sistematis, termasuk dengan menggunakan prosedur ilmiah. Penilaian merupakan komponen yang penting dalam kegiatan pembelajaran. Mardapi dalam Widoyoko
2011:29 kualitas pembelajaran dapat dilihat dari sistem hasil penilaiannya. Sistem penilaian yang baik akan mendorong pendidik untuk menentukan strategi mengajar
yang baik dan memotivasi peserta didik. Dalam penilaian pendidikan patokan yang dipergunakan seharusnya bersumber pada tujuan yang akan dicapai, baik tujuan jangka
panjang maupun penjabarannya menjadi konsep operasional dalam bentuk tujuan jangka pendek.
b. Ciri-ciri Penilaian Pembelajaran
Widoyoko 2014:10 mengemukakan bahwa kegiatan penilaian dalam pembelajaran memiliki empat ciri yaitu : 1 penilaian dilaksanakan secara tidak
langsung, 2 menggunakan ukuran kuantitatif, artinya menggunakan simbol bilangan sebagai hasil pertama penilaian, 3 bersifat relatif, artinya hasil
penilaian untuk objek yang sama dari waktu ke waktu dapat mengalami perubahan karena adanya berbagai faktor yang mempengaruhinya, 4 dalam
penilaian sering terjadi kesalahan yang disebabkan oleh beberapa faktor yaitu alat ukur, subjek yang menilai, objek yang dinilai, situasi pada saat penilaian.
Arikunto 2012:20 mengemukakan ada lima ciri-ciri dalam penilaian pendidikan yaitu: 1 penilaian dilaksanakan secara tidak langsung, 2
penggunaan ukuran kuantitatif, 3 penilaian pendidikan menggunakan unit-unit atau satuan-satuan yang tetap, 4 penilaian bersifat relatif yaitu tidak sama dari
waktu ke waktu, 5 dalam penilaian sering terjadi kesalahan yang disebabkan oleh alat ukurnya, subjek yang melakukan penilaian, subjek penilaian serta
situasi saat penilaian berlangsung.
c. Prinsip-Prinsip Penilaian Pembelajaran
Prinsip penilaian menurut Widoyoko 2014:15 penilaian hasil belajar peserta didik pada jenjang pendidikan dasar dan menengah didasarkan pada
prinsip-prinsip sebagai berikut: 1 sahih atau valid yaitu penilaian didasarkan pada data yang mencerminkan kemampuan yang di ukur, 2 objektif, berarti
penilaian berbasis pada standar dan tidak dipengaruhi faktor subjektivitas penilai, 3 adil penilaian tidak menguntungkan dan merugikan peserta didik, 4
terpadu, berarti penilaian oleh pendidik dilakukan secara terencana, menyatu dengan kegiatan pembelajaran, dan berkesinambungan, 5 transparanterbuka,
berarti prosedur penilaian, kriteria penilaian, dan dasar pengambilan keputusan dapat diakses oleh semua pihak, 6 menyeluruh dan berkesinambungan
penilaian dilaksanakan dengan mencakup seluruh aspek penilaian, 7 sistematis penilaian dilaksanakan terencana dan bertahab, 8 ekonomis, berarti penilaian
yang efisien dan efektif dalam perencanaan, pelaksanaan, dan pelaporannya, 9 akuntabel, berarti penilaian dapat dipertanggungjawabkan kepada pihak
internal sekolah maupun eksternal untuk aspek teknik, prosedur, dan hasilnya, 10 edukatif, berarti mendidik dan memotivasi peserta didik dan guru.
Prinsip khusus dalam penilaian hasil belajar oleh pendidik yang terdapat didalam Permendikbud nomor 104 tahun 2014 berisikan prinsip-prinsip
penilaian autentik sebagai berikut : 1 materi penilaian dikembangkan dari kurikulum, 2 bersifat lintas muatan atau mata pelajaran, 3 berkaitan dengan
kemampuan peserta didik, 4 berbasis kinerja peserta didik, 5 memotivasi belajar peserta didik, 6 menekankan pada kegiatan dan pengalaman belajar
peserta didik, 7 memberi kebebasan peserta didik untuk mengkonstruksi responnya, 8 menekankan keterpaduan sikap, pengetahuan, dan keterampilan,
9 mengembangkan kemampuan berpikir divergen, 10 menjadi bagian yang tidak terpisahkan dari pembelajaran, 11 menghendaki balikan yang segera dan
terus menerus, 12 menekankan konteks yang mencerminkan dunia nyata, 13 terkait dengan dunia kerja, 14 menggunakan data yang diperoleh langsung dari
dunia nyata, 16 menggunakan berbagai cara dan instrumen.
d. Aspek Penilaian Pembelajaran