Lokasi dan Waktu Penelitian Alat dan Bahan Penelitian Pendahuluan

III. METODE

A. Lokasi dan Waktu Penelitian

Penelitian dilaksanakan pada bulan September 2004 selama 15 hari di Laboratorium Kultur Algae, analisis fisika dan kimia dilakukan di Laboratorium Produktivitas dan Lingkungan Perairan, Departemen Manajemen Sumberdaya Perairan, Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Institut Pertanian Bogor.

B. Alat dan Bahan

Alat dan bahan yang digunakan dalam penelitian ini meliputi alat dan bahan yang digunakan dalam tahap persiapan dan tahap penelitian Lampiran 1.

C. Persiapan Penelitian 1. Sterilisasi alat dan bahan

Sterilisasi peralatan seperti stoples, selang, gelas ukur, botol plastik, dan alat-alat yang lain dilakukan dengan mencuci bersih dengan sabun, dibilas dengan air bersih, kemudian ditiriskan. Setelah itu pada bagian dalam dan luar wadah disemprot dengan alkohol 70 secara merata. Ruangan yang digunakan dibersihkan, kemudian disemprot alkohol 70 secara merata ke seluruh ruangan.

2. Penyediaan air laut

Air laut yang digunakan diperoleh dengan cara membeli di toko akuarium. Air laut yang digunakan diendapkan terlebih dahulu dan diturunkan salinitasnya menjadi 28 dengan penambahan akuades, kemudian direbus sampai mendidih pertama kali untuk menghilangkan organisme kontaminan. Setelah air laut tersebut menjadi dingin, lalu dimasukkan dalam stoples-stoples yang sudah disterilisasi sebanyak 2,5 liter dan kemudian disimpan di ruangan gelap untuk menghindari adanya pemanfaatan unsur hara oleh fitoplankton.

3. Penyusunan peralatan penelitian

Penyusunan peralatan penelitian dilakukan sedemikian rupa sehingga terdapat empat lajur untuk setiap perlakuan yang dicobakan Gambar 3. Ruangan diatur sedemikian rupa sehingga ruangan menjadi gelap untuk menghindari adanya pemanfaatan unsur hara oleh fitoplankton melalui fotosintesis. Masing- masing stoples mendapat aerasi secara terus-menerus dari aerator. Seluruh peralatan penelitian ditempatkan di dalam ruangan yang dilengkapi AC dengan suhu antara 20-25 C. Keterangan: A Tanpa pupuk B Rasio 10:1 C Rasio 20:1 D Rasio 30:1 A B C D Gambar 3. Susunan stoples dan pipa aerasi Stoples sebanyak 20 disusun seperti Gambar 3 dengan rincian: lima stoples untuk perlakuan tanpa pupuk dan masing-masing lima stoples perlakuan beda rasio N:P. Setiap stoples berisi lima blok substrat yang dibuat sehingga bagian yang tidak dililin berada di bagian atas Gambar 4 dan Lampiran 1. A B Gambar 4. Stoples yang berisi air laut dan blok-blok substrat. A tampak samping B tampak atas

D. Penelitian Pendahuluan

Penelitian pendahuluan ini bertujuan untuk mengetahui konsentrasi P yang akan digunakan dalam penelitian utama. Konsentrasi P yang dicobakan dalam tahap pendahuluan adalah P10,02 ppm; P20,2 ppm; dan P32 ppm dengan rasio N:P tetap yaitu 30:1. Penelitian dilakukan di ruangan gelap untuk menghindari adanya pemanfaatan unsur hara oleh fitolankton dengan perlakuan uji dan perlakuan tanpa pupuk dirancang tiga ulangan. Dosis urea dan TSP yang ditambahkan ke substrat pada setiap perlakuan dapat dilihat pada Tabel 2. Tabel 2. Dosis urea dan TSP setiap perlakuan pada penelitian pendahuluan Dosis Perlakuan Urea ppm TSP ppm P1 0,6 0,02 P2 6 0,2 P3 60 2 Untuk keperluan analisis kandungan ortofosfat, air media diambil ± 100 ml dengan menggunakan gelas ukur 100 ml kemudian ditampung dalam botol gelap. Sebelum diambil untuk analisis, air laut diaduk terlebih dahulu kemudian diambil bagian permukaan. Kandungan ortofosfat kemudian dianalisis di laboratorium. Pengukuran ortofosfat dilakukan sebanyak lima kali dengan selang waktu dua hari. Dari penelitian pendahuluan diperoleh bahwa kandungan ortofosfat dari ketiga perlakuan dilepaskan ke dalam air media. Kandungan ortofosfat yang dilepaskan ke dalam air media dari ketiga perlakuan mampu mendukung pertumbuhan algae perifitik. Oleh karena itu dalam penelitian utama digunakan konsentrasi P terkecil yaitu 0,02 ppm dan rasio N:P yang dicobakan adalah: 10:1, 20:1, dan 30:1.

E. Penelitian Utama