30 ganasdan  lain-lain  immunocompromised  host  Baum,1980.Menurut  Baum
1980gambaran  klinik  radang  yang  disebabkan  oleh  infeksi  sangat  tergantung Pada:
1.  Karakteristik inokulum meliputi ukuran aerosol, jumlah dan tingkat virulensi jasad renik yang masuk.
2.  Daya  tahan  tubuh  seseorang  tergantung  pada  utuhnya  sel  epitel  mukosa, gerak mukosilia, makrofag alveoli dan IgA.
3.  Umur  mempunyai  pengaruh  besar.  ISPA  yang  terjadi  pada  anak  dan  bayi akan  memberikan  gambaran  klinis  yang  lebih  buruk  bila  dibandingkan
dengan  orang  dewasa.  Gambaran  klinis  yang  buruk  dan  tampak  lebih  berat tersebut  terutama  disebabkan  oleh  infeksi  virus  pada  bayi  dan  anak  yang
belum memperoleh kekebalan alamiah.
2.1.8.1.3 Penyebab ISPA
ISPA  merupakan  penyakit  yang  paling  banyak  diderita  oleh  anak- anak.Salah satu penyebab penyakit ISPA adalah pencemaran kualitas udara dalam
ruangan.  Sumber  pencemaran  di  dalam  ruangan  adalah  pembakaran  bahan  bakar yang  digunakan  untuk  memasak  dan  asap  rokok,  sedangkan  pencemaran  di  luar
ruangan antara lain pembakaran, transportai dan pabrik-pabrik. Selain itu penyakit ISPA  sering  terdapat  di  pemukiman  kumuh  dan  padat,  yang  kondisi
lingkungannya tidak memenuhi syarat kesehatan Indra, 2005.
2.1.8.1.4 Gejala ISPA
Penyakit  saluran  pernapasan  atas  dapat  memberikan  gejala  klinik  yang beragam, antara lain:
31 1.  Gejala  koriza  coryzal  syndrome,  yaitu  penegeluaran  cairan  discharge
nasalyang  berlebihan,  bersin,  obstruksi  nasal,  mata  berair,  konjungtivitis ringan.  Sakit  tenggorokan  sore  throat,  rasa  kering  pada  bagian  posterior
palatummole  dan  uvula,  sakit  kepala,  malaise,  nyeri  otot,  lesu  serta  rasa kedinginachilliness, demam jarang terjadi.
2.  Gejala  faringeal,  yaitu  sakit  tenggorokan  yang  ringan  sampai  berat. Peradangan  pada  faring,  tonsil  dan  pembesaran  kelenjar  adenoid  yang  dapat
menyebabkan obstruksi nasal, batuk sering terjadi, tetapi gejala koriza jarang. Gejala  umum  seperti  rasa  kedinginan,  malaise,  rasa  sakit  di  seluruh  badan,
sakit kepala, demam ringan, dan parau hoarseness. 3.  Gejala  faringokonjungtival  yang  merupakan  varian  dari  gejala  faringeal.
Gejala faringeal sering disusul oleh konjungtivitis yang disertai fotofobia dan sering  pula  disertai  rasa  sakit  pada  bola  mata.  Kadang-kadang  konjungtivitis
timbul  terlebih  dahulu  dan  hilang  setelah  seminggu  sampai  dua  minggu,  dan setelah gejala lain hilang, sering terjadi epidemi.
4.  Gejala  influenza  yang  dapat  merupakan  kondisi  sakit  yang  berat.  Demam, menggigil, lesu, sakit kepala, nyeri otot menyeluruh, malaise, anoreksia  yang
timbul tiba-tiba, batuk, sakit tenggorokan, dan nyeri retrosternal. Keadaan ini dapat  menjadi  berat.  Dapat  terjadi  pandemi  yang  hebat  dan  ditumpangi  oleh
infeksi bakterial. 5.  Gejala herpangina yang sering menyerang anak-anak, yaitu sakit beberapa hari
yang  disebabkan  oleh  virus  Coxsackie  A.  Sering  menimbulkan  vesikel faringeal, oral dan gingival yang berubah menjadi ulkus.
32 6.  Gejala obstruksi laringotrakeobronkitis akut cruop, yaitu suatu kondisi serius
yang mengenai anak-anak ditandai dengan batuk, dispnea, dan stridor inspirasi yang disertai sianosis Djojodibroto, 2009.
2.1.8.1.5 Penatalaksanaan ISPA