Produksi ASI Hubungan Tingkat Pengetahuan, Sikap dan Tindakan Ibu dalam Pemberian Asi Eksklusif di wilayah Kerja Puskesmas Padang Bulan Tahun 2011

Anonim, 2005. Tambahan pula, dengan menyusui ,rahim ibu akan berkontraksi dengan lebih cepat dan dapat menyebabkan pengembalian keukuran rahim sebelum hamil. Ibu-ibu yang menyusui juga mendapat manfaat dari segi mempercepat berhentinya pendarahan post partum dan juga kesuburan ibu menjadi berkurang untuk bebeberapa bulan dengan tujuan boleh menjarangkan suatu kehamilan dengan yang berikutnya. ASI juga dapat mengurangi kemungkinan kanker payudara serta kanker rahim di masa depan kelak bagi ibu- ibu Siregar, 2004.

2.4. Produksi ASI

Proses terjadinya pengeluaran air susu dimulai atau dirangsang oleh isapan mulut bayi pada puting susu ibu. Gerakan tersebut merangsang kelenjar Pituitary Anterior untuk memproduksi sejumlah prolaktin, hormon utama yang mengandalkan pengeluaran air susu. Proses pengeluaran air susu juga tergantung pada Let Down Replex, dimana hisapan puting dapat merangsang kelenjar pituitary posterior untuk menghasilkan hormon oksitoksin, yang dapat merangsang serabut otot halus di dalam dinding saluran susu agar membiarkan susu dapat mengalir secara lancar. Kegagalan dalam perkembangan payudara secara fisiologis untuk menampung air susu sangat jarang terjadi Barnes, 1997. Payudara secara fisiologis merupakan tenunan aktif yang tersusun seperti pohon tumbuh di dalam puting dengan cabang yang menjadi ranting semakin mengecil.Susu diproduksi pada akhir ranting dan mengalir kedalam cabang- cabang besar menuju saluran ke dalam putting. Secara visual payudara dapat di gambarkan sebagai setangkai buah anggur, mewakili tenunan kelenjar yang mengsekresi dimana setiap selnya mampu memproduksi susu, bila sel-sel myoepithelial di dalam dinding alveoli berkontraksi, anggur tersebut terpencet dan mengeluarkan susu ke dalam ranting yang mengalir ke cabang-cabang lebih besar, yang secara perlahan-lahan bertemu di dalam aerola dan membentuk sinus lactiterous Arora, 2000. Pusat dari areda bagan yang berpigmen adalah putingnya,yang tidak kaku letaknya dan dengan mudah dihisap masuk kedalam mulut bayi. Berdasarkan waktu diproduksi, ASI dapat dibagi menjadi 3 yaitu kolostrum, air susu masa peralihan dan air susu matur. Universitas Sumatera Utara Kolostrum merupakan cairan yang pertama kali disekresi oleh kelenjar mamae yang mengandung tissue debris dan redual material yang terdapat dalam alveoli dan ductus dari kelenjar mamae sebelum dan segera sesudah melahirkan anak. Disekresi oleh kelenjar mamae dari hari pertama sampai hari ketiga atau keempat, dari masa laktasi Barnes,1997. Komposisi kolostrum dari hari ke hari berubah. Merupakan cairan kental yang ideal yang berwarna kekuning-kuningan, lebih kuning dibandingkan ASI Matur. Merupakan suatu laxanif yang ideal untuk membersihkan meconeum usus bayi yang baru lahir dan mempersiapkan saluran pencernaan bayi untuk menerima makanan selanjutnya. Kolostrum lebih banyak mengandung protein dibandingkan ASI Mature Pisacane, 2005. Protein ASI Matur yang utama adalah globulin dan pada kolostrum protein yang utama adalah casein, sehingga dapat memberikan daya perlindungan tubuh terhadap infeksi. Lebih banyak mengandung antibodi dibandingkan ASI Mature yang dapat memberikan perlindungan bagi bayi sampai 6 bulan pertama. Kolustrum mempunyai kadar karbohidrat dan lemaknya yang lebih rendah dibandingkan dengan ASI Mature.Total energi lebih rendah dibandingkan ASI Mature yaitu 58 kalori100 ml colostrum. Vitamin larut lemak lebih tinggi. Sedangkan Kolostrum mengandung vitamin larut dalam air dapat lebih tinggi atau lebih rendah. Didapati bila kolustrum dipanaskan ia menggumpal, manakala ASI Mature tidak dan pH kolustrum lebih alkalis dibandingkan ASI Mature Kusumawati, 2010. Disamping itu, kolustrum mengandung lemak yang tinggi yaitu cholestrol dan lecitin di bandingkan ASI Mature. Kolostrum mengandung trypsin inhibitor, sehingga hidrolisa protein di dalam usus bayi menjadi kurang sempurna, dan ini menambahkan kepada kadar antibodi pada bayi. Volume kolostrum berkisar 150- 300 ml24 jam Siregar, 2004. Air Susu Masa Peralihan Masa Transisi,merupakan ASI peralihan dari colostrum menjadi ASI Mature. Disekresi dari hari ke 4 – hari ke 10 dari masa laktasi, tetapi ada pula yang berpendapat bahwa ASI Mature baru akan terjadi pada minggu ke 3– ke 5 Li Y, 1999. Kadar protein semakin rendah, sedangkan kadar lemak dan karbohidrat semakin tinggi beserta volumenya juga semakin meningkat Siregar, 2004. Universitas Sumatera Utara Menurut Siregar 2004, Air Susu Mature, yang disekresi pada hari ke 10 dan seterusnya, dikatakan komposisinya relatif konstan, tetapi ada juga yang mengatakan bahwa dari minggu ke 3 sampai ke 5 komposisi ASI baru konstan.ASI Merupakan makanan yang dianggap aman bagi bayi dan merupakan satu-satunya makanan yang harus diberikan selama 6 bulan pertama bagi bayi. ASI merupakan makanan yang mudah di dapat, selalu tersedia, siap diberikan pada bayi tanpa persiapan yang khusus dengan temperatur yang sesuai untuk bayi Kusumawati, 2010. Dari penelitian Kusumawati 2010, dunyatakan air susu matur merupakan cairan putih kekuning-kuningan, karena mengandung casienat,riboflaum dan karotin. Air susu matur tidak menggumpal bila dipanaskan dan volume yang disekresi adalah sekitar 300 – 850 ml24 jam dan terdapat anti microbaterial factor, yaitu: • Antibodi terhadap bakteri dan virus. • Cell phagocyle, granulocyle, macrophag, lymhocycle type T • Enzim lysozime, lactoperoxidese • Protein lactoferrin, B12 Ginding Protein • Faktor resisten terhadap staphylococcus. • Complement C3 dan C4

2.4.1. Volume Produksi ASI

Pada minggu bulan terakhir kehamilan, kelenjar-kelenjar pembuat ASI mulai menghasilkan ASI. Apabila tidak ada kelainan, pada hari pertama sejak bayi lahir akan dapat menghasilkan 50-100 ml sehari dari jumlah ini akan terus bertambah sehingga mencapai sekitar 400-450 ml pada waktu bayi mencapai usia minggu kedua. Jumlah tersebut dapat dicapai dengan menysusui bayinya selama 4 – 6 bulan pertama Kusumawati, 2010. Karena itu selama kurun waktu tersebut ASI mampu memenuhi lkebutuhan gizinya. Setelah 6 bulan volume pengeluaran air susu menjadi menurun dan sejak saat itu kebutuhan gizi tidak lagi dapat Universitas Sumatera Utara dipenuhi oleh ASI saja dan harus mendapat makanan tambahan. Dalam keadaan produksi ASI telah normal, volume susu terbanyak yang dapat diperoleh adalah 5 menit pertama. Penyedotanpenghisapan oleh bayi biasanya berlangsung selama 15-25 menit .Selama beberapa bulan berikutnya bayi yang sehat akan mengkonsumsi sekitar 700-800 ml ASI setiap hari Rossita, 2000. Akan tetapi penelitian yang dilakukan pada beberpa kelompok ibu dan bayi menunjukkan terdapatnya variasi dimana seseorang bayi dapat mengkonsumsi sampai 1 liter selama 24 jam, meskipun kedua anak tersebut tumbuh dengan kecepatan yang sama. Konsumsi ASI selama satu kali menysui atau jumlahnya selama sehari penuh sangat bervariasi. Ukuran payudara tidak ada hubungannya dengan volume air susu yang diproduksi, meskipun umumnya payudara yang berukuran sangat kecil, terutama yang ukurannya tidak berubah selama masa kehamilan hanya memproduksi sejumlah kecil ASI Rossita, 2000. Pada ibu-ibu yang mengalami kekurangan gizi, jumlah air susunya dalam sehari sekitar 500-700 ml selama 6 bulan pertama, 400-600 ml dalam 6 bulan kedua, dan 300-500 ml dalamtahun kedua kehidupan bayi. Penyebabnya mungkin dapat ditelusuri pada masa kehamilan dimana jumlah pangan yang dikonsumsi ibu tidak memungkinkan untuk menyimpan cadangan lemak dalam tubuhnya, yang kelak akan digunakan sebagai salah satu komponen ASI dan sebagai sumber energi selama menyusui. Akan tetapi kadang-kadang terjadi bahwa peningkatan jumlah produksi konsumsi pangan ibu tidak selalu dapat meningkatkan produksi air susunya Dias, 2007. Produksi ASI dari ibu yang kekurangan gizi seringkali menurun jumlahnya dan akhirnya berhenti, dengan akibat yang fatal bagi bayi yang masih sangat muda. Di daerah-daerah dimana ibu-ibu sangat kekurangan gizi seringkali ditemukan “marasmus” pada bayi-bayi berumur sampai enam bulan yang hanya diberi ASI Siregar, 2004.

2.5. Komposisi ASI