Konsep Dasar Asuhan Keperawatan Gangguan Kebutuhan Nutrisi
Protein
Enzim protease pepsin yang terdapat dalam lambung mengubah protein menjadi albuminosa dan pepton. Protein diserap dalam bientuk asam amino dan
bersama-sama dengan darah dibawa ke hati kemudian dibersihkan dari toksin. Kebutuhan protein 10-15 atau 0,8-1,0 gkg dari kebutuhan energi total.
Lemak
Pencernaan lemak dimulai dalam lambung. Lambung mengeluarkan enzim lipase untuk mengubah sebagian kecil lemak menjadi asam lemak gliserin.
Kebutuhan lemak 10-25 dari kebutuhan energi total.
Vitamin
Vitamin adalah zat organik yang diperlukan tubuh dalam jumlah sedikit, penting untuk melakukan fungsi metabolik.Vitamin dibagi dalam dua kelas yaitu
vitamin larutdalam air vitamin C, B1, B2, B6, B12 dan vitamin yang larut dalam lemak vitamin A, D, E, dan K.Pencernaan vitamin melibatkan penguraiannya.
Mineral
Mineral tidak membutuhkan pencernaan, mineral diserap dengan mudah melalui dinding usus halus secara difusi maupun transfortasi aktif. Jenis mineral :
kalsium, fosfor, yodium, besi, magnesium zinc. Kira-kira 6 tubuh manusia dewasa tersebut dari mineral.
Air cairan
Air merupakan zat makanan paling mendasar yang dibutuhkan oleh tubuh manusia.Tubuh manusia terdiri dari atas 50-70 air.Pada orang dewasa asupan
air berkisar antara 1200-1500 cc per hari, namun dianjurkan sebanyak 1900 cc sebagai batas optimum.
Fungsi Zat Giziyaitu Sebagai penghasil energi bagi fungsi organ, gerakan dan kerja fisik, Sebagai bahan dasar untuk pembentukan dan perbaikan jaringan,
Sebagai pelindung dan pengatur. Nilai normal pengkajian nutrisi
BMI : 19,8-26
Ketebalan lipatan kulit trisep mm :
Pria : 12,5 Wanita : 16,5
Lingkaran lengan tengah cm
Pria : 29,3 Wanita : 28,5
Lingkaran otot lengan tengah cm :
Pria : 25,3 Wanita : 23,2
Albumin gdl 3,5-5
Transferin mgdl 230-400
Jumlah limfosit total jumlahmm 1500-4000
Nilai normal kebutuhan kalori menurut umur Umur
BB kg TB cm
Energi kkal 0-6 bulan
7-12 bulan 1-3 tahun
4-6 tahun 7-9 tahun
Pria 10-12 tahun
13-15 tahun 16-19 tahun
20-59 tahun
60 tahun
Wanita 10-12 tahun
13-15 tahun 16-19 tahun
20-59 tahun
60 tahun
Hamil Menyusui
0-6 bulan 7-12 bulan
13-24 bulan 5,5
8,5 12
18 24
30 45
56 62
62
35 46
50 54
54 60
71 90
110 120
135 150
160 165
165
140 153
153 156
154 560
800 1250
1750 1900
2000 2400
2500 2800 ringan
3000 sedang 2200
1900 2100
2000 2050 ringan
2250 sedang 1850
+285
+700 +500
+400
Faktor yang mempengaruhi kebutuhan nutrisiyaitu pertama, Pengetahuan yang kurang tentang manfaat makanan bergizi dapat mempengetahui pola
konsumsi makan. Kedua, Prasangka buruk terhadap beberapa jenis bahan makanan bergizi tinggi dapat mempengaruhi gizi seseorang. Ketiga, Adanya
kebiasaan yang merugikan atau pantangan terhadap makanan tertentu dapat mempengaruhi status gizi. Keempat, Kesukaan yang berlebihan terhadap suatu
jenis makanan dapat mengakibatkan kurangnya variasi makanan, sehingga tubuh tidak memperoleh zat-zat yang dibutuhkan secara cukup. Kelima, Status ekonomi
dapat mempengaruhi perubahan status gizi karena penyediaan makanan bergizi
membutuhkan pendanaan yang tidak sedikit.
Bagi penderita kencing manis yang tidak mempunyai masalah dengsan berat badan tentu lebih mudah untuk mwenghitung jumlah kalori sehari-hari. Caranya,
berat badan dikalikan 30. Misalnya, orang dengan berat badan 50 kg, maka kebutuhan kalori dalam sehari adalah 1.500 50 x 30. Kalau yang bersangkutan
menjalankan olahraga, kebutuhan kalorinya saat hari berolahraga ditambah sekitar 300-an kalori. Jadwal makan pengidap diabetes dianjurkan lebih sering dengan
porsi sedang. Maksudnya agar jumlah kalori merata sepanjang hari. Tujuan akhir agar beban kerja tubuh tidak terlampau berat dan produksi kelenjar ludah perut
tidak terlalu mendadak. Disamping jadwal makan utama pagi, siang, dan malam, dianjurkan juga
porsi makanan ringan di sela-sela waktu tersebut selang waktu sekitar tiga jam. Yang perlu dibatasi adalah makanan berkalori tinggi seperti nasi, daging
berlemak, jeroan, kuning telur. Juga makanan berlemak tinggi seperti es krim, sosis, cake, coklat, dendeng, makanan gorengan. Sayuran berwarna hijau gelap
dan jingga seperti wprtel, buncis, bayam, calsium dapat dikonsumsi lebih banyak, begitu pula dengan buah-buahan segar. Namun, perlu diperhatikan bila penderita
menderita gangguan ginjal, konsumsi sayur-sayuran hijau dan makanan berprotein tinggi harus dibatasi agar tidak terlalu membebani kerjanya.
JenisBahan Makanan
Banyak yang beranggapan bahwa penderita diabetes melitus harus makan makanan khusus, anggapan tersebut tidak selalu benar karena tujuan utamanya
adalah menjaga kadar glukosa darah pada batas normal. Untuk itu sangat penting bagi kita terutama penderita diabetes melitus untuk mengetahui efek dari kanan
pada glukosa darah. Jenis makanan yang dianjurkan untuk penderita diabetes mellitus adalah makanan yang kaya serat seperti sayur mayur dan buah-buahan
segar. Hal yang terpenting adalah jangan terlalu mengurangi jumlah makanan karena akan mengakibatkan kadar gula darah yang sangat rendah hypoglikimia
dan juga jangan terlalu banyak makan makanan yang mempengaruhi penyakit diabetes mellitus.
Ada beberapa jenis makanan yang dianjurkan dan jenis makanan yang tidak dianjurkan atau dibatasi bagi penderita diabetes mellitus yaitu Jenis bahan
makanan yang dianjurkan untuk penderita diabets mellitus adalah Sumber karbohidrat kompleks seperti nasi, mie, kentang, singkong, ubi, dan sagu.Sumber
protein rendah lemak seperti ikan, ayam tanpa kulitnya, susu skimah mend, tempe,tahu, dan kacang-kacangan.Sumber lemak dalam jumlah terbatas yaitu
bentuk makanan yang mudah dicerna. Makanan terutama mudah diolah dengan
cara dipanggang, dikukus, disup, direbus, dan dibakar.Jenis bahan makanan yang tidak dianjurkan atau dibatasi untuk penderita diabetes mellitus yaitu mengandung
banyak gula sederhana, seperti gula pasir, gula jawa, surup, jelly, buah-buahan yang di awetkan, susu kental manis, soft drink, es krim, kue-kue manis, dodol,
cake dan tarcis.Mengandung banyak lemak seperti cake, makanan siap saji fast- food, goreng-gorengan.Mengandung banyak natrium seperti ikan asin, dan
makanan yang di awetkan Almatsier, 2006.
Jumlah Kalori Makanan
Makanan porsi kecil dalam waktu tertentu akan membantu mengontrol kadar gula darah. Makanan porsi besar menyebabkan peningkatan gula darah
mendadak dan bila berulang-ulang dalam jangka panjang, keadaan ini dapat menimbulkan komplikasi diabetes mellitus. Oleh karena itu makanlah sebelum
lapar karena makan disaat lapar sering tidak terkendali dan berlebihan. Agar kadar gula darah lebih stabil, perlu pengaturan jadwal makan yang teratur. Makanan
dibagi dalam 3 porsi besar yaitu pagi 20 , siang 30 , sore 25 serta 2-3 kali porsi kecil untuk makanan selinagn masing-masing 10-15 .
Contoh jadwal jenis menu sehari dengan jenis diet DM 1900 kalori Jeniswaktu makan
Berat gr URT
Makan pagi Nasipenukar
Lauk hewani Lauk nabati
Sayuran A Buah
Minyak Gula
100 50
25 100
10 1 gls
1 ptg ½ ptg
1 gls 0 ptg
1 sdm 0 sdm
Jam 10.00 Buah
100 1 ptg
Makan siang Nasipenukar
Lauk hewani Lauk nabati
Sayuran B Buah
Minyak Gula
Jeniswaktu makan 200
50 50
100 100
10
Berat gr ½ gls
1 ptg 1 ptg
1 gls 1 ptg
1 sdm 0 sdm
URT Jam 16.00
Buah 100
1 ptg Makan malam
Nasipenukar Lauk hewani
Lauk nabati Sayuran B
Buah Minyak
Gula 150
50 25
100 100
10 1 gls
1 ptg ½ gls
1 gls 1 ptg
1 sdm 0 sdm
Keterangan : -
gls : gelas -
ptg : potong -
sdm: sendok makan -
sdg : sedang Nilai gizi :
- energi : 1912 kkal
- protein : 60 g 12,5 energi total
- lemak : 48 g 22,5 energi total
- karbohidrat : 299 g 62,5 energi total
- kolesterol : 303 mg
- serat : 37 g
- Daftar bahan makanan penukar adalah suatu daftar nama bahan makanan
dengan ukuran dan dikelompokkan berdasarkan kandungan kalori, protein, lemak, dan hidrat arang. Setiap kelompok bahan makanan dianggap makanan dianggap
mempunyai nilai gizi yang kuerang lebih sama.
Waktu Bahan makanan
penukar Kebutuhan bahan
Contoh menu
Pagi Roti
Margarin telur
2 iris ½ sdm
1 butir Roti panggang
Margarin Telur rebus
10.00 Pisang
1 buah Pisang
Siang Nasi
Udang Tahu
Minyak Sayuran
Kelapa jeruk
1 ½ gelas 5 ekor
1 ptg ½ sdm
1 gls 5 sdm
1 buah Nasi, oseng-
oseng,udang, tahu, cabe hijau, urap
sayuran, jeruk
16.00 Duku
16 buah Duku
Malam Nasi
Ayam Kacang merah
Sayuran Minyak
Apel malang 1 ½ gls
1 ptg 2 sdm
1 gls ½ sdm
1 buah Nasi, sup ayam +
kacang merah, tumis sayuran
apel soegondo, 2002
Masalah Kebutuhan Nutrisi yaitu pertama, Kekurangan nutrisi yaitu Keadaan yang dialami seseorang dalam keadaan tidak berpuasa normal atau
resiko penurunan berat badan akibat ketidakcukupan asupan nutrisi untuk kebutuhan metabolisme. Tanda klinis yaitu BB 10-20 dibawah normal, TB
dibawah ideal, adanya kelemahan dan nyeri tekan pada otot, adanya penurunan albumin serum. Penyebab nya yaitu disfagia, nafsu makanan menurun, penyakit
infeksi dan kanker, penurunan absorpsi nutrisi. Kedua, kelebihan nutrisi yaitu Suatu keadaan yang dialami seseorang yang mempunyai resiko peningkatan BB
akibat asupan kebutuhan metabolisme berlebih. Tanda klinis, BB lebih dari 10 BB ideal, obesitas, aktivitas menurun dan monoton, lipatan kulit trisep lebih dari
15 mm pada pria dan 25 mm pada wanita. Penyebab, perubahan pola makan, penurunan fungsi pengecapan.Obesitas : BB yang mencapai 20 BB normal.
Malnutrisi adalah suatu keadaan terganggunya kemampuan fungsional, atau defesiensi integritas struktural atau perkembangan yang disebab kan oleg
ketidaksesuaian antara suplai nutriisi esensial untuk jarinagn tubuh dengan kebutuhan biologis spesifik.Malnutrisi dapat disebabkan oleh Under nutrition,
disebabkan karena kekurangan pangan secara relatif atau absolut selama periode tertentu.Spesific nutrition, disebabkan karena kekurangan zat gizi tertentu,
misalnya kekurangan vitamin A, yodium, Fe,dll.Over nutrition, disebabkan karena kelebihan konsumsi pangan untuk periode tertentu.Imbalance, disebabkan
karena disporsi zat gizi, misalnya kolesterol terjadi karena tidak seimbangnya LDL, HDL, dan VLDL.
Diabetes mellitus merupakan kelaianan metabolisme yang kronis terjadi defisiensi insulin atau retensi insulin, ditandai dengan tingginya keadaan glukosa
darah hiperglikemia dan glukosa dalam urine glukosuria atau merupakan sindroma klinis yang ditandai dengan hiperglikemia kronis dan gangguan
metabolisme karbohidrat, lemak dan protein sehubungan dengan kurangnya sekresi insulin secara absolutrelatif dan atau adanya gangguan fungsi insulin.
Diabetes mellitus merupakan sekelompok kelainan heterogen yangb ditandai oleh kenaikan kadar glukosa dalam darah atau hiperglikemia mansjoer,
2000. Diabetes mellitus merupakan sekelompok kelainan heterogen yang ditandai oleh kenaikan gadar glukosa dalam darah atau hiperglikemi. Brunner dan
Suddarth, 2002.
Beberapa ahli berpendapat bahwa dengan bertambahnya umur, intoleransi terhadap glukosa juga meningkat, jadi untuk golongan usia lanjut diperlukan batas
glukosa darah yang lebih tinggi dari pada orang dewasa non usia lanjut. pada lanjut usian cenderung terjadi peningkatan berat badan, bukan karena
mengkonsumsi kalori berlebihan namun karena perubahan resiko lemak otot dan penurunan laju metabolisme basal. Hal ini dapat menjadi faktor predisposisi
terjadinya diabetes mellitus. Penyebab diabetes mellitus pada lansia secara umum dapat digolongkan kedalam dua besar , Proses menuakemunduran penurunan
sensifitas indra pengecap, penurunan fungsi pankreas, dan penurunan kualitas insulin sehingga insulin tidak berfungsi dengan baik, Gaya hidup life style yang
jelek banyak makan, jarang olahraga, minum alkohol, dan lain-lain, Keberadaan penyakit lain, sering menderita stres juga dapat menjadi penyebab terjadinya
diabetes mellitus. Jenis-jenis diabetes mellitus yaitu Diabetes mellitus type IDestruksi sel
beta, umumnya menjurus ke defesiensi insulin absolut baik melalui proses imunologik maupun idiopatik. Karakteristik diabets mellitus type I yaitu Mudah
terjadi ketoasidosis, Pengobatan harus dengan insulin, Onset akut, Biasanya kurus, Biasanya terjadi pada umur yang masih muda, Berhubungan dengan
HLA_DR 3 dan DR 4, Didapatkan antibodi sel islet, 10 nya ada riwayat diabetes mellitus pada keluarga.Diabetes mellitus type IIBervariasi mulai yang
predominan resistensi insulin disertai defesiensi insulin relatif sampai yang predominan gangguan sekresi insulin bersama resistensi insulin. Karakteristik DM
tipe II yaitu Sukar terjadi ketoasidosis, Pengubatan tidak harus dengan insulin, Onset lambat, Gemuk atau tidak gemuk, Biasanya terjadi pada umur 45 tahun,
Tidak sehubungan dengan HLA, Tidak ada antibodi sel inset, 30 nya ada riwayat diabetes pada keluarga, Lebih kurang 100 kembar identik terkena.
Dalam proses metabolisme, insulin memegang peranan penting yaitu memasukkan glukosa kedalam sel yang digunakan sebagai bahan bakar.insulin
adalah suatu zat atau hormon yang dihasilkan oleh sel beta di pankreas. Bila insulin tidak ada maka glukosa tidak dapat masuk sel dengan akibat glukosa akan
tetap ada dipembuluh darah yang artinya kadar glukosa didalam darah meningkat.
Pola diabetes mellitus tipe I terjadi kelainan sekresi insulin oleh sel beta pankreas. Pasien diabetes tipe ini mewarisi kerentanan genetik yang merupakan
predisposisi untuk kerusakan autoimun sel beta pankreas. Respon autoimun dipacu oleh aktifitas limfosit, antibodi terhadap sel pulau langerhans dan terhadap
insulin itu sendiri. Pola diabetes mellitus tipe 2 yang serring terjadi pada lansia, jumlah insulin
normal tetapi jumlah reseptor insulin yang terdapat pada permukaan sel yang kurang sehingga glukosa yang masuk kedalam sel sedikit dan glukosa dalam
darah menjadi meningkat.
Keluhan umum pasien DM seperti poliuria, polifagia pada lansia umumnya tidak ada. Osmotik diuresis glukosuria tertunda disebabkan ambang ginjal yang
tinggi, dan dapat muncul keluhan nokturia disertai gangguan tidur, atau bahkan inkontinensia urin. Perasaan haus pada pasien DM lansia kurang dirasakan,
akibatnya mereka tidak bereaksi adekuat terhadap dehidrasi. Karena itu tidak terjadi polidipsia atau baru terjadi pada stadium lanjut. Sebaliknya yang sering
mengganggu pasien adalah keluhan akibat komplikasi degeneratif kronik pada pembuluh darah dan saraf.
Pada DM lansia terdapat perubahan patofisiologi akibat proses menua, sehingga gambaran klinisnya bervariasi dari kasus tanpa gejala tanpa kasus
dengan komplikasi yang luas. Keluhan yang sering muncul adalah adanya gangguan penglihatan karena katarak, rasa kesemutan pada tungkai serta
kelemahan otot neoropati perifer dan luka pada tunkai yang sukar sembuh dengan pengobatan lazim.
Menurut supartondo, gejala-gejala akibat DM pada usia lanjut yang sering Ditemukan adalah : Katarak, Glaukoma, Rtinopati, Gatal seluruh badan, Pruritus
vulvae, Infeksi bakteri kulit, Dermatopati, Neuropati perifer, Neuropati viseral, Amiotropi, Ulkus neuropatik, Penyakit ginjal, Penyakit pembuluh darah perifer,
Penyakit koroner, Penyakit pembuluh darah otak, Hipertensi.
Penatalaksanaan dalam diabetes mellitus dibagi menjadi 2 yaitu: penatalaksanaan secara medis dan penatalaksanaan secara keperawatan.