Observasi Teknik Pengambilan Data

E. Teknik Pengambilan Data

1. Observasi

Observasi dapat juga dikatakan sebagai pengamatan. Teknik pengamatan memungkinkan melihat dan mengamati sendiri, kemudian mencatat perilaku dan kejadian sebagaimana yang terjadi pada keadaan sebenarnya Moleong, 2005:174. Observasi dapat dilakukan dengan cara mengamati sikap para perangkat desa maupun masyarakat desa terhadap kepala desa maupun keluarga manten kepala desa dalam kurun waktu tertentu. Observasi ini dilakukan untuk mengungkap bagaimana peran manten dalam kepemimpinan desa di desa Karangsari. Hal-hal yang peneliti observasi diantaranya sebagai berikut: a. Kondisi sosial masyarakat desa Karangsari b. Kemampuan kepala desa dalam pemerintahan desa di desa Karangsari c. Sikap manten kepala desa terhadap pemerintahan desa di desa Karangsari Dalam penelitian ini dilakukan dua tahap observasi, yaitu: a. Observasi Tahap Awal Tahapan observasi awal ini dilakukan dengan tujuan untuk memperoleh gambaran atau informasi yang dapat digunakan sebagai landasan observasi selanjutnya. Observasi ini dilakukan dengan cara mengamati berbagai hal yang menjadi fokus penelitian. Observasi awal dimulai pada tanggal 27 Februari 2013 sampai dengan 4 Maret 2013 diawali dengan memberikan surat ijin penelitian kepada kepala desa. Observasi dilakukan dengan mengamati kinerja kepala desa, serta gambaran umum masyarakat desa seperti tingkat pendidikan dan mata pencaharian. Tahapan awal dalam observasi ini dilakukan dengan cara pencatatan yang sistematis terhadap gejala-gejala yang diteliti serta melakukan pengamatan serta pendokumentasian. Untuk membantu peneliti dalam memperoleh data digunakan peralatan seperti buku catatan yang digunakan untuk mencatat hasil pengamatan serta kamera yang digunakan untuk mendokumentasikan hal-hal yang berhubungan dengan penelitian. b. Observasi Tahap Lanjut Observasi tahap lanjut adalah observasi yang dilakukan dengan melakukan penyempurnaan terhadap data awal yang telah diperoleh. Persiapan yang dilakukan dalam observasi tahap lanjut sama dengan observasi awal. Namun dalam tahap ini data yang gali lebih mendalam dari tahap observasi awal. Observasi pada tahap lanjut ini dilaksanakan pada tanggal 6 Maret 2013 sampai dengan tanggal 25 Maret 2013.

2. Wawancara

Dokumen yang terkait

Relasi Kekuasaan Kepala Daerah Dengan Kepala Desa (Melihat Good Governance Kepala Desa Nagori Dolok Huluan, Kecamatan Raya Kabupaten Simalungun)

4 83 107

Relasi Antara Kepala Desa Dengan Badan Permusyawaratan Desa Dalam Mewujudkan Good Governance (Studi Kasus: Desa Pohan Tonga, Kecamatan Siborongborong, Kabupaten Tapanuli Utara)

1 62 186

Konstelasi Politik Dalam Pemilihan Kepala Desa (Studi Kasus : Pemilihan Kepala Desa Huta Ibus Kecamatan Lubuk Barumun Kabupaten Padang Lawas)

5 85 73

Peran Kepemimpinan Kepala Desa Dalam Mewujudkan Good Governance"(Suatu Penelitian Deskriptif Kualitatif di Desa Sigalapang Julu Kecamatan Panyabungan Kabupaten Mandailing Natal)

27 139 108

Pengaruh Gaya Kepemimpinan Kepala Desa Terhadap Peningkatan Pertisipasi Masyarakat Dalam Perencanaan Pembangunan (Studi Pada Desa Galang Suka Kecamatan Galang Kabupaten Deli Serdang)

18 209 128

Lembaga Adat Sebagai Mitra Kepala Desa Dalam Penyelesaian Sengketa Si Desa (Studi Di Kecamatan Simanindo Kabupaten Samosir)

0 21 132

Relasi Kekuasaan Antara Kepala Desa Dengan Camat (Studi Kasus : Desa Sirisirisi Kecamatan Doloksanggul Kabupaten Humbang Hasundutan)

4 80 97

PERAN MANTAN KEPALA DESA DALAM KEPEMIMPINAN DESA PRIODE 2013 2018 (Study Kasus Didesa Soponyono Kecamatan Wonosobo Kabupaten Tanggamus)

0 11 128

KEWENANGAN KEPALA DESA DALAM PENGELOLAAN USAHA DESA DI DESA MORO KECAMATAN SEKARAN KABUPATEN LAMONGAN

0 0 114

STUDI ETNOFARMAKOLOGI TUMBUHAN SEBAGAI OBAT DI DESA SIRAU KECAMATAN KARANGMONCOL KABUPATEN PURBALINGGA

0 0 16