Indikator Kinerja Utarna IKU aksi nasional ini adalah persentase PJAS yang memenuhi syarat keamanan MS pada tahun 2012, 2013 dan 2014 masing-
masing 70, 80 dan 90 di SDMI. SDMI yang diintervensi sekitar 18.000 sekolah 10 dari jumlah total SDMI di seluruh Indonesia. Intervensi yang
dilakukan dikategorikan sebagai pengawasan, pembinaan, dan pengawalan. Lima sasaran utama Aksi Nasional PJAS yaitu:
1. Penguatan Program PJAS; 2. Peningkatan “awareness” Komunitas Sekolah;
3. Peningkatan Kapasitas Sumber Daya PJAS; 4. Modeling dan Replikasi Kantin Sekolah, serta
5. Optimalisasi Manajemen Aksi Nasional PJAS Kom
i t
m en lint
as s ekt
o r d
i ti
ng k
a t
p u
sa t di
w ujud
ka n d
a l
am ti
ga M
o USur
at Ke
s epa
k a
t a
n Be
r sa
m a
p a
d a
t a
hun 2011, d an perk
u a
t a
n ko m
it men
di d ae
r a
h d
e n
ga n p
e l
aksanaa n F
oc u
s G
r ou
pD i
s c
u ss
i o
n FGD d i 3
2 p
ro vi
n s
i d e
n ga
n me
l iba
tk a
n 1
6 k
ab up
a t
e ri
k o
t a
p ada
t ahun
201 2
, Ba
d a
n POM
mengo p
eras i
ona li
sas i
ka n m
ob il l
abora t
or ium untu
k p
e n
gawasa n PJA
S d
a n
p e
mbin aan kom
unit a
s se
kolah k e
l e
bih da
ri 1.800 S
D MI.
Se l
a in itu
, dib
e r
ika n
Pi aga
m Bint a
n g
K ea
m a
n a
n P a
ng a
n k e
p a
d a
SD MI
ya n
g k a
ntinn ya d
inilai ma
mpu m
e rn
per t
a h
a nk
a n p
ers y
a r
a tan k
ea m
a n
a n p
a n
g an.
F. Kerangka Pikir
Agar penelitian ini dapat sesuai dengan tujuan penelitian, maka dibuat kerangka pikir penelitian yang merupakan petunjuk untuk menganalisis dan rekomendasi
perbaikan dari masalah penelitian. Penelitian ini dimulai dengan melihat masalah
yang terjadi berupa kasus-kasus pangan yang terjadi disekitar peneliti, jajanan anak sekolah adalah masalah yang menarik perhatian peneliti. Setelah
menemukan masalah, peneliti lalu mencari data yang sesuai dengan masalah yang akan diteliti, salah satu sumber data yaitu berupa hasil monitoring PJAS yang
didapat dari website Direktorat Inspeksi dan Sertifikasi Pangan Badan POM Rl. Data berupa hasil sampling PJAS yang dilakukan oleh Balai BesarBalai POM di
31 provinsi se-Indonesia yang dikumpulkan dari laporan per semester dari tahun 2009 hingga 2014 yang disajikan dalam bentuk tabel 1.2. Dari tabel tersebut
terjadi penurunan tingkat sampel PJAS yang tidak memenuhi syarat dari tahun 2009-2013, namun pada tahun 2013-2014 jumlah sampel PJAS yang tidak
memenuhi syarat kembali meningkat. Dari berbagai kasus PJAS yang merupakan masalah dalam penelitian ini, peneliti memfokuskan pada kasus pangan yang
berbentuk makanan siap saji. Data yang akan dianalisis berupa hasil wawancara peneliti dari pihak BPOM, komunitas sekolah, dan orangtua siswa, observasi di
lapangan dan dokumentasi dari pihak BPOM, media massa, serta hasil penelitian sebelumnya terkait masalah PJAS. Berikutnya peneliti mengalisis tujuan atau
sasaran program dengan mengolah data yang diperoleh dengan teori dari Merilee S. Grindle untuk mendeskripsikan implementasi program ini dan melihat tingkat
keberhasilan program.
Bagan 1. Kerangka Pikir
sumber: tabel 2
Sumber: diolah peneliti 2015
Tahun Total Sampel
PJAS MS PJAS TMS
2009 1707
57,36 42,64
2010 3372
55,52 44,48
2011 4808
64,54 35,46
2012 7200
76,11 23,89
2013 15917
80,79 19,21
2014 10249
76,18 23,82
Aksi Nasional Gerakan menuju PJAS yang aman, bermutu, dan bergizi
Tujuansasaran program Pemberdayaan komunitas sekolah untuk menjaga keamanan, mutu, dan gizi PJAS
melalui perubahan sikap, perilaku serta tindakan komunitas sekolah untuk memilih dan menyediakan PJAS yang aman, bermutu dan bergizi demi melindungi anak-anak
SD dari peredaran produk makanan berbahaya di kota Bandar Lampung
Implementasi kebijakan oleh Merilee S. Grindle A. Isi kebijakan :
1. Kepentingan kelompok sasaran 2. Tipe manfaat
3. Derajat perubahan yang diinginkan 4. Letak pengambilan keputusan
5. Pelaksanaan program 6. Sumberdaya yang dilibatkan
B. Lingkungan implementasi : 1. Kekuasaan, kepentingan, dan strategi aktor yang terlibat
2. Karakteristik lembaga dan penguasa 3. Kepatuhan dan daya tanggap target sasaran
III. METODE PENELITIAN
A. Tipe Penelitian
Tipe penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah tipe penelitian deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Tipe penelitian ini menurut Bugdon dan
Taylor dalam Moleong 2009: 4 berupaya menggambarkan kejadian atau fenomena sesuai dengan apa yang terjadi di lapangan, di mana data yang
dihasilkan berupa kata-kata tertulis atau lisan dari orang-orang dan perilaku yang dapat diamati. Data yang dikumpulkan tersebut berupa kata-kata hasil wawancara,
gambar, catatan di lapangan, foto, dokumen pribadi. Dengan kata lain metode deskriptif menggambarkan suatu fenomena yang ada dengan jalan memaparkan
data secara kata-kata, dan gambar. Penulis menggunakan metode tersebut untuk mendeskripsikan, menjelaskan, serta
memperoleh pemahaman menyeluruh dan mendalam tentang Implementasi Program Aksi Nasional Gerakan menuju PJAS yang aman, bermutu, dan bergizi
Oleh BPOM Bandar Lampung Pada Sekolah Dasar di Kota Bandar Lampung, melalui data-data yang peneliti kumpulkan dari wawancara, dokumentasi dan
data-data yang terjadi di masyarakat. Penulis menganggap penelitian deskriptif dengan pendekatan kualitatif cocok untuk menjelaskan implemetasi program
nasional ini karena peneliti menganggap bahwa implementasi membutuhkan