IV. HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Hasil
Berdasarkan hasil analisis penelitian didapat data berupa kelangsungan hidup , laju pertumbuhan spesifik , pertumbuhan panjang mutlak cm,
efisiensi pemberian pakan , koefisien keragaman panjang , seperti yang tertera pada Tabel 5, serta hasil analisis fisika kimia air dan hasil analisis efisiensi
usaha selama pemeliharaan. Tabel 5. Kelangsungan hidup, laju pertumbuhan spesifik, pertumbuhan panjang
mutlak, efisiensi pemberian pakan, dan koefisien keragaman panjang benih ikan bawal Colossoma macropomum yang dipelihara dengan
kepadatan 10, 20, 30 dan 40 ekorliter
Padat penebaran ekorliter Parameter
10 20 30 40
Kelangsungan hidup 99,07±0,00
a
96,56±1,51
ab
96,24±0,63
ab
95,41±0,17
b
Laju pertumbuhan spesifik 7,53±0,17
a
6,21±0,51
b
5,49±0,18
bc
4,94±0,30
c
Pertumbuhan panjang mutlak cm 2,71±0,05
a
2,20±0,08
b
1,64±0,04
c
1,48±0,12
c
Efisiensi pemberian pakan 87,81±4,74
a
87,98±4,91
a
84,00±7,03
a
77,46±5,53
a
Koefisien Keragaman panjang 16,48±0,83
a
16,23±1,72
a
19,71±1,43
a
17,70±2,35
a
Keterangan : Huruf superscrip dibelakang nilai standar deviasi yang berbeda pada setiap baris menunjukkan pengaruh perlakuan yang berbeda nyata
P0,05.
4.1.1 Tingkat Kelangsungan Hidup
Derajat kelangsungan hidup benih ikan bawal selama pemeliharaan berkisar antara 95,41 sampai 99,07. Analisis ragam menunjukkan bahwa perlakuan
padat penebaran memberi pengaruh nyata terhadap kelangsungan hidup P0,05 Lampiran 2. Berdasarkan hasil uji lanjut menunjukkan bahwa perlakuan padat
penebaran 10 ekorliter berbeda nyata dengan perlakuan padat penebaran 40 ekorliter P0,05, sedangkan perlakuan 20, 30 dan 40 ekorliter tidak berbeda
nyata P0,05 ditunjukkan pada Tabel 5. Histogram kelangsungan hidup benih ikan bawal selama pemeliharaan ditunjukkan pada Gambar 1.
96.24 96.56
95.41 99.07
93.00 94.00
95.00 96.00
97.00 98.00
99.00 100.00
10 20
30 40
Padat penebaran ekorliter K
e la
ngs unga
n hi dup
b ab
ab a
Keterangan : Huruf yang sama tidak menunjukkan perbedaan nyata
Gambar 1. Histogram kelangsungan hidup benih ikan bawal air tawar Colossoma macropomum
yang dipelihara dengan kepadatan 10, 20, 30 dan 40 ekorliter
4.1.2 Laju Pertumbuhan Spesifik
Laju pertumbuhan spesifik benih ikan bawal tertinggi terjadi pada kepadatan 10 ekorliter sebesar 7,53±0,17 dan terendah terjadi pada kepadatan 40 ekorliter
sebesar 4,94±0,30 yang ditunjukkan pada Gambar 2.
7.53 6.21
5.49 4.94
0.00 1.00
2.00 3.00
4.00 5.00
6.00 7.00
8.00 9.00
10 20
30 40
Padat Penebaran ekorliter La
ju P e
rt um
buh a
n S
p e
s if
ik
a b
bc c
Keterangan : Huruf yang sama tidak menunjukkan perbedaan nyata
Gambar 2. Histogram laju pertumbuhan spesifik benih ikan bawal air tawar Colossoma macropomum
yang dipelihara dengan kepadatan 10, 20, 30 dan 40 ekorliter
Analisis ragam padat penebaran memberi pengaruh nyata terhadap pertumbuhan bobot benih ikan bawal P0,05. Laju pertumbuhan spesifik pada
perlakuan 10 ekorliter berbeda nyata dengan kepadatan 20, 30, dan 40 ekorliter, sedangkan kepadatan 20 ekorliter dan 30 ekorliter tidak berbeda nyata, begitu
pula dengan kepadatan 30 ekorliter dan 40 ekorliter tidak berbeda nyata Lampiran 6.
4.1.3 Laju Pertumbuhan Panjang Mutlak
Padat penebaran memberikan pengaruh nyata terhadap pertumbuhan panjang mutlak P0,05 yang ditunjukkan pada Gambar 3. Berdasarkan hasil uji
lanjut pertumbuhan panjang mutlak perlakuan padat penebaran 10 ekorliter berbeda dengan padat penebaran 20, 30 dan 40 ekorliter P0,05. Perlakuan
padat penebaran 30 ekorliter dan 40 ekorliter tidak berbeda nyata P0,05, yang ditunjukkan pada Lampiran 9.
1.48 1.64
2.20 2.71
0.00 0.50
1.00 1.50
2.00 2.50
3.00
10 20
30 40
Padat Penebaran ekorliter P
e rt
um b
uh a
n P a
nj a
n g M
ut la
k
c m
c c
b a
Keterangan : Huruf yang sama tidak menunjukkan perbedaan nyata
Gambar 3. Histogram pertumbuhan panjang mutlak cm benih ikan bawal air tawar Colossoma macropomum yang dipelihara dengan kepadatan 10,
20, 30 dan 40 ekorliter
4.1.4 Efisiensi Pemberian Pakan