kepada kepala desa. Observasi dilakukan dengan mengamati kinerja kepala desa, serta gambaran umum masyarakat desa seperti tingkat
pendidikan dan mata pencaharian. Tahapan awal dalam observasi ini dilakukan dengan cara
pencatatan yang sistematis terhadap gejala-gejala yang diteliti serta melakukan pengamatan serta pendokumentasian. Untuk membantu
peneliti dalam memperoleh data digunakan peralatan seperti buku catatan yang digunakan untuk mencatat hasil pengamatan serta kamera
yang digunakan untuk mendokumentasikan hal-hal yang berhubungan dengan penelitian.
b. Observasi Tahap Lanjut Observasi tahap lanjut adalah observasi yang dilakukan dengan
melakukan penyempurnaan terhadap data awal yang telah diperoleh. Persiapan yang dilakukan dalam observasi tahap lanjut sama dengan
observasi awal. Namun dalam tahap ini data yang gali lebih mendalam dari tahap observasi awal. Observasi pada tahap lanjut ini dilaksanakan
pada tanggal 6 Maret 2013 sampai dengan tanggal 25 Maret 2013.
2. Wawancara
Wawancara merupakan salah satu bentuk teknik pengumpulan data yang yang dilakukan dengan maksud tertentu Moleong, 2005:186.
Dalam penelitian ini digunakan teknik wawancara terbuka yaitu wawancara yang dilakukan secara terbuka, akrab dan penuh kekeluargaan.
Untuk memperoleh data agar sesuai dengan pokok permasalahan yang
diajukan maka dalam wawancara digunakan pedoman wawancara yang memuat sejumlah pertanyaan-pertanyaan yang terkait.
Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan teknik pengumpulan data dengan cara wawancara mendalam, karena peneliti mengungkap
berbagai informasi tentang peran manten dalam kepemimpinan di desa. Peneliti dapat mengetahui mengapa jabatan kepala desa selama ini
didominasi oleh keluarga manten kepala desa tersebut serta bagaimana respon masyarakat terhadap kondisi yang demikian.
Wawancara dilakukan dengan manten kepala desa yaitu Nurrochim Yudhadiharja beserta keluarganya pada tanggal 6 Maret sampai dengan 11
Maret 2013. Wawancara dilakukan dengan keluarga manten ketika mereka memiliki waktu senggang yaitu setelah mereka selesai bertugas. Hal ini
bertujuan agar tidak mengganggu mereka dalam beraktivitas karena mereka merupakan orang yang sibuk.
Wawancara dengan perangkat desa dan anggota BPD dilaksanakan pada tanggal 11 Maret sampai dengan 20 Maret 2013 di balai desa
Karangsari sekitar pukul 09.00-12.00. Wawancara juga dilakukan di rumah perangkat desa antara pukul 16.00-17.00. Anggota BPD yang
diwawancarai hanya bisa ditemui ketika berada di balai desa saja. Wawancara dengan tokoh masyarakat dilakukan pada tanggal 21
Maret sampai dengan 24 Maret 2013. Wawancara dengan tokoh masyarakat dilakukan dengan mendatangi rumahnya yaitu sekitar pukul
18.30-20.00.
Pelaksanaan wawancara dalam penelitian ini memiliki beberapa kendala terutama ketika mewawancarai keluarga manten kepala desa.
Kendala dalam mewawancarai keluarga manten kepala desa ini diantaranya adalah karena kesibukan mereka yaitu manten yang aktif
mengikuti kegiatan dalam parpol, anak manten yang bekerja sebagai anggota DPR, serta istrinya yang memiliki pekerjaan sebagai rias
pengantin yang waktunya tidak selalu tepat. Kesibukan mereka membuat peneliti harus menyesuaikan waktu dengan keluarga manten kepala desa
yang jadwalnya tidak selalu sama dalam setiap harinya.
3. Dokumentasi