah dan jumlah penduduk yang berbeda-beda.
a.
Kalimantan Barat jumlah penduduknya sebesar 3.740.017 orang dengan luas wilayah sebesar 146.760 km
2
, atau hampir 7,65 dari luas Indonesia. b.
Kalimantan Selatan memiliki jumlah penduduk sebesar 2.970.244 orang menempati areal seluas 37.660 km
2
atau sekitar 1,96 dari luas Indonesia. c.
Kalimantan Tengah mempunyai jumlah penduduk sebesar 1.801.504 orang dan menempati areal seluas 152.600 km
2
, berarti hanya menempati 7,95 luas Indonesia. d.
Kalimantan Timur memiliki jumlah penduduk sebesar 2.436.545 dengan menempati areal seluas 202.440 km
2
atau sekitar 10.55 luas Indonesia. Kalau dijumlahkan, penduduk seluruh Pulau Kalimantan sebesar 10.948.310 orang
dengan menempati areal seluas 539.460 km
2
atau sekitar 28,11 luas seluruh Indonesia. Dari data yang panjang di atas, dapat kita sederhanakan penampilannya menjadi data
yang menarik dan mudah dimengerti. Walau hanya sepintas membacanya langsung dapat menyimpulkan mana yang terluas dan mana yang terpadat penduduknya dari keseluruhan
Pulau Kalimantan. Adapun caranya sebagai berikut. a.
Identifikasi ada berapa variabel yang terdapat dalam data itu, sebagai dasar dalam membuat kolom dan baris pada tabel.
b. Tentukan tahun data.
c. Tentukan sumber data.
d. Buat rancangan variasi dalam membuat tabel.
e. Buat tabel dengan benar dan rapi.
Perhatikan contoh data yang telah dipindahkan ke dalam bentuk tabel di bawah ini
Tabel 2.10 Persebaran Penduduk dan Luas Wilayah Pulau Kalimantan Tahun 2000
1. Kalimantan Barat
146.760 7,65
3.740.017 1,84
2. Kalimantan Timur
202.440 10,55
2.436.545 1,20
3. Kalimantan Selatan
37.660 1,96
2.970.244 1,46
4. Kalimantan Tengah
152.600 7,95
1.801.504 0,89
Jumlah 539.460
28,11 10.948.310
5,38 Data yang telah diubah ke dalam bentuk tabel ternyata dapat lebih mudah dipahami.
Pulau Kalimantan yang memiliki luas wilayah 28,11 dari luas keseluruhan Indonesia, ternyata hanya memiliki jumlah penduduk sebesar 5,38 dari jumlah penduduk
Indonesia secara keseluruhan.
No. Provinsi Luas
Penduduk km
2
Jumlah
Sumber: BPS, 2000
Belajar Efektif Geografi 2 untuk SMAMA Kelas XI
77
2. Bentuk Grafik
Data demografi yang kita miliki selain bisa ditampilkan dalam bentuk tabel, juga bisa ditampilkan dalam bentuk grafik. Grafik adalah cara menayangkan data dengan
bantuan titik koordinat yang menghubungkan dua variabel atau lebih. Grafik itu sendiri banyak sekali jenisnya, tetapi yang akan dijelaskan di sini hanya tiga jenis saja, yaitu
grafik garis, grafik batang, dan grafik pie.
a. Grafik garis
Grafik garis adalah cara menampilkan data dengan menggunakan titik-titik koordinat yang disambungkan sehingga membentuk sebuah kurva.
Coba lihat, di bawah ini ada sebuah data kepadatan penduduk yang akan kita ubah ke dalam bentuk grafik garis. Dalam tiga kali sensus penduduk, yaitu tahun 1980, 1990 dan
tahun 2000, kita akan melihat perkembangan kepadatan penduduk di empat provinsi di Indonesia. Keempat provinsi itu adalah sebagai berikut.
1 Sulawesi Utara dan Gorontalo
Tahun 1980: 111 orangkm
2
Tahun 1990: 90 orangkm
2
Tahun 2000: 103 orangkm
2
2 Sulawesi Tengah Tahun 1980: 18 orangkm
2
Tahun 1990: 27 orangkm
2
Tahun 2000: 32 orangkm
2
Sumber: BPS, 2000
Gambar 2.7 Grafik kepadatan penduduk di Sulawesi
tahun 1980, 1990, dan 2000 1980
1990 2000
20 40
60 80
100 120
140 Sulut
Sulteng Sulsel
Sultra
3 Sulawesi Selatan Tahun 1980: 83 orangkm
2
Tahun 1990: 112 orangkm
2
Tahun 2000: 125 orangkm
2
4 Sulawesi Tenggara Tahun 1980: 34 orangkm
2
Tahun 1990: 35 orangkm
2
Tahun 2000: 46 orangkm
2
Keempat data demografi di atas akan diubah dalam bentuk data visual, yaitu grafik garis sehingga dapat dilihat dengan mudah fluktuasinya. Grafik garis dari data di atas
menjadi seperti di bawah ini.
Dari grafik di atas tampak setiap garis memiliki kecenderungan masing-masing. Sulawesi Selatan dan Sulawesi Tengah tampak garis grafiknya menunjukkan kenaikan
tiap tahun penghitungan, sedangkan Sulawesi Utara mengalami penurunan kepadatan yang cukup signifikan pada penghitungan tahun 1990. Adapun Sulawesi Tenggara pada
tahun penghitungan tahun 1980 sampai 1990 mengalami kenaikan kepadatan sangat kecil, baru pada penghitungan tahun 2000, mengalami kenaikan yang cukup tajam.