62
3.9.2 Tahap Penelitian
Adalah kegiatan yang dilakukan saat penelitian, meliputi : 1. Penentuan sampel, pembagian dan pengisian kuesioner.
2. Pengukuran : a. Suhu
b. Pencahayaan c. Kelembaban
d. Kepadatan Hunian e. Sanitasi Ruangan
f. Identifikasi Streptococcus g. Pencatatan hasil pengukuran.
3.9.3 Tahap Pasca Penelitian
Adalah kegiatan yang dilakukan setelah penelitian, mencakup :
1. Pengolahan data.
2. Analisis data. 3.10
Teknik Analisis Data
Analisis data yang dilakukan dengan menganalisis univariat dan bivariat.
3.10.1 Analisis Univariat
Analisis univariat bertujuan untuk menjelaskan atau mendeskripsikan karakteristik setiap variabel penelitian Soekidjo, 2010:182.
3.10.2 Analisis Bivariat
Analisis bivariat dilakukan untuk mengetahui hubungan antara variabel bebas dengan variabel terikat.Dalam analisis ini dapat dilakukan pengujian
statistik yaitu untuk skala variabel bebas suhu, pencahayaan, kelembaban,
63 kepadatan hunian,dan sanitasi ruangan adalah Nominal, jika dihubungkan dengan
variabel terikat keberadaan Streptococcus yang skalanya adalah Nominal, maka menggunakan uji uji chi square. Tetapi jika data variabel tidak memenuhi untuk
uji chi square maka digunakan uji alternatifnya yaitu uji fisher M. Sopiyudin Dahlan,
2011:135 dan
168.
64
BAB IV HASIL PENELITIAN
4.1 Gambaran Umum Rumah Susun Bandarharjo
Rumah susun Bandarharjo terletak +- 2 km ke arah utara Kota Semarang dan berlokasi di tengah permukiman padat dan kumuh di Kelurahan Bandarharjo
Semarang. Data dari BPS tahun 2007 menyebutkan bahwa Kelurahan Bandarharjo memiliki luas wilayah secara administratif seluas 3,43 km
2
. Jumlah penduduk pada tahun 2006 sebanyak 19.785 jiwa dengan jumlah rumah tangga sebanyak
4.364 KK.Kepadatan penduduknya adalah 5.768 jiwa per km
2
.Rumah susun Bandarharjo merupakan rumah susun sederhana sewa.
Rumah susun Bandarharjo terdiri dari 3 blok, yaitu : blok lama, blok A, dan blok B. Blok lama atau blok tengah merupakan bangunan pertama yang
dibangun. Bahan bangunannya menggunakan bahan yang berbeda batu bata dengan blok A dan blok B batako. Luas lahan blok lama sebesar 778,05 m
2
dengan luas bangunan 1.008 m
2
. Unit huniansarusun yang ada sebanyak 30 unit. Berdasarkan wawancara dengan ketuapengurus RW, Rumah Susun
Bandarharjo mulai digunakan oleh warga sejak tahun 1997 dan selama itu pula belum ada renovasi.
Kondisi ruangan dalam rumah susun itu sendiri dapat digambarkan sebagai sebuah ruangan sempit di mana terdapat sekat-sekat dari tripleks untuk
memisahkan tempat tidur, ruang tamu, dan dapur.Selain itu, aktivitas penghuni rumah susun yang merokok dalam ruangan dapat memperbesar resiko terhadap
penurunan kualitas udara dalam ruang sehingga dapat menimbulkan gangguan kesehatan akut.