64
BAB IV HASIL PENELITIAN
4.1 Gambaran Umum Rumah Susun Bandarharjo
Rumah susun Bandarharjo terletak +- 2 km ke arah utara Kota Semarang dan berlokasi di tengah permukiman padat dan kumuh di Kelurahan Bandarharjo
Semarang. Data dari BPS tahun 2007 menyebutkan bahwa Kelurahan Bandarharjo memiliki  luas  wilayah  secara  administratif  seluas  3,43  km
2
.  Jumlah  penduduk pada  tahun  2006  sebanyak  19.785  jiwa  dengan  jumlah  rumah  tangga  sebanyak
4.364  KK.Kepadatan  penduduknya  adalah  5.768  jiwa  per  km
2
.Rumah  susun Bandarharjo merupakan rumah susun sederhana sewa.
Rumah  susun  Bandarharjo  terdiri  dari  3  blok,  yaitu  :  blok  lama,  blok  A, dan  blok  B.  Blok  lama  atau  blok  tengah  merupakan  bangunan  pertama  yang
dibangun.  Bahan  bangunannya  menggunakan  bahan  yang  berbeda  batu  bata dengan  blok  A  dan  blok  B  batako.  Luas  lahan  blok  lama  sebesar  778,05  m
2
dengan luas bangunan 1.008 m
2
. Unit huniansarusun yang ada sebanyak 30 unit. Berdasarkan  wawancara  dengan  ketuapengurus  RW,  Rumah  Susun
Bandarharjo  mulai  digunakan  oleh  warga  sejak  tahun  1997  dan  selama  itu  pula belum ada renovasi.
Kondisi  ruangan  dalam  rumah  susun  itu  sendiri  dapat  digambarkan sebagai  sebuah  ruangan  sempit  di  mana  terdapat  sekat-sekat  dari  tripleks  untuk
memisahkan  tempat  tidur,  ruang  tamu,  dan  dapur.Selain  itu,  aktivitas  penghuni rumah  susun  yang  merokok  dalam  ruangan  dapat  memperbesar  resiko  terhadap
penurunan  kualitas  udara  dalam  ruang  sehingga  dapat  menimbulkan  gangguan kesehatan akut.
65 Sirkulasi udara dalam ruangan bergantung sepenuhnya pada ventilasi atau
jendela  dan  kipas  angin.Terdapat  pula  lubang  angin  pada  bagian  dinding  atas, namun rata-rata lubang angin tertutup dikarenakan takut jika tikus masuk kedalam
rumah serta banyak nyamuk.Pembersihan kipas angin biasanya dilakukan dua kali dalam  seminggu  oleh  penghuni  rumah,  bahkan  ada  yang  membersihkannya  jika
ada waktu senggang. Seperti  kondisi  pemukiman  pada  umumnya,  di  setiap  ruangan  dapat
ditemukan  perabot  rumah  tangga  dan  rak-rak  yang  juga  dapat  menjadi  tempat melekatnya debu jika tidak dibersihkan dengan baik. Selain itu, kondisi atap yang
bocor  membuat  air  merembes  dan  lembab  sehingga  dapat  menjadi  tempat  yang baik bagi mikroorganisme terutama Streptococcus untuk berkembang biak.
4.2 Hasil Penelitian 4.2.1 Analisis Univariat