Kandungan nutrien limbah tauge LT
Pakan dengan kualitas nutrisi yang rendah dan manajemen waktu pemberian pakan yang tidak tepat dapat mempengaruhi respon fisiologis ternak
menjadi tidak normal sehingga dapat menurunkan produktivitas domba. Domba yang mengalami perubahan fisiologis memberikan perubahan gambaran
darah profil darah. Perubahan gambaran darah dapat disebabkan faktor internal seperti pertambahan umur, status gizi, kesehatan, stres, siklus estrus dan suhu
tubuh. Faktor eksternal yang dapat mempengaruhi antara lain akibat infeksi kuman, dan perubahan suhu lingkungan Guyton dan Hall 1997
Darah berfungsi sebagai sistem transportasi nutrisi, oksigen, sisa-sisa metabolisme, hormon, dan juga sebagai alat pertahanan tubuh dari benda-benda
asing yang bersifat patogen Guyton dan Hall 1997. Menurut Widiyono et al 2010 status fisiologis dapat mempengaruhi gambaran kimia darah ternak
ruminansia kecil dan oleh karena itu perlu dipertimbangkan dalam evaluasi status kesehatan dalam upaya meningkatkan kesejahteraan ternak.
Konsentrasi metabolit darah merupakan indeks yang terintegrasi dari kecukupan pasokan nutrien dalam kaitannya dengan pemanfaatan nutrisi pada
status fisiologis tertentu dan memberikan indikasi langsung dari status gizi pada waktu tertentu Pambu-Gollah et al. 2000
Performa pertumbuhan ternak selama dipelihara dan performa pasca panen atau pemotongan merupakan indikator yang pada umumnya digunakan untuk
menentukan keberhasilan suatu usaha peternakan pedaging. Adapun parameter yang menentukan performa pertumbuhan diantaranya adalah konsumsi nutrien
pakanransum, pertambahan bobot badan harian dan konversi pakan. Sementara itu, parameter untuk performa pasca panen, tidak hanya meliputi kualitas karkas
yang terdiri atas persentase karkas, komposisi karkas tulang, daging dan lemak, tebal lemak punggung dan luas urat daging mata rusuk dan lain-lain, tetapi juga
meliputi kualitas daging. Parameter kualitas daging berupa kualitas fisik dan kimia, kandungan kolesterol dan komposisi asam lemak.
Performa pertumbuhan maupun pasca panen, selain dipengaruhi oleh faktor genetik, juga dipengaruhi oleh lingkungan, terutama pakan. Kandungan
nutrisi pakan secara nyata mengatur laju pertumbuhan dan tingkat perkembangan yang akan dicapai. Pengontrolan terhadap laju pertumbuhan-perkembangan
berbagai jaringan tulang, otot dan lemak tubuh ternak sangat dimungkinkan dengan mengubah level nutrien yang diberikan pada ternak pada waktu-waktu
tertentu selama pertumbuhan.
Daging merupakan produk utama pemeliharaan ternak potong. Daging mempunyai sifat spesifik yang dapat mempengaruhi kualitas daging. Kualitas
spesifik yang dimiliki daging adalah: pH, daya ikat air, susut masak, keempukan, warna dan cita rasa. Kualitas daging dipengaruhi oleh kualitas pakan dan metode
pemberian pakan. Pemeliharaan sapi sistem indoor dengan pakan konsentrat umumnya dihasilkan pertambahan bobot badan harian PBBH dan lemak
marbling lebih tinggi, daging lebih cerah dan lebih empuk dari pada system pasture. Nilai pH, cita rasa dan keempukan umumnya tidak dipengaruhi oleh
metode pemeliharaan ternak. Menurut Kandeepan et al. 2009 kualitas pakan dapat mempengaruhi kualitas daging, yaitu dapat mempengaruhi dressing yield,
perbandingan daging tulang, perbandingan protein lemak, komposisi asam lemak, nilai kalori, warna, fisikokimia, masa simpan dan sifat sensori.