23
2.1.6 Keberadaan Streptococcus di Udara
2.1.6.1 Morfologi dan Identifikasi
Streptococcus  terdiri  dari  kokus  yang  berdiameter  0,5 –  1  µm.  Dalam
bentuk  rantai  yang  khas,  kokus  agak  memanjang  pada  arah  sumbu rantai.Streptococcus patogen jika ditanam dalam perbenihan cair atau padat  yang
cocok sering membentuk rantai panjang yang terdiri dari 8 buah kokus atau lebih. Streptococcusyang  menimbulkan  infeksi  pada  manusia  adalah  positif
Gram,  tetapi  varietas  tertentu  yang  diasingkan  dari  tinja  manusia  dan  jaringan binatang ada yang negatif Gram.
2.1.6.2Sifat Pertumbuhan
Umumnya Streptococcus bersifat anaerob fakultatif, hanya beberapa jenis yang bersifat anaerob obligat.Pada umumnya tekanan O
2
harus dikurangi, kecuali untuk  enterokokus.Pada  perbenihan  biasa,  pertumbuhannya  kurang  subur  jika  ke
dalamnya tidak ditambahkan darah atau serum.  Kuman ini tumbuh baik  pada Ph 7,4-7,6,  suhu  optimum  untuk  pertumbuhan  37
o
C,  pertumbuhannya  cepat berkurang pada 40
o
C. Berdasarkan jenis dari sifat hemolitiknya pada lempeng agar darah, kuman
ini dibagi dalam: 1.  Hemolisis tipe alfa, membentuk warna kehijau-hijauan dan hemolisis sebagian
ini  disekliling  koloninya,  bila  disimpan  dalam  peti  es  zona  yang  paling  luar akan berubah menjadi tidak berwarna.
24
Gambar 2.2: Hemolisis tipe alfa. 2.  Hemolisis  tipe  beta,  membentuk  zona  bening  di  sekeliling  koloninya,  tidak
ada  sel  darah  merah  yang  masih  utuh,  zona  tidak  bertambah  lebar  setelah disimpan dalam peti es.
Gambar 2.3:Hemolisis tipe beta 3.  Hemolisis  tipe  gamma,  tidak  menyebabkan  hemolisis.  Untuk  membedakan
hemolisis  yang  jelas  sehingga  mudah  dibeda-bedakan  maka  dipergunakan darah
kuda atau
kelinci dan
media tidak
boleh mengandung
25 glukosa.Streptococcus  yang  memberikan  hemolisis  tipe  alfa  juga  disebut
Streptococcus  viridians.  Yang  memberikan  hemolisis  tipe  beta  disebut Streptococcus
hemolyticus dan
tipe gamma
sering disebut
sebagaiStreptococcus anhemolyticus.
Gambar 2.4Hemolisis tipe gamma
2.1.6.3 Patogenesis Dan Gambaran Klinik