Komposisi penduduk biologis Menentukan Komposisi Penduduk
Belajar Efektif Geografi 2 untuk SMAMA Kelas XI
43
Makna yang bisa kita ambil dari tabel di atas adalah pengelompokan umur berdasarkan kriteria per empat tahun. Kita ketahui dari masing-masing rentang kelompok umur itu
bahwa jumlah penduduk laki-laki dan perempuannya sangat bervariasi. Setelah kita mengetahui jumlah angka yang pasti dari masing-masing rentang
kelompok umur tadi, kita bisa melihat bahwa kelompok umur 15–19 tahun ternyata jumlah terbesar dari penduduk itu. Dari kelompok usia terbesar jumlahnya itu, ternyata jenis
kelamin laki-laki lebih banyak dari kelompok jenis kelamin perempuan. Lalu untuk apa kita mengetahui komposisi penduduk dari sisi biologis ini? Makna
yang bisa diambil dari komposisi penduduk berdasarkan jenis kelamin dan umur ini adalah: •
menentukan jumlah usia tenaga kerja produktif dan tidak produktif; •
melihat pertambahan penduduk; •
menentukan jumlah angka ketergantungan. Usia produktif adalah usia penduduk antara 15 tahun sampai 59 tahun. Disebut
produktif karena pada usia ini diperkirakan orang ada pada rentang usia masih bisa bekerja, baik di sektor swasta maupun sebagai Pegawai Negeri Sipil. Sedangkan usia tidak produktif
adalah usia penduduk yang ada di rentang 60 tahun keatas. Pertimbangannya, bahwa pada usia ini penduduk dipandang sudah tidak produktif lagi bekerja atau tidak
diperkenankan lagi bekerja, baik di sektor swasta ataupun sebagai pegawai negeri.
Angka pertambahan penduduk didapat dari hasil sensus setiap rentang waktu tertentu. Angka yang dipergunakan akan lebih akurat jika datanya lebih dari dua kali hasil
penghitungan, dengan maksud sebagai pembanding dari keakurasian data.
Laki-laki Perempuan
Kelompok Umur
Laki-laki + Perempuan Jumlah Persentase
0 - 4 10.295.701
10.006.675 20.302.376
10,09 5 - 9
10.433.865 10.060.226
20.494.091 10,18
10 - 14 10.460.908
9.992.824 20.453.732
10,16 15 - 19
10.649.348 10.500.169
21.149.517 10,51
20 - 24 9.237.464
10.020.637 19.258.101
9,57 25 - 29
9.130.504 9.510.433
18.640.937 9,26
30 - 34 8.204.302
8.195.418 16.399.720
8,15 35 - 39
7.432.840 7.471.386
14.904.226 7,41
40 - 44 6.433.438
6.034.410 12.467.848
6,20 45 - 49
5.087.252 4.568.753
9.656.005 4,80
50 - 54 3.791.185
3.593.783 7.384.968
3,67 55 - 59
2.883.226 2.795.438
5.678.664 2,82
60 - 64 2.597.076
2.723.943 5.321.019
2,64 65 - 69
1.666.191 1.898.735
3.564.926 1,77
70 - 74 1.368.190
1.468.847 2.837.037
1,41 75 +
1.257.526 1.459.459
2.716.985 1,35
TT 5.946
5.901 11.847
0,01
Jumlah 100.934 962
100.307.037 201.241.999
100,00
Sumber: BPS, 2000
Tabel 2.1 Pengelompokan Penduduk Indonesia Berdasarkan Umur dan Jenis Kelamin Tahun 2000
44
Belajar Efektif Geografi 2 untuk SMAMA Kelas XI
DR = X 100
Jumlah penduduk usia muda + Jumlah penduduk usia tua Jumlah penduduk usia produktif
Angka ketergantungan atau dependency ratio adalah seberapa besar angka kelompok usia yang tidak produktif dibandingkan kelompok usia yang produktif. Angka
ketergantungan dapat memberikan informasi kepada kita berapa besar setiap orang yang sudah bekerja menanggung beban orang yang belum atau tidak bekerja. Dengan melihat
angka atau indeks dari beban tanggungan ini, kita bisa melihat seberapa besar kemakmuran yang dimiliki oleh suatu negara atau wilayah. Untuk melihat angka ketergantungan ini
digunakan rumus sebagai berikut.
Keterangan: Kelompok usia muda
: usia 0–14 tahun Kelompok usia tua
: usia 60 tahun keatas Kelompok usia dewasaproduktif : usia antara 15–59 tahun
DR Dependency Ratio : angka ketergantungan
Contoh dalam penggunaan formulasi dependency ratio. Di Indonesia yang jumlah penduduknya lebih kurang 201.241.999 orang, memiliki
penduduk yang berusia antara 0–14 tahun sebanyak 61.250.199 orang dan penduduk yang berusia 60 tahun keatas berjumlah 14.439.967 orang, sedang penduduk yang berusia
15–59 tahun sebanyak 119.861.322 orang. Coba hitung angka ketergantungannya
Jawab:
DR = X 100 =
X 100 = 63 dibulatkan
Jadi berdasarkan penghitungan di atas, angka ketergantungan di Indonesia diketahui sebesar 63. Itu berarti tiap-tiap 100 orang usia produktif menanggung 63 orang usia
tidak produktif. Dengan menggunakan formulasi di atas kita dapat menghitung berapa besar angka
ketergantungan dari setiap wilayah di Indonesia. Implikasinya, tingkat kemakmuran pun bisa diprediksi dan lebih jauhnya, strategi pembangunan dapat direncanakan dengan
matang. Sebab banyak kawasan yang berbeda, baik secara kualitas maupun kuantitas. Namun ternyata strategi pembangunan yang diterapkan sama, sehingga hasil yang
diperoleh tentu tidak akan memuaskan bagi si penentu kebijakan atau bagi pengguna kebijakan itu sendiri.