Lokasi Tradisi Syawalan TRADISI SYAWALAN BERAWAL DARI KYAI GURU

D. Lokasi Tradisi Syawalan

Lokasi dalam perayaan Syawalan diberbagai daerah di Jawa Tengah memiliki ciri khas sendiri. Lokasi Syawalan Kaliwungu berada Masjid Besar “Al Muttaqin” peninggalan Kyai Guru dan di komplek Astana Kuntul Layang tepatnya di makam KH. Asy’Ari. Acara yang dilakukan di Masjid Besar Al Muttaqin yaitu samaán Al Qur’an dan hataman Al Qur’an, seremonial acara pembukaan Syawalan yang dilakukan oleh Bupati Kendal di halaman masjid, pengajian umum yang dilakukan sebagai penutup rangkaian kegiatan Syawalan Kaliwungu. Gambar 2: Masjid Besar “Al Muttaqin” Kaliwungu, salah satu tempat yang menjadi pusat kegiatan Syawalan. Sumber: Dokumentasi Arsip Daerah Kabupaten Kendal 2007 Situs Astana Kuntul Layang, yang menjadi tujuan kirab kelambu, berada di atas bukit yang membentang di selatan alun-alun Kaliwungu. Acara yang dilakukan di komplek Astana Kuntul Layang adalah penyambutan rombongan kirab di depan gapura makam Sunan Katong kemudian rombongan menuju ke makam Kyai Asy’ari untuk melakukan penggantian kiswah dan tahlil dan doa bersama. Astana Kuntul Layang yang merupakan komplek pemakaman yang terletak di Protowetan. Situs Astana Kuntul Layang berada di atas bukit yang membentang di selatan Kaliwungu yang disebut Jabal Nur bukit . Astana Kuntul Layang memiliki lima bagian utama yang dianalogikan sebagai bagian dari burung kuntul bangau yang sedang melayang. Gambar 3: Lokasi Makam KH. Asy’ari yang berada di kompleks pemakaman desa Protowetan, salah satu tempat yang menjadi pusat kegiatan Syawalan Bagian pertama adalah dada yang merupakan cungkup kompleks makam Sunan Katong serta para bupati Kendal. Bagian kedua adalah sayap kanan yang merupakan kompleks cungkup makam Kyai Musyafak, Kyai Rukyat, serta Kyai Mustofa. Bagian selanjutnya adalah sayap kiri yang merupakan komplek makam Kyai Mandurorejo, Pangeran Puger dan K.H Asy’ari Kyai Guru. Sedangkan bagian ekor merupakan kompleks makam Pakuwojo, serta bagian kepala kompleks makam Pangeran Djoeminah leluhur bupati Kaliwungu dan para bupati Kaliwungu yaitu bupati Kaliwungu pertama hingga ke tujuh. Pusat keramaian dari tradisi Syawalan berada di alun-alun depan masjid, dan di sekitarnya bahkan sampai ke desa Plantaran yang mennampilkan hiburan berupa dangdutan di lapangan Brimob. Alun-alun dan sekitarnya dipenuhi dengan pedagang dan penjual yang datang dari berbagai daerah di luar Kaliwungu serta hiburan berupa komedi putar dan sejenisnya. Keramaian ini berlangsung hingga dua minggu.

E. Tujuan pelaksanaan Tradisi Syawalan