Teori Suku Bunga Suku Bunga Kredit
Selain itu, tingkat suku bunga merupakan cerminan dari harga uang. Ketika seseorang meminjam uang dengan tingkat suku bunga yang kecil maka harga
uang juga semakin kecil karena semakin kecil suku bunga akan mendorong masyarakat untuk melakukan pinjaman karena biaya yang harus diberikan kepada
perbankan selaku pemberi kredit semakin kecil, begitu pula sebaliknya ketika suku bunga mengalami kenaikan maka harga uang semakin tinggi, karena
masyarakat akan mengurangi pinjamannya.
Jika hal tersebut dikaitkan dengan permintaan kredit kendaraan. Hal ini akan menunjukkan hubungan yang negatif. Jika tingkat suku bunga kredit mengalami
kenaikan maka masyarakat akan mengurangi konsumsi kredit dikarenakan biaya tinggi yang harus dibayarkan oleh pihak masyarakat yang melakukan pembelian
kendaraan secara kredit. Begitu pula sebaliknya, ketika suku bunga kredit bergerak turun maka masyarakat akan cenderung membeli kendaraan secara kredit
karena biaya yang harus dibayarkan menurun. Hal ini juga searah dengan penelitian yang dilakukan Martin, dkk 2012 yaitu suku bunga kredit memiliki
hubungan negatif dengan permintaan kredit kendaraan bermotor.
Selain itu, menurut Akhmad Kholisudin 2012 suku bunga sensitif terhadap permintaan kredit bagi masyarakat, terlebih bagi dunia usaha sebagai penggerak
sektor riil. Bagi pengusaha tingkat suku bunga menjadi pertimbangan yang wajib untuk melakukan investasi atau suatu usaha. Bagi pengusaha tingkat suku bunga
menggambarkan besarnya biaya yang harus dibayarkan atas pinjaman yang diambil. Jika keuntungan yang diterima pengusaha dari kegiatan ekonomi dengan
menggunakan kredit lebih besar dibandingkan dengan kewajiban atas biaya yang
harus dikeluarkan untuk membayar bunga atas pinjaman maka dunia usaha akan menambah jumlah pinjaman mereka. Sebaliknya ketika bunga tinggi maka
kewajiban membayar bunga atas pinjaman menjadi bertambah, hal ini dapat mengurangi pendapatan pengusaha.