25 glukosa.Streptococcus yang memberikan hemolisis tipe alfa juga disebut
Streptococcus viridians. Yang memberikan hemolisis tipe beta disebut Streptococcus
hemolyticus dan
tipe gamma
sering disebut
sebagaiStreptococcus anhemolyticus.
Gambar 2.4Hemolisis tipe gamma
2.1.6.3 Patogenesis Dan Gambaran Klinik
Infeksi Streptococcus timbulnya dapat dipengaruhi oleh bermacam-macam faktor, antara lain sifat biologik kuman, carahost memberikan respons, dan port
d’entre kuman. Penyakit yang ditimbulkan oleh kuman streptokokus dapat dibagi dalam beberapa kategori, sebagai berikut :
26
Gambar 2.5: Patogenesis Klinik Streptococcus 2.1.7 Faktor Yang Mempengaruhi Pertumbuhan
Streptococcus 2.1.7.1 Zat Makanan
Zat makanan yang digunakan untuk pertumbuhan mikroorganisme harus mengandung donor hydrogen dan penerima hydrogen, sumber karbon, sumber
nitrogen, mineral serta faktor-faktor pertumbuhan yang meliputi asam amino, purin dan pirimidin.
Persyaratan untuk pertumbuhan mikroorganisme akan beraneka ragam sesuai dengan jenis dan macam mikroorganismenya. Beberapa mikroorganisme
dapat memperbanyak dirinya pada banyak jenis makanan, sedangkan yang lain mempunyai kekhususan dan hanya menghendaki jenis makanan tertentu untuk
pertumbuhan dirinya.
2.1.7.2 Karbondioksida
Semua mikroorganisme secara umum memerlukan sejumlah kecil karbondioksida dalam pertumbuhannya.Karbondioksida telah tersedia di atmosfir
atau dihasilkan oleh adanya reaksi metabolisme yang terjadi dalam tubuh
27 mikroorganisme itu sendiri.Akan tetapi ada beberapa jenis mikroorganisme yang
membutuhkan karbondioksida dengan konsentrasi yang tinggi, sekitar 5-10.
2.1.7.3 Kebutuhan Oksigen
Kebutuhan akan adanya oksigen untuk pertumbuhan ragi mikroorganisme sangat bervariasi tergantung pada jenis mikroorganisme itu sendiri. Beberapa jenis
mikroorganisme yang untuk pertumbuhannya memerlukan sejumlah oksigen digolongkan dalam kelompok aerob, yaitu mikroorganisme dengan pengetatan
suasana udara yang harus mengandung oksigen.Termasuk dalam golongan ini adalah jamur lender dan jamur ragi serta beberapa jenis bakteri.
Jenis mikroorganisme yang untuk pertumbuhannya tidak memerlukan oksigen digolongkan dalam kelompok anaerob, yaitu mikroorganisme tanpa
pengetatan kondisi udara yang dapat memperbanyak dirinya pada saat udara diasingkan, kecuali apabila substansi yang kuat hadir atau apabila bergabung
dengan mikroorganisme yang memerlukan udara. Mikroorganisme yang dapat tumbuh dan memperbanyak dirinya baik
dalam keadaan ada atau tidak ada oksigen termasuk golongan anaerob fakultatif.Banyak bakteri yang termasuk dalam golongan ini. Sedangkan
mikroorganisme yang tidak memerlukan oksigen sama sekali termasuk dalam golongan anaerob obligatif.
2.1.8 Dampak Keberadaan