Performa Pertumbuhan dan Pasca Panen.
                                                                                Tabel 3.14 Sifat fisik daging domba Garut dengan jenis ransum dan waktu pemberian pakan berbeda
Parameter Ransum
Waktu Pemberian Ransum Rataan
Pagi Sore
Nilai pH R1
5.92±0.23 5.70±0.07
5.81±0.15 R2
5.52±0.13 5.84±0.00
5.69±0.06 Rataan
5.72±0.18 5.77±0.04
Daya Mengikat Air R1
24.46±0.54 22.33±1.31
23.89±0.93 R2
25.50±0.37 24.04±0.20
24.77±0.28 Rataan  25.48±0.725
23.18±0.75 Susut Masak
R1 41.32±3.44
34.40±0.62 38.64±0.92
R2 38.85±4.26
30.79±2.89 39.29±3.57
Rataan 40.09±3.85
37.06±1.76 Keempukan
R1 1.10±0.14
1.71±0.16 1.41±0.15
R2 1.39±0.16
1.43±0.14 1.41±0.15
Rataan 1.23±0.15
1.57±0.15 Warna Daging
R1 5.50±0.71
5.00±0.00 5.25±0.36
R2 5.50±0.71
5.00±0.00 5.25±0.36
Rataan 5.50±0.71
5.00±0.00
Keterangan : R1= Ransum 160 konsentrat 1 + 40 rumput lapang; R2 = Ransum 2 60 konsentrat 2 +40 limbah tauge;  Pagi  =  pemberian pakan pada   pukul 06.00 WIB
; Sore = pemberian pakan pada pukul 17.00 WIB.
Nilai keempukan daging domba pada penelitian ini dikategorikan empuk dikarenakan  masih  berada  diantara  skala  0-3.  Warna  daging  domba  pada
penelitian  ini  berada    kisaran  5-6  yang  berarti  daging  berwarna  merah  sampai merah kegelapan.
b Sifat Kimiawi Daging
Rataan sifat kimiawi daging domba hasil penelitian ini disajikan pada tabel 3.15.
Sifat kimiawi daging atau kandungan nutrien daging merupakan salah satu indikator  yang  menentukan  kualitas  daging.  Kandungan  nutrien  daging  meliputi
kadar  air,  abu,  lemak,  protein  dan  karbohidrat.    Kadar    air    pada    penelitian    ini 71.84-78.60  sesuai    dengan  pendapat  Forrest  et  al.  2001  yang  menyatakan
bahwa daging mengandung air sekitar 75 dengan kisaran 60-80. Kadar abu menggambarkan  jumlah  mineral  anorganik  yang  ada  pada  suatu  bahan  pangan.
Mineral  yang  ada  dalam  daging  pada  umumnya  terdiri  atas    kalsium,  fosfor, potasium, sulfur, sodium, klorin, magnesium dan besi Lawrie, 2003. Kadar abu
daging domba dalam penelitian ini berkisar antara 0.11-0.69 termasuk rendah dibandingkan dengan hasil penelitian    yang dilakukan   oleh   Purbowati       et   al.
2006  yang  menghasilkan  kadar  abu  sebesar 1,06.