Sumber Daya yang Dimiliki

117 sumber daya berwujud tangible resources, dan sumber daya tidak berwujud intangible resources. Beberapa sumber daya yang dimiliki UKM sentra industri pengolahan kerupuk ikan dan udang di Indramayu antara lain: 1 Sumber daya manusia SDM Jumlah tenaga kerja yang terlibat di UKM sentra industri pengolahan kerupuk ikan dan udang di Indramayu sebanyak ± 25-125 orang per UPI dapat menghasilkan kerupuk sebanyak ± 3 ton per hari per UPI. Tenaga kerja yang umumnya terlibat dalam UPI kerupuk ikan dan udang tersebut, berasal dari daerah sekitar lokasi UPI ada ikatan keluarga atau tetangga. Hal ini menjadikan pengangguran di daerah sekitar industri berkurang. Tenaga kerja yang digunakan di UKM sentra industri pengolahan kerupuk ikan dan udang di Indramayu, umumnya tidak mempunyai keahlian khusus. Tenaga kerja pria dan wanita dapat dipekerjakan pada semua tahap pembuatan, kecuali di bagian produksi khusus tenaga kerja yang mempunyai keahlian di bidang pemiletan, pembuatan adonan, pencampuran, dan penghalusan adonan kerupuk. Aktivitas proses produksi UKM sentra industri pengolahan kerupuk ikan di Indramayu Tabel 13 meliputi penyiangan ikan, pencucian ikan, penghancuran ikan, pembuatan adonan, pencampuranpelembutan adonan, pencetakan, pengukusan, pendinginan, pemotongan, penjemuran, sortasi dan pengemasan. Aktivitas satu kali adonan proses produksi pengolahan kerupuk ikan di Indramayu, membutuhkan waktu 2080 menit dengan ditunjang tenaga kerja sebanyak 100 orang dapat menghasilkan kerupuk 3350 kg per hari per UPI. Tabel 13 Jenis aktivitas, alokasi tenaga kerja, dan waktu per UPI di Indramayu Aktivitas Aktivitas Sebelumnya Tenaga Kerja Orang Waktu Menit Keterangan 1 2 3 4 5 A - 25 120 Penyiangan ikan A = 1000 kg 1 kg selama 3 menit B A 5 10 Pencucian ikan B = 750 kg 150 kg selama 10 menit C B 4 100 Penghancuran ikan C = 750 kg dengan 2 unit mesin penggiling 1 unit kapasitas 40 kg selama ± 10 menit 118 1 2 3 4 5 D - 4 10 Pembuatan adonan D = 3300 kg E C, D 4 280 Pencampuran dan pelembutan adonan E = 56 adonan dengan 2 unit mesin 1 unit mesin kapasitas 1 adonan60 kg selama ± 10 menit F E 6 60 Pencetakan adonan F = 3350 kg dengan ukuran cetakan 2.5 kg dan 3 kg 5 kg adonan selama ± 30 detik G F 6 60 Pengukusan G = 1 jam H G 6 720 Pendinginan H = 12 jam I H 60 360 Pemotongan dan penataan kerupuk di tampah I = 6 jam J I 25 240 Penjemuran dengan sinar matahari J = 4 jam K J 40 120 Sortasi dan pengemasan K = 2 jam Jumlah 100 2080 2 Sumber daya fisik Sumber daya fisik yang dimiliki UKM sentra industri pengolahan kerupuk ikan dan udang di Indramayu, seperti ditunjukkan pada Tabel 14. Lokasi usaha pengolahan kerupuk ikan dan udang di Indramayu, berada di wilayah dekat pantai. Tabel 14 Sumber daya fisik per UPI pada UKM sentra industri pengolahan kerupuk ikan dan udang di Indramayu SUMBER DAYA FISIK KETERANGAN 1. Lokasi usaha Dekat pantaiTPI 2. Fasilitas produksi a Bangunan produksi - Memiliki ukuran 1000 m 2 - Terpisah dengan rumah pemilik usaha b Lahan penjemuran Memiliki ukuran 3000 m 2 3. Peralatan - Teknologi tradisional dan semi mekanik - Peralatan yang digunakan memiliki kapasitas besar 4. Moda pemasaran Sepeda motor, mobil pick up, dan mobil truk Sumber: Data primer 2011 Rata-rata luas bangunan pabrik untuk proses produksi, yang dimiliki UKM sentra industri pengolahan kerupuk ikan dan udang di Indramayu mencapai 500- 1000 m 2 per UPI. Luas lahan penjemuran yang dimiliki mencapai 1000-3000 m 2 119 per UPI, dimana lahan ini dapat menampung produksi kerupuk ikan dan udang sebanyak ± 1-3 ton per hari per UPI. Penggunaan peralatan pengolahan kerupuk ikan dan udang di Indramayu, umumnya menggunakan tekhnologi tradisional dan semi mekanik dengan kapasitas yang besar. Peralatan yang digunakan dalam pengolahan kerupuk antara lain alat penghancur ikan mixer, alat pelembut adonan mulen, mesin pencetak adonan mal, alat perebusanpengukusan, rak pengukus, mesin pemotong ham slicer, alat pengeringoven, steam boiler, para-paraancaktampah, loyang, sealer, pisau, kompor, dan lain-lain Gambar 34. Mesin penghancur ikan Mesin pemotong kerupuk Mesin penghalus adonan Steam boiler Alat pengukus Alat pengeringoven Gambar 34 Beberapa peralatan yang digunakan di Indramayu. Pengangkutan barang untuk pemasaran produk, umumnya menggunakan moda pemasaran milik sendiri berupa sepeda motor, mobil pick up, dan mobil truk. Beberapa UKM sentra industri pengolahan kerupuk ikan dan udang di Indramayu ada juga yang menyewa mobil truk untuk membawa kerupuk ikan dan udang yang dipasarkan ke wilayah Jawa Timur, dimana mobil truk tersebut berasal dari Surabaya yang mengantar barangbuah ke Indramayu, dan kembali ke Surabaya disewa untuk membawa kerupuk ikan dan udang milik UKM sentra industri pengolahan Indramayu. 120 3 Sumber daya keuangan Sumber daya keuangan per UPI Tabel 15 khususnya rata-rata aset yang dimiliki UKM sentra industri pengolahan kerupuk ikan dan udang di Indramayu sebesar Rp 3 Milyar dengan rincian aset bangunan sebesar Rp 1 Milyar dan aset lahan sebesar Rp 2 Milyar, sedangkan modal usaha yang dibutuhkan sebesar Rp 30-60 juta per hari dengan keuntungan sebesar Rp 3-6 juta per hari. Kebutuhan modal kerja di Indramayu dapat dicukupi dengan modal sendiri maupun sebagian dapat dipenuhi dengan pinjaman bank. Tabel 15 Sumber daya keuangan per UPI pada UKM sentra industri di Indramayu SUMBER DAYA KEUANGAN JUMLAH Rp 1. Aset 3 milyar a Aset bangunan 1 milyar b Aset lahan 2 milyar 2. Modal usaha per hari 30-60 juta 3. Keuntungan per hari 3-6 juta Sumber: Data primer 2011 Biaya investasi rata-rata pengolahan kerupuk ikan dan udang di Indramayu pada tahun 2011, biaya operasional per UPI per tahun, analisis keuangan dan perkembangan omset salah satu UPI skala menengah PT. Kelapa Gading tahun 2005 s.d 2011, dapat dilihat pada Lampiran 4, 5, dan 6. 4 Sumber daya organisasi Manajemen produksi pada UKM sentra industri pengolahan kerupuk ikan dan udang di Indramayu, umumnya dipimpin oleh pemilik usaha langsung sebagai manajer umum dan pengawas mutu. Pada skala usaha menengah, sistem manajemen pengelolaan kebanyakan mengandalkan pengalaman dengan dibantu sekretaris dan bendahara yang umumnya dijabat oleh anggota keluarganya. Pembagian tugas karyawan dalam usaha pembuatan kerupuk, dikelompokkan ke dalam bidang yaitu pembuatan filet, pembuatan adonan pencampuran bahan dan pencetakan, pengukusan, pemotongan, penjemuran, pengemasan, dan pemasaran Gambar 35. 121 Gambar 35 Struktur organisasi pada skala usaha menengah. Pada skala usaha kecil, usaha pengolahan kerupuk dalam manajemen produksi dipimpin oleh pemilik langsung sebagai manajer umum dengan dibantu bagian produksi bidang persiapan bahan baku, pembuatan adonan, pencampuran bahan, pencetakan, pengukusan dan dibantu pekerja yang khusus menangani penjemuran, dan pengemasan Gambar 36. Gambar 36 Struktur organisasi pada skala usaha kecil. UKM sentra industri pengolahan kerupuk ikan dan udang di Indramayu umumnya belum memiliki struktur organisasi yang tertulis dan formal, namun secara umum di dalam manajemen telah memiliki pembagian tugas yang jelas antara pemimpin usaha dan karyawanpekerja dan juga sudah terdapat pembagian tugas di masing-masing bidang. 5 Sumber daya teknologi Sejumlah merek kerupuk yang sudah dikenal berasal dari UKM sentra industri pengolahan kerupuk ikan dan udang di Desa Kenanga-Kabupaten Pemilik Manajer Umum Pekerja Bagian Produksi Pemilik Manajer Umum dan Pengawas Mutu Sekretaris Bendahara Bidang Sortasi Sanitasi Pemiletan Bidang Pengemasan Bidang Pemasaran Bidang Mixing Pembuatan adonan Bidang Pengukusan Bidang Pemotongan Bidang Penjemuran 122 Indramayu, diantaranya: Dua Gajah, Indrasari, Padi Kapas, Kelapa Gading, dan lain-lain Lampiran 7. Merek dagang yang sudah dimiliki masing-masing UKM sentra industri pengolahan kerupuk ikan dan udang di Indramayu, diharapkan dapat dikenal konsumen Lampiran 8. Kondisi saat ini di Indramayu, masih terdapat produk kerupuk ikan dan udang yang dijual tanpa merek untuk selanjutnya dikemas dan diberi merek oleh para pembelipedagang tersebut. Alasan beberapa UKM menjual kerupuk ikan dan udang tanpa merek produksinya, karena permintaan konsumenpembeli. 6 Sumber daya untuk inovasi Sumber daya untuk inovasi yang terdapat di UKM sentra industri pengolahan kerupuk ikan dan udang di Indramayu, secara khusus tidak dimiliki. Selama ini bidang inovasi masih ditangani oleh pemilik usaha, belum dilakukan secara serius dan terus menerus berinovasi. 7 Reputasi Saat ini perkembangan UKM sentra industri pengolahan kerupuk ikan dan udang di Indramayu tidak lepas dari pembinaan, bimbingan dan dukungan dari berbagai instansi terkait, baik dalam sektor teknis maupun dalam permodalan. Beberapa instansi yang berperan penting, antara lain 1 Dinas Perikanan dan Kelautan Provinsi Jawa Barat, 2 Dinas Perikanan dan Kelautan Kabupaten Indramayu, 3 Dinas Koperasi, UKM, Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Indramayu, 4 Perbankan, dan lain-lain. Hubungan baik pemilik sentra dengan instansi terkait ini sangat penting, karena secara tidak langsung dapat membantu pemilik sentra dalam mengembangkan usahanya. Selanjutnya, melalui pengembangan usaha maka pemilik sentra dapat meningkatkan jumlah penjualan dan pendapatan. Hubungan baik pemilik sentra dengan instansi terkait, antara lain melalui bantuan permodalan dari perbankan, pembinaan dan pelatihan aspek teknis dari Dinas Perikanan dan Kelautan Provinsi dan Kabupaten setempat, keikutsertaan pameran UKM, dan lain-lain. Hubungan baik ini juga diharapkan, akan dapat meningkatkan kualitas dan mutu produk, pengembangan usaha yang lebih luas, dan lain-lain. 123 Selanjutnya, hubungan baik pemilik sentra juga terjalin dengan para pelanggan tetap. Hubungan baik ini, membuat produk kerupuk ikan dan udang yang dihasilkan oleh UKM sentra industri pengolahan di Indramayu mulai dikenal luas sehingga para pembelikonsumen langsung menjadi berdatangan ke UPI.

4.9 Analisis Situasi UKM

Menurut Tambunan 2009, suatu perusahaanUKM yang memiliki daya saing yang tinggi dicirikan oleh sejumlah aspek internal perusahaanUKM yang terkait dengan beberapa faktor utama penentu daya saing dan aspek-aspek eksternal yang terkait dengan kinerja perusahaanUKM. Dalam aspek internal ada tiga yang paling penting yaitu SDM, ketersediaan atau penguasaan teknologi, dan organisasi dan manajemen, sedangkan dari aspek eksternal adalah volume produksi, pangsa pasar, dan orientasi pasar atau diversifikasi pasar. Selanjutnya, dengan menggunakan kerangka pemikiran kajian Tambunan 2009, maka situasi UKM sentra industri pengolahan kerupuk ikan dan udang di Indramayu dapat digambarkan sebagai berikut: 1. Keahlian dan pendidikan pekerja dan pengusaha Tenaga kerja yang digunakan di UKM sentra industri pengolahan kerupuk ikan dan udang di Indramayu, umumnya tidak mempunyai keahlian khusus dan tingkat pendidikan pemilik usaha hanya sekolah dasar atau sekolah menengah pertama. 2. Produktivitas pekerja Sehubungan rendahnya tingkat pendidikan dan keahlian pekerja dan pemilik usaha pada UKM sentra industri pengolahan kerupuk ikan dan udang di Indramayu, maka produktivitas yang dihasilkan kurang optimal. 3. Kemampuan inovasi UKM sentra industri pengolahan kerupuk ikan dan udang di Indramayu belum bisa melakukan inovasi, sehubungan terbatasnya tenaga kerja terdidik, modal usaha, teknologi, dan jaringan kerja dengan pihak lain. 4. Pertumbuhan volume produksi dan jangkauan pasar Laju pertumbuhan volume produksi UKM sentra industri pengolahan kerupuk ikan dan udang di Indramayu dari tahun ke tahun mengalami peningkatan, 124 tetapi sampai saat ini pangsa pasar produk baru melayani pasar lokal atau domestik belum dapat meningkatkan ke pangsa pasar ekpor. Berdasarkan indikator tersebut, dapat dikatakan bahwa daya saing UKM sentra industri pengolahan kerupuk ikan dan udang di Indramayu belum memenuhi kriteria sebagai UKM berdaya saing tinggi sebagaimana diuraikan oleh Tambunan 2009. Untuk itu diperlukan berbagai upaya dalam rangka meningkatkan daya saing UKM sentra industri pengolahan kerupuk ikan dan udang di Indramayu.