Angin Sinar matahari Jenis dan Persebaran Sumber Daya Alam yang Dapat Diperbarui

104 Belajar Efektif Geografi 2 untuk SMAMA Kelas XI Gambar 3.8 Bangka, pulau penghasil timah di Indonesia Selain sebagai pemicu kehidupan di permukaan bumi, sinar matahari dapat juga dimanfaatkan untuk banyak hal, di antaranya sebagai berikut. 1 Pengering hasil pertanian dan bahan industri. 2 Pembangkit listrik tenaga surya dengan menggunakan sel matahari solar cell yang dapat dipasang di atap rumah. 3 Penerangpencahayaan. 4 Pembangkit listrik pada satelit khusus atau laboratorium ruang angkasa sky lab. 5 Menggantikan fungsi bensin, sebagai penggerak mobil atau motor.

2. Jenis dan Persebaran Sumber Daya Alam yang Tidak Dapat Diperbarui

Sumber daya alam yang tidak bisa diperbarui adalah sumber daya alam yang tidak bisa dipulihkan kembali setelah melalui proses pemakaian. Oleh karena itu untuk mengantisipasi kepunahan sumber daya alam yang tak terbarui sebaiknya dilakukan upaya- upaya seperti konservasi lahan, mengutamakan sumber daya alam yang terbarui, menekan laju pertumbuhan penduduk untuk menekan tingkat kebutuhan dan penggunaan sumber daya alam yang berlebihan, serta mengatur tingkah laku manusia dalam menggunakan sumber daya alam. Sifat dari sumber daya alam jenis ini adalah berkonsentrasi pada barang tambang atau bahan galian, di antaranya seperti di bawah ini. a. Timah, adalah logam yang sangat lunak dan biasanya dapat dibentuk sesuai dengan kehendak si pemakai. Timah ada dua jenis. • Timah primer, yaitu timah yang terdapat dalam rekahan-rekahan batuan, banyak terdapat di Provinsi Bangka-Belitung. • Timah sekunder, yaitu timah yang mengendap di dasar sungai atau dasar lautan yang terbentuk karena proses erosi dari arah hulunya. Produksi timah Indonesia rata-rata 40 ribu ton per tahun, akan tetapi dalam kurun waktu 1990–1994 produksi timah kita mengalami penurunan, yaitu sekitar 30 ribu ton per tahunnya. Sumber: www.bangka.go.id Belajar Efektif Geografi 2 untuk SMAMA Kelas XI 105 b. Aluminium, yaitu jenis mineralnya bauksit Al 2 O 3 H 2 O. Logam aluminium bersifat ringan sehingga mudah dibentuk dan tidak berkarat, serta tidak tahan terhadap air garam. Daerah penghasil aluminium ini adalah Pulau Bintan, Kepulauan Riau. c. Tembaga, yaitu logam yang keras dan penghantar listrik yang baik. Produksi tembaga di Indonesia dari tahun ke tahun tampak mengalami kenaikan, seperti pada tahun 1990 sebesar 437.307 ton dan pada tahun 1994 melonjak produksinya menjadi 1.205.339 ton. Daerah yang banyak menghasilkan tembaga adalah Tembagapura di Papua. Selain di Tembagapura, Papua, daerah lain yang diproyeksi oleh pemerintah sebagai kawasan tembaga adalah Sangkarapi di Sulawesi Selatan dan Gunung Lumbung di Jawa Barat. d. Emas dan perak, dikategorikan sebagai logam mulia. Ada dua kategori pihak yang mengelola penambangan emas ini. Pertama, pihak pemerintah dan kedua, penambangan yang dilakukan oleh rakyat. Pada tahun 1990, produksi emas Indonesia adalah sebesar 10.653 kg dan produksi perak sebesar 66.723 kg. Sedangkan pada tahun 1994, produksi emas meningkat mencapai 69.744 kg, serta perak mencapai 99.022 kg. Artinya, selama kurun waktu tersebut produksi emas dan perak di Indonesia mengalami kenaikan yang cukup jelas. Daerah penambangan emas dan perak di antaranya: • Cikotok di Banten selatan yang dikelola oleh PT Aneka Tambang. • Daerah Bengkulu yang ditambang oleh PT Lusang Mining. Sedangkan penambangan yang dilakukan oleh rakyat secara manual di antaranya di kawasan: • Sambas, Sintang, Martapura, dan Ketapang di Kalimantan, • Sulawesi Utara, • Jampang, Jawa Barat bagian selatan. e. Nikel, mempunyai sifat sama dengan aluminium yang tidak berkarat, bahkan logam ini bisa digunakan untuk menyepuh besi supaya tidak berkarat. Pada tahun 1990 produksi nikel Indonesia tercatat sebesar 2.217.413 ton, namun pada tahun 1994 produksi nikel ini mengalami penurunan menjadi 1.964.695 ton. Daerah penghasil nikel di antaranya: • Pomala di Sulawesi Tenggara, • Pulau Gebe di Halmahera, • Soroako di Sulawesi Tengah, • Tembagapura. f. Mangan, dipergunakan untuk memperkeras besi menjadi baja. Produksi mangan di Indonesia pada tahun 1990 adalah sebesar 11.007 ton dan pada tahun 1994 sebesar 12.950 ton. Dengan demikian produksi mangan Indonesia mengalami kenaikan sebesar 1.943 ton dalam kurun waktu empat tahun penghitungan. Daerah penghasil mangan di antaranya: • Karangnunggal di Tasikmalaya, • Kliripan di Yogyakarta, • Pulau Tenate, • Nusa Tenggara. g. Fosfat, adalah material hasil persenyawaan antara batu kapur dengan phosfor yang terdapat pada kotoran kelelawar yang banyak terdapat di gua-gua kapur. Fosfat juga