Bagi Siswa Bagi Guru Bagi Sekolah

c. Explaination, siswa menjelaskan konsep dengan kalimat mereka sendiri, meminta bukti dan klarifikasi dari penjelasan mereka, dan mengarahkan kegiatan diskusi. Pada fase ini, perwakilan dari masing-masing kelompok mempresentasikan hasil diskusi menggunakan kalimat mereka sendiri di depan kelas. Contoh: siswa mempresentasikan hasil pengamatan morfologi jamur mikroskopis dan makroskopis serta diskusi kelompok. d. Elaboration, siswa menerapkan konsep dan ketrampilan dalam situasi baru. Fase ini merupakan tugas rumah bagi siswa yaitu siswa melakukan percobaan mengaplikasikan konsep fermentasi pada pembuatan donat dari ubi. e. Evaluation, diadakannya penilaian dari keseluruhan proses pembelajaran setelah melakukan fase-fase sebelumnya. Pada fase ini, siswa mengerjakan tesevaluasi akhir tentang materi jamur.

4. Materi jamur

Materi jamur adalah salah satu materi pokok pelajaran biologi pada kelas X semester gasal yaitu untuk mencapai Standar Kompetensi: 2. Memahami prinsip- prinsip pengelompokkan makhluk hidup dengan salah satu Kompetensi Dasar: 2.4. Mendeskripsikan ciri-ciri dan jenis-jenis jamur berdasarkan hasil pengamatan, percobaan, dan kajian literatur serta peranannya bagi kehidupan.

D. Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian ini adalah mengetahui aktivitas dan hasil belajar siswa kelas X SMA Negeri 1 Klirong pada pembelajaran materi jamur melalui penerapan pembelajaran model siklus belajar.

E. Manfaat Penelitian

Hasil Penelitian ini diharapkan dapat memberi manfaat sebagai berikut:

1. Bagi Siswa

Memberikan pengalaman baru bagi siswa dan diharapkan dapat memotivasi siswa dalam belajar.

2. Bagi Guru

Memberikan alternatif pada guru dalam memilih model pembelajaran siklus belajar yang digunakan dalam pembelajaran biologi materi jamur.

3. Bagi Sekolah

Memberikan sumbangan yang baik bagi sekolah sebagai masukan terhadap proses pembelajaran sehingga dapat meningkatkan kualitas sekolah.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS

A. Tinjauan Pustaka

1. Pembelajaran Biologi

Biologi sebagai salah satu bidang IPA menyediakan berbagai pengalaman belajar untuk memahami konsep dan proses sains. Keterampilan proses ini meliputi keterampilan mengamati, mengajukan hipotesis, menggunakan alat dan bahan secara baik dan benar dengan selalu mempertimbangkan keamanan dan keselamatan kerja, mengajukan pertanyaan, menggolongkan dan menafsirkan data, serta mengkomunikasikan hasil temuan secara lisan atau tertulis, menggali dan memilah informasi faktual yang relevan untuk menguji gagasan-gagasan atau memecahkan masalah sehari-hari Trisila et al. 2012. Pembelajaran merupakan proses interaksi antara guru dengan siswa yang ditujukan untuk melakukan perubahan sikap dan pola pikir siswa ke arah yang lebih baik Kulsum dan Hindarto 2011. Menurut Briggs dalam Rifa’i dan Anni 2010, pembelajaran adalah seperangkat peristiwa yang mempengaruhi siswa sedemikian rupa sehingga siswa itu memperoleh kemudahan dalam berinteraksi berikutnya dengan lingkungan. Pembelajaran biologi merupakan suatu proses pembelajaran yang berpatokan pada pembelajaran IPA dan berorientasi pada hakikat IPA meliputi produk, proses, dan sikap ilmiah melalui ketrampilan proses sehingga dapat berinteraksi baik dengan pendidik maupun dengan sumber belajar pada suatu lingkungan belajar. Pembelajaran biologi memerlukan kegiatan penyelidikan dan eksperimen sebagai bagian dari kerja ilmiah yang melibatkan keterampilan proses yang dilandasi sikap ilmiah. Selain itu, pembelajaran biologi mengembangkan rasa ingin tahu melalui penerapan inquiry berdasarkan pengalaman langsung yang dilakukan melalui kerja ilmiah untuk memanfaatkan fakta, membangun konsep, prinsip, teori, dan hukum. Melalui kerja ilmiah, siswa dilatih berpikir kreatif dan kritis. Pembelajaran biologi diharapkan dapat membentuk sikap peserta didik dalam kehidupan sehari-hari, sehingga mereka akhirnya menyadari 7