Belajar Efektif Geografi 2 untuk SMAMA Kelas XI
81
Dari grafik pie di atas tampak bahwa irisan mata pencaharian tani lebih besar dari yang lainnya. Kemudian disusul oleh dagang, PNS, dan terakhir pekerjaan lain-lain yang
tidak jelas identitas-nya, mungkin kelompok ini bekerja serabutan.
3. Bentuk Peta
Selain grafik dan tabel yang bisa digunakan untuk menginformasikan peristiwa demografi, peta juga bisa dijadikan media. Sebagai contoh, untuk menyatakan kepadatan
penduduk di wilayah-wilayah tertentu di Indonesia dapat kita buat visualnya dengan cara mengarsir atau mewarnai kawasan tertentu dengan cara atau warna yang berbeda.
Contoh: Pada tahun 2000, ada lima kawasan di Indonesia yang dikategorikan padat penduduknya,
yaitu Sumatra Utara, Lampung, DKI Jakarta, Jawa Barat, dan Sulawesi Utara dan Sulawesi Tenggara. Jika kita ganti data di atas ke dalam sebuah peta kepadatan, maka hasilnya
sebagai berikut.
Peta kepadatan penduduk Indonesia tahun 2000
Jadi sekali lagi, apa pun tujuan kita dalam mengilustrasikan sebuah peristiwa demografi, bisa divisualkan lewat arsiran atau warna yang berbeda di atas peta kawasan
tertentu. Arsiran yang berbeda arah dan caranya pada peta bisa mewakili berbagai muatan peristiwa demografi, begitu juga dengan warna yang berbeda-beda dapat mewakili
berbagai fenomena demografi.
1. Masukkan data di bawah ini ke dalam bentuk tabel
Pada tahun 2000, Pulau Jawa yang mempunyai luas keseluruhan sebesar 132.186 km
2
atau sekitar 6,89 luas seluruh Indonesia, memiliki jumlah penduduk 120.429.331 atau sekitar 59,19 jumlah penduduk seluruh Indonesia yang tersebar
Sumber: BPS, 2000
Gambar 2.13 Penyajian data demografi dengan menggunakan peta
Latihan
2.5
82
Belajar Efektif Geografi 2 untuk SMAMA Kelas XI
di lima provinsi, yaitu: Jawa Barat dan Banten, luas 46.229 km
2
atau sebesar 2,41 dengan jumlah penduduk 43.552.923 atau sekitar 21,41. DKI Jakarta, luas 661
km
2
atau sekitar 0,03 dengan jumlah penduduk 8.384.853 atau sekitar 4,12. Jawa Tengah, luas 34.206 km
2
atau sekitar 1,78 dengan jumlah penduduk 30.856.825 orang 15,17. Jawa Timur, luas wilayah 47.921 km
2
2,50 dengan jumlah penduduk 34.525.588 orang 16,97. Yogyakarta, luas wilayah 3.169 km
2
0,17 dan jumlah penduduk sebesar 3.109.142 orang 1,53.
2. Masukkan data di bawah ini ke dalam grafik garis
Pada tahun 1980, 1990, dan tahun 2000 telah dilakukan penghitungan pertumbuhan penduduk Nusa Tenggara yang telah mengalami penurunan angka pertumbuhan yang
cukup signifikan, dengan data seperti di bawah ini. Nusa Tenggara Barat:
•
Tahun 1980, angka pertumbuhan penduduknya 2,36. •
Tahun 1990, angka pertumbuhan penduduknya 2,15. •
Tahun 2000, angka pertumbuhan penduduknya 1,59. Nusa Tenggara Timur:
• Tahun 1980, angka pertumbuhan penduduknya 1,95.
• Tahun 1990, angka pertumbuhan penduduknya 1,79.
• Tahun 2000, angka pertumbuhan penduduknya 1,82.
3. Masukkan data di bawah ini ke dalam grafik batang
Berdasarkan tiga kali penghitungan, yaitu tahun 1980, 1990, dan 2000, ada empat provinsi di Pulau Sumatra yang memiliki tingkat pertumbuhan penduduk cukup tinggi.
Tahun 1980: •
Riau : 3,11
• Jambi
: 4,07 •
Bengkulu : 4,39 •
Lampung : 5,77 Tahun 1990:
• Riau
: 4,30 •
Jambi : 3,40
• Bengkulu : 4,38
• Lampung : 2,67
Tahun 2000: •
Riau : 3,38
• Jambi
: 3,24 •
Bengkulu : 3,63 •
Lampung : 2,04 4.
Buatlah grafik pie dari data di bawah ini Menurut data hasil survei di Jawa Barat pada tahun 2000, persentase listrik non-PLN
1, petromak 1, lampu tempel 6, dan lain lain 0.
5. Masukkan data di bawah ini ke dalam bentuk peta
Pertumbuhan penduduk di Indonesia pada tahun 1990–2000 yang memiliki angka pertumbuhan melebihi 2 terdiri atas Provinsi Sumatra Selatan, Bengkulu, Jawa
Barat, Banten, Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah, Kalimantan Timur, Sulawesi Tengah, Sulawesi Tenggara, dan Papua.