Latar Belakang Pemilihan Jenis Karya

3 agar memiliki rasa toleransi dan peduli sosial, kisah ini juga mengajarkan kita bahwa kita harus selalu rendah hati dan tidak sombong ketika mendapatkan sesuatu yang besar, selain itu masih banyak nilai teladan yang baik yang terkandung dalam kisah Wahyu Cakaraningrat. Kisah wayang baik Mahabharata atau Ramayana, lebih dari sebuah epik, ini adalah roman yang menceritakan kisah yang heroik dan beberapa tokoh yang luar biasa Rajagopalacari, 2011. Wayang sebagai salah satu warisan luhur peninggalan nenek moyang bangsa Indonesia, memiliki banyak sekali nilai-nilai luhur yang dapat menjadi contoh yang baik dalam kehidupan kita sehari-hari. Kisah-kisah tauladan yang ada pada tokoh wayang dapat menjadi contoh yang baik dalam rangka pembinaan karakter dalam dunia pendidikan. Nilai-nilai dalam pewayangan terutama terkait dengan karakter tokoh-tokohnya dapat diangkat menjadi tema yang menarik dalam ungkapan berkarya seni.

1.1.2 Latar Belakang Pemilihan Jenis Karya

Karya seni ilustrasi memiliki beragam jenis, buku pop-up merupakan salah satu bagian dari karya seni ilustrasi. Istilah ilustrasi diambil dari bahasa Inggris illustration dengan bentuk kata kerjanya to illustrate dan dari bahasa latin illustrare yang berarti membuat terang. Muharrar 2003:2 mendefinisikan ilustrasi sebagai gambar atau alat bantu yang lain yang membuat sesuatu seperti buku atau ceramah menjadi lebih jelas, lebih bermanfaat atau menarik, sedangkan dalam arti luas ilustrasi didefinisikan pula sebagai gambar yang bercerita. Sedangkan buku pop-up berisi tentang penggambaran sebuah kejadian 4 atau ide, baik berupa fakta maupun bersifat imajinatif agar mudah dicerna atau dipahami pembaca yang ditampilkan dengan cara penyajian gambar yang memadukan unsur gerak dan tiga dimensi. Buku pop-up dapat memberikan visualisasi cerita yang lebih menarik. Mulai dari tampilan gambar yang terlihat memiliki dimensi keruangan yang realistis, gambar yang dapat bergerak ketika halamannya dibuka atau bagiannya digeser, bagian yang dapat berubah bentuk, memiliki tekstur seperti benda aslinya bahkan beberapa ada yang dapat mengeluarkan bunyi Monotaro, 2009 : diglib.its.ac.idpublicITS-Undergraduate-5380-3402100054-chapter1.pdf . Hal lain yang membuat buku pop-up menarik dan berbeda dari buku cerita ilustrasi yang lain adalah pop-up memberikan kejutan- kejutan dalam setiap halamannya yang dapat mengundang kekaguman ketika halamannya dibuka. Hal ini membuat orang menjadi semakin tertarik untuk melanjutkan membaca kembali. Buku pop-up mempunyai kemampuan untuk memperkuat kesan yang ingin disampaikan dalam sebuah cerita sehingga lebih dapat terasa. Tampilan visual yang lebih berdimensi membuat cerita semakin terasa nyata ditambah lagi dengan kejutan yang diberikan dalam setiap halamannya. Gambar dapat secara tiba-tiba muncul dari balik halaman atau sebuah bangunan dapat berdiri megah di tengah-tengah halaman dengan cara visualisasi, kesan nyata berwujud tiga dimensi yang ingin ditampilkan dapat terwujud secara konkiet dan bukan sekadar ilusi. 5 Manfaat lain dari buku pop-up adalah dapat digunakan sebagai media untuk menanamkan kecintaan anak dalam membaca. Dibandingkan dengan buku cerita anak yang biasa, buku pop-up dapat lebih memberikan kenikmatan bagi anak dalam membaca cerita. Mereka tidak hanya membaca sebuah cerita, melainkan juga dapat berinteraksi dengan cerita yang disampaikan. Dalam penggunaannya anak ikut aktif sebagai pelaku, baik itu melalui sentuhan, pengamatan atau bahkan melalui suara yang disajikan dalam buku pop-up tersebut. Unsur kejutan yang dimiliki buku pop-up dapat menumbuhkan rasa penasaran anak terhadap kelanjutan suatu cerita sehingga membuat anak semakin gemar untuk membacanya. Mentransformasikan wayang ke dalam buku pop-up akan memberikan daya tarik bagi anak untuk mengenalkan wayang dalam bentuk yang lain. Penyajian wayang yang tidak berbeda tersebut tentunya tidak kehilangan nilai teladan yang dikandungnya karena cerita yang diangkatpun bersumber dari cerita wayang yang sebenarnya. Cerita wayang yang diangkat merupakan cerita yang bersumber dari Ramayana dan Mahabarata. Kisah dari Ramayana mengangkat sosok Kumbakarna dan kisah yang diangkat dari Mahabarata adalah kisah yang banyak mengajarkan nilai-nilai yang baik dari kisah Wahyu Cakraningrat. Dalam proyek studi ini penulis akan mentransformasikan kisah Kumbakarna dan kisah Wahyu Cakraningrat ke dalam bentuk buku pop-up dalam rangka mengilustrasikan nilai-nilai pendidikan karakter yang dikandungnya. 6

1.2 Tujuan Pembuatan Karya