Angka kelahiran natalitas Variabel yang Mempengaruhi Pertumbuhan Penduduk
62
Belajar Efektif Geografi 2 untuk SMAMA Kelas XI
JL
x
JP JL
JP 4.000
10.000
Contoh: Pada tahun 2002, kecamatan T memiliki jumlah penduduk sebesar 10.000 orang.
Jumlah bayi yang dilahirkan sebesar 4.000 jiwa. Hitung berapa banyak angka kelahiran kasar di kecamatan tersebut
Jawab: CBR
= X 1.000
= X 1.000 = 400 jiwa
Artinya dari setiap 1.000 orang, telah lahir 400 bayi. Dengan melihat variabelnya dalam CBR, ada kecenderungan yang masih bersifat umum, karena dalam
menentukan jumlah penduduk masih belum dipisahkan antara laki-laki dan perempuan, juga ada beberapa kelompok penduduk yang tidak memungkinkan
melahirkan, seperti laki-laki, perempuan tua, anak-anak, tetapi sudah masuk hitungan.
Angka kelahiran kasar dibedakan menjadi tiga kelompok besar. •
Angka kelahiran kasar tinggi jika 40 orang per tahun. •
Angka kelahiran kasar sedang jika antara 30 – 40 orang per tahun. •
Angka kelahiran kasar rendah jika 30 orang per tahun. b Angka kelahiran khusus umur Age Specific Birth RateASBR
Angka kelahiran khusus umur artinya angka jumlah kelahiran yang lahir hidup dari setiap 1.000 orang wanita dalam kelompok umur tertentu per tahunnya.
Rumusnya sebagai berikut.
ASBR = X 1.000
Keterangan: ASBR = Age Specific Birth Rateangka kelahiran khusus umur
JL
x
= Jumlah kelahiran yang lahir hidup pada wanita kelompok umur tertentu
JP = Jumlah penduduk secara keseluruhan
x = Kelompok umur tertentu, apakah per dua tahun, per lima tahun, dan
seterusnya
Contoh: Provinsi D pada tahun 2002 memiliki jumlah penduduk sebesar 1.500.000 orang.
Kelahiran pada kelompok wanita yang berumur 25–30 tahun berjumlah 250.000 orang dan kelahiran pada kelompok wanita yang berumur 30–35 tahun berjumlah
100.000 orang. Hitung tingkat kelahiran pada kelompok wanita yang berumur 25–30 tahun
Belajar Efektif Geografi 2 untuk SMAMA Kelas XI
63
K PR
40.000 100.000
K PR
Jawab: ASBR =
X 1.000 = X 1.000
= 166, 6 jiwa Jadi, tingkat kelahiran khusus pada kelompok wanita berumur 25–30 tahun di
provinsi D pada tahun 2002 sebesar 166,6 jiwa. c
Angka kelahiran umum General Fertility RateGFR Angka kelahiran umum adalah jumlah kelahiran yang lahir dalam keadaan hidup
per 1.000 wanita usia reproduktif 15–49 tahun pada tahun tertentu. Rumusnya sebagai berikut.
GFR = X 1.000
Keterangan: GFR
= General Fertility Ratetingkat kelahiran umum K
= Jumlah kelahiran PR
= Jumlah wanita yang berusia reproduktif 15–49 tahun
Contoh: Pada tahun 2002, kecamatan K memiliki jumlah penduduk sebesar 200.000 orang.
Tingkat kelahiran di kecamatan ini sebesar 40.000 orang, sedang jumlah penduduk wanita yang berusia reproduktif sekitar 100.000 orang. Hitung berapa tingkat
kelahiran umumnya
Jawab:
GFR = X 1.000 jiwa =
X 1.000 jiwa = 400 jiwa
Jadi, dari sejumlah penduduk wanita yang berumur reproduktif 15– 49 tahun terdapat angka tingkat kelahiran sebesar 400 jiwa. Angka didapat dari seluruh
rentangan umur reproduktif yang belum dikhususkan. Supaya tidak keliru, yang dimaksud dengan reproduktif di sini adalah kelompok wanita yang masih
memungkinkan untuk bisa melahirkan, maka diperkirakan rentang umurnya antara 15–49 tahun.
Dari ketiga formula angka kelahiran di atas, maka ASBR adalah angka kelahiran yang mendekati kebenaran dengan melihat tingkat kelahiran pada wanita
kelompok umur tertentu, karena tidak setiap wanita bisa melahirkan.
JL
25-30
JP 250.000
1.500.000
64
Belajar Efektif Geografi 2 untuk SMAMA Kelas XI
2 Faktor yang mempengaruhi angka kelahiran a
Faktor yang mendukung kelahiran pronatalitas •
Pernikahan dini. Menikah pada usia sangat muda, besar kemungkinan memiliki anak yang banyak. Ini disebabkan usia subur wanita lebih panjang,
sehingga kesempatan hamil juga akan lebih lama dan sering. •
Persepsi orang tua tentang banyak anak banyak rezeki. Pepatah tersebut masih berlaku sampai sekarang. Benar pepatah itu, manakala anak-anaknya dalam
keadaan sukses. Boleh saja banyak anak, asalkan secara kesehatan dan ekonomi sangat terjamin, baik bagi anak-anak maupun keluarga pada
umumnya.
• Tingkat kesehatan tinggi. Penduduk yang sudah mengerti pentingnya
kesehatan akan datang ke rumah sakit atau Puskesmas untuk memeriksakan kesehatannya secara berkala. Jika hal ini sudah melembaga di masyarakat,
maka tingkat kematian bayi sewaktu dilahirkan akan menurun. Pertambahan penduduk akan cepat meningkat karena banyak bayi yang dilahirkan dengan
selamat.
b Faktor yang menghambat kelahiran antinatalitas •
Dibatasinya usia pernikahan oleh pemerintah. Menurut peraturan yang terbaru, usia pernikahan bagi laki-laki minimal 21 tahun dan bagi perempuan
19 tahun. Secara ilmiah, pembatasan usia pernikahan ini dapat menghambat atau menjarangkan angka kelahiran, karena masa reproduktif bagi wanita
bisa diperkecil, begitupun bagi laki-laki. Sebab menghambat tiga tahun saja usia pernikahan, berarti telah mengurangi kelahiran lebih kurang dua orang
bayi.
• Digalakkannya program Keluarga Berencana KB. Keluarga Berencana pada
dasarnya berusaha menghambat atau menurunkan tingkat kelahiran penduduk, baik dengan cara menunda penikahan atau mencegah kehamilan
dengan menggunakan alat kontrasepsi.
• Adanya pembatasan tunjangan anak bagi pegawai negeri. Hal ini sedikit
banyak memberikan pengaruh bagi mereka, sehingga mereka dengan sendirinya membatasi kelahiran demi kesejahteraan anak di masa yang akan
datang.
• Ada persepsi yang berlawanan dengan anggapan orang tua. Sebagian orang
beranggapan bahwa banyak anak bisa merupakan beban bagi orang tua. Sehingga di zaman ini, sudah banyak keluarga yang membatasi kelahiran
anaknya walaupun mereka tidak mendapat penyuluhan KB. Mereka dengan sendirinya membatasi kelahiran karena tidak mau mendapat beban yang
berlebihan.