Penilaian Dalam Kurikulum 2013 Penilaian Pembelajaran

7 Hasil penilaian oleh pendidik dan satuan pendidikan dilaporkan dalam bentuk nilai dan deskripsi pencapaian kompetensi kepada orangtua dan pemerintah Lampiran Permendikbud Nomor 66 Tahun 2013.

i. Penilaian Dalam Kurikulum 2013

Penilaian di dalam Kurikulum 2013 meliputi 4 kompetensi inti KI : 1 KI-1: kompetensi inti sikap spiritual. Teknik penilaian yang digunakan untuk penilaian sikap spiritual adalah: a Observasi digunakan mengamati secara langsung keadaan peserta didik agar memperoleh gambaran sikap spiritual peserta didik yang lebih luas . Prinsip-prinsip dalam observasi: 1 dilakukan dengan jelas dan terencana yang mencakup indikatoraspek yang diamati, 2 menentukan aspek yang diamati, 4 menggunakan pedoman observasi berupa daftar cek atau skala penilaian, 5 pencatatan dilakukan selekas mungkin, 6 kesimpulan dibuat setelah observasi selesai dilaksanakan. b Penilaian diri memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk menilai pekerjaan dan kemampuan mereka sesuai dengan pengalaman dan yang dirasakan. Penilaian diri membutuhkan adanya instrument yang biasanya berupa angket. Kriteria penilaian diri adalah: 1 diumuskan secara sederhana, jelas dan tidak bermakna ganda, 2 bahasa yang lugas dan dapat dipahami siswa, 3 menggunakan format yang sederhana dan mudah dipahami siswa, 4 menunjukan kemampuan siswa dalam situasi nyatasebenarnya, 5 bermakna, mengarahkan siswa untuk memahami kemampuannya, 6 memuat indikator yang menunjukan kemampuan yang akan diukur, 7 memetakan kemampuan siswa dari yang terendah sampai tertinggi. Langkah-langkah penilaian diri: 1 menentukan kompetensi atau aspek yang akan dinilai, 2 menentukan kriteria penilaian yang digunakan, 3 merumuskan format penilaian, berupa pensekoran daftar tanda cek, atau skala penilaian, 4 meminta siswa melakukan penilaian diri, 5 guru mengkaji sampel hasil penilaian siswa secara acak, 6 menyampaikan umpan balik kepada siswa berdasarkan hasil kajian terhadap sampel hasil penilaian yang diambil. c Penilaian antar teman adalah penilaian dengan cara meminta peserta didik untuk mengemukakan kelebihan dan kekurangan peserta didik lain dalam berbagai hal. Penilaian antar teman biasanya membutuhkan instrumen penilaian yang berupa angket. Sistem penilaian antar teman dapat dilakukan dengan cara: 1 masing-masing siswa diminta saling menilai temannya, 2 membentuk sebuah tim yang terdiri dari beberapa siswa yang bertanggung jawab menilai keterampilan seluruh siswa dalam kelas tersebut, 3 masing-masing siswa diminta menilai tiga atau empat temannya. Kriteria yang diperhatikan dalam menyusun instrument penilaian antar teman adalah: 1 sesuai dengan kompetensi dan indikator yang akan diukur, 2 indikator dapat dilakukan melalui pengamatan siswa, 3 kriteria penilaian dirumuskan secara sederhana, jelas dan tidak menimbulkan penafsiran yang bermakna ganda, 4 menggunakan bahasa yang lugas dan mudah dipahami siswa, 5 menggunakan format yang sederhana dan mudah digunakan siswa, 6 indikator menunjukan sikap siswa dalam situasi yang nyata dan sebenarnya dan dapat diukur, 7 instrumen dapat mengukur target kemampuan yang akan diukur, 8 memuat indikator kunci atau esensial yang menunjukan penguasaan suatu kompetensi, 9 mampu memetakan sikap siswa dari yang terendah sampai yang tertinggi. d Penilaian jurnal adalah penilaian yang didasarkan pada catatan guru di dalam dan di luar kelas yang berisi hasil pengamatan tentang kekuatan dan kelemahan siswa yang berkaitan dengan sikap dan perilaku. Kriteria penilaian jurnal: 1 mengukur capaian kompetensi sikap yang penting, 2 sesuai dengan kompetensi dasar dan indicator, 3 menggunakan format yang sederhana dan mudah diisidigunakan, 4 dapat dibuat rekapitulasi tampilan sikap siswa secara kronologis, 5 memungkinkan untuk dilakukan pencatatan yang sistematis, jelas dan komunikatif, 6 format pencatatan memudahkan siswa dalam pemaknaan terhadap tampilan sikap siswa, 7 menuntun guru untuk mengidentifikasi kelemahan dan kekuatan siswa. 2 KI-2: kompetensi inti sikap sosial. Teknik penilaian yang digunakan untuk penilaian sikap sosial adalah: a Observasi digunakan mengamati secara langsung keadaan peserta didik agar memperoleh gambaran sikap spiritual peserta didik yang lebih luas. Prinsip-prinsip dalam observasi: 1 dilakukan dengan jelas dan terencana yang mencakup indikatoraspek yang diamati, 2 menentukan aspek yang diamati, 3 menggunakan pedoman observasi berupa daftar cek atau skala penilaian, 4 pencatatan dilakukan selekas mungkin, 5 kesimpulan dibuat setelah observasi selesai dilaksanakan. b Penilaian diri memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk menilai pekerjaan dan kemampuan mereka sesuai dengan pengalaman dan yang dirasakan. Kriteria penilaian diri adalah: 1 diumuskan secara sederhana, jelas dan tidak bermakna ganda, 2 bahasa yang lugas dan dapat dipahami siswa, 3 menggunakan format yang sederhana dan mudah dipahami siswa, 4 menunjukan kemampuan siswa dalam situasi nyatasebenarnya, 5 bermakna, mengarahkan siswa untuk memahami kemampuannya, 6 memuat indikator yang menunjukan kemampuan yang akan diukur, 7 mematakan kemampuan siswa dari yang terendah sampai tertinggi. Langkah-langkah penilaian diri: 1 menentukan kompetensi atau aspek yang akan dinilai, 2 menentukan kriteria penilaian yang digunakan, 3 merumuskan format penilaian, berupa pensekoran daftar tanda cek, atau skala penilaian, 4 meminta siswa melakukan penilaian diri, 5 guru mengkaji sampel hasil penilaian siswa secara acak, 6 menyampaikan umpan balik kepada siswa berdasarkan hasil kajian terhadap sampel hasil penilaian yang c penilaian antar teman penilaian dengan cara meminta peserta didik untuk mengemukakan kelebihan dan kekurangan peserta didik lain dalam berbagai hal. Sistem penilaian antar teman dapat dilakukan dengan cara: 1 masing- masing siswa diminta saling menilai temannya, 2 membentuk sebuah tim yang terdiri dari beberapa siswa yang bertanggung jawab menilai keterampilan seluruh siswa dalam kelas tersebut, 3 masing-masing siswa diminta menilai tiga atau empat temannya. Kriteria yang diperhatikan dalam menyusun instrumen penilaian antar teman adalah: 1 sesuai dengan kompetensi dan indikator yang akan diukur, 2 indikator dapat dilakukan melalui pengamatan siswa, 3 kriteria penilaian dirumuskan secara sederhana, jelas dan tidak menimbulkan penafsiran yang bermakna ganda, 4 menggunakan bahasa yang lugas dan mudah dipahami siswa, 5 menggunakan format yang sederhana dan mudah digunakan siswa, 6 indikator menunjukan sikap siswa dalam situasi yang nyata dan sebenarnya dan dapat diukur, 7 instrumen dapat mengukur target kemampuan yang akan diukur, 8 memuat indikator kunci atau esensial yang menunjukan penguasaan suatu kompetensi, 9 mampu mematakan sikap siswa dari yang terendah sampai yang tertinggi. d Penilaian jurnal adalah penilaian yang didasarkan pada catatan guru di dalam dan di luar kelas yang berisi hasil pengamatan tentang kekuatan dan kelemahan siswa yang berkaitan dengan sikap dan perilaku. Kriteria penilaian jurnal: 1 mengukur capaian kompetensi sikap yang penting, 2 sesuai dengan kompetensi dasar dan indikator, 3 menggunakan format yang sederhana dan mudah diisidigunakan, 4 dapat dibuat rekapitulasi tampilan sikap siswa secara kronologis, 5 memungkinkan untuk dilakukan pencatatan yang sistematis, jelas dan komunikatif, 6 format pencatatan memudahkan siswa dalam pemaknaan terhadap tampilan sikap siswa, 7 Menuntun guru untuk mengidentifikasi kelemahan dan kekuatan siswa. 3 KI-3: kompetensi inti pengetahuan. Teknik penilaian yang digunakan untuk penilaian pengetahuan adalah: a Tes adalah penilaian yang digunakan untuk mengukur kemampuan peserta didik. Tes dibagi menjadi tes secara lisan dan tes secara tulisan. 1 Lisan adalah bentuk tes yang pelaksanaannya dilakukan secara langsung dengan cara berbicara atau wawancara tatap muka secara langsung antara penguji dan yang diuji. Prinsip-prinsip penilaian lisan: 1 tes lisan dibagi menjadi dua jenis yaitu tes lisan bebas dan tes lisan berpedoman. Tes lisan bebas yaitu guru tidak mempersiapkan daftar pertanyaan secara tertulis, sedangkan tes lisan berpedoman adalah guru menggunakan pedoman tertulis mengenai apa yang akan ditanyakan, 2 dapat digunakan untuk mengukur kemampuan berbahasa, 3 hasil tes langsung dapat diketahui siswa. 2 Tulisan adalah bentuk tes yang dalam pelaksanaanya menggunakan kertas dan tulisan sebagai alat bantu, baik untuk soal maupun jawaban tes. Terdapat dua kategori tes tertulis yaitu: Tes objektif adalah bentuk tes yang bersifat dan hanya dipengaruhi oleh objek jawaban atau respon yang diberikan oleh peserta tes. Serta tes subjektif adalah pensekorannya dipengaruhi oleh pemberi skor. b penilaian kerja adalah penilaian yang digunakan untuk mengamati kegiatan peserta didik dalam melaksanakan sesuatu. Langkah-langkah untuk membuat penilaian kerja adalah: 1 mengidentifikasi langkah penting yang diperlukan atau yang akan mempengaruhi hasil akhir yang baik, 2 menuliskan kemampuan perilaku spesifik yang penting untuk menyelesaikan dan menghasilkan output yang terbaik, 3 memuat kriteria-kriteria kemampuan yang akan diukur, 4 mendefinisikan dengan jelas kriteria kemampuan yang diukur berdasarkan kemampuan siswa yang dapat diamati, 5 mengurutkan kriteria kemampuan yang akan diukur berdasarkan urutan yang dapat diamati, 6 periksa dan bandingkan dengan kriteria kemampuan yang dibuat sebelumnya oleh orang lain. Empat hal yang harus diperhatikan dalam menyusun standar penilaian kinerja adalah: 1 validitas adalah keabsahan standar yang sesuai dengan kompetensi yang dinilai, 2 kesepakatan yaitu standar penilaian disepakatidisetujui oleh semua siswa yang akan mendapat penilaian, 3 realisitas berarti standar penilaian bersifat realistis, dapat dicapai sesuai dengan kemampuan siswa, 4 objektivitas yaitu standar penilaian bersifat objektif, yaitu mampu mencerminkan keadaan yang sebenarnya tanpa menambah atau mengurangi kenyataan dan sulit untuk dipengaruhi oleh subjektivitas. c Penilaian projek adalah penilaian yang harus diselesaikan dalam periode atau waktu tertentu diluar kegiatan pembelajaran dikelas. Perencanaan penilaain projek meliputi : 1 kemampuan pengolahan yaitu kemampuan siswa dalam memilih topik, mencari informasi dan mengelola waktu penilaian serta penulisan laporan, 2 relevansi yaitu kesesuaian dengan mata pelajaran, dengan mempertimbangkan tahap pengetahuan, pemahaman dan keterampilan dalam pembelajaran, 3 keaslian yaitu projek yang dilakukan siswa harus merupakan hasil karyanya, dengan mempertimbangkan kontribusi guru berupa petunjuk dan dukungan terhadap projek siswa. 4 KI-4: kompetensi inti keterampilan. Teknik penilaian yang digunakan untuk penilaian pengetahuan adalah: a penilaian kerja adalah penilaian yang digunakan untuk mengamati kegiatan peserta didik dalam melaksanakan sesuatu. Langkah-langkah untuk membuat penilaian kerja adalah: 1 mengidentifikasi langkah penting yang diperlukan atau yang akan mempengaruhi hasil akhir yang baik, 2 menuliskan kemampuan perilaku spesifik yang penting untuk menyelesaikan dan menghasilkan output yang terbaik, 3 memuat kriteria-kriteria kemampuan yang akan diukur, 4 mendefinisikan dengan jelas kriteria kemampuan yang diukur berdasarkan kemampuan siswa yang dapat diamati, 5 mengurutkan kriteria kemampuan yang akan diukur berdasarkan urutan yang dapat diamati, 6 periksa dan bandingkan dengan kriteria kemampuan yang dibuat sebelumnya oleh orang lain. Empat hal yang harus diperhatikan dalam menyusun standar penilaian kinerja adalah: 1 validitas adalah keabsahan standar yang sesuai dengan kompetensi yang dinilai, 2 kesepakatan yaitu standar penilaian disepakatidisetujui oleh semua siswa yang akan mendapat penilaian, 3 realisitas berarti standar penilaian bersifat realistis, dapat dicapai sesuai dengan kemampuan siswa, 4 objektivitas yaitu standar penilaian bersifat objektif, yaitu mampu mencerminkan keadaan yang sebenarnya tanpa menambah atau mengurangi kenyataan dan sulit untuk dipengaruhi oleh subjektivitas. b Portofolio adalah penilaian untuk kumpulan seluruh karya peseta didik dalam bidang tertentu dan dalam kurun waktu tertentu. Prinsip dasar penilaian portofolio: 1 prinsip penilaian proses dan hasil. Proses belajar yaitu catatan anekdot mengenai sikap siswa dalam belajar, antusias atau tidak mengikuti pelajaran, 2 prinsip penilaian berkala dan berkesinambungan. Menilai berkala misalnya setiap selesai satu satuan mata pelajaran ata satu kompetensi dasarkan ulangan. Sedangkan penilaian berkelanjutan yaitu kontuinitas penilaian, baik penilaian hasil maupun penilaian proses tidak boleh ada yang terputus. Tugas terstrukturpun harus diberikan secara berkelanjutan, 3 prinsip penilaian yang adil yaitu dengan memperhatikan perbedaan-perbedaan individual, karena dua hal tersebut berkaitan dengan masalah keadilan. Pedoman penilaian portofolio: 1 karya siswa adalah benar-benar karya siswa itu sendiri, 2 saling percaya antara guru dan siswa, 3 kerahasiaan bersama antara guru dan siswa, 4 Milik bersama antara siswa dan guru, 5 kepuasan yaitu hasil kerja portofolio berisi bukti dan keterangan yang memberikan dorongan siswa untuk lebih meningkat diri, 5 kesesuaian adalah hasil kerja yang di kumpulkan sesuai dengan kompetensi, 6 penilaian proses dan hasil merupakan proses belajar yang dinilai dan diperoleh dari catatan guru yang tentang kinerja dan karya siswa, 7 penilaian dan pembelajaran yaitu sebagai diagnostik yang sangat berarti bagi guru untuk melihat kelebihan dan kekurangan siswa. c Penilaian projek adalah penilaian yang harus diselesaikan dalam periode atau waktu tertentu diluar kegiatan pembelajaran dikelas. Perencanaan penilaain projek meliputi : 1 kemampuan pengolahan yaitu kemampuan siswa dalam memilih topik, mencari informasi dan mengelola waktu penilaian serta penulisan laporan, 2 relevansi yaitu kesesuaian dengan mata pelajaran, dengan mempertimbangkan tahap pengetahuan, pemahaman dan keterampilan dalam pembelajaran, 3 keaslian yaitu projek yang dilakukan siswa harus merupakan hasil karyanya, dengan mempertimbangkan kontribusi guru berupa petunjuk dan dukungan terhadap projek siswa. d Penilaian produk adalah penilaian terhadap kemampuan siswa membuat produk-produk tertentu. Aspek-aspek penilaian produk: 1 tahap persiapan, meliputi: penilaian kemampuan siswa dan merencanakan, menggali, dan mengembangkan gagasan, dan mendesain produk, 2 tahap pembuatan produk proses, meliputi : penilaian kemampuan siswa dalam menyeleksi dan menggunakan bahan, alat dan teknik, 3 tahap penilaian produk, meliputi: penilaian produk yang dihasilkan siswa sesuai kriteria yang ditetapkan. Instrumen Penilaian. Gambar 1 Sumber : S Eko putro Widoyoko 2014:90 Instrumen penilaian ada dua macam yaitu teknik penilaian tes dan teknik penilaian non tes. 1 Instrumen penilaian non tes adalah alat penilaian yang digunakan untuk mengukur hasil belajar yang berkenaan dengan keterampilan dan sikap. Instrumen non tes meliputi: a Observasi adalah teknik penilaian yang digunakan untuk melihat dan mengamati secara langsung keadaan dilapangan agar memperoleh gambaran yang lebih luas dari objek pengamatan. Prinsip-prinsip dalam observasi: 1 dilakukan dengan jelas dan terencana yang mencakup indikatoraspek yang diamati, 2 menentukan aspek yang diamati, 3 menggunakan pedoman observasi berupa daftar cek atau skala penilaian, 4 pencatatan dilakukan selekas mungkin, 5 kesimpulan dibuat setelah observasi selesai dilaksanakan. Penilaian Non Tes meliputi : observasi, chek list, rating scale, angket, rubrik. Tes Tulisan Lisan Uraian Objektif terdiri dari: pilihan ganda, benar salah, memasangkan. b Daftar cek chek list untuk menyatakan ada atau tidaknya suatu unsur, komponen, karakteristik atau kejadian dalam suatu peristiwa, tugas atau satuan yang kompleks. Prinsip-prinsip daftar cekchek list: 1 chek list terdiri dari dua komponen yaitu komponen yang akan diamati dan tanda yang menyatakan ada atau tidaknya komponen tersebut selama observasi dilakukan, 2 pemberian skor untuk pernyataan positif, YA=2, TIDAK=1. Untuk pernyataan negatif, YA=1, TIDAK=2, 3 jumlah skor tertinggi ideal = jumlah pernyataan x 2. Format rubrik penilaian chek list terdapat pada lampiran 1.1, 4 rating scale adalah instrumen penilaian yang menggunakan prosedur terstruktur untuk memperoleh informasi yang diobservasi yang menyatakan hubungan tertentu dalam hubungannya dengan yang lain Asmawi zaenul dan Noehi Nasution dalam Widoyoko, 2014:148 Prinsip-prinsip rating scale: 1 berisikan pernuataan kualitas suatu yang akan diukur beserta pasangannya yang berbentuk cara menilai yang menunjukan peringkat kualitas yang dimiliki oleh suatu yang diukur tersebut, 2 terdiri dari dua bagian bagian pertama terdiri dari pernyataan tentang kualitas keberadaan sesuatu. Bagian yang kedua petunjuk penilaian tentang pernyataan tersebut, 3 ada empat tipe rating scale yaitu: numerical rating scale, descriptive graphic rating scale, rangking method rating scale, paired comparison rating scale. Yang sering digunakan adalah tipe numerical rating scale karena dianggap paling sederhana, 4 skor rating scale yaitu 5= sangat baik, 4=baik, 3=cukup, 2=tidak baik, 1=sangat tidak baik, 5 skor rating scale adalah jumlah pernyataan X jumlah pilihan. Contoh rubrik penilaian terdapat pada lampiran 1.2. c Angket adalah bentuk instrumen penilaian yang dilakukan dengan cara memberi seperangkat penyataan atau pertanyaan terulis kepada siswa untuk diberikan respon sesuai dengan keadaan siswa. Isi angket berisi tentang penilaian diri sendiri, pengetahuan, keyakinann maupun sikap pribadi siswa. Langkah-langkah menyusun angket: 1 menetapkan variabel yang akan dinilai penyusunan instrumen penilaian yaitu menentukan variabel yang akan diukur, sikap, minat, motivasi. Perbedaan variabel yang diukur menyebabkan perbedaan isi angket, 2 merumuskan definisi konseptual digunakan untuk kepentingan pengembangan instrumen penilaian, penilai merumuskan definisi konseptual berdasarkan beragam teori dari berbagai sumber atau referensi. Definisi konseptual memindahkan informasi teori ke dalam pikiran penilaian dalam bentuk bangunan konsep, 3 menyusun definisi oprasional yaitu definiisi yang didasarkan pada definisi konseptual yang merupakan pernyataan mengenai variabel, cara pengukuran, dan alat yang digunakan untuk melakukan pengukuran, 4 menyusun kisi-kisi angket yaitu indikator dan rancangan butir instrumen disusun dalam bentuk tabel disebut dengan kisi-kisi instrumen. Sebuah tabel menunjukan hubungan antara variabel, indikator dan rancangan butir-butir instrumen, 5 menyusun butir-butir angket yaitu kisi-kisi instrumen disusun dan dijabarkan menjadi butir-butir instrumen baik dalam bentuk pertanyaan maupun pernyataan. Bentuk angket adalah skala sikap dan laporan pribadi. Skala sikap adalah skala untuk menilaian sikap dalam kegiatan pembelajaran. Bentuk-bentuk skala sikap adalah skala likert, skala thurston, skala guttman, semantic diffrential. Dari keempat macam skala sikap yang sering digunakan adalah skala Likert. Prinsip-prinsip skala likert adalah: 1 pada skala likert ada tiga pilihan skala, yaitu skala tiga, skala empat dan skala lima. Skala disusun dalam bentuk suatu pernyataan dan diikuti oleh pilihan respon yang menunjukan tingkatan. Pilihan respon yaitu SS= sangat setuju, S=setuju, KS=kurang setuju, TS=tidak setuju, STS=sangat tidak setuju, 2 skoring pilihan jawaban pada skala likert tergantung pada sifat pernyataan. Pernyataan bersifat positif SS=5, S=4, KS=3, TS=2, STS=1. Untuk pernyataan bersifat negatif SS=1, S=2, KS=3, TS=4, STS=5, 3 jumlah pilihan jawaban minimal 3 yaitu, setuju S, kurang setuju KS, dan tidak setuju TS. Untuk pilihan jawaban 4 yaitu, sangat setuju SS, setuju S, kurang setuju KS, tidak setuju TS. Sedangkan pilihan jawaban 5 yaitu, sangat setuju SS, setuju S, kurang setuju KS, tidak setuju TS, sangat tidak setuju STS, 4 klasifikasi hasil penilaian adalah Sangat Baik SB skor akhir 3,25-4,00; Baik B skor akhir 2,50-3,25; Cukup C skor akhir 1,75-2,50; Kurang K skor akhir 1,00-1,75. Contoh rubrik skala sikap berada di lampiran 1.3. d Rubrik pedoman pemberian skor dalam penilaian yang bersifat subjektif. Rubrik terdiri dari daftar kriteria yang diwujudkan dalam aspek yang akan dinilai disertai mutu setiap kriteria mulai dari tingkat yang paling sempurna sampai tingkat yang paling buruk disertai skor setiap gradasi mutu tersebut. Komponen rubrik terdiri dari : 1 aspek penilaian yang dijadikan dasar dalam menilai hasil kerja, 2 deskripsi mutu yang menunjukan tingkatan mutu dari setiap dimensi kerja yang paling sempurna sampai yang paling buruk, 3 skor untuk setiap gradasi, 4 skala yang digunakan untuk menilai dimensi kerja mulai skala 3, 4, 5. Langkah-langkah menyusun rubrik : 1 menetukan konsep, keterampilan, dan kinerja yang dinilai, 2 merumuskan dan menentukan urutan konsep dan keterampilan yang akan dinilai kedalam rumusan yang menggambarkan kinerja siswa, 3 menentukan tugas yang akan dinilai, 4 menentukan skala yang akan digunakan, 5 mendiskripsikan kinerja dari yang diharapkan sampai yang tidak diharapkan, 6 melakukan uji coba, 7 melakukan revisi berdasarkan uji coba. Format rubrik terdapat pada lampiran 1.4. 2 Teknik penilaian tes adalah suatu alat untuk melakukan pengukuran yaitu untuk mengumpulkan informasi karakteristik suatu objek. Tes dibagi menjadi 2 yaitu: a Lisan adalah bentuk tes yang pelaksanaannya dilakukan secara langsung dengan cara berbicara atau wawancara tatap muka secara langsung antara penguji dan yang diuji. Prinsip-prinsip penilaian lisan: 1 tes lisan dibagi menjadi dua jenis yaitu tes lisan bebas dan tes lisan berpedoman. Tes lisan bebas yaitu guru tidak mempersiapkan daftar pertanyaan secara tertulis, sedangkan tes lisan berpedoman adalah guru menggunakan pedoman tertulis mengenai apa yang akan ditanyakan, 2 dapat digunakan untuk mengukur kemampuan berbahasa, 3 hasil tes langsung dapat diketahui siswa. b Tulisan adalah bentuk tes yang dalam pelaksanaanya menggunakan kertas dan tulisan sebagai alat bantu, baik untuk soal maupun jawaban tes. Terdapat dua kategori tes tertulis yaitu: 1 Tes objektif adalah bentuk tes yang bersifat dan hanya dipengaruhi oleh objek jawaban atau respon yang diberikan oleh peserta tes. Macam- macam tes objektif yaitu: a pilihan ganda yaitu teknik penilaian yang terdiri atas bagiaan keterangan stem dan bagian kemungkinan jawaban atau alternatif options. Prinsip-prinsip tes pilihan ganda: 1 soal memiliki alternatif jawaban berkisar antara 3, 4, 5. Dalam option terdiri atas satu jawaban benar yaitu kunci jawaban dan beberapa adalah pengecoh distractor, 2 peserta didik testee diminta membenarkan atau menyalahkan setiap stem dengan tiap pilihan jawaban, 3 instruksi pengerjaan harus jelas kalimat pada butir soal hendaknya singkat dan mudah dipahami, 4 hindari penggunaan bentuk kalimat negatif dalam kalimat pokoknya, 5 option jawaban yang disediakan hendaknya bersifat homogen mengenai isi dan bentuknya, 6 cara mengolah skor ada dua cara yaitu dengan denda dan tanpa denda. Dengan Denda Rumus: S= S= Skor yang diperoleh R= Jawaban yang betul W= jawaban yang salah O= banyaknya option 1= bilangan tetap Tanpa Denda Rumus: S=R b tipe benar salah soal yang disertai alternatif jawaban benar dan salah. Prinsip-prinsip tes benar salah: 1 soal berupa pernyataan benar dan salah, 2 cara mengerjakan ada dua macam yaitu dengan pembetulan yaitu siswa diminta membetulkan bila dia memilih jawaban yang salah. Cara kedua adalah tanpa pembetulan siswa hanya diminta melingkari huruf B atau S tanpa memberikan jawaban yang benar, 3 tulislah huruf B-S pada permulaaan masing-masing item untuk mempermudah penilaian, 4 jumlah soal yang harus dijawab B sama dengan butir soal yang harus dijawab S. Pola jawaban tidak bersifat teratur misal : B-S, B- S, atau SS, BB, 5 hindari item yang menimbulkan perdebatan, 6 hindari pertanyaan yang sama persis dengan buku dan hindari kata yang menunjukan memberi saran seperti yang dikehendaki oleh item, 7 cara mensekor ada 2 cara yaitu dengan denda dan tanpa denda. Dengan denda S= R-W S= Skor yang diperoleh R= Right jawaban yang benar W= Jawaban yang salah Tanpa denda S=R c menjodohkan soal ditulis dalam dua kolom, kolom kiri berisi petanyaanpernyataan dan kolom sebelah kanan berisi jawaban. Prinsip-prinsip tes menjodohkan: 1 pertanyaan dalam tes menjodohkan hendaknya tidak lebih dari 10 item, 2 jumlah jawaban yang dipilih harus lebih banyak daripada jumlah soal lebih kurang satu setengah kali, 3 antara item yang tergabung dalam tes menjodohkan harus merupakan pengertian yang benar-benar homogen, 4 cara penilaian skor terakhir dihitung dari jawaban yang benar. S = R. 2 Tes uraian adalah butir soal yang mengandung pertanyaan yang jawaban atau pengerjaan soal harus dilakukan ddengan cara mengekspresikan pemikiran peserta didik. Ciri tes uraian adalah jawaban tidak disediakan penyusun soal, tetapi harus disusun oleh peserta didik. Prinsip-prinsip tes uraian: 1 soal uraian berjumlah 5-10 buah yang menuntut kemampuan siswa untuk dapat mengorganisir, menginterpretasi, menghubungkan pengertian yang telah dimiliki, 2 soal tes meliputi ide pokok dari bahan yang diteskan, 3 soal sudah dilengkapi dengan jawaban serta pedoman penilaian, 4 pertanyaan diusahakan bervariasi antara jelaskan, mengapa, bagaimana, seberapa jauh, agar dapat diketahui lebih jauh penguasaan siswa terhadap bahan, 5 ditegaskan model jawaban yang dikehendaki oleh penyusun tes. Penilaian hasil belajar dalam kurikulum 2013 menggunakan skala sangat baik SB, baik B, cukup C, dan kurang K untuk penilaian KI Sikap. Sedangkan rentang 1-4 untuk penilaian KI pengetahuan dan KI keterampilan yang dapat dikonversi ke dalam predikat A-D. Ketuntasan minimal pada KI pengetahuan dan KI keterampilan yaitu 2,67 B- dan untuk kompetensi sikap minimal B. Tabel 1 Konversi Kompetensi Pengetahuan, Keterampilan, dan Sikap Sikap Pengetahuan Keterampilan Skor Modus Predikat Skor Rerata Predikat Skor Optimum Predikat 4,00 SB Sangat Baik 3,83 x ≥ 4,00 A 3,83 x ≥ 4,00 A 3,50 x ≥ 3,83 A- 3,50 x ≥ 3,83 A- 3,00 B Baik 3,17 x ≥ 3,50 B+ 3,17 x ≥ 3,50 B+ 2,83 x ≥ 3,17 B 2,83 x ≥ 3,17 B 2,50 x ≥ 2,83 B- 2,50 x ≥ 2,83 B- 2,00 C Cukup 2,17 x ≥ 2,50 C+ 2,17 x ≥ 2,50 C+ 1,83 x ≥ 2,17 C 1,83 x ≥ 2,17 C 1,50 x ≥ 1,83 C- 1,50 x ≥ 1,83 C- 1,00 K Kurang 1,17 x ≥ 1,50 D+ 1,17 x ≥ 1,50 D+ 1,00 x ≥ 1,17 D 1,00 x ≥ 1,17 D Sumber : Permendikbud nomor 58 lampiran III tahun 2014 Pada tiap materi pokok tertentu akan terdapat rumusan KD untuk masing- masing aspek KI. Jadi, pada suatu materi pokok tertentu, akan selalu muncul 4 KD sebagai berikut: 1 KD pada KI-1: aspek sikap spiritual untuk mata pelajaran tertentu bersifat generik, artinya berlaku untuk seluruh materi pokok. Sikap spiritual terkait dengan pembentukan siswa menjadi orang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa. Dalam kurikulum 2013 sikap spiritual merupakan sikap untuk menerima, menghargai, menghayati, dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya Widoyoko, 2014:44. 2 KD pada KI-2 : aspek sikap sosial untuk mata pelajaran tertentu bersifat relatif generik, namun beberapa materi pokok tertentu ada KD pada KI-3 yang berbeda dengan KD lain pada KI-2. Sikap sosial terdiri dari sikap jujur, disiplin, tanggung jawab, toleran, gotong royong, santun dan percaya diri. 3 KD pada KI-3 : aspek pengetahuan. Anderson dan Krathwohl dalam Widoyoko mengemukakan bahwa proses kognitif dalam pembelajaran dibagi menjadi enam jenjang yaitu mengingat, memahami, mengaplikasikan, menganalisis, mengevaluasi dan mencipta. 4 KD pada KI-4 : aspek keterampilan. Dalam mengimplementasikan kurikulum 2013 pada aspek penilaiannya, maka semua kompetensi perlu dinilai dengan menggunakan acuan patokan berdasarkan pada indikator hasil belajar. Sekolah terlebih dahulu harus menetapkan acuan patokan sesuai dengan kondisi dan kebutuhan masing-masing. Sasaran penilaian pada aspek keterampilan meliputi mengamati, menanya, mengumpulkan informasimencoba, menalarmengasosiasi, dan mengkomunikasikan Lampiran Peremendikbud nomor 104 Tahun 2014. Penentuan Indeks Prestasi IP Didalam Peremendikbud nomor 81A tahun 2013, IP merupakan rata-rata dari gabungan hasil penilaian kompetensi pengetahuan dan kompetensi keterampilan yang masing-masing dihitung dengan rumus sebagai berikut: IP= ∑ Keterangan: IP : Indeks Prestasi ΣN : Jumlah mata pelajaran Sks : Satuan kredit semester yang diambil untuk setiap mapel Jumlah sks : Jumlah sks dalam satu semester.

2. Mata Pelajaran PPKn

Dokumen yang terkait

PELAKSANAAN PENILAIAN MATA PELAJARAN PPKn KURIKULUM 2013 DI SMA NEGERI 1 SALAMAN KABUPATEN MAGELANG

0 4 149

IMPLEMENTASI DAN KENDALA PENILAIAN SIKAP SPIRITUAL DALAM KURIKULUM 2013 PADA MATA PELAJARAN PPKn Implementasi Dan Kendala Penilaian Sikap Spiritual Dalam Kurikulum 2013 Pada Mata Pelajaran PPKn (Studi Kasus di Kelas VII SMP Negeri 5 Sragen Tahun Pelajar

0 2 16

IMPLEMENTASI DAN KENDALA PENILAIAN SIKAP SPIRITUAL DALAM KURIKULUM 2013 PADA MATA PELAJARAN PPKn Implementasi Dan Kendala Penilaian Sikap Spiritual Dalam Kurikulum 2013 Pada Mata Pelajaran PPKn (Studi Kasus di Kelas VII SMP Negeri 5 Sragen Tahun Pelajara

0 2 21

PELAKSANAAN PENILAIAN AUTENTIK PADA MATA PELAJARAN PPKN (Studi Kasus Pelaksanaan Kurikulum 2013 di SMP Negeri 2 Colomadu) Pelaksanaan Penilaian Autentik Pada Mata Pelajaran PPKN (Studi Kasus Pelaksanaan Kurikulum 2013 di SMP Negeri 2 Colomadu).

0 2 23

PENDAHULUAN Pelaksanaan Penilaian Autentik Pada Mata Pelajaran PPKN (Studi Kasus Pelaksanaan Kurikulum 2013 di SMP Negeri 2 Colomadu).

0 3 16

PELAKSANAAN PENILAIAN AUTENTIK PADA MATA PELAJARAN PPKN (Studi Kasus Pelaksanaan Kurikulum 2013 di SMP Negeri 2 Colomadu) Pelaksanaan Penilaian Autentik Pada Mata Pelajaran PPKN (Studi Kasus Pelaksanaan Kurikulum 2013 di SMP Negeri 2 Colomadu).

0 2 13

IMPLEMENTASI PENILAIAN PEMBELAJARAN PPKN BERDASARKAN KURIKULUM 2013 DALAM MENINGKATKAN PARTISIPASI AKTIF SISWA DI SMP NEGERI 1 SUKOHARJO.

1 3 1

KEMAMPUAN GURU MELAKUKAN PENILAIAN PEMBELAJARAN PPKn DI SMP NEGERI 2 PALU BERDASARKAN KURIKULUM 2013

0 0 12

IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013 PADA MATA PELAJARAN MATEMATIKA DI KELAS VII SMP NEGERI 1 BANJARMASIN TAHUN PELAJARAN 20152016

0 0 15

PENGEMBANGAN RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) YANG SELARAS DENGAN KURIKULUM 2013 PADA MATA PELAJARAN MATEMATIKA KELAS VII SMP NEGERI 1 PEDAN DAN SMP NEGERI 2 TRUCUK - UNWIDHA Repository

0 0 31