Reproduksi Jamur Peranan jamur

c Penicillium Jamur ini hidup secara saprofit. Kadang-kadang dijumpai pada roti, kentang, kacang, atau makanan busuk lainnya. Penicillium ini berkembang biak secara vegetatif dengan membentuk konidia. Hifa pembawa konidia disebut konidiofor. Setiap konidia membentuk jamur baru. Contoh jenis jamur ini adalah P. notatum dan P. chrysogenum yang menghasilkan zat antibiotik yang disebut penisilin. d Trichoderma Trichoderma menghasilkan enzim selulose yakni enzim yang dapat menghasilkan enzim selulosa. Jamur ini ditumbuhkan dalam kultur untuk diambil enzimnya dan dimurnikan.

3 Basidiomycota

Basidiomycota memiliki ciri-ciri antara lain: umumnya berukuran makroskopis, hifa bersekat melintang dengan satu atau dua inti, tubuh buah seperti payung, reproduksi aseksual dengan fragmentasi dan membentuk konidia, sedangkan reproduksi seksual membentuk membentuk spora basidium. Contoh jamur yang termasuk Basidiomycota yaitu jamur tiram Pleurotus sp., jamur merang Volvariela volvacea, dan jamur kuping Auricularia polytricha.

4 Deuteromycota

Deuteromycota adalah golongan semua jamur yang belum diketahui cara reproduksi seksualnya. Contoh jamur yang tergolong Deuteromycota yaitu Tinea versicolor penyebab panu dan Ephydermophyton floocossum penyebab penyakit kaki atlet.

c. Reproduksi Jamur

Yudianto dalam Wahyuni 2010 menyatakan bahwa ada dua cara perkembangbiakan yang dilakukan oleh jamur yaitu secara aseksual dan seksual. Jamur uniseluler berkembang biak secara aseksual dengan membentuk tunas dan secara seksual dengan membentuk spora askus. Sedangkan jamur multiseluler berkembang biak secara aseksual dengan fragmentasi dan membentuk spora aseksual yaitu zoospora, endospora, dan konidia. Jamur multiseluler berkembang biak secara seksual melalui peleburan antara inti jantan dan inti betina sehingga terbentuk spora askus atau spora basidium.

d. Peranan jamur

Jamur mempunyai peranan penting bagi kehidupan. ada yang merugikan dan ada yang menguntungkan. Tabel berikut menyajikan contoh jamur yang memiliki peran penting dalam kehidupan manusia. Tabel 2 Jenis-jenis jamur dan peranannya dalam kehidupan Divisi Jenis Tempat hidup Peranan Zygomycota Rhizopus stoloniferus Mucor mucedo Saprofit pada roti dan buah-buahan Roti  Untuk percobaan di laboratorium  Menyebabkan apel menjadi lembek  Dikenal sebagai kapang roti Ascomycota Saccharomyces cerevisiae Candida Claviceps Penicillium chrysogenum Tumbuh pada fermentasi aerobik Parasit pada manusia Parasit pada gandum, biji-bijian serealia Saprofit pada tanah, kulit, dan buah busuk  Untuk pembuatan roti  Menyebabkan fermentasi alkohol pada gula  CO2 yang dihasilkan selama fermentasi menyebabkan roti mengembang  Menyebabkan infeksi kulit dan saluran pernapasan  Menyebabkan penyakit ergot pada serelia. Ergot mengandung senyawa kimia yang menyebabkan halusinasi pada manusia  Alkaloid ergot digunakan untuk keperluan medis  Untuk menghasilkan antibiotik penisilin  Beberapa digunakan dalam pembuatan keju Divisi Jenis Tempat hidup Peranan Basidiomycota Pucinia graminis Ustilago Agaricus Parasit Saprofit pada bawang dan serealia Saprofit  Menyebabkan infeksi pada biji-bijian  Sporanya membentuk massa hitam pada bawang dan serealia  Dikenal sebagai cendawan  Beberapa dapat dimakan Deuteromycota Fusarium Trichophyton Parasit pada kentang, tomat, dan pisang Manusia  Menyebabkan daun menggulung  Menyebabkan penyakit kulit ring worm dan kaki atlet Ulya 2009.

B. Kerangka Berfikir dan Hipotesis

1. Kerangka Berfikir

2. Hipotesis

Hipotesis dari penelitian ini adalah pembelajaran model siklus belajar dapat mengoptimalkan aktivitas dan hasil belajar siswa kelas X SMA Negeri 1 Klirong pada pembelajaran materi jamur. Materi jamur Standar Kompetensi : 2. Memahami prinsip-prinsip pengelompokkan makhluk hidup. Kompetensi Dasar : 2.4. Mendeskripsikan ciri-ciri dan jenis-jenis jamur berdasarkan hasil pengamatan, percobaan, dan kajian literatur serta peranannya bagi kehidupan. Aktivitas dan hasil belajar siswa optimal Kelebihan model siklus belajar  Meningkatkan motivasi belajar siswa  Pembelajaran berpusat pada siswa  Melibatkan siswa secara langsung dalam mengalami proses perolehan konsep dan memahami aplikasinya Fakta yang ditemui :  Pembelajaran biologi sebagian besar menggunakan metode ceramah.  Siswa lebih banyak mendengarkan dan mencatat, sehingga konsep yang diterima siswa sekedar dari guru. Pembelajaran model siklus belajar Aktivitas dan hasil belajar siswa belum optimal