mengoptimalkan motorik, kemudian siswa menganalisis video untuk diketahui alur ceritanya yang merupakan bagian dari tahap ikonik, kemudian yang
terakhir siswa mengambil kesimpulan dari video dan dituangkan dalam karangan merupakan tahap simbolik.
2.2 KAJIAN EMPIRIS
Berdasarkan hasil penelitian Rahmawati yang berjudul “Penerapan model pembelajaran Think Pair Share untuk meningkatkan keterampilan menulis cerita
siswa kelas III SDN Toyomarto 01 Singosari Kabupaten Malang“ menunjukkan bahwa keterampilan menulis cerita siswa melalui penerapan model pembelajaran
Think Pair Share pada siswa kelas III SDN Toyomarto 01 Singosari mengalami peningkatan. Pada siklus I pertemuan 1 nilai rata-rata kelas adalah 66. Sebanyak
20 siswa dari 32 siswa yang mengalami ketuntasan belajar, sedangkan 12 siswa belum mencapai ketuntasan belajar. Pada pertemuan 2 rata-rata nilai kelas III naik
menjadi 69. Sebanyak 23 siswa dari 32 siswa yang mengalami ketuntasan belajar, sedangkan 9 siswa belum mencapai ketuntasan belajar. Sedangkan pada siklus II
rata-rata nilai keterampilan menulis cerita meningkat menjadi 73. Sebanyak 28 siswa dari 32 siswa yang mengalami ketuntasan belajar, sedangkan 4 siswa belum
mencapai ketuntasan belajar. Kriteria Ketuntasan Minimal KKM untuk mata pelajaran bahasa Indonesia yang telah ditentukan oleh SDN Toyomarto 01
Singosari adalah 65. Dalam penelitian yang dilakukan oleh
Afroch yang berjudul “Aplikasi Model Pembelajaran Terpadu dengan Media Audio Visual Terhadap Peningkatan
Keterampilan Membaca Siswa Kelas I” menunjukkan bahwa keterampilan guru mengalami peningkatan. Pada siklus I keterampilan guru mendapatkan skor 26
yang termasuk dalam kategori baik, sedangkan pada siklus II mendapat skor 30 yang termasuk dalam kategori sangat baik. Peningkatan juga terjadi pada aktivitas
siswa. Pada siklus I akttivitas siswa mendapat skor 20 yang termasuk dalam kategori baik, sedangkan pada siklus II mendapatkan skor 23 yang termasuk
dalam kategori sangat baik. Rata-rata keterampilan membaca siswa pada data awal adalah 58,3 sedangkan pada siklus I mengalami peningkatan yaitu 62,5
kemudian mengalami peningkatan kembali pada siklus II yaitu 73,75. Penelitian lain pada pembelajaran bahasa Indonesia aspek keterampilan
menulis karangan narasi, juga dilakukan penelitian oleh Tanijem dengan judul “Peningkatan Keterampilan Menulis Karangan Narasi melalui Teknik
Meneruskan Cerita Siswa Kelas V SDN Karang 02 Kecamatan Takeran Kabupaten Magetan Tahun Pelajaran 20082009”. Hasil penelitian yang
diperoleh, menunjukkan bahwa hasil belajar siswa mengalami peningkatan dari siklus I sampai dengan siklus III. Peningkatan hasil belajar tersebut ditunjukkn
dengan nilai rata-rata menulis karangan narasi pada siklus I adalah 64. Pada siklus II meningkat rata-rata nilai menjadi 71, kemudian nilai rata-rata kembali
meningkat pada siklus III menjadi 80. Berdasarkan ketiga hasil penelitian di atas, maka dapat disimpulkan bahwa
penggunaan media Audio Visual melalui model Think Pair Share tergolong efektif untuk meningkatkan keterampilan menulis karangan narasi pada siswa kelas IV
SD. Penerapan model Think Pair Share yang dapat meningkatkan keterampilan
menulis cerita siswa dari kategori cukup menjadi baik. Sedangkan penggunaan media Audio Visual juga terbukti dapat meningkatkan keterampilan membaca
siswa dan keterampilan guru dari kategori baik menjadi sangat baik. Maka dari itu, peneliti memilih model Think Pair Share dengan media Audio Visual untuk
meningkatkan keterampilan menulis karangan narasi pada siswa kelas IV. Berdasarkan berbagai penelitian di atas, dapat dijadikan acuan pada penelitian
tindakan kelas yang akan dilakukan peneliti dalam pembelajaran bahasa Indonesia aspek keterampilan menulis karangan narasi.
2.3 KERANGKA BERPIKIR